Anda di halaman 1dari 18

BAB II

MANAJEMEN KONSTRUKSI DAN ADMINISTRASI PROYEK

2.1 Umum

Secara umum proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah
ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi
oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai
tujuan dan hasil yang spesifik dan unik. Suatu proyek dapat dikatakan berjalan
dengan lancar apabila administrasi, perencanaan, pengawasan, dan evaluasi dalam
proyek tersebut terorganisir dengan baik dan jelas.

Menurut D.I. Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan dari
berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk
mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek
berupa pembangunan/perbaikan sarana fasilitas (gedung, jalan, jembatan, bendungan
dan sebagainya) atau bisa juga berupa kegiatan penelitian, pengembangan. Dari
pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang bersifat sementara (waktu
terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir,
sumber daya terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan.

Keberhasilan suatu proyek juga sangat tergantung pada keselarasan hubungan


diantara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, pihak-pihak yang
terlibat didalam proyek tersebut harus memahami tugas, hak dan kewajibannya.
Sehingga dalam suatu pelaksanaan kedepan tidak terjadi kesalapahaman antara
masing-masing pihak. Namun pada dasarnya semua pihak yang terlibat mempunyai
tujuan yang sama, yaitu agar proyek yang ditanganinya dapat berhasil dengan baik
sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku.

7
1. Defenisi Manajemen proyek
Umum 2. Fungsi Manajemen proyek
3. Definisi Proyek Konstruksi

4. Kontrak
1. Kerja
Administrasi Proyek 5. Laporan Berkala
2.
6. Berita Acara
3.

1. PermilikProyek
Struktur Organisasi Proyek 2. Kontraktor Pelaksana
3. Konsultan Pengawas

1. Hubungan kerja antara Pihak


Pemilik Proyek dan
Hubungan Kerja Antara
Pihak-Pihak yang Terlibat konsultan Pengawas.
Dalam Proyek 2. Hubungan kerja antara
pemilik proyek terhadap
kontraktor Pelaksana

Selesai

Gambar 2.1 Diagram Alir Struktur Organisasi Pelaksanaan Proyek

2.1.1 Definisi Manajemen Konstruksi


Beberapa ahli menjelaskan bahwa manajemen dapat diartikan sebagai
proses untuk mengatur atau mengelola sesuatu yang dilakukan oleh sebuah
organisasi untuk mencapai tujuannya dengan cara bekerja sama memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki.
Sedangkan konstruksi adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pelaksanaan membangun suatu sarana dan prasarana sehingga dapat menahan
beban dan menentukan pola bangunan.
Manajemen Konstruksi adalah usaha yang dilakukan melalui proses
manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan proyek dari awal sampai akhir
dengan mengalokasikan sumber-sumber daya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu hasil yang memuaskan sesuai sasaran yang diinginkan.

8
2.1.2 Fungsi Manajemen Konstruksi
1. Planning / Perencanaan
Fungsi perencanaan dari manajemen konstruksi ialah menentukan apa
yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Ini menyangkut
pada pengambilan keputusan terhadap beberapa pilihan-pilihan yang
berkaitan pada proses pembuatan konstruksi. serta sarana untuk memilih
dan menetapkan kegiatan yang diperlukan PMBOK (Project Management
Body Of Knowledge).
2. Organizing / Pengorganisasian
Fungsi ini berkaitan dengan usaha manajemen untuk menetapkan jenis-
jenis kegiatan yang perlu dilakukan. Gunanya agar tugas atau kegiatan-
kegiatan tadi lebih mudah ditangani oleh bawahannya karena sudah
terorganisir dengan sangat baik. Proses pembentukan organisasi atau siklus
hidup organisasi pada umumnya mengikuti tahap – tahap sebagai berikut;
Prestage, Forming, Storming, Norming, Performing, Adjourning Actuating
/ Pelaksanaan.
Dari seluruh proses manajemen, fungsi pelaksanaan adalah fungsi
yang terpenting di antara fungsi lainnya, karena fungsi ini ditekankan pada
hubungan dan kegiatan langsung para anggota organisasi, Manfaat dari
fungsi pelaksanaan ini adalah terciptanya keseimbangan tugas, hak dan
kewajiban masing – masing bagian dalam organisasi, dan mendorong
tercapainya efisiensi serta kebersamaan dalam bekerja sama untuk tujuan
bersama.
3. Actuating / Pelaksanaan
Fungsi pelaksanaan bertujuan untuk menyelaraskan seluruh pelaku
organisasi terkait dalam melaksanakan kegiatan/ proyek, seperti
pengarahan tugas serta motivasi, dan lain-lain.
4. Controlling / Pengendalian
Fungsi terakhir ialah controlling, fungsi ini berguna untuk menjamin
bahawa perencana bisa diwujudkan secara pasti. Proses kontrol pada
dasarnya selalu memuat unsur: perencanaan yang diterapkan, analisa atas
deviasi atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan menentukan

9
langkah-langkah yang perlu untuk dikoreksi.

2.1.3 Definisi Proyek Konstruksi


Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
upaya pembangunan suatu bangunan dalam batasan waktu, biaya dan mutu
tertentu mencangkup pekerjaan pokok dalam bidang teknik sipil dan arsitektur,
meskipun tidak jarang juga melibatkan disiplin lain seperti teknik industri,
mesin, elektro, geoteknik, maupun lansekap. Proyek konstruksi selalu
memerlukan resources (sumber daya) yaitu man (manusia), material (bahan
bangunan), machine (peralatan), method (metode pelaksanaan), money (uang),
information (informasi), dan time (waktu).
Suatu proyek dapat dengan sukses apabila:
1. Tepat waktu
Waktu adalah durasi untuk menyelesaikan sebuah proyek. Start date
dan Finish date setiap aktivitas dalam proyek ditentukan dan menjadi
baseline proyek. Baseline ini akan menjadi acuan terhadap actual pekerjaan
untuk tiap-tiap ativitas. Productivitas proyek akan diukur terhadap baseline
ini apakah terlambat, tepat waktu atau lebih cepat.
Manfaat tepat waktu bagi proyek adalah:
1) Proyek dapat dimanfaatkan sesuai rencana.
2) Mempercepat pengembalian investasi.
3) Rencana selanjutnya dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Tepat kualitas
Kualitas adalah kriteria dasar lain sebagai parameter kesuksesan
proyek. Kualitas adalah jaminan sebuah produk untuk memberikan
keyakinan bagi client atau end-user untuk membeli atau menggunakan
produk tersebut. Quality Plan dibuat oleh client sebagai pedoman bagi
kontraktor dalam mengerjakan proyek. Ukuran spesifikasi teknis adalah
sejauh mana persyaratan teknis yang ditetapkan dapat dicapai. Pengukuran
kualitas akan diukur secara subjektif dengan menggunakan referensi yang
disebutkan dalam Quality Plan.
Manfaat tepat kualitas:
1) Umur rencana pekerjaan dapat dipenuhi.
2) Mempengaruhi performance perusahaan.

10
3) Keuntungan bagi pemakai karena biaya pemeliharaan tidak terlalu
besar.

3. Tepat Kuantitas
Tepat kuantitas hasil akhir pekerjaan tidak jauh berbeda dari total
kuantitas yang telah direncanakan.
Manfaat tepat kuantitas:
1) Pekerjaan dapat diselesaikan dengan biaya yang sudah direncanakan.
2) Aman dari pemeriksaan pihak eksternal.
3) Tidak ada yang dirugikan karena biaya total proyek dapat
dikendalikan.

4. Tertib administrasi
Seluruh hasil akhir pekerjaan dapat didukung oleh administrasi yang
lengkap seperti surat - menyurat, laporan harian, mingguan, bulanan,
berita acara, bukti-bukti pembayaran dan lain-lain.
Manfaat tertib administrasi:
1) Seluruh pekerjaan fisik dapat didukung oleh laporan administrasi yang
lengkap.
2) Memudahkan pemeriksaan baik yang bersifat eksternal maupun
internal.
3) Menghindari kebocoran biaya.
4) Menjaga Rekaman Informasi dan Historis.
5) Terciptanya Tata Kelola Arsip yang Lebih Transparan.

Jadi manajemen proyek konstruksi adalah suatu penerapan manajemen


proyek dalam bidang konstruksi, sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
infrastruktur yang optimal sesuai dengan persyaratan (spesifikasi), dengan
mutu yang sebaik mungkin, dengan biaya yang seefisien mungkin dan waktu
pelaksanaan yang sesingkat mungkin. Manajemen biaya proyek dalam
industri konstruksi dimulai dengan penerimaan gagasan atau suatu bangunan
atau proyek rekayasa oleh pemilik proyek.

11
2.2 Administrasi Proyek

Administrasi proyek merupakan suatu sistem instruksi laporan evaluasi koreksi


secara terus menerus dari suatu proyek dan juga merupakan media kontrol pekerjaan
selama proses pelaksanaan berlangsung dan akan ditangani secara khusus. Bersifat
teknis san berhubungan dengan masalah pelaksanaan pekerjaan termasuk surat,
menyurat, kontrak dan segala perubahannya akan ditangani oleh bagian kontrak.
Dokumen tertulis yang umumnya dibuat selama masa pelaksanaan proyek ini antara
lain:

1. Kontrak kerja Konstruksi.


2. Laporan Berkala (Laporan harian, mingguan maupun bulanan).
3. Berita acara rapat lapangan.
4. Foto-foto proyek, untuk setiap kondisi fisik di lapangan seperti, pemadatan,
pengecoran, dan lain sebagainya.
5. Sertifikat uji mutu material.
6. Surat menyurat, yang mendukung kelancaran aktivitas di lapangan

2.2.1 Kontrak Kerja


Kontrak Kerja adalah dokumen yang mengatur hubungan hukum antara
pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
Di Indonesia, kontrak konstruksi diatur dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku, antara lain Undang-Undang Nomor 02 tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi (UUJK) Pada Pasal 46 Ayat (1) UUJK menyatakan bahwa
pengguna jasa dan penyedia jasa harus menindaklanjuti penetapan tertulis
dengan suatu Kontrak Kerja Konstruksi untuk menjamin terpenuhinya hak dan
kewajiban para pihak serta peraturan pelaksanaannya dan peraturan-peraturan
lain yang masih berlaku. 
Selain itu ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam standar atau sistem
kontrak konstruksi internasional yang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dapat dipakai pula untuk kontrak
konstruksi nasional maupun internasional di Indonesia.
Isi kontrak minimal terdiri dari tiga hal yaitu: pihak-pihak yang
melakukan perjanjian, ada sanksi hukum jika terjadi pelanggaran perjanjian,
dan obyek yang dijanjikan yaitu kegiatan yang dilaksanakan. Dalam kegiatan

12
penyelenggaraan proyek, kontrak merupakan perjanjian tertulis yang
bersanksi hukum antara pemilik proyek (pihak pertama) dan pelaksana proyek
(pihak kedua). Pemilik proyek memiliki kekuasaan tunggal untuk menentukan
jenis kontrak yang harus digunakan untuk fasilitas tertentu yang akan
dibangun dan menetapkan syarat dalam perjanjian kontrak. Perlu dipahami
resiko kontraktor terkait dengan berbagai jenis kontrak konstruksi.

2.2.2 Kontrak Pelaksana Konstruksi


Dalam proyek berbagai jenis kontrak konstruksi. Jenis kontrak yang ada
pada proyek Preservasi Jalan Oesapa – Batas Kota Soe digunakan kontrak
Harga Satuan.
Kontrak Harga Satuan a d a l a h kontrak pengadaan barang/jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga
satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan
spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan
sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran
bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh
penyediabarang/jasa.
Untuk sistem kontrak harga satuan, pekerjaan tambah/kurang
dimungkinkan berdasarkan hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang
diperlukan. Pertimbangan untuk memilih dengan cara ini adalah karena untuk
keakuratan pengukuran volume pekerjaan yang tinggi diperlukan survei dan
penelitian yang sangat mendalam, detail dan sampel yang banyak, waktu yang
lama sehingga biaya sangat besar, padahal pengukuran juga lebih mudah dalam
pelaksanaan, dipihak lain pekerjaan sangat mendesak dan harus segera
dilaksanakan, sehingga untuk pekerjaan yang sifat kondisinya seperti hal
tersebut tidak tepat bila digunakan kontrak dengan Sistem lump sum.
- Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu;
- Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat
Kontrak ditandatangani;
- Pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa;
dan

13
- Dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil
pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.

Dokumen yang dipakai sebagai acuan yang mengikat kedua belah pihak
adalah sebagai berikut:
1. Surat Perjanjian Kontrak
2. Lampiran Surat Perjanjian Kontrak

2.2.3 Laporan Berkala


Laporan berkala merupakan alat komunikasi resmi untuk menyampaikan
segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelengaraan proyek dengan
tujuan membantu semua pihak dalam upaya memantau dan mengendalikan
secara terus menerus dan berkesinambungan atas berbagai aspek
penyelenggaraan proyek sampai dengan saat pelaporan, juga merupakan
laporan yang dibuat secara periodik atau rutin dalam jangka waktu tertentu
(laporan harian, mingguan, bulanan, atau tahunan). Laporan berkala dibuat
oleh kontraktor dan disetujui oleh konsultan pengawas.
1. Laporan Harian (Daily Report)
Laporan harian ini dibuat setiap hari secara tertulis dengan ditandatangani
oleh pihak kontraktor utama dan pihak dari konsultan pengawas. Laporan
harian berisi laporan data pekerjaan yang dibuat setiap hari, Format
laporan harian yang memenuhi standart dinas harus mencakup tenaga kerja
harian, bahan-bahan/material, hasil pekerjaan, keadaan cuaca,
lembur/tidak, dan data lainya dilapangan yang dilakukan setiap harinya.
Dengan adanya laporan harian ini, maka kegiatan proyek yang ada di
lapangan dapat dipantau dengan baik setiap harinya.
2. Laporan Mingguan (Weekly Report)
Laporan mingguan ini bertujuan agar memperoleh gambaran kemajuan
pekerjaan yang telah dicapai dalam satu minggu, yang disusun dalam
laporan harian selama satu minggu tersebut. Pada laporan ini pihak
kontraktor diwajibkan melakukan pemotretan yang menggambarkan tiap
tahap kemajuan pekerjaan. Laporan mingguan berisi item, volume
pekerjaan, hasil pelaksanaan, dan bobot volume pekerjaan yang dibuat
setiap minggu, seperti halnya instruksi dan teguran/evaluasi dari konsultan

14
pengawas dan catatan mengenai tambah kurangnya pekerjaan.

2.2.4 Berita Acara


Berita acara adalah sebuah laporan yang dibuat sebagai bukti yang legal
tentang adanya suatu kegiatan, acara, dan atau pertunjukan. Bukti tertulis
dalam bentuk berita acara diperlukan jika sewaktu-waktu dokumen tersebut
diminta oleh pihak yang berwenang dalam permeriksaan dan evaluasi, juga
untuk menghidari kecurigaan masyarakat atau orang tertentu mengenai acara
yang telah dilaksanakan.
Berita acara juga berfungsi untuk transparansi kegiatan atau acara sehingga
diharapkan tidak ada permasalahan di lain waktu seperti penipuan,
penyelewengan, dan sebagainya.
Berita acara dibuat untuk melaporkan kepada organisasinya, kepala atau
orang yang berwenang, masyarakat umum sehingga dalam acara atau kegiatan
yang telah dilakukan bersifat resmi dan legal.
Berita Acara yang dibuat adalah sebagai berikut:
- Berita Acara Pematokan, yang menginformasikan proses pematokan
pada saat awal pelaksanaan proyek.
- Berita Acara Rapat Lapangan, yang menginformasikan keputusan-
keputusan yang diambil berkenaan dengan proses penyelenggaraan
proyek.
- Berita Acara Pengambilan Contoh Material, yang menginformasikan
proses pengambilan material yang akan digunakan sebagai contoh
dalam pengujian mutu material.
- Berita Acara Tambah Kurang Pekerjaan, yang berisi tentang pekerjaan-
pekerjaan yang mengalami perubahan volume, baik mengalami
penambahan maupun mengalami pengurangan. Pada proyek ini tidak
diperkenankan adanya tambahan nilai kontrak, maka pekerjaan tambah
dan kurang dibuat seimbang, agar tidak terjadi tambahan biaya.
- Berita Acara Pemeriksaan Lapangan, yang menginformsikan hasil
pemeriksaan kemajuan pekerjaan di lapangan, untuk
mengkomfirmasikan laporan mingguan atau bulanan yang dibuat,
dalam rangka pengajuan pembayaran (termin).

15
2.2.5 Foto
Foto sangat diperlukan terutama untuk membuktikan pelaksanaan
pekerjaan pekerjaan yang tersembunyi seperti penghamparan material,
penyiraman material, pemadatan, merapikan tepi hamparan dan level
permukaan, dan lain-lain. Pada proyek ini foto ada pada tiap-tiap tahap
pelaksanaan dari item-item pekerjaan. Proses pelaksanaan yang
menggunakan peralatan-peralatan juga didokumentasi untuk membuktikan
penggunaan material-material sebagai alat bantu sementara, atau pekerjaan-
pekerjaan sementara yang akan dibongkar setelah keseluruhan proyek
diselesaikan juga harus dilakukan. Salah satu bukti kemajuan pekerjaan
yang harus dilampirkan untuk melakukan pembayaran (termin) adalah foto.
Dokumentasi pekerjaan secara visual melalui foto sangat penting untuk
mendukung proses audit di kemudian hari terutama oleh pihak eksternal.
Misalnya oleh pemeriksaan dari Badan Pengawasan. Foto-foto dalam laporan
ini terutama memperlihatkan proses pelaksanaan pekerjaan, misalnya
penghamparan agregat dengan motor grader, penggunaan material sesuai
dengan spesifikasi, dan lain-lain.

2.2.6 Bukti Pengujian


Pengujian pada proyek ini ditangani oleh Kontraktor Pelaksana PT. Jaya
Konstruksi dan seluruh pembiayaan pengujian material dan lain-lain
dibebankan pada kontraktor yaitu PT. Jaya Konstruksi Setelah dilakukan
pengujian Kontraktor Pelaksana wajib membuat Bukti Pengujian merupakan
sertifikat pengujian mutu.
Isi sertifikat adalah beberapa hal sebagai berikut:
- Hasil Pengujian
- Metode Pengujian
- Rekomendasi terhadap komposisi bahan olahan
- Rekomendasi mutu material dan bahan olahan secara umum.

16
2.3 Struktur Organisasi Proyek
Dalam pengelolaan suatu proyek dibutuhkan suatu organisasi yang kuat dengan
program, visi, misi dan tujuan yang jelas, sehingga kegiatan dapat dilakukan dengan
batasan dan standar yang telah disepakati dan dilaksanakan dengan maksimal oleh
personal penanggung jawab masing- masing kegiatan.
Organisasi proyek itu sendiri adalah suatu sarana dalam pencapaian tujuan dengan
mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan
modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai
kebutuhan proyek.
Selain bertujuan untuk membantu mencapai sebuah tujuan dengan maksimal.
Struktur organisasi ini juga memiliki kegunaan atau tujuan lainnya. Seperti berguna
untuk menyusun mekanisme dalam pengendalian kerja proyek, mengelompokkan
penanggung jawab pada setiap kegiatan, menentukan wewenang dan tanggung jawab
untuk semua pekerja proyek dam mengidentifikasi pembagian sebuah kegiatan. 
Organisasi Pemilik proyek adalah orang atau badan yang memiliki dan mengelola
proyek. Konsultan pengawas adalah orang perseorangan yang diberi kuasa secara
hukum untuk mengawasi/ meliputi secara penuh atau terbatas, seluruh tahapan
konstruksi sesuai dengan bestek.
Kontraktor adalah pihak yang bertanggung jawab melaksanakan semua atau
sebagian pekerjaan konstruksi. Mereka akan bertanggung jawab menyediakan semua
material, tenaga kerja, peralatan (seperti kendaraan teknik dan perkakas), dan layanan
yang diperlukan untuk pembangunan proyek.
Berikut adalah bagan Struktur Pelaksanaan Proyek, yang dapat dilihat pada
gambar 2.2

Pemilik Proyek
Dinas PUPR Provinsi

Konsultan Pengawas Kontraktor Pelaksana

PT. Purnajasa Bimapratama PT. Jaya Konstruksi MP,Tbk


PT. Cakra Buana Total Mandiri
Konsultan
PT. Planosip Nusantara Engineering

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Pelaksanaan Proyek

17
Berdasarkan penunjukan pengawas oleh pemilik proyek, maka seluruh teknis
pengawasan diserahkan kepada konsultan pengawas. Jika ada masalah teknis yang
perlu dibicarakan, maka menurut peraturan umum pemilik proyek tidak dapat
berhubungan langsung dengan pelaksana/kontraktor tetapi harus melalui konsultan
pengawas.

2.3.1 Pemilik Proyek (Bouwheer / Owner)

Dalam pengerjaan Preservasi Jalan Oesapa – Batas Kota Soe, Dinas


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Prov. NTT selaku pemilik proyek
merupakan suatu badan usaha yang memberikan pekerjaan bangunan dan
membayar biaya pekerjaan baik itu kepada konsultan pengawas dan
kontraktor. Berdasarkan pengamatan, pemilik proyek melakukan pengontrolan
pengerjaan secara keseluruhan khususnya mengenai waktu pengerjaan dan
kemajuan dari pekerjaan yang sedang dilakukan.
Pada Proyek Preservasi Jalan Oesapa – Batas Kota Soe ini bidang yang
bertanggung jawab adalah Bidang Bina Marga, berikut adalah fungsi dari
Bidang Bina Marga dalam PUPR:
1) perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
2) pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan nasional sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3) pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan konektivitas yang menjadi
prioritas nasional;
4) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penyelenggaraan jalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan jalan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan jalan;
7) pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Marga; dan
8) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

2.3.2 Konsultan Pengawas (Direksi / Supervisor)


Konsultan pengawas adalah orang perseorangan yang diberi kuasa secara

18
hukum untuk mengawasi/ meliputi secara penuh atau terbatas, seluruh tahapan
konstruksi sesuai dengan bestek. Konsultan pengawas untuk pengerjaan
Preservasi Jalan Oesapa – Batas Kota Soe ini berasal dari PT. Purnajasa
Bimapratama, PT. Cakra Buana Total Mandiri Konsultan, PT. Planosip
Nusantara Engineering.
Berikut adalah nama dan fungsi dari macam-macam bidang dari sebuah
PT.
1) Direktur
Dalam penyebutan lain director, atau direktur utama, merupakan
penamaan sesuai dengan posisi tertinggi perusahaan ini.
Dalam tugas pada pembahasan awal ini adalah direktur, sebagaimana
direktur memiliki tugas sebagai berikut:
- Penanggung jawab seluruh aktifitas kegiatan perusahaan
- Mengambil kebijakan untuk memajukan perusahaan,
- Mengendalikan keseimbangan pemasukan dan pengeluaran perusahaan,
- Melakukan rekruitmen atau menghentikan karyawan sesuai kebutuhan,
- Membangun sinergitas dan alur manajemen perusahaan.
2) Assisten Manajer
Bertugas sebagai tangan kanan manager dimana membantu manager,
mengawasi karyawan, serta menggantikan tugas manajer apabila manajer
sedang berhalangan atau keluar kota.
3) Administrasi
Bertugas menghitung, membuat neraca, serta membuat laporanlaporan
yang diperlukan oleh manajer.
4) Supervisor
Supervisor harus bertanggung jawab dalam memastikan semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik sehingga semua proses produksi berjalan lancar
seperti monitoring produksi, pengawasan anak buah, melakukan instruksi
kerja, bertanggung jawab keamanan, keselamatan atau kesehatan yang
terancam. 

Secara umum Konsultan pengawas bertugas untuk melakukan:


1) Pengawasan pekerjaan
2) Menjalankan fungsi kontrol

19
3) Mengarahkan pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan spesifikasi
yang diisyaratkan oleh perencana.

2.3.3 Kontraktor (Pelaksana)


PT. Jaya Konstruksi MP,Tbk selaku kontraktor/pelaksana adalah
perseorangan atau lembaga yang menerima dan menyelenggarakan pekerjaan
bangunan menurut biaya yang telah tersedia dan melaksanakannya sesuai
dengan peraturan dan syarat-syarat serta gambar rencana yang telah ditetapkan
oleh konsultan perencana berdasarkan kesepakatan dari pemilik proyek.
Kontraktor adalah pihak yang bertanggung jawab melaksanakan semua atau
sebagian pekerjaan konstruksi.
Berikut adalah bagan struktur organisasi PT. Jaya Konstruksi:

Gambar 2.4 Bagan struktur organisasi PT. Jaya Konstruksi

Tugas dan fungsi dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut:


1) Kepala Proyek

20
Fungsi jabatan dari kepala proyek adalah merencanakan, mengatur dan mengarahkan
proyek berdasarkan manajemen waktu, biaya, mutu serta safety dalam mengelola dan
mengolah sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang sesuai dengan rencana
kerja (prosedur dan kontrak kerja).
2) Koordinator Mutu
Fungsi dari Koordinator Mutu adalah mengawasi tugas administrasi untuk proyek,
berbicara dengan karyawan tentang status proyek, mengembangkan jadwal dan
memantau kemajuan proyek, merakit kontrak proyek, laporan dan faktur, memesan
persediaan dan menagih pelanggan atas produk yang mereka beli.
3) Koordinator K3
Fungsi dari Koordinator K3 adalah mengelola program K3: merencanakan, mengelola,
menganggarkan, dan mengawasi penyelesaian dan efektifitas program-program yang
dilakukan untuk mencapai tujuan K3 perusahaan atau program-program pengendalian
administratif dan/atau teknis guna menghilangkan atau meminimalisir bahaya.
4) Safety Officer
Fungsi dari Safety Officer adalah mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya,
membuat gagasan program K3, membuat dan memelihara dokumen K3, melakukan
evaluasi atas insiden kecelakaan, menghubungkan perusahaan dan pemerintah.
5) Kepala Komersial
Fungsi dari Kepala Komersial adalah menyiapkan rencana kebutuhan
sumber daya dan jadwal kegiatan konstruksi, menetapkan target kegiatan
konstruksi, melaksanakan pengukuran kinerja biaya dan waktu,
mengevaluasi biaya, mutu dan waktu.
6) Kepala Teknik
Fungsi dari Kepala Teknik adalah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pengujian, menandatangani sertifikat pengujian, memeriksa laporan hasil
pengujian, mengesahkan Instruksi Kerja.
7) Kepala Operasi
Fungsi dari Kepala Operasi adalah mengawasi pengelolaan pelaksanaan
kegiatan perusahaan, mengawasi pengelolaan pelaksanaan project,
mengelola pelaksanaan kegiatan perencanaan pelelangan, melakukan
koordinasi kerja harian, melaksanakan jadwal dan kegiatan pelelangan,
mengecek status kegiatan pelaksanaan project.
8) Kepala A2B

21
Fungsi dari Kepala A2B adalah menerapkan Keselamatan dan kesehatan
kerja dan lingkungan hidup (K3-LH), menerapkan komunikasi di tempat
kerja, menerapkan kerja sama ditempat kerja, mengidentifikasi komponen
utama seorang mekanik, melaksanakan perbaikan ringan, melaksanakan
perbaikan (Major Repair), membuat laporan pekerjaan.
9) General Affair
General Affair memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar. Dari
mengadakan barang, perizinan, menjaga aset perusahaan hingga mengelola
karyawan. Jika perusahaan Anda semakin besar, ada baiknya untuk
memisahkan departemen GA, perizinan, purchasing dan HR agar lebih
mudah bagi Anda untuk mengontrolnya.

Dalam pengerjaan proyek ini, kontraktor pelaksana mengkonsultasikan


pekerjaan yang akan dan telah dilakukan serta perubahan-perubahan yang
harus dilakukan kepada kepada Project Manager yang kemudian
dikonsultasikan lagi ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Prov. NTT selaku pemilik proyek untuk ditindaklanjuti.
Kontraktor adalah pihak yang diserahi tugas untuk melaksanakan
pembangunan proyek oleh owner melalui prosedur pelelangan. Pekerjaan
yang dilaksanakan harus sesuai dengan kontrak dengan biaya yang telah
disepakati.
Kontraktor PT. Jaya Konstruksi mempunyai tugas dan kewajiban sebagai
berikut:
1) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat yang
telah ditetapkan dalam dokumen kontrak.
2) Membuat gambar kerja (shop drawing) sebelum memulai pelaksanaan
pekerjaan.
3) Membuat dokumen tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan dan
diserahkan kepada owner.
4) Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan proyek.
5) Mengasuransikan pekerjaan dan kecelakaan kerja bagi tenaga kerja
6) Melakukan perbaikan atas kerusakan atau kekurangan pekerjaan akibat
kelalaian selama pelaksanaan dengan menanggung seluruh biayanya.
7) Menyerahkan hasil pekerjaan setelah pekerjaan proyek selesai.

22
2.4 Hubungan Kerja Antara Pihak – Pihak Yang Terlibat Dalam Proyek
Di dalam pelaksanaan pekerjaan suatu konstruksi bangunan, terdapat orang-orang
atau badan yang melaksanakan pekerjaan bangunan tersebut. Orang-orang atau badan
yang melaksanakan pekerjaan bangunan disebut unsur-unsur pelaksana pembangunan.
Masing- masing unsur pelaksana pembangunan mempunyai tugas kewajiban,
tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan kedudukan serta kegiatan yang
dilakukan. Yang dimaksud dengan unsur-unsur pelaksana pembangunan adalah
pemilik proyek/pemberi tugas, konsultan perencana, konsultan pengawas, dan
kontraktor pelaksana.
Hubungan kerja antara unsur-unsur yang berperan dalam pelaksanaan proyek ini
adalah sebagai berikut:

2.4.1 Hubungan kerja antara Pemilik Proyek dan Konsultan Pengawas

Terikat ikatan kontrak dan hubungan fungsional. Pengawas menyampaikan


perubahan – perubahan yang terjadi berkaitan dengan pelaksanaan di
lapangan. Owner membayar atau mengurangi biaya perubahan.

1. Pemilik proyek terhadap konsultan pengawas


- Memberikan tugas dan tanggungj awab untuk melaksanakan
pengawasan terhadap proyek yang dimaksud.
- Menyediakan biaya jasa terhadap pengawasan tersebut.
2. Konsultan pengawas terhadap pemilik proyek
- Konsultan pengawas kepada pemilik proyek/owner, memberikan jasa
pengawasan pekerjaan proyek mulai dari awal proyek sampai pada
finishing proyek.
- Menyerahkan hasil pekerjaan kepada pemilik proyek setelah pekerjaan
tersebut selesai.
- Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi
kesalahan konstruksi.

2.4.2 Hubungan kerja antara pemilik Proyek terhadap Kontraktor


Ikatan berdasarkan kontrak, kontraktor memberikan layanan jasa
profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan pemilik
proyek yang telah dituangkan kedalam gambar rencana dan peraturan serta
syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa

23
profesional kontraktor.
1. Pemilik proyek terhadap kontraktor
- Membayar jasa kontraktor sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati bersama.
- Menerima pekerjaan yasng sudah diselesaikan oleh kontraktor dan
apabila sudah selayaknya dan tidak keberatan menyetujui pekerjaan
tersebut.
2. Kontraktor terhadap pemilik proyek
- Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan
spesifikasi yang telah direncanakan dan ditetapkan dalam kontrak
perjanjian pemborongan.
- Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) yang mengikuti
laporan harian, mingguan serta bulanan kepada pemilik proyek yang
memuat
- Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan, dan
alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan
gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan waktu, biaya,
kualitas, dan keamanan pekerjaan.
- Bertanggungjawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode
pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
- Melindungi semua perlengkapan, bahan dan pekerjaan terhadap
kehilangan, kerusakan, bahkan sampai pada penyerahan pekerjaan.

24

Anda mungkin juga menyukai