Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN PROYEK

Disusun Oleh :

SUCIATI (41120035)

WAWAN HERMAWAN (41120039)

EVI YULIANTI (41120043)

BUDI NUR BAYU (41120047)

3B - D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


2022
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proyek merupakan suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu tertentu dengan
gabungan beberapa sumber daya yang dihimpun dalam suatu organisasi sementara
untuk melaksanakan suatu tugas atau sasaran tertentu yang telah dijadwalkan.
Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/perbaikan
sarana fasilitas atau bisa juga berupa kegiatan penelitian, pengembangan. Dari
pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang bersifat sementara (waktu
terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir,
sumber daya terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan.
Dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif dan
dapat menerapkan fungsi manajemen proyek konstruksi seperti perencanaan,
pelaksanaan, dan penerapan secara sistematis, maka suatu proyek akan berjalan dengan
benar. Keberhasilan suatu proyek konstruksi sangat dipengaruhi oleh kejelian
perencanaan proyek dalam menjadwal pelaksanaan suatu proyek konstruksi.
Disamping itu penyusunan RAB suatu proyek yang tidak jauh dari perkiraan juga
merupakan salah satu keberhasilan suatu proyek.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen proyek konstruksi ?


2. Bagaimana suatu proyek bisa dikatakan berhasil ?
3. Siapa saja yang terlibat dalam suatu manajemen proyek?
4. Bagaimana menyusun RAB dalam suatu proyek ?
C. Tujuan

1. Dapat memahami pengertian dari manajemen proyek konstruksi


2. Dapat mengetahui elemen yang diperlukan supaya proyek bisa dikatakan berhasil
3. Dapat mengetahui struktur organisasi suatu proyek
4. Dapat mengetahui point-point dalam penyusunan RAB
BAB II
DASAR TEORI

A. Pengertian Proyek Konstruksi


Menurut D.I Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan dari
berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk
mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek
berupa pembangunan/perbaikan sarana fasilitas atau bisa juga berupa kegiatan
penelitian, pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan
yang bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin,
mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu dan
dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dari pengertian proyek
konstruksi diatas, maka dapat dijabarkan beberapa karakteristik proyek sebagai
berikut.
1. Waktu proyek terbatas artinya adalah jangka waktu proyek tersebut dari waktu
mulai proyek hingga waktu selesai/akhir proyek sudah ditentukan
perkiraannya.
2. Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali, bukan
produk rutin/berulang.
3. Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, dengan pola di awal
sedikit, berkembang makin banyak, menurun dan berhenti.
4. Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan dan
pelaksanaan).
5. Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam pula.
6. Lahan/lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek sudah
ditetapkan, tidak dapat sembarang tempat.
7. Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan bahan,
alat, tenaga dan metoda pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus
memenuhi prosedur persyaratan tersebut.

Terdapat 3 fungsi dasar dari manajemen yang merupakan tahap yang harus dipenuhi
supaya proyek tersebut bisa dikatakan berhasil yaitu :
1. Kegiatan perencanaan : Penetapan Tujuan, Perencanaan, Pengorganisasian.
2. Kegiatan Pelaksanaan : Pengisian Staf dan Pengarahan.
3. Kegiatan Pengendalian : Pengawasan, Pengendalian dan koordinasi.

B. Jenis-Jenis Proyek Konstruksi


Proyek konstruksi berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia
dan kemajuan teknologi. Seperti contoh proyek konstruksi bendungan, terowongan,
jalan, jembatan dan proyek teknik sipil lainnya membutuhkan spesifikasi, keahlian dan
teknologi tertentu. Secara umum (garis besar) klasifikasi/jenis proyek konstruksi dapat
dibagi menjadi:
1. Proyek konstruksi bangunan gedung (Building Construction)
2. Proyek bangunan perumahan/pemukiman (Residential Contruction/Real Estate)
3. Proyek konstruksi teknik sipil/proyek
4. Proyek konstruksi industri (Industrial Construction)
BAB III

RUMUSAN MASALAH

Proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh
waktu dan sumber daya yang terbatas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah
suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur.
Manajemen proyek adalah cara mengelola dan mengorganisir berbagai aset, sumber
daya manusia, waktu serta kualitas pekerjaan proyek, sehingga proyek menghasilkan
kualitas yang maksimal dalam waktu yang sudah direncanakan. Manajemen
Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek manajerial
dan teknologi industri konstruksi.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Manajemen proyek
konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
pelaksanaan dan penerapan) secara sistimtis pada suatu proyek dengan mengunakan
sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara
optimal.
Langkah-langkah dalam membuat perencanaan, penjadwalan dan pengendalian
proyek konstruksi dengan menggunakan bar chart dan kurva-S. Keberhasilan suatu
proyek konstruksi (mencapai tujuan akhir dengan menyelaraskan 3 tujuan utama
proyek yaitu biaya optimal, mutu yang bagus dan waktu yang tepat) sangat
dipengaruhi oleh kejelian perencana proyek dalam menjadwal pelaksanaan suatu
proyek konstruksi. Suatu proyek konstruksi memiliki batasan-batasan. Batasan-
batasan tersebut diantaranya :
a. Batasan waktu pelaksanaan
b. Batasan pemakaian jumlah tenaga kerja
c. Batasan pemakaian jumlah material
d. Batasan nilai dari sebuah proyek
Dari beberapa batasan batasan tersebut suatu proyek konstruksi membutuhkan
perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek dengan tujuan untuk
menyelaraskan antara biaya proyek yang optimal, mutu pekerjaan yang berkualitas
dan waktu pelaksanaan yang tepat.
Gambar 1.1 elemen utama suatu proyek

Ketiga elemen tersebut berkaitan dan saling mempengaruhi. Kualitas mutu


berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan, besar kecilnya biaya secara umum
menunjukkan tinggi rendahnya mutu untuk suatu pekerjaan. Demikian pula dengan
waktu pelaksanaan, tinggi rendahnya mutu secara tidak langsung berkaitan dengan
lama waktu pelaksanaan. Dari waktu yang lebih lama secara otomatis akan
menambah biaya pelaksanaan. Bentuk saling mempengaruhi ini memberikan
beberapa kebutuhan akan teknik untuk manajemen proses konstruksi.
Proyek dikatakan rugi jika:
a. biaya proyek berkurang sementara waktu pelaksanaan tetap maka secara otomatis
anggaran belanja material akan dikurangi dan mutu pekerjaan akan berkurang.
b. Waktu pelaksanaan mundur sementara tidak ada rencana penambahan anggaran
yang mengakibatkan mutu pekerjaan akan berkurang
c. Jika mutu dijaga sedangkan waktu pelaksanaan mundur maka akan
mengakibatkan peningkatan anggaran belanja.

Berdasarkan gambar 1.1 diatas dapat disimpulkan bahwa bagaimana menjadwal


dan mengendalikan pelaksanaan proyek supaya berjalan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan, selesai tepat pada waktunya sehingga tidak terjadi pengurangan
mutu pekerjaan atau penambahan anggaran belanja.
Didalam sebuah proyek dibutuhkan sebuah organisasi sehingga masing- masing
personil dapat melaksanakan pekerjaanya dengan baik sesuai tanggung jawabnya
tanpa mendapat tekanan dari atasan. Untuk proyek-proyek besar yang harus di
laksanakan oleh beberapa kontraktor, pemilik proyek dapat memberikan kepercayaan
kepada manajemen konstruksi (MK) yang bertindak dan atas nama pemilik sebagai
manajer. Dalam sebuah proyek konstruksi, bagian-bagian manajemen dari struktur
organisasi yang ada didalamnya antara lain:
1. Pemilik proyek atau owner
2. Konsultan perencana
3. Konsultan pengawas
4. Kontraktor
5. Project manajer
6. Site Enginer
7. Pengendali operasional proyek
8. Logistik proyek
9. Arsitek atau drafter gambar kerja
10. Quantity surveyor

11. Quality Qontrol.

12. Safety

13. Pelaksana proyek

14. Surveyor

15. Administrasi proyek


16. Perpajakan

17. Akuntansi

18. Teknik informatika proyek


19. Mekanikal elektrikal

20. Mandor

21. Tukang bangunan

22. Kepala tukang


23. Pekerja bangunan

Masing-masing dari bagian struktur organisasi harus berfungsi dengan baik agar
pekerjaan konstruksi dapat selesai dengan tepat waktu, efisien serta dengan kualitas
yang memuaskan.
Wewenang yang dimiliki pemilik proyek atau owner adalah :
1. Membuat surat perintah kerja ( SPK )

2. Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.


3. Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi.
4. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat
melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.

Wewenang konsultan perencana adalah:


1. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak-pihak pelaksana bangunan yang
melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.

Gambar 1.2 Contoh bagan struktur organisasi manajemen proyek


Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam suatu proyek adalah perhitungan
banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah serta biaya-biaya lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan proyek tersebut. Anggaran biaya merupakan bagian
terpenting dalam menyelenggarakan pembuatan suatu proyek. Dalam menyusun
anggaran biaya berarti telah dilakukan penaksiran dan perkiraan harga dari suatu
barang, bangunan atau benda. Perhitungan anggaran biaya terdiri dari 5 hal pokok
diantaranya :
a. Menghitung banyaknya bahan yang digunakan dan harganya
b. Menghitung jam kerja buruh (jumlah dan harga) yang diperlukan
c. Menghitung jenis dan banyaknya peralatan
d. Menghitung biaya-biaya yang tidak terduga
e. Menghitung prosentase keuntungan, waktu, tempat dan jenis pekerjaan
Tahap-tahap penyusunan RAB terdiri dari :
a. Bill of Quality (BQ)
b. Analisa biaya konstruksi
c. Harga Satuan Pekerjaan
d. Rencana Anggaran Biaya
e. Rekapitulas
BAB IV
KESIMPILAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Proyek adalah gabungan dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam
suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu.
2. Biaya, mutu dan waktu merupakan komponen penting untuk menjadwal dan
mengendalikan pelaksanaan proyek agar berjalan sesuai dengan schedule.
3. Masing-masing dari bagian struktur organisasi harus berfungsi dengan baik agar
pekerjaan konstruksi dapat selesai dengan tepat waktu, efisien serta dengan
kualitas yang memuaskan.
4. Anggaran biaya merupakan bagian terpenting dalam suatu proyek untuk
melakukan penaksiran dan perkiraan harga dari suatu barang, bangunan atau
benda.
B. SARAN
1. Dalam menyiapkan suatu proyek harus dilakukan perencanaan manajemen
sematang-matangnya supaya todak terjadi kesalahan yang mengakibatkan
kegagalan pada proyek tersebut.
2. Kerjasama antar struktur organisasi juga akan berpengaruh dengan pelaksanaan
proyek. Jadi komunikasi antar personal harus terjalin dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai