MANAJEMEN PROYEK
RAMLAN SULTAN, ST., MT.
DIBUAT OLEH:
Puji syukur yang kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan
karunia-Nya yang masih memberikan kami kesehatan serta kekuatan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Makalah ini disusun memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. Kami
berharap dari hasil deskripsi tugas ini dapat membantu para pembaca mengetahui teori
tentang Pokja (kelompok kerja) dan juga organisasi proyek.
Kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf jika dalam tugas yang kami susun ini
terjadi kesalahan dalam hal berkata-kata maupun menjelaskan materi yang dibahas dalam
makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam tugas kami ini masih belum sempurna dan
masih perlu ditingkatkan lagi. Oleh karena itu, kami sangat memerlukan saran dan kritik
Anda.
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara
umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana, material,
metode dan alat) pada suatu proyek pembangunan sedemikian rupa secara efisien dan
efektif sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan persyaratan (specification) biaya
dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek mempunyai ruang lingkup yang
cukup luas, karena mencakup tahapan kegiatan awal pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan akhir pelaksanaan yang berupa hasil pembangunan. Pada pelaksanaan proyek
pembangunan Apartemen Rasuna Tower, tahapan kegiatan tersebut antara lain:
1. Perencanaan (Planning)
Kegiatan perencanaan meliputi perumusan persyaratan dari bangunan yang
akan dibangun, termasuk pembuatan gambar-gambar perencanaan lengkap dengan
persyaratan teknis yang diperlukan. Kegiatan perencanaan diaplikasikan dengan
menentukan metoda pelaksanaan yang tepat sehingga pekerjaan yang sudah
direncanakan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang sudah dijadwalkan
dan dianggarkan.
2. Pengorganisasian
Kegiatan pengorganisasian berupa kegiatan mengatur dan menyusun
organisasi yang akan melaksanakan pembangunan, termasuk mengatur hubungan
kerja diantara unsur-unsur organisasi. Penyusunan organisasi akan melibatkan
unsur-unsur pelaksana pembangunan yang terdiri dari : pemberi tugas (owner),
konsultan (designer, supervisor) dan pelaksana (contractor), yang masing-masing
mempunyai tugas kewajiban, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan
peraturan/ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Pelaksana (Actuating)
Kegiatan pelaksanaan meliputi kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
dalam rangka mewujudkan bangunan yang akan dibangun. Dalam kegiatan
pelaksanaan ini hubungan kerja antara unsur-unsur pelaksana pekerjaan
pembangunan perlu diatur sehingga masing-masing unsur dapat bekerja sesuai
dengan bidangnya dan selalu tunduk serta taat kepada peraturan dan ketentuan
yang telah disepakati bersama. Penyimpangan yang terjadi akibat tindakan dari
salah satu unsur akan menimbulkan hambatan dalam pelaksanaan.
4. Pengendalian (Controlling)
Kegiatan pengendalian dilaksanakan dengan tujuan agar hasil pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan persyaratan biaya dan waktu yang telah ditetapkan.
Untuk keperluan ini tugas unsur pengawas sangat penting, terutama dalam
membimbing dan mengarahkan pelaksanaan pekerjaan. Hasil akhir dari
pelaksanaan pembangunan, pada umumnya ditentukan oleh hasil kegiatan
pengawasan. Kegiatan pengendalian dilakukan dari bahan dasar dan proses olah
data output yang di aplikasikan dalam bentuk antara lain : pelaksanaan tes/uji
terhadap material untuk menjaga kualitas dari material yang akan digunakan
tersebut, pembuatan master schedule, daily/weekly/monthly reprt. ‘S’ curve actual
dan sebagainya untuk pengendalian waktu serta cost control untuk pengendalian
biaya.
3. Site Engineer
Site engineer merupakan wakil dari site manager yang memimpin jalannya
pekerjaan di lapangan. Beberapa tugas dari site engineer di antaranya:
Menyampaikan petunjuk teknis kepada seluruh tim pekerja.
Memberi jaminan bahwa semua isi kerangka acuan kerja telah memenuhi
standar.
Mengatur tim yang berada di lapangan proyek.
Bertanggung jawab atas permasalahan yang terjadi dalam proyek.
Memberi laporan pekerjaan secara berkala.
4. Structure Engineering
Structure engineering adalah seseorang yang bertugas untuk membantu site
engineer. Selain itu, structure engineering memiliki kewajiban untuk menganalisa
struktur dan membuat perhitungan pada sebuah susunan kerja.
6. Pelaksana (Supervisor)
Seorang supervisor mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap
masalah-masalah teknis di lapangan. Selain itu, supervisor juga memiliki beberapa
tugas lain, di antaranya:
Menjadi koordinator untuk para pekerja yang berada di bawah pimpinannya.
Mengawasi pekerjaan para pelaksana teknis di lapangan.
Mencatat semua progress pekerjaan untuk dilaporkan kepada site manager.
Mengawasi metode pelaksanaan di lapangan untuk menghindari kesalahan.
Bertanggung jawab terhadap site manager atas pelaksanaan pekerjaan proyek
di lapangan.
7. Surveyor
Tugas seorang surveyor adalah melakukan survei dan pengukuran lahan
proyek yang akan digunakan. Selain itu, surveyor juga bertanggung jawab terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan di lapangan, seperti melakukan penentuan
titik elevasi kedalaman galian, dan sebagainya.
8. Drafter
Seorang drafter memiliki tanggung jawab dalam hal penggambaran. Beberapa
tugas drafter antara lain:
Membuat shop drawing yang siap dilaksanakan dan mengkoordinasikannya
dengan pelaksana.
Menyiapkan gambar dari revisi desain dan detail desain yang dibutuhkan untuk
kegiatan pelaksanaan di lapangan.
Menghitung volume berdasarkan data lapangan dan melaporkannya pada
administrasi teknik.
9. Quality Control
Quality control adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk memeriksa
kualitas dan hasil dari sebuah pekerjaan. Selain itu, quality control juga harus
melaporkan hasil pekerjaan yang sudah ada dalam format laporan bulanan, serta
melakukan pengujian terhadap berbagai material yang telah digunakan.
1. Manajemen Pengadaan
Manajemen Pengadaan bertugas mengelola proses pembelian atau
memperoleh produk, jasa, atau hasil yg diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
yang dimana barang dan/ atau layanan dari sumber luar. Proses manajemen
pengadaan yaitu dengan adanya kontrak kesepakatan yang saling mengikat dan
mewajibkan penjual untuk menyediakan produk atau jasa dan mewajibkan pembeli
untuk membayar. Kontrak dapat memperjelas tanggung jawab dan kewajiban para
pihak, Kontrak mengikat secara hokum dan ada pertanggungjawaban untuk
menghasilkan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam kontrak.
Cara/Metode Pemilihan
Penyedia Barang/Pek. Konstruksi/Jasa Lainnya (Perpres 16/2018, psl 38)
1. E-purchasing
2. Pengadaan Langsung
3. Penunjukan Langsung
4. Tender Cepat
5. Tender
Penyedia Jasa Konsultansi Lainnya (Perpres 16/2018, psl 41)
1. Seleksi
2. Pengadaan Langsung
3. Penunjukan Langsung
2. Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah suatu manajemen yang menangani proyek secara
menyeluruh. Proyek dapat terdiri dari beberapa kegiatan yang saling terkait dimulai
dari pengembangan ide atau gagasan awal, perencanaan pembiayaan proyek,
perencanaan kualitas proyek, dan pengendalikan seluruh kegiatan yang terlibat dalam
proyek. Manajemen proyek yang berhasil tidak hanya memenuhi ketiga sasaran
(lingkup, waktu, dan biaya) tetapi juga memuaskan sponsor proyek, sosial, K3,
lingkungan, serta pelanggan.
Karakteristik Proyek
1) Mempunyai tujuan & sasaran spesifik.
2) Waktu terbatas
3) Anggaran bebas
4) Mutu/kinwrja produk ditentukan
5) Kompleksitas tinggi
6) Unik, nonrutin.
3. Manajemen Konstruksi
Manajemen konstruksi adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisir,
mengarahkan, dan mengontrol proses pembangunan, pemanfaatan, pemeliharaan,
serta pembongkaran suatu bangunan dengan memanfaatkan sumber daya secara
efektif dan efisien.
4) Penghapusan :
- Nilai sisa
- Metode (lelang, scrap, dll)
- Lokasi penghapusan
6. Manajemen Komunikasi
Manajemen komunikasi bertujuan untuk menyampaikan maksud dan tujuan
yang tepat kepada pihak lain, dipahami oleh orang lain, menyampaikan gagasan
kepada pihak lain, dan dapat menghasilkan perubahan atau tindakan oleh pihak lain.
3.1. KESIMPULAN
Manajemen proyek adalah suatu manajemen yang menangani proyek secara
menyeluruh. Proyek dapat terdiri dari beberapa kegiatan yang saling terkait dimulai
dari pengembangan ide atau gagasan awal, perencanaan pembiayaan proyek,
perencanaan kualitas proyek, dan pengendalikan seluruh kegiatan yang terlibat dalam
proyek. Manajemen proyek yang berhasil tidak hanya memenuhi ketiga sasaran
(lingkup, waktu, dan biaya) tetapi juga memuaskan sponsor proyek, sosial, K3,
lingkungan, serta pelanggan.
https://kumparan.com/berita-hari-ini/struktur-organisasi-proyek-dan-tugas-masing-masing-
jabatan-1ytynSjg3Uz/full
https://adoc.pub/bab-iii-manajemen-dan-organisasi-proyek-manajemen-proyek-ada.html
https://kumparan.com/berita-hari-ini/struktur-organisasi-proyek-dan-tugas-masing-
masing-jabatan-1ytynSjg3Uz
https://mekari.com/blog/struktur-organisasi-
proyek/#:~:text=Struktur%20organisasi%20merupakan%20alat%20atau,%2C%20modal%
2C%20hingga%20tenaga%20kerja
https://www.rijalhabibulloh.com/2014/06/manajemen-proyek.html
https://drive.google.com/file/d/1-
HvB9JJVMfpMdl2WYrp5Nxx353THGAr_/view?usp=drivesdk