Anda di halaman 1dari 6

PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE PDM

( Precedence Diagram Method )


Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Ruang Pamer Suzuki
Jl. Sisingamangaraja – Medan
Mhd. Teguh Satria Cipta1 , Ir. Yusrizal Lubis, MT.2
1,2
Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan 2017
Email : teguh.satria06@gmail.com

ABSTRAK

Dalam proyek konstruksi penjadwalan berperan sangat penting dan merupakan salah satu tolak ukur
keberhasilan suatu proyek konstruksi, disamping anggaran dan mutu. Penjadwalan juga merupakan salah satu elemen
perencanaan dan pengendalian produksi oleh karena itu penjadwalan memegang peranan penting bagi suatu proyek
konstruksi. Permasalahan yang dihadapi didalam proyek adalah bagaimana proyek dapat diselesaikan tepat waktu
dan optimal, dalam analisa ini digunakan metode penjadwalan PDM (Precedence Diagram Method), metode ini
digunakan untuk mengetahui durasi pelaksanaan proyek, kegiatan – kegiatan mana yang termasuk kegiatan kritis dan
perbandingan durasi setelah dilakukan analisis sehingga pihak pelaksana mampu memonitoring pekerjaan yang
membutuhkan perhatian khusus. Dalam metode ini digunakan 3 (tiga) tahap perhitungan, perhitungan maju
(Forward Pass), perhitungan mundur (Backward Pass) dan perhitungan float time, data yang digunakan dalam
analisa ini adalah time schedule proyek.

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa menggunakan metode PDM (Precedence Diagram Method) pada studi kasus
: Proyek Pembangunan Gedung Ruang Pamer & Bengkel Mobil Suzuki Jl. Sisingamangaraja – Medan memiliki
durasi lebih cepat 2 (dua) hari (107 hari kerja) dari durasi rencana pihak kontraktor (109 hari kerja atau dengan kata
lain menggunakan metode PDM lebih efektif dibandingkan dengan metode yang digunakan pelaksana (barchart).

Kata kunci : Penjadwalan Proyek, PDM (Precedence Diagram Method), Metode Penjadwalan PDM

ABSTRACT

In a construction project scheduling plays a very important and is one measure of the success of a
construction project, in addition to budget and quality. Scheduling is also one element of planning and production
control scheduling is therefore a vital part of a construction project. Problems were encountered in the project is
how the project can be completed on time and optimal, in this analysis method is used scheduling PDM (Precedence
Diagram Method), this method is used to determine the duration of the project, activity - activity which includes
critical activities and comparison duration after analysis, so that the executor capable of monitoring jobs that
require special attention. In this method use three (3) stages of calculation, advanced computation (Forward Pass),
countdown (Backward Pass) and the calculation of float time, the data used in this analysis is the time schedule of
the project.

The analysis showed that using PDM (Precedence Diagram Method) on a case study: Building Project Showroom &
Car Repair Suzuki Jl. Singamangaraja - Medan has a duration faster 2 (two) days (107 days) of the duration of the
plan of the contractor (109 working days, or in other words using PDM method is more effective than the methods
used executor (barchart).

Keywords: Scheduling Project, PDM (Precedence Diagram Method), Method Scheduling PDM

1. PENDAHULUAN tepat waktu dan optimal sehingga penjadwalan


Pada proyek konstruksi permasalahan yang dengan menggunakan diagram jaringan
dihadapi adalah bagaimana menentukan jadwal kerja dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah
proyek sehingga proyek tersebut dapat diselesaikan ini. Salah satu metode jaringan kerja yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan durasi proyek adalah
PDM (Precence Diagram Method). Penjadwalan 2. METODOLOGI PENELITIAN
aktivitas pada PDM ini dilakukan dalam 3 tahap, 2.1. Metode Penelitian

antara lain perhitungan maju (Forward Pass), Penelitian bertujuan untuk menetukan

perhitungan mundur (Backward Pass), dan kegiatan-kegiatan kritis dalam proyek konstruksi

perhitungan float time. Dengan adanya permasalahan menggunakan metode PDM. Analisis data

tersebut penulis akan menganalisa jadwal konstruksi menggunakan analitis dan deskriptif. Analitis berarti

dengan menggunakan metode PDM (Precence data yang sudah ada diolah sedemikian rupa sehingga

Diagram Method). Dalam penelitian ini penulis akan menghasilkan hasil akhir yang dapat disimpulkan.

melakukan studi kasus pada proyek Pembangunan Sedangkan deskriptif maksudnya adalah dengan

Gedung Ruang Pamer & Bengkel mobil Suzuki Jl. memaparkan masalah-masalah yang sudah ada atau

Sisingamagaraja – Medan. tampak serta kesimpulan dari hasil analisis.

1.1. Rumusan Masalah. 2.2. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat Data dalam penelitian ini adalah data

dirumuskan permasalahan sebagai berikut : sekunder yang diperoleh dari kontraktor pelaksana

1. Berapa lama durasi penyelesaian proyek meliputi Shop drawing, dan Time schedule, yang

dengan metode PDM ((Precence Diagram diperoleh dari kontraktor pelaksana. Data-data

Method)? tersebut diperoleh pada saat penulis bekerja sebagai

2. Dengan menggunakan metode PDM karyawan dikontraktor ini. Sedangkan data optimistis

(Precence Diagram Method), kegiatan- time diperoleh dari hasil interview dan via telepon

kegiatan manakah yang termasuk kegiatan terhadap pihak pelaksana.

kritis ? 3. PEMBAHASAN
3.1. Analisis Data
3. Bagaimana perbandingan jadwal durasi
Analisis data adalah proses mengatur urutan
existing dengan jadwal metode PDM
data, mengoraganisasikannya ke dalam suatu pola,
(Precence Diagram Method) setelah
kategori , dan satuan uraian dasar. Dalam rangka
dilakukan penjadwalan ulang ?
analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang
1.2. Tujuan Penelitian
keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar,
tujuan penelitian ini adalah :
keberadaan data dapat digolongkan kedalam dua jeni,
1. Mengetahui durasi waktu yang diperlukan
yaitu :
pada proyek berdasarkan analisa
1. Data bermuatan kuantitatif
penjadwalan metode PDM (Precence
Data bermuatan kualitatif disebut juga
Diagram Method).
dengan data lunak. Data semacam ini
2. Mengetahui kegiatan-kegitan manakah yang
diperoleh melalui penelitian yang
masuk didalam kegiatan kritis.
menggunakan pendekatan kualitatif, atau
3. Mengetahui perbandingan durasi waktu
penilaian kualitatif.
antara penjadwalan menggunakan PDM
2. Data bermuatan kuantitatif
dengan jadwal existing.
Keberadaan data bermuatan kuantitatif
adalah angka-angka (kuantitas), baik
diperoleh dari jumlah suatu penggabungan
ataupun pengukuran
- Pekerjaan septitank
Penyusunan Jaringan Kerja PDM - Pekerjaan oil trap
a. Mengidentifikasi dan mengelompokkan
b. Menghitung durasi pada masing-masing
kegiatan-kegiatan
kegiatan.
Mengidentifikasi pekerjaan yang akan
Untuk menyusun jaringan kerja dibutuhkan
dianalisa adalah kegiatan yang pertama kali dilakukan
durasi dari masing-masing kegiatan tersebut.
untuk menyusun jaringan kerja PDM, dalam hal ini :
Perhitungan durasi tiap-tiap kegiatan didasarkan pada
Nama Proyek : Pembangunan Gedung
volume pekerjaan, jumlah kebutuhan tenaga kerja,
Ruang Pamer & Bengkel
dan produktivitas tenaga kerja. Dalam analisa ini
mobil
perhitungan durasi didasarkan pada time schedule
Suzuki Jl.Sisingamagaraja
proyek yang didapat dari pihak pelaksana.
Medan.
Hasil durasi kegiatan selengkapnya dapat dilihat di
Kontraktor : PT.Nusa Raya Cipta Tbk.
lampiran 1.1
Jl. Imam Bonjol, No 12 Medan.
c. Menyusun jaringan kerja dan hubungan
Setelah mengidentifikasi dan memperoleh data dari
saling ketergantungan (network
proyek yang akan dianalisa, kemudian menentukan
diagram).
lingkup kerja proyek. Pengkajian lingkup proyek ini
Setelah diketahui kegiatan yang termasuk
berdasarkan penampakan fisik urutan pelaksanaan
dalam lingkup proyek hubungan ketergantungan antar
pekerjaan yang juga disesuaikan dengan urutan
kegiatan dapat ditentukan. Pada tahap penentuan
pekerjaan berdasarkan Time Schedule yang sudah
hubungan antar kegiatan ini kita dapat
dibuat oleh pelaksana. Contoh urutan pekerjaan Time
mengelompokkan mana kegiatan pendahulu
Schedule Pelaksana proyek adalah sebagai berikut :
(predessor) dan mana yang termasuk kegiatan
1. Pekerjaan persiapan
pengikut (successor).
2. Pekerjaan baja
Contoh hubungan antar kegiatan :
- Pekerjaan pabrikasi baja
- Erection struktur baja bagian
showroom & pemasangan lantai
floor deck
- Erection struktur baja bagian
bengkel & pemasangan lantai floor
Gambar 1. Hubungan antar kegiatan
deck
 Kegiatan awal proyek
- Pekerjaan atap
Kegiatan pendahulu (presessor) : -
3. Pekerjaan galian
Kegiatan Pengikut (successor) : Pekerjaan
- Pondasi
persiapan direksi keet dll
- Sloof
Selanjutnya daftar ketergantungan kegiatan dapat
- Septictank
dilihat pada lampiran 1.2 dan diagram ketergantungan
- Oil trap
pada lampiran 1.3
4. Pekerjaan struktur
d. Menghitung nilai ES, EF, LF dan LS
- Pekerjaan pondasi
- Pekerjaan sloof
Menghitung nilai ES, EF, LF, dan LS untuk Kegiatan FINISH ( Kegiatan terakhir ), nilai
mengidentifikasi kegiatan kritis, jalur kritis, float, dan diambil dari perbandingan EFA5, EFA3, EFA4,
waktu penyelesaian proyek. Dalam mencari nilai ES, EFA1, EFU, EFX, EFJ yang terbesar yaitu EFA5
EF, LF dan LS dapat dilakukan perhitungan kedepan = 107.
(Forward Analysis) dan perhitungan kebelakang - Kegiatan A5
(Backward Analysis). Perhitungan dilakukan bila LFA5 = LSFIN – FSFIN-I
urutan kegiatan, konstrain dan durasi telah = 107 – 0
ditentukan, dalam hal ini data urutan kegiatan, = 107
konstrain dan durasi telah diketahui pada time LSA5 = LFA5 – DA5
schedule proyek dan perhitungan tahap sebelumnya = 107 – 14
maka dari itu perhitungan bisa dilakukan dengan = 93
mengacu pada data yang telah ada yaitu pada - Kegiatan A4
lampiran 1.1, 1.2 dan 1.3, perhitungannya sebagai LFA4 = LSFIN – FSFIN-A4
berikut : = 107 - 0
 Perhitungan kedepan (Forward Analysis) = 107
Untuk mendapatkan nilai Earliest Start (ES) LSA4 = LFA4 – DA4
dan Earlier Finish (EF) dilakukan = 107 - 21
perhitungan kedepan dengan contoh = 86
perhitungan sebagai berikut:
Hasil dari perhitungan ke depan (Forward Analysis)
- Kegiatan A :
dan ke belakang (Backward Analysis) selengkapnya
ESA = EFS + FSSA
dapat dilihat pada lampiran 1.4
=0+0
Setelah perhitungan maju (Forward Analysis) dan
=0
perhitungan mundur (Backward Analysis) dilakukan.
- EFA = ESA + DA
Maka ES, EF, LS, dan LF diisikan pada diagram. Dan
= 0 + 16 = 16
dari lampiran 1.5 dapat dilihat kegiatan mana yang
- Kegiatan B :
merupakan kegiatan kritis.
ESB = ESA + SSAB
e. Menghitung Total Float dan Free Float dan
=0+9
Jalur Kritis.
=9
Menghitung Total Float untuk masing
EFB = ESB + DB
masing aktivitas adalah sebagai berikut :
=9+7
TF = LF – ES – Durasi ....................................
= 16
........................................................................ (4.1)
 Perhitungan kebelakang (Backward
Sedangkan untuk menghitung Free Float
Analysis)
menggunakan rumus :
Untuk mendapatkan nilai Latest Start (LS)
FF = EF – ES – Durasi .................................... (4.2)
dan Latest Finish (LF) dilakukan
perhitungan kebelakang dengan urutan
sebagai berikut :
4. PENUTUP 2. Dalam perencanaan suatu proyek, dalam hal
4.1. Kesimpulan ini fokus kepada penggunaan metode
Dari hasil analisis penjadwalan proyek penjadwalan jika ingin menjadwalkan
menggunakan metode PDM (Precedence Diagram kembali suatu proyek dengan metode lain
Method) pada pembangunan Gedung Ruang Pamer & dengan hasil maksimal disarankan tidak
Bengkel mobil Suzuki Jl. Sisingamangaraja – Medan mengambil secara keseluruhan data proyek
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : tersebut melainkan data dapat disusun ulang
1. Dari kurva S (Lihat Lampiran 4.1f) sebagian agar perbedaan waktu penyelesaian
menunjukkan bahwa durasi proyek dari hasil proyek dapat terlihat jelas perbedaannya.
analisis masih lebih cepat dibanding durasi 3. Untuk pengembangan data selanjutnya dapat
proyek rencana. Pada hari pertama start digunakan metode penjadwalan lainnya
hingga hari terakhir mengalami peningkatan seperti metode Montecarlo dll.
progress kerja secara terus menerus sehingga 5. DAFTAR PUSTAKA
kurva S hasil analisis berada diatas kurva S Kusnanto. (2010). Penjadwalan Proyek
rencana dan durasi proyek yang dihasilkan Konstruksi dengan Metode PERT (Studi Kasus
menggunakan analisa PDM ini menjadi lebih Proyek Pembangunan Gedung R.Kuliah dan
cepat 2 hari (107 hari) dari durasi proyek Perpustakaan PGSD KLECO FKIP UNS TAHAP 1).
rencana yaitu 109 hari. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
2. Dari hasil analisis kegiatan kritis dalam Universitas Sebelas Maret : Surakarta.
proyek tersebut adalah sebagai berikut: Max Taufik. (2014), analisis-metode-diagram-
- Kegiatan Y ( Pekerjaan pemasangan preseden-pdm.
plafond gypsum ) http://kampus-sipil.blogspot.com/2014/01/analisis-
- Kegiatan A3 ( Pekerjaan area luar ) metode-diagram-preseden-pdm.html.
- Kegiatan A4 ( Pekerjaan pengecatan )
Max Taufik. (2014), cara-menghitung-jalur-kritis-
- Kegiatan A5 ( Pekerjaan sanitary
dan-float.
fixture)
sipil.blogspot.com/2014/01/cara-menghitung-jalur-
3. Dari hasil analisis perhitungan diperoleh
kritis-dan-float.html.
durasi proyek 107 hari selisih lebih cepat 2
Materi Pembelajaran. (2002). Pengelolaan dan
hari dari durasi proyek existing.
Pengendalian Proyek-PDTS-SV-UGM : Jakarta
(menggunakan metode bar chart) yaitu 109
Soeharto, Imam (1995). Manajemen Proyek : Dari
hari
konseptual sampai operasional. Erlangga : Jakarta.
4.2. Saran
Wulfram, I. Ervianto. (2004). Teori Aplikasi
dari hasil analisis yang diperoleh dari
Manajemen Proyek Konstruksi. Andi offset :
penyusunan skripsi ini, diberikan saran-saran sebagai
Yogyakarta.
berikut:
Wulfram, I. Ervianto. (2004). Manajemen Proyek
1. Dalam pelaksanaan suatu proyek sangat
Konstruksi 1. Andi offset : Yogyakarta.
diperlukan perencanaan jadwal kegiatan
Widiasanti, Irika & Lenggogeni, M.T. (2013).
secara cermat untuk menghindari terjadinya
Manajemen Konstruksi. Remaja Rosdakarya :
keterlambatan proyek.
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai