Anda di halaman 1dari 16

Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manajemen proyek adalah suatu teknik yang digunakan untuk merencanakan,
mengerjakan, dan mengendalikan aktivitas suatu proyek untuk memenuhi kendala waktu
dan biaya proyek (Muslich, 2009). Teknik ini berorientasi pada pencapaian tujuan, di
mana tujuan tersebut mungkin pembangunan gedung, pembukaan kantor baru, atau
pengendalian kegiatan penelitian dan pengembangan. Perencanaan suatu proyek terdiri
dari tiga tahap (Prasetya, Hery dan Lukiastuti, Fitri 2009), yaitu:
1. Perencanaan. Membuat uraian kegiatan-kegiatan, menyusun logika urutan
kejadian-kejadian, menentukan syarat-syarat pendahuluan, menguraikan interaksi
dan interdependensi antara kegiatan-kegiatan.
2. Penjadwalan. Penaksiran waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tiap
kegiatan, menegaskan kapan suatu kegiatan berlangsung dan kapan berakhir.
3. Pengendalian. Menetapkan alokasi biaya dan peralatan guna pelaksanaan tiap
kegiatan.

Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses
penetapan tujuan. Untuk dapat melaksanakan proses ini perlu adanya informasi yang
tepat dan kemampuan pengambilan keputusan yang tinggi. Network planning merupakan
bagian dari tahapa perencanaan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi inteaksi
antara kegiatan-kegiatan dan pada tahap selanjutnya digunaka bar chart untuk mengatur
time schdule pekerjaan.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa pengertian dari network planning?
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
1
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

1.2.2. Apa saja jenis-jenis dari network planning?


1.2.3. Bagaimana penggunaan, manfaat dan keuntungan dari network planning dalam
pekerjaan?
1.2.4. Data apa saja yang dibutuhkan untuk menyusun network planning?
1.2.5. Bagaimana Bahasa atau simbol-simbol pada diagram network planning?
1.2.6. Apa pengertian dari bar chart/gantt chart?
1.2.7. Bagaimana cara membuat bar chart/gantt chart
1.2.8. Apa kelebihan dan kekurangan bar chart/gantt chart?
1.2.9. Apa contoh studi kasus bar chart/gantt chart? Dan bagaimana tahap-tahap
pembuatan dan penerapan bar chart/gantt chart terhadap kasus tersebut?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari network planning?
1.3.2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari network planning?
1.3.3. Untuk mengetahui penggunaan, manfaat dan keuntungan dari network planning
dalam pekerjaan?
1.3.4. Untuk mengetahui data yang dibutuhkan untuk menyusun network planning?
1.3.5. Untuk mengetahui Bahasa atau simbol-simbol pada diagram network planning?
1.3.6. Untuk mengetahui pengertian dari bar chart/gantt chart?
1.3.7. Untuk mengetahui cara membuat bar chart/gantt chart
1.3.8. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan bar chart/gantt chart?
1.3.9. Untuk mengetahui contoh studi kasus bar chart/gantt chart? Dan bagaimana tahap-
tahap pembuatan dan penerapan bar chart/gantt chart terhadap kasus tersebut?

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


2
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Network Planning


Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses
penetapan tujuan. Untuk dapat melaksanakan proses ini perlu adanya informasi yang
tepat dan kemampuan pengambilan keputusan yang tinggi. Proses pengambilan
keputusan dan penetapan kebijakan serta proses penyelenggaraan merupakan sistem
operasi pada perencanaan proyek.
Bila perencanaan proyek merupakan sebuah total sistem, maka penyelenggaraan
proyek tersebut terdiri dari dua sub sistem, yaitu sub sistem operasi dan sub sistem
informasi. Sub sistim operasi menjawab pertanyaan “bagaimana cara melaksanakan
kegiatan” sedang sub sistem informasi menjawab pertanyaan “kegiatan apa saja yang
sudah, sedang dan akan dilaksanakan”. Network planning merupakan sub sistem
informasinya.
Konsep network ini mula-mula disusun oleh perusahaan jasa konsultan manajemen
Boaz, Allen dan Hamilton (1957) yang berada dibawah naungan perusahaan pesawat
terbang Lockheed. Kebutuhan penyusunan network ini dirasakan perlu karena adanya
koordinasi dan pengurutan kegitan-kegiatan pabrik yang kompleks, yang saling
berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Hal ini dilakukan agar perencanaan
dan pengawasan kegiatan dapat dilakukan secara sistimatis, sehingga dapat diperoleh
efisiensi kerja.
Adanya network ini menjadikan sistem manajemen dapat menyusun perencanaan
penyelesaian proyek dengan waktu dan biaya yang paling efisien. Di samping itu
network juga dapat dipergunakan sebagai alat pengawasan yang cukup baik untuk
menyelesaikan proyek tersebut. Diagram network merupakan kerangka penyelesaian
proyek secara keseluruhan, ataupun masing-masing pekerjaan yang menjadi bagian
daripada penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Pada prinsipnya network dipergunakan untuk perencaan penyelesaian berbagai
macam pekerjaan terutama pekerjaan yang terdiri atas berbagai unit pekerjaan yang
semakin sulit dan rumit.
Menurut Sofwan Badri (1997 : 13) dalam bukunya “Dasar-Dasar Network Planning”
adalah sebagai berikut :
“Network planning pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-
bagian pekerjaan (variabel) yang digambarkan / divisualisasikan dalam diagram
network”. Dengan demikian diketahui bagian-bagian pekerjaan mana yang harus
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
3
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

didahulukan, bila perlu dilembur (tambah biaya), pekerjaan mana yang menunggu
selesainya pekerjaan yang lain, pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga
alat dan tenaga dapat digeser ke tempat lain demi efesiensi. Sedangkan menurut
Soetomo Kajatmo (1977: 26) adalah :
“Network planning merupakan sebuah alat manajemen yang memungkinkan dapat lebih
luas dan lengkapnya perencanaan dan pengawasan suatu proyek”. Adapun definisi
proyek itu sendiri adalah suatu rangkaian kegiatan-kegiatan (aktivitas) yang mempunyai
saat permulaan dan yang harus dilaksanakan serta diselesaikan untuk mendapatkan
tujuan tertentu.
Pengertian lainnya yang dikemukakan oleh Tubagus Haedar Ali (1995: 38) yaitu:
“Network planning adalah salah satu model yang digunakan dalam penyelenggaraan
proyek yang produknya adalah informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam
network diagram proyek yang bersangkutan.

2.2. Jenis-Jenis Network Planning


Banyak nama digunakan untuk pengertian network planning atau sejenisnya, antara
lain :
1. CMD : Chart Method Diagram
2. NMT : Network Management Technique
3. PEP : Program Evalution Procedure
4. CPA : Critical Path Analysis
5. CPM : Critical Path Method
6. PERT : Program Evalution and Riview Technique
Penggunaan nama tadi tergantung dibidang mana hal tadi digunakan, umumnya yang
sering dipakai CPM dan PERT, misalnya CPM digunakan dibidang kontraktor PUTL,
PERT dibidang research dan Design. Walaupun demikian keduanya mempunyai konsep
yang hampir sama.

2.3. Penggunaan, Manfaat dan Keuntungan Network Planning


1. Penggunaan Network Planning
Network Planning (NP) khususnya digunakan untuk menyelesaikan suatu proyek
yang hanya dilakukan sekali saja, jadi harus dibuat NP baru untuk setiap proyek yang
akan diselesaikan, misalnya : pendirian rumah baru, perencanaan perjalanan,
rescheduling urutan proses produksi dan sebagainya. Jadi digunakan dalam Tata
laksana proyek.
Haruslah dibedakan antara Tatalaksana proyek dengan Tatalaksana Produksi :
a. Tatalaksana Proyek menyelesaikan hal khusus, hanya dilakukan sekali.
Tatalaksana produksi menyelesaikan hal umum yang berulang-ulang, rutine.

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


4
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

b. Fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk Tatalaksana proyek, sekali dipakai sudah


selesai. Fasilitas-fasilitas Tatalaksana Produksi dapat digunakan untuk macam-
macam tugas.
c. Bandingkan : Membuat pakaian khusus dengan membuat pakaian kodian.
2. Manfaat Network Planning
Merupakan teknik perencanaan yang dapat mengevaluasi interaksi antara
kegiatan-kegiatan. Manfaat yang dapat dirasakan dari pemakaian analisis network
adalah sebagai berikut :
a. Dapat mengenali (identifikasi) jalur kritis (critical path) dalam hal ini adalah jalur
elemen yaitu kegiatan yang kritis dalam skala waktu penyelesaian proyek secara
keseluruhan. Dapat diketahui dengan pasti kesukaran yang akan timbul jauh
sebelum terjadinya sehingga dapat diambil tindakan yang presentative.
b. Mempunyai kemampuan mengadakan perubahan-perubahan sumber daya dan
memperhatikan efek terhadap waktu selesainya proyek.
c. Sebagai alat komunikatif yang efektif.
d. Memungkinkan tercapainya penyelenggaraan proyek yang lebihekenomis
dipandang dari sudut biaya langsung dan penggunaan sumber daya yang optimum.
e. Dapat dipergunakan untuk memperkirakan efek-efek dari hasil yangdicapai suatu
kegiatan terhadap keseluruhan rencana.
3. Keuntungan Penggunaan Network Planning Dalam Tatalaksana Proyek
a. Merencanakan scheduling dan mengawasi proyek secara logis.
b. Memikirkan secara menyeluruh, tetapi juga mendetai dari proyek.
c. Mendokumen dan mengkomunikasikan rencana scheduling ( waktu ) dan
alternatif-alternatif lain penyelesaian proyek dengan tambahan biaya.
d. Mengawasi proyek dengan lebih efisien, sebab hanya jalur-jalur kritis ( Critical
Path ) saja yang perlu konsentrasi pengawas ketat.

2.4. Data Yang Diperlukan untuk Menyusun Network Planning

a. Urutan pekerjaan yang logis : Harus disusun : pekerjaan apa yang harus diselesaikan
lebih dahulu sebelum pekerjaan yang lain dimulai, dan pekerjaan apa yang kemudian
mengikutinya.

b. Taksiran waktu penyelesaian setiap pekerjaan : Biasanya memakai waktu rata-rata


berdasarkan pengalaman. Kalau proyek itu baru sama sekali biasanya diberi
slack/kelonggaran waktu.

c. Biaya untuk mempercepat setiap pekerjaan : Ini berguna bila pekerjaan-pekerjaan


yang ada dijalur kritis ingin dipercepat agar seluruh proyek lekas selesai. Misalnya :
biaya-biaya lembur, biaya menambah tenaga dan sebagainya.
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
5
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

d. Sumber-sumber :Tenaga, equipment dan material yang diperlukan.

2.5. Bahasa atau Simbol-Simbol Diagram Network Planning

Pada perkembangannya yang terakhir dikenal dua simbol yaitu :

a. Event on the node_ Peristiwa digambakan dalam lingkaran.

b. Activity on the node_Kegiatan digambarkan dalam Lingkaran

Karena Event on the note cara penggambarannya lebih mudah, sering dan umum
dipakai, maka dalamm buku ini bahasa/simbol yang dipakai adalah event on the node.

Penggunaan Bahasa/Simbol-Simbol :

Sebelum menggambarkan diagram network planning perlu diingat ;

1. Panjang, pendek maupun kemiringan anak sama sekali tidak mempunyai arti, dalam
pengertian letak pekerjaan, banyaknya duration maupun resource yang dibutuhkan.

2. Aktivitas-aktivitas apa yang mendahului dan aktivitas-aktivitas apa yang mengikuti.

3. Aktivitas-aktivitas apa yang dapat bersama-sama.

4. Aktivitas-aktivitas itu dibatasi saat mulai dan saat selesai.

5. Waktu, Biaya dan resource yang dibutuhkan dari aktivitas-aktivitas itu.

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


6
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

6. Kepala anak panah menjadi pedoman arah dari tiap kegiatan.

7. Besar kecilnya lingkarang juga tidak mempunyai arti, dalam pengertian penting
tidaknya suatu peristiwa.

8. Anak panah selalu menghubungkan dua buah nodes, arah dari anak panah
menunjukan urutan-urutan waktu.

Contoh :
a.kegiatan A harus dilaksanakan sebelum kegiatan B
demikian pula sebelum menyelesaikan kegiatan 3
maka kegiatan 1 dan 2 harus diselesaikan.

b. Awal dari seluruh kegiatan adalah kegiatan 1 dan


untuk menyelesaikan seluruh proyek maka setelah
kegiatan 1 ada 3 kegiatan yang harus diselesaikan yaitu
menyelesaikan kegiatan 2, 3 dan 4 kemudian
melaksanakan kegiatan 5 dan 6.

c.Kegiatan A harus selesai sebelum kegiatan C,


kegiatan B harus selesai sebelum kegiatan D
Kegiatan C dan D harus selesai sebelum kegiatan F
dimulai, tetapi kegiatan E sudah dapat dimulai
walaupun hanya kegiatan D saja yang selesai dan
seterusnya.

d. Kegiatan B harus diselesaikan dalam jangka waktu


yang pendek / kritis sedangkan kegiatan A, C, dan D
harus diselesaikan dengan adanya kelonggaran waktu
untuk terlambat (float).

1. Apa Gunannya Mengetahui Lintasan Kritis :


a. Penundaan pekerjaan pada “Lintasan Kritis”, menyeabkan seluruh proyek tertunda
penyelesaiannya.
b. Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya, bila pekerjaan-pekerjaan yang ada di
lintasan kritis dapat dipercepat.
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
7
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

c. Pengawasan/Control hanya “diketatkan” di lintasan Kritis saja. Maka pekerjaan-


pekerjaan di jalur kritis :Perlu pengawasan ketat agar tidak tertunda.
 Kemungkinan di Trade off dengan crash program : dipersingkat waktunya
dengan tambahan biaya (lembur).
d. Time slack (kelonggaran waktu) terdapat pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak
dilalui Lintasan Kritis. Ini memungkinkan bagi manager untuk
merealokasi/memindahkan tenaga kerja, alat-alat, dan biaya-biaya kepekerjaan-
pekerjaan di lintasan kritis demi efisiensi.

2. Penggunaan EET dan LET pada Network Planning


a. Penggambaran NE, EET dan LET
Event dengan simbol lingkaran tadi, pertama-tama kita bagi menjadi 3 bagian,
terlihat dalam gambra di bawah ini :

NE : Number of Event : adalah indeks untuk dari tiap peristiwa sejak mulai
sampai dengan akhir dalam suatu diagram Network.
Pembagian nomor event awal dapat dimulai dari angka 0 atau 1. Kemudian diikuti
pemberian nomor event yang lain, pada dasarnya sejalan dengan arah anak panah
yang dimulai angka terkecil ke angka lebih besar dan diakhiri nomor terbesar untuk
event akhir. Sehingga tidak ada nomor event yang sama, misalnya :
Contoh :

Disamping itu pula nomor event dapat menunjukan dan membedakan masing-
masing kegiatan. Hal ini sangat bermanfaat sekali jika menggunakan komputer.
EET : Earliest Event Time : Waktu paling awal peristiwa itu dapat dikerjakan.
Cara mencarinya dengan menggunakan metode algorithma :

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


8
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

 Mulai dari Event awal bergerak ke Event akhir dengan jalan menjumlahkan,
yaitu antara EET ditambah duration.
 Bila pada suatau Event, bertemu 2 atau lebih kegiatan EET yang dipakai waktu
yang terbesar.
Contoh : Event No. 4, 5 , 6 ( Lihat Pada Gambar Dibawah )

LET : Lates Event Time : Waktu Paling Akhir peristiwa itu harus dikerjakan.
Cara mencarinya dengan menggunakan metode algorithma
 Mulai dari Event akhir bergerak mundur ke Event No. 1 dengan jalan
mengurangi, yaitu antara LET dikurangi duration.
Bila pada suatu Event, berasal 2 atau lebih kegiatan, LET yang dipakai waktu
yang terkecil.

2.6. Pengertian Gantt Chart


Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk
menunjukan Tugas-tugas pada Proyek serta Jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti
waktu dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas yang bersangkutan. Orang atau Departemen yang ditugaskan untuk
menyelesaikan Tugas dalam proyek juga harus dituliskan dalam Gantt Chart.
Beberapa sebutan lain untuk Gantt Chart diantaranya adalah Milestones Chart, Project
Bar Chart dan juga activity chart. Gantt Chart yang dikembangkan oleh Henry Laurence
Gantt pada tahun 1910 ini pada dasarnya adalah suatu gambaran atas perencanan,
penjadwalan dan pemantauan (monitoring) kemajuan setiap kegiatan atau aktivitas pada
suatu proyek.
Gantt Chart merupakan salah satu alat yang sangat bermanfaat dalam merencanakan
penjadwalan dan memantau kegiatan pada suatu proyek, mengkomunikasikan kegiatan-
kegiatan yang harus dilaksanakan dan juga status pelaksanaannya. Dalam Gantt Chart

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


9
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

juga dapat dilihat urutan kegiatan ataupun tugas yang harus dilakukan berdasarkan
prioritas waktu yang ditentukan.

Gambar : Contoh Gantt Chart


2.7. Cara Membuat Gantt Chart
Gantt Chart merupakan grafik yang sederhana, Cara membuatnya juga cukup mudah.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat Gantt Chart serta cara
penggunaannya.
1. Mengidentifikasikan Tugas
a. Mengidentifikasikan Tugas yang perlu diselesaikan pada Proyek
b. Menentukan Milestone (bagian pekerjaan dari suatu tugas) dengan menggunakan
c. Brainstorming ataupun Flow chart.
d. Mengidentifikasikan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu tugas.
e. Mengidentifikasikan urutan pekerjaan ataupun tugas yang akan dikerjakan.
Seperti Tugas yang harus diselesaikan sebelum memulai suatu tugas yang baru
ataupun tugas-tugas apa yang harus dilakukan secara bersamaan (Simultan).
2. Gambarkan sumbu horizontal untuk waktu pelaksanaannya (dapat diletakan diatas
atau dibawah halaman). Tandai dengan skala waktu yang sesuai (bisa dalam harian
maupun mingguan).
3. Tuliskan Tugas atau bagian pekerjaan (milestone) yang akan dikerjakan berdasarkan
urutan waktu pada bagian kiri. Gambarkan Diagram Batang (Bar Graph) untuk
menunjukan rentang waktu yang diperlukan untuk melakukan tugas yang
bersangkutan. Gambarkan kotak dari kiri dimana waktu Tugas tersebut dimulai
sampai pada waktu tugas yang bersangkutan berakhir. Jika diperlukan presentasi
kepada Manajemen perusahaan, gambarkan bentuk Intan (Diamond) pada tanggalnya.
Gambarkan tepinya saja dan kotak tersebut jangan diisi.
4. Lakukan pemeriksaan kembali, apakah semua tugas atau bagian pekerjaan untuk
Proyek tersebut sudah tertulis semuanya ke dalam Gantt Chart.

2.8. Kelebihan dan Kekurangan Gantt Chart


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
10
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

1. Kelebihan Gantt Chart


a. Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat
komunikasi dalam penyelenggaraan proyek. Gantt Chart sangat mudah dipahami,
balok horizontal (horizontal bar) dibuat pada tiap kegiatan proyek sepanjang garis
waktu.Sederhana dan mudah dimengerti oleh semua tingkat manajemen sehingga
dapat diterima secara luas.
b. Gantt chart digunakan untuk penjadwalan sederhana atau proyek-proyek yang
kegiatannya tidak terlalu berkaitan atau proyek kecil.
c. Gantt Chart juga dapat digunakan untuk penjadwalan operasi yang berulang.
d. Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan
sesungguhnya pada saat pelaporan
e. Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan.

2. Kekurangan Gantt Chart


a. Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan
dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan
oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.
b. Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan,
karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
c. Gantt chart tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara
aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya
terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt
chart.

2.9. Studi Kasus Gantt Chart


1. Contoh :

Ditemukan 75 Kasus Kaki Gajah

Ditulis pada 2 Februari 2011 oleh zaldi Naziri

Sejak tahun 2005 tercatat 75 kasus kaki gajah (Filariasis atau Elephantiasis) yang kini
ditangani Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sambas hingga kini. Penderita penyakit
ini terbanyak di Kecamatan Sejangkung 24 kasus.

Kini penderita mendapatkan pengawasan intensif, agar tidak tertular ke warga lainya,
Dinkes telah melakukan pengobatan massal terhadap warga dimana ditemukan kasus

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


11
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

kaki gajah ini. “Setidaknya 75 kasus yang kita tangani masalah kaki gajah di Kabupaten
Sambas, semua sudah tertangani,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Sambas, dr I Ketut
Sukarja melalu Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, Ardias S.Km
dihubungi Pontianak Post, Rabu (26/1) kemarin.

Dalam rentang lima tahun sejak 2005 hingga 2010. Dinkes melakukan pengobatan
massal di 26 desa di Kabupaten Sambas. Hal tersebut berdasakan prosedur penanganan
kaki gajah yang ditetapkan Kementrian Kesehatan RI sesuai standar WHO (World
Health Organization). Apabila terbukti secara klinis seseorang positif terjangkit kaki
gajah, maka wajib bagi pihaknya melakukan survey dan tes darah jari (ambil contoh
darah) di wilayah dimana kasus terjadi.

“Kalau satu orang di sebuah desa terkena kaki gajah, maka dilakukan tes darah jari,
sasarannya 500 orang di desa tersebut,” jelasnya. Apabila dari 500 orang di desa tersebut
ditemukan 5 orang positif mikro Filariasis, maka seluruh desa di Kabupaten Sambas
disurvey dan diambil darahnya, serta dilakukan pengobatan massal. Namun tak semua
desa dilakukan pengobatan massal, karena terbentur biaya.

“Untuk obat ada dari Kementrian Kesehatan yang disuplai WHO, tapi terkendala
biaya operasional, makanya dilakukan bertahap,” katanya. Sejak tahun 2005, pihaknya
telah melakukan pengobatan massal, setahun sekali, jadi lima tahun lima kali. Warga di
26 desa tersebut sudah diberi vaksin agar penyakit ini tak tertular ke warga lainya.

“Jadi cukup warga yang positif saja, jangan sampai orang lain,” timpalnya. Kepada
penderita diberikan obat khusus membunuh mikro Filaria yang hidup didalam darah
tersebut. Yakni obat DEC sekaligus satu paket dengan obat cacing yang hidup di usus,
sehingga mikor Filaria mati dan cacing di organ usus keluar, ditambah obat Parasetamol.

Tak hanya pengobatan, kata dia, pihaknya melalui puskesmas, dokter dan perawat
terus melakukan pembinaan dan pengawasan intensif terhadap penderita kaki gajah. Hal
ini agar penyakit ini tidak menjamur alias menular ke warga lainya. “Ini kita lakukan
berulang dan intensif,’ ucapnya. Termasuklah Chiu Ha, penderita Filariasis di Dusun
Seradi Kecamatan Salatiga yang dulunya tergabung di Kecamatan Pemangkat.

Mengapa perlu diawasi, pasalnya apabila penderita memakan obat DEC ini, akan
mengalami reaksi terhadap badannya. “Misalkan demam, mual, pusing kepala, makanya
harus diawasi untuk mencegah hal tak diinginkan setelah memakan obat khusus

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


12
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

tersebut,” terangnya. Penyakit yang disebut Elephantiasis ini, juga memiliki tujuh
klasifikasi tingkatan, dilihat dari pembengkakan.

“Kalau sudah spesifikasi tingkat tujuh itu seperti dialami Chiu Ha di Salatiga dimana
pembengkakan sudah sangat besar hingga tidak bisa beraktivitas normal,” katanya.
Sementara spesifikasi awal secara klini ditunjukkan peradangan di bagian tubuh tertentu,
lengan dan kaki terasa panas, biasanya terjadi saat bangun tidur di pagi hari dan gejala
ini berulang-ulang terjadi atau hilang tapi muncul kembali.

“Biasanya orang salah tafsir, ada menyebut rematik, tapi inilah gejala awalnya,”
katanya. Bagi penderita penyakit ini tidak dilarang beraktifitas, namun harus tetap
menjaga jangan sampai terjadi komplikasi, misalkan bagian yang bengkak bernanah atau
berdarah. “Biasanya sesuai kesepakatan,bagi penderita yang ingin beraktifitas di luar
rumah disarankan makan obat serta dirawat disore hari kalau mau beraktifitas di pagi
harinya,” paparnya.

Penyebab kaki gajah disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang menetap di dalam
darah yang masuk ke dalam tubuh manusia. Yang berbahaya, penyakit menular ini
ditularkan lewat gigitan nyamuk jenis apapun, di dunia sejauh ini ada 23 jenis nyamuk
dari 5 genus. Termasuk nyamuk Aedes atau colek pun bisa menghantarkan cacing masuk
ke darah manusia. Di Sambas, lanjut dia, kebanyakan kasus ditemukan di daerah
perdesaan.

“Jadi jarang warga perkotaan tertular kaki gajah, kebanyakan di Desa, karena faktor
lingkungan,” katanya. Seperti diketahui di desa banyak persawahan, rawa-rawa tempat
nyamuk berkembangbiak. Dari sinilah penyebaran kaki gajah melalui gigitan nyamuk
yang membawa cacing filaria ini masuk ke tubuh manusia. Jadi pastikan lingkungan
bersih dan terbebas saran berkembangbiaknya nyamuk.

Tips lain, ia menyarankan agar warga terlindungi dari gigitan nyamuk dengan cara
menggunakan obat nyamuk bakar, semprot, atau mengoles kulit dengan obat anti
nyamuk. Kalau perlu, gunakan kelambu sewaktu tidur dan menutup ventilasi rumah
dengan kawat kasa nyamuk. Pemerintah Kabupaten Sambas melalui Bupati Burhanudian
A.Rasyid sangat aware atau mewaspadai penyebaran penyakit kaki gajah ini.

Dalam setiap penyuluhan kesehatan, pihaknya memberikan pemahamaan mengenai


penularan dan pencegahan penyakit kaki gajah. Bagi warga yang meras ragu dan was-

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


13
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

was dapat memeriksakan diri ke puskesmas terdekat untuk mengetahui gejala awal
apakah tertular Filariasis atau tidak. “Silakan periksa ke puskesmas, karena dilihat gejala
klinis dokter pasti tahu warga pakah tertular atau tidak,” sarannya.

Sumber : Pontianak Post, Kamis 27 Januari 2011

2. Tahap-Tahap Dan Penerapan Kasus

Tabel Tahap-tahap Pembuatan dan Penerapan Kasus Filariasis

No Nama Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Total


ke-1 ke-2 ke-3 ke-4

1 Pengumpulan Data 1

2 Pengolahan Data 1

3 Analisis Data 1

4 Identifikasi Kasus 2

5 Perencanaan Kegiatan 1

6 Pelaksanaan Kegiatan 1

3. Deskripsi Tahap-Tahap Pembuatan Dan Penerapan Kasus


a. Pengumpulan Data
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten SambasSejak tahun 2005 hingga kini
kasus terbanyak yaiu kaki gajah (Filariasis atau Elephantiasis) yang tercatat 75
kasus.Penderita penyakit ini terbanyak di Kecamatan Sejangkung 24 kasus.
b. Pengolahan Data
Pengolahan data dari Dinas Kesehatan menggunakan alat bantu aplikasi
komputer seperti excel, arghis, epi info dll. Aplikasi tersebut digunakan unuk
mempermudah dalam mengkategorikan jenis umur, orang, tempat dan waktu
yang akan diidetifikasi.
c. Analisis Data
Analisis dilakukan untuk mengethaui penyebaran penyakit menurut orang,
tempat, waktu.
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
14
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

d. Identifasi kasus
Mengetahui penyebab penyakit filariasisi, penyebaran penyakit filariasis di suatu
daerah
e. Perencanaan Kegiatan
 Survey dan tes jari
 Pengobatan
 Penyuluhan
 PSN
 Monitoring
f. Pelaksanaan Kegiatan
 Survey dan tes jari
Dilaksanakan pada minggu ke- 3 di hari Jumat, Sabtu, Minggu di malam hari.
Warga dari 26 desa dikumpulkan di Balai Desa secara bergantian.
 Pengobatan
Dilaksanakan pada minggu ke-4 di hari Senin, Selasa, Rabu. Warga di 26 desa
tersebut diberi vaksin agar penyakit ini tak tertular ke warga lainya. Kepada
penderita diberikan obat khusus membunuh mikro Filaria yang hidup didalam
darah tersebut. Yakni obat DEC sekaligus satu paket dengan obat cacing yang
hidup di usus, sehingga mikor Filaria mati dan cacing di organ usus keluar,
ditambah obat Parasetamol.
 Penyuluhan
Dilaksanakan pada minggu ke-4 di hari Senin, Selasa, Rabu bersamaan dengan
program pengobatan.
 Monitoring
Dilakukan oleh petugas kesehatan puskesmas secara rutin, agar kasus Filariasis
tidak muncul atau tidak bertambah lagi kasusnya.

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


15
Network Planning dan Bar Chart/Gantt Chart

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam mengatasi suau proyek dengan skala besar, sedang maupun kecil sekaligus,
dibutuhkan beberapa tahapan yaitu: perencanaan, penjadwalan dan pengendalian.
Network planning dan bar chart/gantt chart merupakan bagian kecil yang sangat
menunjang keberhasilan suatu proyek.

Network planning merupakan suatu cara baru dalam bidang perencanaan dan
pengawasan suatu proyek. Yaitu suatu gambaran dari rencana proyek dan urtan -urutan
dari pada kegiatan yang harus dilakukan.

Gantt chart adalah suatu alat yang bernilai khususnya untuk proyek-proyek dengan
jumlah anggota tim yang sedikit, proyek mendekati penyelesaian dan beberapa kendala
proyek dan suatu cara yang mudah untuk menjadwal tugas-tugas. Gantt chart Merupakan
suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tugas atau kegiatan.
Panjang masing-masing kotak menunjukkan panjang relatif tugas-tugas yang dikerjakan.

Gantt Chart adalah contoh teknik non-matematis yang banyak digunakan dan sangat
popular dikalangan para manajer karena sederhana dan mudah dibaca.Gantt Chart
dapat membantu penggunanya untuk memastikan bahwa:Semua kegiatan telah
direncakan, urutan kinerja telah diperhitungkan, perkiraan waktu kegiatan telah tercatat,
dan keseluruhan waktu proyek telah dibuat.

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


16

Anda mungkin juga menyukai