Jawab :
2. Jelaskan pengertian water balance (kesetimbangan air) untuk proses pengisian dan
pemakaian waduk?
Dalam proses sirkulasi air, penjelasan mengenai hubungan antara aliran ke dalam (inflow)
dan aliran keluar (outflow) di suatu daerah untuk suatu periode tertentu disebut neraca air
(water balance).
P=D+E+G+M (1)
Dimana :
P : Presipitasi
E : Evapotranspirasi
Jika periode perhitungan neraca air diambil 1 tahun dan daerah yang dipelajari itu luas,
maka mengingat variasi meteorologi itu berulang dalam sikius 1 tahun, kadar kebasahan
tanah itu juga berulang dalam siklus 1 tahun, harga M dalam persamaan dapat diabaikan
P = D + E + G (1)
Muhammad Dani (41115010100)
Jika semua supply air tanah telah keluar ke permukaan di sebelah atas tempat pengukuran
P = D + E (1)
Jika perhitungan neraca air itu diadakan pada suatu daerah tertentu yang terbatas, maka
aliran ke dalam (inflow) dan aliran keluar (outflow) dari D dan G kira-kira akan berbeda.
P=(D2-DI)+E+(G2-GI)+H.Pa+M
Dimana :
D1 : Air permukaan dari bagian hulu yang mengalir ke dalam daerah yang ditinjau.
D2 : Air permukaan yang mengalir keluar dari daerah yang ditinjau ke bagian hilir.
GI : Air tanah yang mengalir dari bagian hulu kedalam daerah yang ditinjau. Air tanah
Pa : Laju menahan udara rata-rata (mean air holdingrate) di bagian lapisan variasi air tanah.
Untuk menemukan tinggi mercu bendung dan ukuran pelimpahan air banjir,
digunakan perhitungan besaran air masuk ke dalam waduk, daya tampung waduk dan
dikurangi besaran air yang hilang serta rencana penyebaran dan jalannya banjir
dari awal masuk ke daerah waduk hingga sampai ke bangunan pelimpah/pelepas
air lebih dari bendungan. Water balence debit anatara ketersediaan air dan
kebutuhan air sama.
Muhammad Dani (41115010100)
3. Uraikan prinsip cara bekerjanya alat ukur tinggi curah hujan otomatis?
1. Bucket atau cawan atau tempat penampungan air diletakkan di atas pegas yang dapat
bergerak turun apabila dibebani (air hujan).
2. Pinsil atau alat tulis dikaitkan pada bucket dan dihubungkan dengan gulungan kertas
grafik.
4. Bila terjadi hujan, bucket akan bergerak turun karena beban air dan pinsil akan
menggores kertas grafis sehingga membentuk garis gratis turun sesuai dengan tingkat
kederasan hujan.
5. Intensitas hujan adalah perbandingan antara tinggi hujan dengan waktu hujan
Intensitas hujan a = A h / A t ( mm/jam )
4. Dasar pertimbangan atau krateria pemilihan lokasi stasiun pencatatan data klimatologi
curah hujan,kecepatan angin, kelembaban, tempratur, penguapan dll.
Pengukuran Penguapan
Syarat penampilan stasiun evaporasi (Penguapan) adalah lokasi stasiun harus datar
dan bebas dari halangan (jarak alat terhadap obyek terdekat harus cukup).
Temperatur Suhu Udara
Untuk mengukur udara thermometer ditaruh ditempat dimana aliran udara tidak
terganggu, pada ketinggian 1,25 - 2 m di atas permukaan tanah/air dan diusahakan
lebih lanjut bebas dari pengaruh pengaruh lain.
Pengukuran Kelembaban
Pengukuran kelembaban udara dilakukan pada lokasi yang sama dengan
Muhammad Dani (41115010100)
1) Sumber Data
Badan nasional yang menangani data hidrologi adalah Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Departemen Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Direktorat Sumber Daya Air (SDA) – Pusat Penelitian dan
Pengembangan SDA Jumlah stasiun hujan sebagai pencatat data curah hujan di
Indonesia penyebarannya belum merata. Kesulitan memperoleh data disebabkan
diantaranya adalah :
Akses untuk memperoleh data belum seragam.
Ketersediaan data belum sesuai dengan durasi waktu data yang dibutuhkan.
Bentuk laporan dari masing masing instansi belum seragam.
Data yang tersedia belum sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki.
2) Kontinuitas data.
Data belum selalu tercatat secara tertib, hal ini disebabkan diantaranya adalah :
Kelalaian petugas pelaksana pencatatan dan pengambilan data lapangan.
Data rusak dan tidak terbaca.
Data hilang atau terselip.
3) Kesalahan Administrasi
Kesalahan dapat diketahui karena diketemukan data yang ganjil (tidak
selayaknya), hal ini dapat diketahui oleh hidrolog/peneliti yang berpengalaman
dan mempunyai kepekaan dalam pengelolaan data, Kesalahan tersebut
diantaranya adalah :
Kesalahan pemindahan/pengetikan data awal ke arsip.
Kesalahan saat pengolahan data primer ke perhitungan.
Kesalahan pengetikan nama stasiun pencatat data.
4) Kualitas data.
Perubahan kualitas data, disebabkan diantaranya adalah :
Alat penakar data hidrologi yang tidak memenuhi persyaratan teknis.
Perubahan lokasi penempatan stasiun alat penakar data hidrologi.
Perubahan spesifikasi alat penakar data hidrologi.
Muhammad Dani (41115010100)
5) Kepanggahan (Consistency)
Data yang diperoleh tidak konsisten, karena diantaranya adalah :
Kondisi lingkungan tempat stasiun alat penekar mengalami perubahan
Lokasi Stasiun pencatat data di pindahkan.
Pergantian alat dengan spesifikasi yangberbeda.
6) Jaringan (Networks)
Julah penenpatan stasiun pengamat data hidrologi sangat penting untuk
mendapatkan data yang akurat. Kerapatan dan penyebaran pemasangan alat
penakar data hidrologi masih belum baik dari masing masing wilayah. Di Pulau
Jawa lebih tertib bila dibandingkan dengan di luar Pulau Jawa.
Kesmpurnaan data yang diperoleh juga tergantung dari :
Luas DAS = 600 km2, masing-masing stasiun curah hujan mempunyai pengaruh
pencatatan data untuk luasan. Pada ST-A = 180 km2, ST-B = 150 km2, ST-C = 110 km2,
ST-D = 160 km2.
Hitung : Tinggi curah hujan rata-rata wilayah/DAS. Cara rata-rata matematis dan cara
Theison?
1) Cara Matematis adalaha cara dengan menjumlahkan data setiap STA pada tanggal
yang sama dibagi dengan jemlah STA:
Dimana :
A1, A2, A3,A4 = Luasan curah hujan.
Xa, Xb, Xc, Xd = curah hujan pada setiap stasiun
Muhammad Dani (41115010100)
Cara Cara
No Tanggal ST – A ST – B ST – C ST – D Matematis Thiessen
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
1 15 30 20 25 22.5 23.33
2 40 60 20 30 37.5 38.67
3 45 35 25 35 35 36.17
4 50 65 35 20 42.5 43
1) Data ST-C dilakukan pengecekan konsistensi data tahun 2 stasiun yang lain.
2) Jumlahkan curah hujan ST-C dan hitung komulatif nya. Komulatif menjadi
sumbu ordinat (Y).
3) Hitung rata-rata data stasiun pembanding (ST-A ST-B) dan hitung komulatifnya.
Komulatif data stasiun pembanding (ST-A ST-B) menjadi sumbu ordinat (X).
4) Membuat grafik konsistensi.
5) Hitung penyimpangan data (belum konsisten).
= = = 1.06
= = =1
= = = 1.09
= = 1.11
Muhammad Dani (41115010100)
( )
Hujan harian maksimum yang akan digunakan untuk menghitung intensitas hujan
untuk mendapatkan curah hujan rancangan yang terjadi dengan kala ulang 10 tahun.
10. Bila diketahui data curah hujan harian maksimum tahunan selama 20 tahun dari 3 stasiun
curah hujan ST-A, ST-B, dan ST-C.
Hasil perhitungan tabel parameter statistik di peroleh :
∑ = 1095,0 mm
∑ = 10.749
∑ = 620.882
∑ = 58951.249
Jawab :
= = = 54.75
2) Standart Deviasi ( ).
∑
√ =√ = 0.75
= = 0.013
∑
= = 12818.37
Muhammad Dani (41115010100)
11. Hitung tinggi curah hujan yang hilang di ST-B tangggal Metode (Double Mass
Curve).
No Tanggal ST – A ST – B ST – C ST – D
(mm) (mm) (mm) (mm)
1 15 30 20 25
2 40 60 20 30
3 45 0 25 35
Jumlah 100 90 65 90
*( ) ( ) ( )+