Interior Intiland JKT
Interior Intiland JKT
Ruang dalam adalah ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya yang ada di dalam suatu
bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah. Tujuan merancang ruang dalam (Interior) adalah
menyusun secara teratur bagian demi bagian menjadi satu tatanan yang utuh demi maksud tertentu.
Dalam desain interior, elemen-elemen yang dipilih dan ditata menjadi pola sesuai dengan fungsi dan
estetikanya.
Sistem pencahayaan difus (general diffus lighting) Pada sistem ini setengah caaya 40-60%
diarahkan pada benda yang perlu disinari, sedangkan sisanya dipantulkan ke langi-langit dan dinding.
Gambar I.1 Pencahayaan diruang lift
Dalam pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke
Sumber : Dokumentasi SKL 2016 bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih ditemui. Tingkat
pencahayaan lingkungan kerja menurut keputusan Menteri Kesehatan No. 1405 Tahun 2002. Pekerjaan
Pada ruang core yang berisi 7 lift, 3 disisi kanan, 3 disisi kiri, dan satu lift dibagian belakang,
rutin seperti ruang administrasi, ruang kontrol, sebesar 300lux.
pada ruang ini memakai pencahayaan tidak langsung. Gedung Intiland Jakarta adalah salah satu
arsitektur ramah lingkungan dan dirancang menjadi sebuah gedung yang peduli dengan kesehatan fisik Penerangan untuk membaca dokumen lebih tinggi dibanding penerangan untuk melihat komputer
maupun mental penghuninya. yaitu berkisar 300-700 lux.
Pada bagian lantai dan dinding lantai 1 Ruang Resepsionis retail Gedung Intiland Tower Jakarta,
menggunkan marmer, dengan warna abu-abu dan corak coklat kehitaman, pemakaian marmer ini
memberi kesan mewah, dengan dukungan sistem pencahayaan indirect pada bagian bawah anak tangga.
Batu marmer merupakan batuan metamorf yang emiliki variasi warna maupun teksturnya. Batu
marmer terhadi dari pengkristalan akibat melunaknya batu kapur dari panas dan tekanan yang
menyebabkan perubahan mineral. Jenis batu marmer yang dipakai pada Gedung Intiland Tower Jakarta
ialah Faux marbling , yaitu mengacu pada lukisan permukaan yang dimaksudkan agar terlihat seperti
marmer. Hal ini umumnya digunakan di gedung-gedung besar yang ada di Jakarta.
Selasar pada food court arena, terasa berada diluar ruangan, hal ini karena bagian atas terbuka,
yang memilik sirkulasi penghawaan lebih sejuk. Material penutup menggunakan tegel berwarna hitam
keabuan dengan dimensi 30x30, dengan permukaan agak kasar, sehingga meminimalisir licin, sehingga
pengguna masih dapat melewati selasar tersebut tanpa khawatir tergelincir.