Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS NETWORK PLANNING DENGAN CPM (CRITICAL PATH METHODE)

DALAM RANGKA EFISIENSI WAKTU DAN BIAYA PROYEK RSUD TYPE C


KABUPATEN BUTON UTARA
Astri Puspita, Dwy Bayu, Muhammad Fajar SR
Mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo
Siti Belinda Amri, ST.,MT.
Tenaga Pengajar Fakultas Teknik dan Universitas Halu Oleo

ABSTRAK

PENDAHULUAN Pada pembangunan sebuah gedung atau yang


lainnya perlu adanya penanganan manajemen,
RSUD Kelas C Kabupaten Buton Utara penjadwalan kerja yang baik, dalam hal waktu dan
berdasarkan kesediaan infrastruktur kesehatan di biaya produksi, perusahaan harus bisa seefisien
daerah pemekaran dikarenakan pada daerah mungkin, karena itu perlu adanya perhitungan yang
tersebut fasilitas kesehatan hanya berupa cermat. Suatu proyek dikatakan baik jika
puskesmas di sebagian desa, pembangunan Rumah penyelesaian proyek tersebut efisien dari segi
Sakit Umum Daerah Type C Kabupaten Buton waktu dan biaya. Dalam rangka menentukan waktu
Utara dilaksanakan di Kabupaten Buton Utara, dan biaya pelaksanaan proyek, beberapa metode
dengan anggaran sebesar Rp.8.307.700.000,00.- telah dikembangkan untuk mengatasi hal tersebut,
(Delapan Milyar Tujuh Ratus Tujuh Ribu Rupiah) diantaranya adalah Network Planning. Metode ini
yang berasal dari APBD Kabupaten Buton Utara. merupakan salah satu alternatif dalam menentukan
Yang bertindak sebagai pemilik proyek atau owner urutan dan kurun waktu kegiatan unsur proyek
pada proyek pembangunan Rumah Sakit Umum serta dapat memperkirakan waktu penyelesaian
Daerah Type C ini adalah Pemerintah Kabupaten proyek secara keseluruhan.
Buton Utara, dan yang berperan sebagai Konsultan
Perencana pada proyek ini adalah CV. Dimensi
Kreasi Consultant.

TINJAUAN PUSTAKA

Ilmu dalam konstruksi dapat dibagi menjadi dua hal efisien dalam kerangka perencanaan waktu, biaya, dan
yang umum, yaitu: mutu untuk pencapaian tujuan pemilik proyek.

1. Teknologi konstruksi dan, Pengertian manajemen menurut John F.Mee


(Department of Management) mengemukakan bahwa
2. Manajemen Konstruksi. manjemen adalah suatu seni keahlian untuk
memperoleh hasil maksimal dengan usaha minimal
Sesuai dengan namanya teknologi konstruksi dalam rangka mencapai kesejahteraan dan
berhubungan dengan metode atau teknik yang kebahagiaan baik bagi pemimpin dan para pekerja,
digunakan untuk menempatkan material fisik di serta memberikan terbaik pada masyarakat.
lapangan. Berlawanan dengan teknologi konstruksi, Pengertian manajemen dalam definisi ini telah
manajemen konstruksi mengacu pada bagaimana dimasukkan tinjauan dari segi ekonomis, dalam
sumberdaya tersedia bagi manajer sehingga dapat rangka memberikan pelayanan optimal kepada
diaplikasikan dengan baik pada suatu proyek masyarakat.
konstruksi, maka yang terpentinh adalah 5M yaitu
Man Power (Tenaga Kerja), Machiners (alat dan Menurut Siregar,dkk (Manajemen)
peralatan), Material (Bahan bangunan), Money berpendapat bahwa manajemen adalah proses untuk
(Uang), Method (Metode). memanfaatkan sumberdaya manusia dan sumberdaya
lainnya. Untuk mencapai tujuan tertentu.
Manajemen melibatkan waktu dan
pengaplikasian ke-5 sumberdaya diatas untuk Network Planning prinsipnya adalah
membangun suatu proyek konstruksi. Tugas seorang hubungan ketergantungan bagian-bagian pekerjaan
manajer pada suatu proyek adalah memanfaatkan (variabel) yang digambarkan/divisualisasikan dalam
sumberadaya semaksimal mungkin dengan efektif dan diagram Network. Dengan demikian diketahui bagian-
bagian pekerjaan mana yang harus didahulukan, bila Bahasa / simbol-simbol Diagram Network
perlu dilembur (tambah biaya), pekerjaan mana yang Planning :
menunggu selesainya pekerjaan yang lain, pekerjaan
mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan Pada perkembangannya yang terakhir
orang dapat digeser ke tempat lain demi efisiensi. dikenal 2 simbol :

Keuntungn penggunaan Network Planning 1. Event on the node - peristiwa digambarkan


dalam tata laksana proyek: dalam lingkaran.

1. Merencanakan, scheduling dan mengawasi 2. Activity on the node - kegiatan digambarkan


proyek secara logis. dalam lingkaran.

2. Memikirkan secara menyeluruh, tetapi juga Karena event onte node cara
mendetail dari proyek. penggambarannya lebih mudah, sering dan umum
dipakai, maka dalam bahasa simbol yang dipakai
3. Mendokumen dan mengkomunikasikan adalah event on the node (Drs. Sofwan Badri, Dasar-
rencana schedulling (waktu), dan alternatif- lain dasar Network Planning). Berikut adalah penggunaan
penyelesaian proyek dengan tambahan biaya. bahasa /simbol-simbol dalam networking planning :

4. Mengawasi proyek dengan lebih efisien arrow, bentuknya merupakan anak panah yang
sebab hanya jalur-jalur kritis (Critical Path) saja yang artinya aktivitas/kegiatan : adalah suatu pekerjaan
perlu konsentrasi atau tugas di mana penyelesaiannya membutuhkan
duration ( jangka waktu tertentu) dan "resouces"
Data- data yang (tenaga, equipment, material dan biaya) tertentu.
diperlukan untuk menyusun
Network Planning adalah : node / event bentuknya merupakan lingkaran bulat
yang artinya saat, peristiwa atau kejadian : adalah
1. Urutan pekerjaan permulaan atau akhir dari satu atau lebih kegiatan-
yang logis : kegiatan
Harus disusun : double arrow, anak panah sejajar, merupakan
pekerjaan apa yang harus kegiatan di Lintasan kritis (Critical Path) dummy
diselesaikan lebih dahulu bentuknya merupakan anak panah terputus-putus yang
sebelum pekerjaan yang lain artinya kegiatan semu atau aktivitas semu : adalah
dimulai, dan pekerjaan apa bukan kegiatan/ aktivitas tetapi dianggap
yang kemudian mengikutinya. kegiatan/aktivitas , hanya saja tidak membutuhkan
duration dan resources tertentu.
2. Taksiran waktu
penyelesaian setiap pekerjaan : Metode jalur kritis, pada metode ini dikenal
adanya jalur kritis, yaitu jalur yang memiliki
Biasaya memakai rangkaian komponen-komponen kegiatan, dengan
waktu rata-rata berdasar total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun
pengalaman. Kalau proyek itu waktu penyelesaian proyek yang tercepat. Jadi, jalur
baru sama sekali kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis, dimulai
biasanya diberi slack/ dari kegiatan pertama sempai pada kegiatan terakhir
kelonggaran waktu. proyek.
3. Biaya untuk Pada Metode jalur kritis, sebelum membuat
mempercepat setiap pekerjaan jalur kritis dalam metode penjadwalan jaringan kerja,
: haruslah diketahui terlebih dahulu cara perhitungan
durasi proyek yang terbagi dalam hitungan maju dan
Ini berguna bila hitungan mundur. Ada beberapa istilah yang terlibat
pekerjaan-pekerjaan yang ada di jalur kritis ingin sehubungan dengan perhitungan maju dan mundur
dipercepat agar seluruh proyek lekas selesai. metode sebagai berikut :
Misalnya : biaya-biaya lembur, biaya menambah
tenaga dan sebagainya. 1. Early Start (ES) : Waktu paling awal sebuah
kegiatan dapat dimulai setelah kegiatan
4. Sumber-sumber : sebelumnya selesai. Bila waktu kegiatan
dinyatakan atau berlangsung dalam jam,
Tenaga, equipment dan material yang
maka waktu ini adalah jam paling awal
diperlukan
kegiatan dimulai.
2. Late Start (LS) : Waktu paling akhir sebuah akhir(LF) kegiatan tersebut adalah sama
kegiatan dapat diselesaikan tanpa dengan waktu paling akhir (LS) kegiatan
memperlambat penyelesaian jadwal proyek. berikutnya yang terkecil.
3. Early Finish (EF) : Waktu paling awal
sebuah kegiatan dapat diselesaikan jika
dimulai pada waktu paling awalnya dan
diselesaikan sesuai dengan durasinya. Bila
hanya ada satu kegiata terdahulu, maka EF
suatu kegiatan terdahulu merupakan ES
kegiatan berikutnya

Perhitungan maju, dalam mengidentifikasi


jalur kritis dipaki suatu cara yang disebut hitungan
maju dengan aturan - aturan yang berlaku sebagai Total float dan Free float, pada
berikut : perencanaan dan penyusunan jadwal proyek, dikenal
suatu istilah yang disebut Float , yaitu suatu
1. Kecuai kegiatan awal, maka suatu kegiatan perhitungan yang menunjukkan fleksibilitas suatu
baru dapat dimulai bila kegiatan yang kegiatan untuk dapat memulai dan selesai lebih
mendahuluinya (predecessor) telah selesai. lambat walaupun tetap dalam waktu yang diizinkan
2. Waktu paling awal suatu kegiatan adalah = 0 tanpa mengubah durasi atau kurun waktu proyek
3. Waktu selesai paling awal suatu kegiatan (Callahan dalam Manajemen Konstruksi). Float terdiri
adalah sama dengan waktu mulai paling dari Total float (TF) dan Free Float (FF). Berikut
awal, ditambah kurun waktu kegiatan yang adalah penjelasan keduanya :
bersangkutan.
1. Total Float (TF)

Total float atau float total adalah jumlah


waktu yang diperkenankan suatu kegiatan boleh
ditunda, tanpa memengaruhi jadwal proyek secara
keseluruhan. Jumlah waktu tersebut sama dengan
4. Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih waktu yang didapat bila semua kegiatan terdahulu
kegiatab pendahulunya, maka ES-nya adalah dimulai seawal mungkin, sedangkan semua kegiatan
EF terbesar dari kegiatan - kegiatan tersebut. berikutnya dimulai selambat mungkin (Soeharto
dalam Manajemen Konstruksi).
Perhitungan Mundur, pada perhitungan
mundur dimaksudkan untuk mengetahui waktu atau Float total ini dimiliki bersama oleh semua
tanggal paling akhir kita "masih" dapat memulai dan kegiatan yang ada pada jalur yang bersangkutan. Hal
mengakhiri kegiatan tanpa menunda kurun waktu ini berarti bila salah satu kegiatan telah memakainya,
penyelesaia proyek secara keseluruhan, yang telah maka float total yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan
dihasilkan dari perhitungan maju. Aturan yang lain yang berada pada jalur tersebut adalah sama
berlaku dalam perhitungan mundur adalah sebagai dengan float total semula, dikurangi bagian yang telah
berikut : terpakai.

1. Hitungan mundur dimulai dari ujung kanan, Rumus dalam menghitung Total float adalah
yaitu dari hari terakhir penyelesaian proyek sebagai berikut :
suatu jaringan kerja.
2. Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan a. Total float suatu kegiatan sama dengan
adalah sama dengan waktu selesai paling waktu selesai paling akhir, dikurangi waktu
akhir, dikurangi kurun waktu / durasi selesai paling awal, ATAU waktu mulai
kegiatan yang bersangkutan , atau LS = LF - paling akhir, dikuragi waktu mulai paling
D awal kegiatan.
b. Rumus : TF = LF - EF = LS - ES

Dapat dinyatakan juga sebagai berikut

a. Total float sama denga waktu paling akhir


terjadinya node berikutnya L(i), dikurangi
waktu paling awal terjadinya node terdahulu
E(i), dikurangi kurun waktu kegiatan yang
3. Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih bersangkutan D(i-j).
kegiatan berikutnya, maka waktu paling b. Rumus : TF = L(i) - E(i) - D(i-j).
2. Free Float (FF) PEKERJAAN TANAH DAN Rp
B 3
PASIR 55.774.198,23
Rp
Di samping Total float, dikenal juga free C PEKERJAAN PAS. PONDASI 3
72.116.473,59
float (FF) atau Float bebas, FF terjadi bila semua Rp
D PEKERJAAN BETON 3.514.331.327 3
kegiatan pada jalur yang bersangkutan mulai seawal ,26
mungkin. Besarnya FF suatu kegiatan sama dengan PEKERJAAN Rp
E ALUMINIUM,KUSEN, PINTU, 377.462.026,8 2
jumlah waktu dimana penyelesaian kegiatan tersebut DAN JENDELA 0
dapat ditunda tanpa mempengaruhi waktu mulai Rp
PEKERJAAN DINDING DAN
paling awal dari kegiatan berikutnya. Dengan kata F 562.541.108,5 3
PLESTERAN
7
lain, float total dimiliki oleh kegiatan-kegiatan yang PEKERJAAN PENUTUP Rp
berada di jalur yang bersangkutan. G LANTAI DAN PENUTUP 408.893.510,7 1
DINDING 9
Rp
Perhitungan Float bebas dapat dilakukan PEKERJAAN LANGIT-
H 251.009.263,2 2
LANGIT
sebagai berikut. 0
Rp
PEK. KUDA-KUDA DAN
I 350.485.332,1 2
PENUTUP ATAP
a. Float bebas suatu kegiatan adalah sama 5
Rp
dengan waktu mulai paling awal (ES) dari J
PEKERJAAN KUNCI DAN
468.233.122,5 1
KACA
kegiatan berikutnya dikurangi waktu selesai 7
paling awal (EF) kegiatan yang dimaksud. Rp
PEKERJAAN PENGECATAN
K 139.896.183,9 2
b. Jadi, bila rangkaian terdiri dari kegiatan A(1- DAN FINISHING
3
2) dan B(2-3) dengan node 1, 2, 3, maka Rp
L PEKERJAAN SANITASI 115.039.525,6 2
kegiatan A mempuyai float bebas : 3
Rp
PEKERJAAN INSTALASI
M 256.561.646,7 2
LISTRIK
7
Rp
N PEKERJAAN AKHIR 1
500.000,00

b. Biaya
c. Rumus : FF(1-2) = ES (2-3) - EF (1-2).
Biaya total pekerjaan yaitu sebesar
METODE
Rp 6.582.408.000 yang merupakan biaya real coast
Metode penelitian yang digunakan adalah dari proyek pembangunan RSUD type C Kabupaten
penelitian deskriptif merupakan penelitian yang Buton Utara.
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status gejala yang ada. Penelitian ini c. Analisa menggunakan metode CPM
dilakukan pada Proyek Perencanaan RSUD Type C
Kabupaten Buton Utara. Untuk mempermudah Tabel 2 Hubungan antar kegiatan
analisis dalam penelitian ini maka yang berkaitan
WA
secara langsung maupun tidak langsung dengan KODE KTU
PEKERJAAN PEKERJAAN
Proyek RSUD Type C Kabupaten Buton Utara. Data- PEKERJA NAMA PEKERJAAN
SEBELUMNYA SETELAHNYA
MI
AN NG
data tersebut antara lain : Rencana kerja dalam bentuk GU
kurva S, Rencana Anggaran Biaya (RAB), item PEKERJAAN
PERSIAPAN / 1
pekerjaan dan volume pekerjaan beserta harga satuan A PENDAHULUAN - B
pekerjaan, dan data lain yang berhubungan dengan PEKERJAAN TANAH 3
B DAN PASIR A C,D,L
permasalahan penelitian. PEKERJAAN PAS. 3
C PONDASI B E,F

HASIL DAN PEMBAHASAN D PEKERJAAN BETON B I


3
PEKERJAAN
ALUMINIUM,KUSEN,
Data penelitian PINTU, DAN
2
E JENDELA C J
PEKERJAAN
a. Perkiraan waktu dan Rencana anggaran biaya DINDING DAN 3
proyek. F PLESTERAN C H
PEKERJAAN
PENUTUP LANTAI
1
Tabel.1 Perkiraan waktu dan anggaran biaya DAN PENUTUP
G DINDING I M
proyek. PEKERJAAN 2
H LANGIT-LANGIT F K
JUMLAH PEK. KUDA-KUDA
NO URAIAN PEKERJAAN HARGA ( WAKTU DAN PENUTUP 2
I ATAP D G
Rp )
PEKERJAAN KUNCI 1
MINGGU J DAN KACA E N
PEKERJAAN PERSIAPAN / Rp PEKERJAAN 2
A 1 K PENGECATAN DAN H N
PENDAHULUAN 9.564.301,73
FINISHING
KESIMPULAN DAN SARAN
PEKERJAAN 2
L SANITASI B N Dalam menyelesaikan proyek pembangunan RSUD
PEKERJAAN
M INSTALASI LISTRIK G N
2 Type C Kabupaten Buton Utara,
1
N PEKERJAAN AKHIR M -
sumber : Data diolah

d. Menyusun diagram network

Menyusun hubungan kegiatan yang telah disusun


sebelumnya dengan urutan yang sesuai dengan logika
ketergantungan. Berikut diagram kegiatan proyek
pembangunan RSUD type C Kabupaten Buton Utara.

Gambar 1. Diagram kegiatan royek

Berdasarkan diagram network diatas, kegiatan yang


memiliki total float = 0 merupakan kegiatan yang
berada pada lintasan kritis, sehingga jalur kritis pada
proyek ini adalah A-B-D-D-I-G-M-N dengan kurun
waktu pengerjaan proyek 15 minggu.

e. Perbandingan dan Analisa waktu dan biaya

Tabel 3. Perbandingan Analisa perencanaan


waktu dan biaya proyek

KEGIATAN WAKTU BIAYA

16 Rp
RENCANA AWAL PROYEK MINGGU 6.582.408.021

PERHITUNGAN DENGAN 15 Rp
METODE CPM MINGGU 6.579.678.021

PERHITUNGAN EFISIENSI 6,25% 0,04%


Sumber : Data perhitungan

Penyelesaian proyek pembangunan gedung RSUD Type C


Kabupaten Buton Utara dengan dana sebesar
Rp.6.582.408.201.

Analisis dengan menggunakan metode CPM proyek tersebut


dapat terselesaikan dalam jangka waktu 15 minggu dengan
total biaya Rp.6.579.678.021. Sehingga proyek memiliki
efisiensi waktu selama 7 hari atau sebesar 6,52% dan
efisiensi biaya sebesar Rp.2.730.000 atau sebesar 0,04%.
Kegiatan-kegiatan yang berada dalam jalur kritis antara lain
kegiatan A(Pekerjaan pendahuluan), B(Pek.Tanah dan
Pasir), C(Pek. pasangan pondasi), D(Pek. Beton), I(Pek.
Kuda-kuda penutup atap), G(Pek. Penutup lantai dan
penutup dinding), M(Pek. Instalasi listrik), N(Pekerjaan
Akhir).

Anda mungkin juga menyukai