Anda di halaman 1dari 14

ESTIMASI BIAYA

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Estimasi Biaya Proyek


2.1.1 Definisi
Terdapat beberapa literatur yang membahas mengenai pengertian estimasi
biaya. Dalam AACE International (2004), disebutkan bahwa estimasi merupakan
evaluasi dari keseluruhan elemen dari sebuah proyek atau usaha yang diberikan
berdasarkan kesepakatan terhadap suatu lingkup pekerjaan. Dysert, Larry R.
mengungkapkan bahwa estimasi biaya merupakan sebuah prediksi terhadap biaya
yang akan dibutuhkan dari sebuah proyek berdasarkan data dan lingkup proyek
yang diberikan yang akan dilaksanakan pada sebuah lokasi dan waktu yang telah
ditetapkan.
Dalam sebuah estimasi biaya terdapat identifikasi dan pertimbangan dalam
memperkirakan beberapa alternatif biaya untuk memulai dan menyelesaikan
proyek. Jumlah biaya yang akan dikeluarkan dan risiko harus dapat
dipertimbangkan, misalnya seperti membuat keputusan untuk membeli suatu
barang atau hanya menyewanya saja untuk keperluan proyek, berbagi sumber
daya dalam rangka mengoptimalkan biaya dalam proyek. Biaya yang disusun
akan memperhitungkan keseluruhan sumber daya yang dibutuhkan dalam sebuah
proyek, termasuk tenaga kerja, material, peralatan, jasa, dan fasilitas dan beberapa
kategori spesial seperti faktor inflasi atau biaya contingency. Estimasi biaya
merupakan penilaian kuantitatif yang mendekati untuk kebutuhan sumber daya
dalam proyek.
Tujuan dari dibuatnya suatu estimasi proyek adalah :
1. Sebagai dasar dalam pembuatan anggaran proyek
2. Sebagai alat untuk mengontrol biaya proyek
3. Untuk memonitor progress, dengan membandingkan anggaran biaya,
biaya estimasi dengan actual di lapangan.

ASLAMIAH (061530100759) 16
DWI AMBARWATI (061530100715)
4 SF
ESTIMASI BIAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

4. Untuk membuat suatu database biaya yang dapat digunakan untuk


estimasi- estimasi berikutnya.
5. Estimasi biaya dan penjadwalan merupakan 2 aktifitas yang sangat
berkaitan erat.
2.1.2 Jenis Estimasi Biaya
Dilihat dari kelengkapan datanya dan terhadap tahapan proyek, maka
estimasi biaya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,yaitu :
1. Preliminary Estimate
Merupakan estimasi biaya pada tahap perencanaan. Pada tahap ini,
desain proyek belum ada, hanya ada dalam bentuk gagasan. Estimasi
biaya diberikan untuk keperluan studi kelayakan. Estimasi dihitung
secara kasar berdasarkan informasi harga dari proyek sejenis per
satuan kapasitas produksi atau per satuan fungsinya atau per satuan
luasnya.
2. Semi Detail Estimate
Estimasi ini ada pada tahap conceptual engineering. Estimasi biaya
sudah dapat dihitung secara detail karena basic design proyek sudah
ada. Hasil estimasi biaya pada tahap ini dapat dipergunakan sebagai
dasar pertimbangan untuk menyiapkan dana yang diperlukan bagi
proyek tersebut, oleh karena itu sering juga disebut sebagai budget
estimate bagi owner.
3. Definitive Estimate
Estimasi ini ada pada tahap detailed engineering, dimana semua
informasi yang diperlukan untuk pelaksanaan sudah lengkap. Estimasi
biaya sudah dapat dihitung secara detail karena construction drawing
sudah ada. Beberapa hal dipertimbangkan dalam estimasi ini antara
lain metode konstruksi, kondisi lokasi proyek, preliminary work yang
akan dilakukan, penggunaan sumber daya tenaga, alat dan material.

4. Bottom-Up Estimating

ASLAMIAH (061530100759) 16
DWI AMBARWATI (061530100715)
4 SF
ESTIMASI BIAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

Merupakan metode dalam mengestimasi komponen pekerjaan.


Biaya dan akurasi dari tipe ini dipengaruhi oleh ukuran dan
kompleksitas dari aktiftas individual maupun paket pekerjaan.
5. Three-Point Estimates
Keakuratan dalam sebuah estimasi dapat ditingkatkan dengan
mempetimbangkan aspek ketidaktentuan dan risiko. Untuk metode ini
biasanya digunakan untuk perkiraan biaya yang mengandung unsur
ketidakpastian seperti estimasi biaya penelitian karena menggunakan
pertimbangan optimistik, pesimistik.
6. Reserve Analysis
Estimasi biaya yang termasuk biaya tak terduga. Biaya tak terduga
tersebut dapat berupa prosentase dari nilai estimasi, nilai yang tetap,
atau dapat dikembangkan dari metode analisa kuantitatif.
7. Cost of Quality
Menyangkut perhitungan seluruh biaya yang dipersiapkan untuk
mencegah adanya ketidakpuasan terhadap kualitas produk yang akan
mengakibatkan rework.
8. Project Management Estimating Software
Beberapa program komputer dapat digunakan sebagai alat untuk
membantu dalam mengestimasi biaya.
9. Vendor Bid Analysis
Metode estimasi biaya, termasuk analisa biaya dari sebuah proyek
yang dimenangkan tanpa melalui proses persaingan karena
memperoleh informasi dari rekanan, tentunya akan diperlukan
tambahan biaya.

2.1.3 Proses Estimasi Biaya


Di bawah ini merupakan keseluruhan proses dalam estimasi dimulai dari
proses input data, teknik yang digunakan dalam pengolahan data serta output yang
dihasilkan dari sebuah estimasi.
Tahapan input dalam suatu proses estimasi mencakup beberapa hal yang
diperlukan untuk mendukung proses pelaksanaan estimasi seperti:
1. Scope Baseline

ASLAMIAH (061530100759) 16
DWI AMBARWATI (061530100715)
4 SF
ESTIMASI BIAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

Menggambarkan pernyataan lingkup pekerjaan seperti deskripsi


produk, kriteria yang dapat diterima, hasil yang diharapkan, batasan
proyek dan asumsi. Dalam scope baseline terdapat pula WBS yang
menggambarkan hubungan dari semua komponen dalam proyek.
2. Penjadwalan Proyek
Jenis dan jumlah dari sumber daya serta waktu yang dibutuhkan
dalam rangka peyelesaian proyek merupakan faktor yang penting
dalam menentukan biaya proyek.
3. Perencanaan Sumber Daya
Atribut staf proyek, biaya personel, dan bonus bagi karyawan
merupakan komponen yang penting dalam menyusun estimasi biaya.
4. Penyusunan Daftar Risiko
Identifikasi risiko diperlukan untuk pengendalian biaya akibat
adanya risiko. Risiko dapat memberikan dampak dalam aktifitas
maupun biaya proyek.
5. Pertimbangan Faktor diluar Lingkungan Perusahaan
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi antara lain kondisi pasar
dan informasi komersial yang ada. Kondisi pasar yang dimaksud
adalah ketersediaan produk, jasa yang diperlukan dalam penyelesaian
proyek dan yang dimaksud dengan informasi komersil adalah database
komersil yang memberika data tentang keahlian dan upah dari sumber
daya, serta biaya standard untuk material dan peralatan.
6. Kebijakan Organisasi
Kebijakan organisasi yang berpengaruh terhadap estimasi biaya
adalah kebijakan perusahaan dalam estimasi biaya itu sendiri,
informasi historikal serta pelajaran maupun pengalaman dari proyek
sebelumnya.
2.2. Tinjauan Estimasi Biaya Proyek

Menurut Iman Soeharto (1997), estimasi biaya proyek memegang peranan


penting dalam penyelenggaraan proyek. Pada tahap awal dipergunakan untuk
mengetahui berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membangun suatu proyek.
Perkiraan biaya dibedakan dari anggaran dalam hal perkiraan biaya
terbatas pada tabulasi biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan tertentu proyek

ASLAMIAH (061530100759) 16
DWI AMBARWATI (061530100715)
4 SF
ESTIMASI BIAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

ataupun proyek secara keseluruhan. Sedangkan anggaran merupakan perencanaan


terinci perkiraan biaya dari bagian atau keseluruhan kegiatan proyek
yangdikaitkan dengan waktu. Definisi perkiraan biaya menurut National
EstimatingSociety – USA adalah sebagai berikut : “Perkiraan biaya adalah seni
memperkirakan ( the art of approximating ) kemungkinan jumlah biaya yang
diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia
pada saat itu“.
Perkiraan biaya di atas erat hubungannya dengan analisis biaya, yaitu
pekerjaan yang menyangkut pengkajian biaya kegiatan-kegiatan terdahulu yang
akan dipakai sebagai bahan untuk menyusun perkiraan biaya. Dengan kata lain,
menyusun perkiraan biaya berarti melihat masa depan, memperhitungkan, dan
mengadakan prakiraan atas hal-hal yang akan dan mungkin terjadi. Sedangkan
analisis biaya menitikberatkan pada pengkajian dan pembahasan biaya kegiatan
masa lalu yang akan dipakai sebagai masukan.
Menurut Hajek (1994) bahwa banyak perusahaan dalam suasana ekonomi
yang dinamis dewasa ini mengalami persaingan yang sangat ketat. Kelangsungan
hidup suatu organisasi tergantung pada keberhasilannya dalam menaksir biaya
untuk berprestasi secara memuaskan dalam berbagai kontrak. Pembuatan Rencana
Anggaran Biaya mengandung unsur ketidakpastian data masukan, misalnya data
penggunaan jam-orang, bahan yang digunakan, alat yang digunakan, dan
sebagainya yang sangat tergantung pada pengalaman estimator di lapangan.
Dalam taksiran biaya harus diperhitungkan pula biaya cadangan yang cukup guna
menutup bidang-bidang resiko itu. Perhitungan yang tidak mempertimbangkan
cadangan untuk resiko-resiko yang akan terjadi, mungkin berhasil memenangkan
tender karena rendahnya penawaran, tetapi pada umumnya akan mengalami
kerugian yang menyangkut kontrak. Jelas, tidak ada perusahaan yang dapat
bertahan lama bisa beroperasi jika perusahaannya merugi. Sebaliknya perusahaan
yang terlalu banyak mempertimbangkan cadangan untuk resiko-resiko yang akan
terjadi dalam perkiraan biayanya tidak akan memenangkan tenderdan tidak akan
dapat berkembang.

ASLAMIAH (061530100759) 16
DWI AMBARWATI (061530100715)
4 SF
ESTIMASI BIAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

Dalam menaksir biaya yang hendak ditawarkan, estimator harus


mempergunakan segenap pengalaman, kelihaian berusaha, serta pengetahuannya
untuk mendapatkan taksiran yang tidak hanya memungkinkannya untuk
memenangkan tender, juga akan mendapatkan keuntungan yang wajar bagi
perusahaannya. Kesulitan mendapatkan taksiran biaya yang tepat berbanding lurus
dengan jumlah pekerjaan dalam perencanaan atau pengembangan yang
dilaksanakan. Syarat utama adalah estimator harus mengetahui apa yang
diperlukan dalam suatu penawaran atau pendekatan rekayasa apa yang akan
dipakai untuk memenuhi persyaratan. Untuk mendapatkan perhitungan yang cepat
maka harus dikembangkan suatu model perhitungan biaya untuk meningkatkan
pemahaman tentang proyek dan untuk mengkomunikasikan konsep yang
komplek.
Beberapa metode estimasi biaya menurut Soeharto (1997) adalah sebagai
berikut :
1. Metode Parameter, ialah metode yang mengaitkan biaya dengankarakteristik
fisik tertentu dari obyek, misalnya : luas, panjang, berat,volume dan
sebagainya.
2. Memakai daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu, yaitudengan
mencari angka perbandingan antara harga pada suatu waktu(tahun tertentu)
terhadap harga pada waktu (tahun) yang digunakansebagai dasar. Juga
pemakaian data dari manual, hand book, katalog, danpenerbitan berkala, amat
membantu dalam memperkirakan biaya proyek.
3. Metode menganalisis unsur-unsurnya (Elemental Cost Analysis), yaitudengan
cara menguraikan lingkup proyek menjadi unsur-unsur menurut fungsinya.
4. Metode faktor, yaitu dengan memakai asumsi bahwa terdapat angkakorelasi
diantara harga peralatan utama dengan komponen-komponen yangterkait.
5. Quantity take-off, yaitu dengan membuat perkiraan biaya denganmengukur
kuantitas komponen-komponen proyek dari gambar, spesifikasi, dan
perencanaan.
6. Metode harga satuan, yaitu dengan memperkirakan biaya berdasarkanharga
satuan, dilakukan bilamana angka yang menunjukkan volume totalpekerjaan

ASLAMIAH (061530100759) 16
DWI AMBARWATI (061530100715)
4 SF
ESTIMASI BIAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

belum dapat ditentukan dengan pasti, tetapi biaya per unitnya(per meter
persegi, per meter kubik) telah dapat dihitung.
7. Memakai data dan informasi proyek yang bersangkutan, yaitu metodeyang
memakai masukan dari proyek yang sedang ditangani, sehinggaangka-angka
yang diperoleh mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.
Seiring dengan laju kemajuan pelaksanaan proyek, tataran kecermatan dan
ketelitian estimasi yang diperlukan sudah tentu akan semakin meningkat pula.
Sehingga biasanya suatu proyek dimulai dengan kebutuhan macam estimasi yang
kurang terperinci dan selanjutnya dapat dikelompokkan dalam urutannya, sebagai
berikut :
1. Estimasi pendahuluan, dibuat pada tahap awal proyek dalam rangka upaya
pendekatan kelayakan ekonomi di samping tujuan pengendalian pembiayaan.
2. Estimasi terperinci, dibuat dengan dasar hitungan volume pekerjaan,
biaya,serta harga satuan pekerjaan.
3. Estimasi definitif, merupakan gambaran pembiayaan dan pertanggungjawaban
rampung untuk suatu proyek dengan hanya kemungkinan kecil terjadi
kesalahan.

2.3. Hambatan-hambatan dalam Estimasi Biaya


Dengan pendeknya waktu yang dimiliki oleh para quantity surveyor di
dalam melaksanakan estimasi biaya, maka akan mungkin muncul hambatan-
hambatan di dalam estimasi tersebut. Victor G. Hajek (1994) menyampaikan
beberapa hambatan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan estimasi, yaitu :
1. Adanya hal-hal yang terlewatkan. Apakah ada unsur biaya penting yang
terlupakan, misalnya apakah telah direncanakan adanya pemeriksaan dana
apakah taksiran telah memperhitungkan biaya perekayasaan, bahan, danlain-
lain bagi upaya demikian.
2. Rincian pekerjaan yang tak memadai. Apakah struktur rincian pekerjaanyang
sedang digunakan telah memperhatikan secara cukup segenap subsistem serta
upaya yang diperlukan bagi proyek tersebut.

ASLAMIAH (061530100759) 16
DWI AMBARWATI (061530100715)
4 SF
ESTIMASI BIAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

3. Salah tafsir tentang fungsi atau data proyek. Tepatkah penafsiran kerumitan
disain tersebut, salah tafsir akan mengakibatkan taksiran yang terlalu tinggi
atau terlalu rendah.
4. Penggunaan teknik penaksiran yang salah. Bagi disain yang dipermasalahkan
harus diterapkan teknik penaksiran yang benar, misalnya penggunaan statistik
biaya yang diperoleh dari jalan produksi suatu subsistem yang serupa bagi
suatu alat prototipe yang memerlukan pekerjaan perekayasaan dan/atau
pengembangan pasti akan menghasilkan taksiranyang sangat terlampau rendah.
5. Kegagalan mengidentifikasi dan berkonsentrasi pada unsur-unsur biayautama.
Telah ditetapkan secara statistik bahwa setiap proyek, 20 persendari sub
sistem-subsistem akan menyebabkan 80 persen biaya total.

2.4. Presentase Komponen Biaya Bangunan


Dalam pekerjaan proyek konstruksi biaya total proyek merupakan jumlah
komponen biaya yang meliputi : biaya atas tenaga kerja, biaya material, biaya
peralatan, biaya tak langsung, dan keuntungan.
2.4.1 Biaya Tenaga Kerja
Estimasi komponen tenaga kerja merupakan aspek paling sulit dari
keseluruhan analisis biaya konstruksi. Banyak sekali faktor berpengaruh yang
harus diperhitungkan antara lain : kondisi tempat kerja, ketrampilan, lama waktu
kerja, kepadatan penduduk, persaingan, produktivitas, dan indeks biaya hidup
setempat. Dari sekian banyak faktor, yang paling sulit adalah mengukur dan
menetapkan tingkat produktivitas, yaitu prestasi pekerjaan yang dapat dicapai oleh
pekerja atau regu kerja setiap satuan waktu yang ditentukan. Tingkat produktivitas
selain tergantung pada keahlian, ketrampilan, juga terkait dengan sikap mental
pekerja yang sangat dipengaruhi oleh keadaan setempat dan lingkungannya.
2.4.2 Biaya Material
Analisis meliputi perhitungan seluruh kebutuhan volume dan biaya
material yang digunakan untuk setiap komponen bangunan, baik material
pekerjaan pokok maupun penunjang. Biaya material diperoleh dengan
menerapkan harga satuan yang berlaku pada saat dibeli. Harga satuan material

ASLAMIAH (061530100759) 16
DWI AMBARWATI (061530100715)
4 SF
ESTIMASI BIAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

merupakan harga di tempat pekerjaan yang di dalamnya sudah termasuk


memperhitungkan biaya pengangkutan, menaikkan dan menurunkan, pengepakan,
asuransi, pengujian, penyusutan, penyimpanan di gudang, dan sebagainya.
2.4.3 Biaya Peralatan
Estimasi biaya peralatan termasuk pembelian atau sewa, mobilisasi,
demobilisasi, memindahkan, transportasi, memasang, membongkar, dan
pengoperasian selama konstruksi berlangsung. Apabila kontraktor tidak
mempunyai alat penting yang diperlukan untuk menangani proyek, maka harus
memutuskan untuk membeli atau menyewanya. Sedangkan jika kontraktor
memiliki alat yang dimaksud biasanya masih harus mempertimbangkan beberapa
hal : apakah alat dalam keadaan menganggur dan siap pakai, butuh
biayaperbaikan dan persiapan, biaya mobilisasi, dan apakah alatnya layak untuk
dioperasikan. Adakalanya, dengan memperhatikan sederetan permasalahan yang
dihadapi mungkin masih akan lebih ekonomis jika diputuskan untuk membeli alat
baru atau menyewa.
2.4.4 Biaya Tak langsung
Biaya tak langsung dibedakan menjadi dua golongan yaitu biaya umum
(overhead cost) dan biaya proyek. Yang dikelompokkan menjadi sebagai biaya
umum adalah
1) Gaji personil tetap kantor pusat dan lapangan
2) Pengeluaran kantor pusat seperti sewa kantor, telepon, dan sebagainya
3) Perjalanan beserta akomodasi
4) Biaya dokumentasi
5) Bunga bank
6) Biaya notaris; dan
7) Peralatan kecil dan material habis pakai.
Sedangkan yang dapat dikelompokkan sebagai biaya proyek,
pengeluarannya dapat dibebankan pada proyek tetapi tidak dimasukkan pada
biaya upah tenaga kerja, material, atau peralatan, yaitu :
1) Bangunan kantor lapangan beserta perlengkapannya
2) Biaya telepon kantor lapangan
3) Kebutuhan akomodasi lapangan seperti listrik, air bersih, air minum, sanitasi,
dan sebagainya

ASLAMIAH (061530100759) 16
DWI AMBARWATI (061530100715)
4 SF
ESTIMASI BIAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

4) Jalan kerja dan parkir, batas perlindungan, dan pagar di lapangan


5) Pengukuran lapangan
6) Tanda-tanda untuk pekerjaan dan kebersihan lapangan pada umumnya
7) Pelayanan keamanan dan keselamatan kerja
8) Pajak pertambahan nilai
9) Biaya asuransi
10) Biaya jaminan penawaran, jaminan pelaksanaan, dan jaminan pemeliharaan
11) Asuransi risiko pembangunan dan asuransi kerugian
12) Surat ijin dan lisensi
13) Inspeksi, pengujian, dan pengetesan
14) Sewa peralatan besar utama; dan
15) Premi pekerjaan bila diperlukan.
2.4.5 Keuntungan
Nilai keuntungan pada umumnya dinyatakan sebagai persentase
dariseluruh jumlah pembiayaan. Secara umum, biasanya untuk proyek
kecilditetapkan persentase keuntungan yang semakin besar, demikian pula
untukkeadaan yang sebaliknya. Pada prinsipnya penetapan besarnya keuntungan
jugadipengaruhi oleh besarnya risiko atau kesulitan-kesulitan yang akan
dihadapi,yang seringkali tidak tampak nyata.
2.5 Kegiatan Estimasi
Kegiatan estimasi merupakan salah satu proses utama dalam proyek
konstruksi untuk menjawab pertanyaan, "Berapa besar dana yang harus
disediakan untuk sebuah bangunan?". Hal ini diperlukan bagi investor apabila
hendak membuat keputusan investasi. Berbeda dengan penyedia jasa, kegiatan
estimasi diperlukan untuk proses mendapatkan pekerjaan melalui tender / lelang.
Tingkat ketepatan biaya sebuah bangunan ditentukan oleh berbagai faktor
yang datangnya bisa dari dalam maupun dari luar proyek. Berbagai faktor yang
datang dari dalam antara lain : tingkat kompleksitas bangunan, lokasi proyek,
ketersediaan alat, sistem dalam perusahaan, analisis yang digunakan, dan masih
banyak lagi. Sedangkan faktor yang berasal dari luar proyek antara lain : faktor
ekonomi, keamanan publik, kebijakan pemerintah, faktor sosial dan politik, serta
yang lainnya.

ASLAMIAH (061530100759) 16
DWI AMBARWATI (061530100715)
4 SF
ESTIMASI BIAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

Kegiatan estimasi merupakan dasar untuk membuat sistem pembiayaan


dan jadwal pelaksanaan konstruksi serta merupakan "peramalan kejadian" pada
proses pelaksanaan dan memberi "nilai" pada masing-masing kejadian tersebut.
Estimasi dilakukan dengan terlebih dahulu mempelajari gambar rencana
dan spesifikasi. Berdasarkan gambar rencana dapat diketahui kebutuhan material,
baik jenis maupun kuantitas material yang natinya akan digunakan. Perhitungan
kebutuhan jenis dan kuantitas material harus dilakukan secara teliti dan setiap
jenis material itu harus ditentukan harganya. Sedangkan spesifikasi dapat
digunakan sebagai dasar untuk menentukan mutu / kualitas setiap jenis material.
Dalam melakukan kegiatan estimasi, seorang estimator harus memahami
proses konstruksi secara menyeluruh, termasuk jenis dan kebutuhan alat karena
faktor tersebut dapat mempengaruhi biaya konstruksi. Perbedaan metode
konstruksi berpengaruh terhadap perencanaan anggaran biaya. Pihak yang
menguasai berbagai metode konstruksi dan mampu memilih dan memutuskan
untuk menggunakan metode yang tepat dalam merealisasikan proyek akan dapat
membuat rencana anggaran biaya yang efisien.
Berbagai hal yang ikut berkontribusi dalam rencana anggaran biaya adalah
antara lain :
 Produktivitas tenaga kerja.
 Ketersediaan material
 Ketersediaan peralatan
 Cuaca
 Jenis kontrak
 Masalah kualitas
 Etika.
 Sistem pengendalian
 Kemampuan manajemen

2.5.1 Jenis-Jenis Estimasi


Estimasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu antara lain :

ASLAMIAH (061530100759) 16
DWI AMBARWATI (061530100715)
4 SF
ESTIMASI BIAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

 Estimasi Kelayakan
Estimasi kelayakan digunakan untuk menentukan apakah proyek tersebut
layak dibangun. Biaya yang diperhitungkan dalam estimasi ini mencakup biaya
untuk akuisisi tanah, perancangan, depresiasi, pajak, bunga modal, pemeliharaan
dan perbaikan tahunan dan lain-lain.

 Estimasi Konseptual
Estimasi konseptual dilakukan selama proses perancangan berlangsung,
setiap terjadi revisi estimasi maka tingkat ketelitian atau akurasi biaya akan
meningkat sesuai tahap perancangan. Jenis-jenis estimasi konseptual adalah :
1. Estimasi harga satuan fungsional, yang menggunakan fungsi dari
fasilitas sebagai dasar penetapan biaya.
2. Estimasi biaya satuan per meter persegi, di mana metode ini
mengandalkan data dari proyek sejenis yang pernah dibangun. Metode ini
mempunyai ketelitian rendah.
3. Estimasi biaya satuan per meter kubik, dapat digunakan dalam bangunan
di mana volume sangat dipentingkan. Metode ini hanya dapat diandalkan
untuk fase awal perencanaan dan perancangan.
4. Estimas faktorial, digunakan pada proyek yang mempunyai tipe sama.
Metode ini sangat berguna untuk proyek-proyek yang mempunyai
komponen utama yang sama. Biaya komponen utama ini akan berfungsi
sebagai faktor dasar 1,00 dan harga semua komponen yang lain merupakan
fungsi dari komponen utama.
5. Estimasi sistematis, dalam hal ini proyek dibagi atas sistem fungsional
kemudian harga satuan ditentukan dari penjumlahan tiap harga satuan
elemen dalam setiap sistem atau mengalikan dengan faktor pengali yang
ada.
 Estimasi Detail
Estimasi detail umumnya dilakukan kontraktor umum. Langkah awal yang
dilakukan adalah dengan membuat quantity take off berdasarkan gambar kerja dan

ASLAMIAH (061530100759) 16
DWI AMBARWATI (061530100715)
4 SF
ESTIMASI BIAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

spesifikasi kemudian menyatukan biaya material, tenaga kerja, peralatan, sub-


kontraktor dan biaya lain seperti overhead dan keuntungan.
 Sistem Estimasi Sub-Kontraktor
Sistem estimasi sub kontraktor dipakai pada bagian konstruksi khusus
yang disub-kontrakkan.
 Estimasi Pekerjaan Tambah Kurang
Dimana pekerjaan tambah kurang dapat terjadi karena kebutuhan pemilik,
kesalahan dalam dokumen kontrak, atau perubahan kondisi lokasi proyek.
 Estimasi Kemajuan
Estimasi kemajuan bertujuan sebagai dasar permintaan pembayaran,
sebagai pembanding terhadap keuntungan dan kerugian yang telah diramalkan
sebelumnya.

2.6 Estimator
Estimator adalah seseorang yang mempunyai profesi khusus dalam
pembuatan anggaran biaya suatu proyek. Seorang estimator tidak hanya mampu
melakukan kuantifikasi atas semua yang disajikan dalam gambar kerja dan
spesifikasi, akan tetapi juga harus mampu mengantisipasi semua kegiatan
konstruksi yang akan terjadi. Gambar kerja dan spesifikasi tidak dapat
mencerminkan metode konstruksi dan seluruh proses yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek, melainkan hanya menyatakan hasil akhir yang diharapkan
dari proses konstruksi. Sebelum menentukan keputusannya seorang estimator
harus melakukan analisis terhadap semua faktor yang berhubungan dengan
proyek.
Seorang estimator harus mempunyai kualifikasi sebagai seorang yang
melakukan kegiatan estimasi, kualifikasi seorang estimatortor dapat ditentukan
oleh kemampuannya, dimana estimator diharapkan mampu ddalam hal-hal berikut
ini :

ASLAMIAH (061530100759) 16
DWI AMBARWATI (061530100715)
4 SF
ESTIMASI BIAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. (0711) 3543414, Fax. (0711) 355918 Web. www.polsri.ac.id

 Seorang estimator harus mampu membaca / menginterpretasikan sebuah


gambar kerja dan spesifikasi yang digunakan, serta memvisualisasikan
gambar bentuk tiga dimensi dari sebuah desain proyek.
 Seorang estimator harus berpikir kreatif dan mampu mencari alternatif-
alternatif metode konstruksi, serta mengetahui produktivitas tenaga kerja
dan kinerja dari setiap peralatan yang digunakan.
 Seorang estimator harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang
baik, sabar dan teliti dalam melakukan pekerjaannya.
 Seorang estimator harus mempunyai dasar pengetahuan tentang
matematika dasar dan pengetahuan tentang operasi serta prosedur di
lapangan.
 Seorang estimator harus mampu mengidentifikasi dan menetralisasi segala
resiko yang ada, dan dapat berorganisasi dengan baik guna menyampaikan
estimasi secara logis dan jelas.
 Seorang estimator harus mampu membuat jadwal konstruksi, mengerti dan
mampu menggunakan sistem biaya pekerjaan perusahaan serta memahami
hubungan kontraktual yang ada.
 Seorang estimator harus mampu membangun strategi sukses dalam fase
pelelangan dan negoisasi proyek, mampu mengatasi batas waktu dan yang
paling penting adalah mempunyai standar kode etik yang tinggi sebagai
seorang estimator.

ASLAMIAH (061530100759) 16
DWI AMBARWATI (061530100715)
4 SF

Anda mungkin juga menyukai