Anda di halaman 1dari 14

NETWORK PLANNING

MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah

Manajemen Dasar

Oleh

Nisa Nurfitria P17331116017


Aulia Damayanti Suzan P17331116055
Olvi Ayu Z.
Yunita Rahma
Rahmahdania
Rosa Ayulia
Dinna Dwirahma
Yumna Widyatamaka
Egy Maulana
Moch. Riva H.
Afgan F.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PROGRAM STUDI DIPLOMA lll JURUSAN GIZI

2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan
keputusan dan proses penetapan tujuan. Untuk dapat melaksanakan proses
ini perlu adanyainformasi yang tepat dan kemampuan pengambilan
keputusan yang tinggi. Proses pengambilan keputusan dan penetapan
kebijakan serta proses penyelenggaraanmerupakan sistem operasi pada
perencanaan proyek. Bila perencanaan proyek merupakan sebuah total
sistem, maka penyelenggaraan proyek tersebut terdiri dari dua sub sistem,
yaitu sub sistemoperasi dan sub sistem informasi. Sub sistem operasi
menjawab pertanyaan“bagaimana cara melaksanakan kegiatan” sedang
sub sistem informasi menjawab  pertanyaan “kegiatan apa saja yang
sudah, sedang dan akan dilaksanakan”.
Network  planning merupakan sub sistem
informasinya.Konsepnetwork ini mula-mula disusun oleh perusahaan jasa
konsultanmanajemen Boaz, Allen dan Hamilton (1957) yang berada
dibawah naungan perusahaan pesawat terbang Lockheed. Kebutuhan
penyusunannetwork inidirasakan perlu karena adanya koordinasi dan
pengurutan kegitan-kegiatan pabrik  yang kompleks, yang saling
berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Halini dilakukan agar
perencanaan dan pengawasan kegiatan dapat dilakukan secarasistimatis,
sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa
masalah yangterdiri dari:
1. Bagaimana penggunaan konsep Network Planning
2. Bagaimana teknik-teknik PERT dan CPM ?
3. Bagaimana jaringan kerja PERT dan CPM?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Network Planning


Network Planning merupakan sebuah alat manajemen yang
memungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya perencanaan dan
pengawasan suatu proyek. (Soetomo Kajatmo, 1977).
Network Planning adalah salah satu model yang digunakan dalam
penyelanggaraan proyek yang produknya adalah informasi mengenai
kegiatan-kegiatan yang ada dalam network diagram proyek yang
bersangkutan. (Tubagus Haedar Ali, 1995).
Network Planning pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan
antara bagian-bagian pekerjaan (variabel) yang
digambarkan/divisualisasikan dalam diagram network. (Sofwan Badri,
1997).

B. Kegunaan Network Planning  


 Untuk mengatur jalanya proyek.
 Mengetahui lintasan kritis pekerjaan.
 Untuk mengetahui jenis pekerjaan mana yang tidak masuk
lintasan kritis sehingga pengerjaanya bisa lebih santai sehingga
tidak mengganggu pekerjaan utama yang harus tepat waktu.
 Mengetahui pekerjaan mana yang harus diutamakan dan dapat
selesai tepat waktu.
 Sebagai rekayasa value engineering sehingga dapat ditentukan
metode kerja termurah dengan kualitas terbaik.
 Untuk persyaratan dokumen tender lelang proyek.

C. Bentuk Network Planning


Network adalah grafik dari suatu rencana produk yang menunjukkan
interelasidari berbagai aktivitas.Network   juga sering disebut diagram
panah, apabila hasil-hasil perkiraan dan perhitungan waktu telah
dibubuhkan padanetwork maka inidapat dipakai sebagai jadwal proyek
( project schedulle). Untuk membentuk gambar  dari
rencananetwork tersebut perlu digunakan simbol-simbol, antaralain :
1. Arrow/ anak panah yang menyatakan aktivitas / kegiatanyaitu
suatu kegiatan atau pekerjaan dimana
penyelesaiannyamembutuhkan durasi (jangka waktu tertentu)
danresources(tenaga, alat, material dan biaya).  

Kepala anak panah menjadi pedoman arah tiap kegiatan,dimana


panjang dan kemiringan tidak berpengaruh.
2. Node/event , yang merupakan lingkaran bulat yang artinyasaat
peristiwa atau kejadian yaitu pertemuan dari permulaandan akhir
kegiatan.

3. Dummy/anak panah terputus-putus yang menyatakankegiatan


semua yaitu aktivitas yang tidak membutuhkan durasidan
resources.
4. Double arrow/ dobel anak panah yangmenunjukkan kegiatan di
lintasan kritis (critical path).

D. Penggunaan teknik-teknik PERT dan CPM


1. Pengertian PERT dan CPM
PERT merupakan singkatan dariProgram Evaluation and
ReviewTechnique (teknik menilai dan meninjau kembali program),
sedangkan CPM adalahsingkatan dariCritical ath Method  (metode jalur
kritis) dimana keduanyamerupakan suatu teknik manajemen.
Teknik PERT adalah suatu metode yang  bertujuan untuk
sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan, maupungangguan
produksi, serta mengkoordinasikan berbagai bagian suatu
pekerjaansecara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek.
Teknik ini memungkinkandihasilkannya suatu pekerjaan yang
terkendali dan teratur, karena jadwal dan anggaran dari suatu
pekerjaan telah ditentukan terlebih dahulu sebelumdilaksanakan.
Tujuan dari PERT adalah pencapaian suatu taraf tertentu
dimana waktumerupakan dasar penting dari PERT dalam penyelesaian
kegiatan-kegiatan bagisuatu proyek. Dalam metode PERT dan CPM
masalah utama yaitu teknik untuk menentukan jadwal kegiatan
beserta anggaran biayanya dengan maksud pekerjaan-  pekerjaan yang
telah dijadwalkan itu dapat diselesaikan secara tepat waktu sertatepat
biaya.CPM adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian
proyek-proyek yang merupakan sistem yang paling banyak digunakan
diantara semua sistem yangmemakai prinsip pembentukan jaringan.
Dengan CPM, jumlah waktu yangdibutuhkan untuk menyelesaikan
berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahuidengan pasti,
demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan
waktuyang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Jadi CPM
merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan
biaya total proyek melalui  pengurangan waktu penyelesaian total
proyek yang bersangkutan.Teknik penyusunan jaringan kerja yang
terdapat pada CPM, sama dengan

yang digunakan pada PERT. Perbedaan yang terlihat adalah


bahwa PERTmenggunakan activity oriented  , sedangkan dalam CPM
menggunakanevent oriented  . Pada activity oriented   anak-panah
menunjukkanactivityatau pekerjaandengan beberapa keterangan
aktivitasnya, sedangevent oriented   pada peristiwalahyang merupakan
pokok perhatian dari suatu aktivitas. Pengertian PERT dan
CPMseperti yang dikemukakan oleh para ahli dikutipkan seperti
berikut :“Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk
sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan maupun konflik
dan gangguan produksi,serta mengkoordinasikan dan
mengsingkronisasikan berbagai bagian darikeseluruhan pekerjaan dan
mempercepat selesainya proyek. Sedangkan CPMadalah suatu teknik
perencanaan dan pengendalian yang dipergunakan dalam  proyek
berdasarkan pada data biaya dari masa lampau(past cost data)”.T.
Hari Handoko (1993 hal. : 401) mengemukakan bahwa : “PERT
adalahsuatu metode analisis yang dirancang untuk membantu dalam
penjadwalan dan pengendalian proyek-proyek yang kompleks, yang
menuntut bahwa masalah utamayang dibahas yaitu masalah teknik
untuk menentukan jadwal kegiatan besertaanggaran biayanya
sehingga dapat diselesaikan secara tepat waktu dan biaya,sedangkan
CPM adalah suatu metode yang dirancang untuk mengoptimalkan
biaya proyek dimana dapat ditentukan kapan pertukaran biaya dan
waktu harus dilakukanuntuk memenuhi jadwal penyelesaian proyek
dengan biaya seminimal mungkin”.

2. Perbedaan PERT dan CPM


Pada prinsipnya yang menyangkut perbedaan PERT dan CPM
adalahsebagai berikut :
a. PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek
yang belum pernah dikerjakan, sedangkan CPM digunakan
untuk menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas yang sudah
pernahdikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur
kegiatantelah diketahui olehevaluator  . 
b. Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu
yangtercepat, terlama serta terlayak, sedangkan pada CPM
hanyamemiliki satu jenis informasi waktu pengerjaan yaitu waktu
yangactivity atau kegiatan dan peristiwa atau disebut event.

Kegiatan merupakan bagiandari proyek yang mengguanakan waktu


dan mewakili suatu tugas. Peristiwa atau(event) yang disebut juga
anode merupakan saat permulaan atau akhiran suatutugas.Aktifitas –
aktifitas dinyatakan dengan anak panah, dan peristiwa
dinyatakandengan lingkaran. Bila semua aktifitas dan peristiwa dalam
suatu proyek dihubungkan secara logis dan berurutan, hal itu akan
membentuk suatu network.Dalam suatu system manajemen yang
berdasarkan jaringan kerja (network)  penekanan dapat diletakkan pada
event atau pada kegiatan (activity).

Salah satu perbedaan PERT Network dan CPM network bahwa


yang pertama adalah eventoriented dan yang kedua adalah activity
oriented.Event dan Activities
Jaringan kerja pada PERT adalah event. Event merupakan:
a)Event menunjukan suatu titik yang pentingdalam proyek dan
biasanya dengan simbullingkaran atau peristiwa,
milestone,saat,dalam suatu proyek. 
b)Event merupakan permulaan dan penyelesaian suatu tugas.
c)Event tidak menyita waktu atau sumber  daya.

3. Jaringan dan diagram Gantt Charts

Oleh Manjeet Singh ( berdasarkan kutipan dari panduan ringkas


yang Project Mind gratis untuk manajemen proyek )
Sebuah Struktur Workbreakdown ( WBS ) memungkinkan Anda untuk
mengidentifikasi kelompok kegiatan yang harus Anda capai dalam proyek
Anda . Namun, WBS tidak menunjukkan dependensi atau urutan antara
kegiatan tersebut . Sebuah diagram jaringan akan memungkinkan Anda
untuk menggambarkan hal ini .
Setelah diagram jaringan Anda sudah siap , hanya kemudian Anda dapat
mulai realistis menentukan jadwalproyekAnda .
Berikut ini adalah diagram jaringan disederhanakan untuk " Membangun Shed "
proyek :

Diagram jaringan di atas menunjukkan hubungan ( panah ) antara


kegiatan utama ( persegi panjang ) yang diperlukan untuk membangun
gudang .

 Anda dapat menyempurnakan informasi berikut dari diagram di atas :


Kegiatan kayu Cut dapat dilakukan secara paralel ke basis gudang
Build & Mengawasi semen yang mengeras - ini mengasumsikan bahwa
memiliki tim yang berbeda bekerja pada setiap rangkaian kegiatan.
 Panah gelap menunjukkan apa yang dikenal sebagai Critical Path
( Beli bahan - > Build gudang basis- > Mengawasi semen pengerasan -
> Merakit gudang ) . Yang Critical Path adalah urutan kegiatan yang
memakan waktu yang paling untuk menyelesaikan proyek. Setiap
keterlambatan dalam urutan kegiatan ini akan berdampak pada jangka
waktu keseluruhan proyek. Oleh karena itu harus
memantausemuakegiatan.
Gantt chart
Setelah selesai bekerja pada diagram jaringan . perlu membuat Gantt
chart. Gantt chart adalah alat manajemen proyek yang sangat berguna
yang menyediakan gambaran dari jadwal (sesuatu yang diagram
jaringantidak).
Berikut adalah grafik Gantt untuk membangun gudang proyek:

Gantt chart tidak menunjukkan hubungan antara kegiatan proyek.


Namun, sejumlah paket perangkat lunak manajemen proyek
memungkinkan untuk menunjukkan hubungan tersebut. pada bagan Gantt
memberikan gambaran dari jadwal, dan jalur kritis dari proyek.
CONTOH KELOMPOK :

KUNJUNGAN KE MALANG

A. REGISTRASI/ PERSIAPAN 2 HARI


B. KUNJUNGAN KE BAKPIA TELO 1 HARI
C. KUNJUNGAN KE POLTEKKES MALANG 1 HARI
D. KUNJUNGAN KE JATIM PARK II 1 HARI
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan dan Saran


Network Planning adalah merupakan suatu perpaduan pemikiran yang
logis,digambarkan dengan suatu jaringan yang berisi lintasan-lintasan
kegiatan danmemungkinkan pengolahan secara analitis. Analisa jaringan
kerja memungkinkansuatu perencanaan yang Efektif dari suatu rangkaian
yang mempunyaiinteraktivitas.

Adapun Manfaat Analisis Jaringan Kerja yakni:


1. Untuk melengkapi rancangan 
2. Untuk memperbaiki metode perencanaan dan pengawasan
3. Berkat WBS, diagram jaringan dan bagan Gantt sekarang Anda tahu
apa saja kegiatan yang terlibat dalam proyek, urutan kegiatan ini, dan
jadwal proyek secara keseluruhan. Sertakan semua informasi ini dalam
rencana proyek Anda.
BAB IV

PENDAPAT KELOMPOK

Menurut kelompok kami network planning sangat penting karena sangat


membantu dalam merancang sebuah kegiatan, agar kita bisa menentukan kapan
memulai dan mengakhiri sebuah kegiatan dengan mengetahui lama dari sebuah
kegiatan yang kita rancang.

Dengan mempelajari network planning ini kita juga dapat membuat sebuah
perancangan yang efektif dan juga secara berurutan, dimulai dari kegiatan satu
hingga kegiatan yang terakhir.
DAFTAR PUSTAKA

Fuad, Adman, 2016. “Network Planning”. http:// Adman.staff.upi.edu. 17


oktober 2017.

Lestari, Ajeng Dwi et al, 2013. “Network Planning”. http://


www.Academia.edu/6627815/networkplanning. Bandung, 16 Oktber 2017.

Anda mungkin juga menyukai