Anda di halaman 1dari 6

Pengertian manajemen

Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola.
Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini.
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan,
pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk
menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya
manusia dan sumberdaya lainnya.

Pengertian Proyek
Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Sehingga pengertian proyek
konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau
infrastruktur.
Bangunan ini pada umumnya mencakup pekerjaan pokok yang termasuk di dalamnya
bidang teknik sipil dan arsitektur, juga tidak jarang melibatkan disiplin lain seperti teknik
industri, teknik mesin, elektro dan sebagainya.

Pengertian Kontruksi
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah
bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau
satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area.
Secara ringkas Konstruksi adalah Susunan dan hubungan bahan bangunan yang disusun
sedemikianrupa sehingga penyusunan tersebut menjadi satukesatuan yang dapat menahan
beban dan menentukan pola bangunan. Misal, Konstruksi Struktur Bangunan adalah
bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. contoh lain: Konstruksi Jalan
Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi Kapal, dan lain lain.

Pengertian Manajemen Konstruksi


Manjemen Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek
manajerial dan teknologi industri konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat diartikan
sebagai sebuah modal bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi
nasehat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.
Peranan Manajemen Konstruksi dalam Industri Konstruksi adalah layanan yang sangat baik yang
disediakan untuk mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan seluruh proses konstruksi. Sebagai
manajer proyek konstruksi akan menangani semua tahap konstruksi proyek Anda. Pada tahap pra-
konstruksi, kita akan melakukan semua yang diperlukan studi kelayakan dan penelitian. Kemudian
datang desain dan perencanaan. Setelah spesifikasi arsitektur dan tujuan penjadwalan yang
didefinisikan dengan baik, pekerjaan dilanjutkan oleh pembangun dan kontraktor untuk memulai
membangun aktual bawah pengawasan yang ketat kami. Menekankan pada independen dari para
profesional lain yang terlibat dalam konstruksi. netralitas ini memungkinkan untuk secara objektif
dan tidak memihak menyarankan klien pada pilihan consultans dan kontraktor, yang memungkinkan
klien untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Fungsi Manajemen
Secara umum, fungsi-fungsi manajemen adalah :
1) Fungsi perencanaan
Berupa tindakan pengambilan keputusan yang mengandung data / informasi, asumsi maupun fakta
kegiatan yang akan dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang.
Bentuk tindakan tersebut antara lain :
Menetapkan tujuan dan sasaran usaha.
Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek.
Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi.
Menyiapkan pendanaan serta standard kualitas yang diharapkan.

Manfaat dari fungsi perencanaan di atas adalah sebagai alat pengawas maupun pengendali kegiatan, atau
pedoman pelaksana kegiatan, serta sarana untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang diperlukan.

2) Fungsi organisasi
Berupa tindakan-tindakan guna mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang mempunyai
pekerjaan masing-masing, saling berhubungan satu sama lain dengan tata cara tertentu dan berinteraksi dengan
lingkungannya dalam rangka mendukung tercapainya tujuan. Tindakan berupa antara lain :
Menetapkan daftar penugasan.
Menyusun lingkup kegiatan.
Menyusun struktur kegiatan.
d.Menyusun daftar personil organisasi berikut lingkup tugasnya.
Manfaat dari fungsi organisasi adalah merupakan pedoman pelakasanaan fungsi, dimana
pembagian tugas serta hubungan tanggung jawab serta delegasi kewenangan terlihat jelas.

3) Fungsi pelaksanaan
Berupa tindakan untuk menyelaraskan seluruh anggota organisasi dalam kegiatan
pelaksanaan, serta agar seluruh anggota organisasi dapat bekerja sama dalam pencapaian
tujuan bersama. Tindakan tersebut antara lain :
a.Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan.
b.Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab.
c.Memberikan pengarahan penugasan dan motivasi.
Manfaat dari fungsi pelaksanaan ini adalah terciptakannya keseimbangan tugas, hak dan kewajiban
masing-masing bagian dalam organisasi, dan mendorong tercapainya efisiensi serta kebersamaan dalam
bekerjasama untuk tujuan bersama.

4) Fungsi pengendalian
Berupa tindakan pengukuran kualitas penampilan, dan penganalisaan serta pengevaluasian penampilan
yang diikuti dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap penyimpangan yang terjadi (diluar
batas toleransi). Tindakan-tindakan tersebut meliputi antara lain :
a.Mengukur kualitas hasil.
Membandingkan hasil terhadap standard kualitas.
Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi.
Memberikan saran-saran perbaikan.
Menyusun laporan kegiatan.
Manfaat dari fungsi pengendalian adalah memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi segi kualitas,
kuantitas, biaya maupun waktu.

Tahapan Operasional Di Dalam Distem Manajemen Konstruksi

1. Pengembangan Konsep
Tahap pengembangan konsep ini berupa :
a. Pengembangan sasaran proyek baik dilihat dari aspek biaya dan waktu.
b. Mengidentifikasikan batasan utama.
b. Membuat TOR dan organizing.
c. Saran-saran prinsip konsep desain kepada konsultan perencana.
d. Tahapan pekerjaan.
e. Master, coordinating schedule.
f. Membuat perkiraan biaya awal berdasarkan konsep awal konsultan perencana.
g. Cash flow (Proyeksi Arus Dana).

2. Tahap Perencanaan
a. Koordinasi dan pengawasan dalam hal pemetaan dan penyelidikan tanah.
b. Menyusun jadwal review dan lelang (Master Coordinating Schedule).
c. Melakukan Review (peninjauan kembali)
d. Membuat RKS.
e. Membuat RAB tiap paket pekerjaan.
f. Membuat rekomendasi : aspek mutu, aspek biaya, waktu dan material
g. Mengurus ijin-ijin yang diperlukan.
Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap perencanaan,
namun dapat juga pada tahap – tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut
sehingga konsep MK dapat diterapkan pada tahap – tahap proyek sebagai berikut

1. Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek. Pengelolaan


proyek dengan sistem MK, disini mencakup pengelolaan teknis operasional proyek,
dalam bentuk masukan – masukan dan atau keputusan yang berkaitan dengan teknis
operasional proyek konstruksi, yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari
persiapan, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penyerahan proyek.
2. Tim MK sudah berperan sejak awal disain, pelelangan dan pelaksanaan proyek
selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak (‘feasible “) mulai dari tahap disain.
3. 3. Tim MK akan memberikan masukan dan atau keputusan dalam penyempurnaan
disain sampai proyek selesai, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan setelah
tahap disain
4. 4. MK berfungsi sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan melaksanakan
fungsi pengendalian atau pengawasan, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan
mulai tahap pelaksanaan dengan menekankan pemisahan kontrak – kontrak
pelaksanaan untuk kontraktor.

Peranan Manajemen Konstruksi


Peranan MK pada tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi :
Agency Construction Manajement (ACM)
Pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari pihak pemilik dan
berfungsi sebagai koordinator “penghubung” (interface) antara perancangan dan
pelaksanaan serta antar para kontraktor. Konsultan MK dapat mulai dilibatkan mulai dari
fase perencanaan tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total serta mutu
bangunan. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan beberapa kontraktor
sesuai dengan paket-paket pekerjaan yang telah disiapkan.
Extended Service Construction Manajemen (ESCM)
Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak kontraktor. Apabila
perencana melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi “konflik-kepentingan”
karena peninjauan terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan
perencana itu sendiri, sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan pada sistim ini Pada
type yang lain kemungkinan melakukan jasa Manajemen Konstruksi berdasarkan
permintaan Pemilik ESCM/ KONTRAKTOR.

Owner Construction Management (OCM)


Dalam hal ini peran manajemen konstruksi profesional dikembangkan lagi oleh pemilik.
Sehingga pihak manajemen juga bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang
dilaksanakan.
Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM)
Konsultan ini bertindak lebih ke arah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik.
Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab
kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Sehingga pada peran ini manajemen
bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor (sub kontraktor).

Anda mungkin juga menyukai