Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 1

MANAJEMEN PROYEK
RAMLAN SULTAN, ST., MT.

DIBUAT OLEH:

1. AHMAD HAFIZH FURQAN ABDULLAH 41120031


2. NURUL ANNISA RAMLI 41120036
3. MUH NUR FUAD S. 41120044
4. M. EMIL AMINULLAH 41120052

3B D-4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan
karunia-Nya yang masih memberikan kami kesehatan serta kekuatan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Makalah ini disusun memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek. Kami
berharap dari hasil deskripsi tugas ini dapat membantu para pembaca mengetahui teori
tentang Pokja (kelompok kerja) dan juga organisasi proyek.

Kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf jika dalam tugas yang kami susun ini
terjadi kesalahan dalam hal berkata-kata maupun menjelaskan materi yang dibahas dalam
makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam tugas kami ini masih belum sempurna dan
masih perlu ditingkatkan lagi. Oleh karena itu, kami sangat memerlukan saran dan kritik
Anda.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Proyek merupakan rangkaian pekerjaan dengan tujuan khusus yang harus


diselesaikan dalam rentan waktu tertentu. Setiap proyek harus menyertai struktur
organisasi yang dibuat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.
Struktur organisasi proyek merupakan sebuah perangkat yang mengatur
hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan proyek suatu perusahaan.
Struktur organisasi proyek disusun berdasarkan situasi kultur dan kebutuhan sistem
manajemen proyek. Secara umum, organisasi proyek mempunyai susunan dan hierarki
yang berbeda-beda.
Penentuan posisi dalam organisasi proyek disesuaikan dengan tingkat kebutuhan
dan kompleksitas proyek. Semakin kompleks suatu proyek, maka semakin besar pula
susunan organisasinya.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Meski struktur organisasi setiap proyek yang berbeda-beda, pada dasarnya


seluruh bagian dari struktur tersebut memiliki keterkaitan dan saling berhubungan satu
sama lain. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :

 Pengertian organisasi proyek ?


 Bagaimanakah struktur organisai dalam proyek ?
 Tugas masing-masing jabatan ?
 Bagaimana prinsip-prinsip manajemen proyek dan pengendalian proyek?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN ORGANISASI PROYEK


Hal pertama yang harus Anda ketahui adalah pengertian struktur organisasi
proyek. Struktur organisasi merupakan alat atau sarana yang bermanfaat untuk
membantu proses pencapaian tujuan atau plan dalam sebuah proyek. Jadi, struktur
tersebut bekerja dengan mengkoordinasi dan mengatur segala sumber daya yang
tersedia di proyek, seperti material proyek, peralatan, modal, hingga tenaga kerja.

Struktur organisasi proyek perumahan juga disesuaikan dengan manajemen


proyek dan kebutuhan proyek tersebut. Dirangkum dari buku Manajemen Proyek
karya Agus B. Siswanto dan M. Afif Salim, struktur organisasi proyek merupakan
sebuah perangkat yang mengatur hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam
kegiatan proyek suatu perusahaan.

Struktur organisasi proyek disusun berdasarkan situasi kultur dan kebutuhan


sistem manajemen proyek. Secara umum, organisasi proyek mempunyai susunan dan
hierarki yang berbeda-beda. Penentuan posisi dalam organisasi proyek disesuaikan
dengan tingkat kebutuhan dan kompleksitas proyek. Semakin kompleks suatu proyek,
maka semakin besar pula susunan organisasinya.

Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara
umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana, material,
metode dan alat) pada suatu proyek pembangunan sedemikian rupa secara efisien dan
efektif sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan persyaratan (specification) biaya
dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek mempunyai ruang lingkup yang
cukup luas, karena mencakup tahapan kegiatan awal pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan akhir pelaksanaan yang berupa hasil pembangunan. Pada pelaksanaan proyek
pembangunan Apartemen Rasuna Tower, tahapan kegiatan tersebut antara lain:

1. Perencanaan (Planning)
Kegiatan perencanaan meliputi perumusan persyaratan dari bangunan yang
akan dibangun, termasuk pembuatan gambar-gambar perencanaan lengkap dengan
persyaratan teknis yang diperlukan. Kegiatan perencanaan diaplikasikan dengan
menentukan metoda pelaksanaan yang tepat sehingga pekerjaan yang sudah
direncanakan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang sudah dijadwalkan
dan dianggarkan.

2. Pengorganisasian
Kegiatan pengorganisasian berupa kegiatan mengatur dan menyusun
organisasi yang akan melaksanakan pembangunan, termasuk mengatur hubungan
kerja diantara unsur-unsur organisasi. Penyusunan organisasi akan melibatkan
unsur-unsur pelaksana pembangunan yang terdiri dari : pemberi tugas (owner),
konsultan (designer, supervisor) dan pelaksana (contractor), yang masing-masing
mempunyai tugas kewajiban, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan
peraturan/ketentuan yang telah ditetapkan.

3. Pelaksana (Actuating)
Kegiatan pelaksanaan meliputi kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
dalam rangka mewujudkan bangunan yang akan dibangun. Dalam kegiatan
pelaksanaan ini hubungan kerja antara unsur-unsur pelaksana pekerjaan
pembangunan perlu diatur sehingga masing-masing unsur dapat bekerja sesuai
dengan bidangnya dan selalu tunduk serta taat kepada peraturan dan ketentuan
yang telah disepakati bersama. Penyimpangan yang terjadi akibat tindakan dari
salah satu unsur akan menimbulkan hambatan dalam pelaksanaan.

4. Pengendalian (Controlling)
Kegiatan pengendalian dilaksanakan dengan tujuan agar hasil pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan persyaratan biaya dan waktu yang telah ditetapkan.
Untuk keperluan ini tugas unsur pengawas sangat penting, terutama dalam
membimbing dan mengarahkan pelaksanaan pekerjaan. Hasil akhir dari
pelaksanaan pembangunan, pada umumnya ditentukan oleh hasil kegiatan
pengawasan. Kegiatan pengendalian dilakukan dari bahan dasar dan proses olah
data output yang di aplikasikan dalam bentuk antara lain : pelaksanaan tes/uji
terhadap material untuk menjaga kualitas dari material yang akan digunakan
tersebut, pembuatan master schedule, daily/weekly/monthly reprt. ‘S’ curve actual
dan sebagainya untuk pengendalian waktu serta cost control untuk pengendalian
biaya.

2.2. STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK DAN TUGAS MASING


MASING JABATAN
Meski struktur organisasi setiap proyek yang berbeda-beda, pada dasarnya seluruh
bagian dari struktur tersebut memiliki keterkaitan dan saling berhubungan satu sama
lain. Ada pun jabatan serta tugas dalam struktur organisasi proyek yang paling umum
antara lain:

1. Project Manager (Pemimpin Proyek)


Project manager adalah seseorang yang bertugas menentukan kebijakan dalam
manajemen proyek. Selain itu, project manager juga memiliki beberapa tanggung
jawab lain, di antaranya:
 Memimpin dan melaporkan kegiatan proyek yang telah dilaksanakan kepada
konsultan pengawas
 Membuat time schedule yang diperlukan selama proyek berlangsung
 Mengevaluasi hasil dari pekerjaan yang kemudian disusun dalam format
laporan pekerjaan dari awal hingga akhir pelaksanaan proyek.
2. Site Manager (Manajer Lapangan)
Site manager adalah wakil dari pimpinan tertinggi suatu proyek. Seorang site
manager dituntut mampu memahami dan menguasai rencana kerja proyek secara
keseluruhan. Di samping itu, site manager juga harus memiliki keterampilan
manajemen dan mengatur seluruh sumber daya manusia agar dapat bekerja secara
efisien.

3. Site Engineer
Site engineer merupakan wakil dari site manager yang memimpin jalannya
pekerjaan di lapangan. Beberapa tugas dari site engineer di antaranya:
 Menyampaikan petunjuk teknis kepada seluruh tim pekerja.
 Memberi jaminan bahwa semua isi kerangka acuan kerja telah memenuhi
standar.
 Mengatur tim yang berada di lapangan proyek.
 Bertanggung jawab atas permasalahan yang terjadi dalam proyek.
 Memberi laporan pekerjaan secara berkala.

4. Structure Engineering
Structure engineering adalah seseorang yang bertugas untuk membantu site
engineer. Selain itu, structure engineering memiliki kewajiban untuk menganalisa
struktur dan membuat perhitungan pada sebuah susunan kerja.

5. Kepala Administrasi Proyek


Tugas kepala administrasi proyek adalah membayar upah para pekerja dan
menyelesaikan administrasi keuangan, menghitung dan membayar kerja lembur
serta uang makan, dan membuat laporan keuangan proyek.

6. Pelaksana (Supervisor)
Seorang supervisor mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap
masalah-masalah teknis di lapangan. Selain itu, supervisor juga memiliki beberapa
tugas lain, di antaranya:
 Menjadi koordinator untuk para pekerja yang berada di bawah pimpinannya.
 Mengawasi pekerjaan para pelaksana teknis di lapangan.
 Mencatat semua progress pekerjaan untuk dilaporkan kepada site manager.
 Mengawasi metode pelaksanaan di lapangan untuk menghindari kesalahan.
 Bertanggung jawab terhadap site manager atas pelaksanaan pekerjaan proyek
di lapangan.

7. Surveyor
Tugas seorang surveyor adalah melakukan survei dan pengukuran lahan
proyek yang akan digunakan. Selain itu, surveyor juga bertanggung jawab terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan di lapangan, seperti melakukan penentuan
titik elevasi kedalaman galian, dan sebagainya.
8. Drafter
Seorang drafter memiliki tanggung jawab dalam hal penggambaran. Beberapa
tugas drafter antara lain:
 Membuat shop drawing yang siap dilaksanakan dan mengkoordinasikannya
dengan pelaksana.
 Menyiapkan gambar dari revisi desain dan detail desain yang dibutuhkan untuk
kegiatan pelaksanaan di lapangan.
 Menghitung volume berdasarkan data lapangan dan melaporkannya pada
administrasi teknik.

9. Quality Control
Quality control adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk memeriksa
kualitas dan hasil dari sebuah pekerjaan. Selain itu, quality control juga harus
melaporkan hasil pekerjaan yang sudah ada dalam format laporan bulanan, serta
melakukan pengujian terhadap berbagai material yang telah digunakan.

10. Quantity Engineer


Quantity engineer adalah jabatan dalam sebuah proyek konstruksi yang
bertugas untuk mengawasi semua pekerja kontraktor. Beberapa tanggung jawab
lain dari quantity engineer di antaranya:
 Mengawasi proyek agar berjalan sesuai dengan RAB.
 Membuat laporan tertulis atas pengendalian kualitas.
 Membantu beberapa tugas pelaksanaan kegiatan di lapangan.

11. Staf Akuntansi


Staf akuntansi adalah orang yang berhubungan dengan laporan keuangan
proyek. Tanggung jawab dari staf akuntansi antara lain:
 Membuat dan menyusun buku kas.
 Membuat laporan berkala mengenai pemasukan dan pengeluaran dana.
 Mengelola data yang berhubungan dengan pembukuan.

12. General Affair


General affair umumnya berhubungan langsung dengan pemilik proyek dan
konsultan. Tugas dari general affair adalah melengkapi berbagai dokumen internal
dan bertanggung jawab mendata seluruh aset perusahaan.

13. Petugas Logistik


Logistik adalah jabatan yang selalu berhubungan dengan persiapan dan
penyimpanan bahan-bahan material. Petugas logistik memiliki tanggung jawab
untuk melakukan survei jumlah alat dan bahan material yang dibutuhkan dalam
sebuah proyek. Selain itu, petugas logistik juga harus melakukan pembelian dan
mengelola gudang tempat penyimpanan bahan material suatu proyek.
14. Safety, Health, and Environment
Safety, Health, and Environment atau yang biasa disingkat SHE adalah
jabatan yang bertanggung jawab terhadap keselamatan para pekerja proyek.
Beberapa tugas dari SHE antara lain:
 Membuat program kerja K3 (kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan).
 Meninjau keselamatan kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
 Mengarahkan para pekerja untuk selalu mengikuti aturan sesuai dengan SOP
perusahaan.

2.3. MANAJEMEN PROYEK DAN PENGENDALIAN PROYEK

1. Manajemen Pengadaan
Manajemen Pengadaan bertugas mengelola proses pembelian atau
memperoleh produk, jasa, atau hasil yg diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
yang dimana barang dan/ atau layanan dari sumber luar. Proses manajemen
pengadaan yaitu dengan adanya kontrak kesepakatan yang saling mengikat dan
mewajibkan penjual untuk menyediakan produk atau jasa dan mewajibkan pembeli
untuk membayar. Kontrak dapat memperjelas tanggung jawab dan kewajiban para
pihak, Kontrak mengikat secara hokum dan ada pertanggungjawaban untuk
menghasilkan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam kontrak.

Mendapatkan barang/jasa dari luar organisasi, mencakup :


1. Perencanaan pengadaan
2. Perencanaan kontrak
3. Meminta tanggapan penyedia jasa
4. Memilih penyedia jasa
5. Administrasi kontrak
6. Penutupan kontrak

Hasil Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa dimuat dalam Rencana Umum


Pengadaan (RUP) berdasarkan Perpres 16/2018, pasal 18.
1. Identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa, cara, jadwal, dan anggaran.
2. Pengdaan melalui swakelola.
3. Pengadaan melalui Penyedia jasa.

Cara/Metode Pemilihan
Penyedia Barang/Pek. Konstruksi/Jasa Lainnya (Perpres 16/2018, psl 38)
1. E-purchasing
2. Pengadaan Langsung
3. Penunjukan Langsung
4. Tender Cepat
5. Tender
Penyedia Jasa Konsultansi Lainnya (Perpres 16/2018, psl 41)
1. Seleksi
2. Pengadaan Langsung
3. Penunjukan Langsung

Tahapan Proses Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa


1. Rencana Umum Pengadaan (RUP) PA/KPA bertanggung jawab dalam
penyusunan Rencana Umum Pengadaan yaitu untuk :
a. Melakukan Identifikasi Kebutuhan.
b. Menetapkan Kebijakan Umum.
c. Memeriksa dan mengesahkan RAB.
d. Memeriksa dan Mengesahkan.
2. Alokasi Anggaran PA/KPA bertanggung jawab dalam alokasi anggaran yaitu
untuk :
a. Mengalokasikan anggaran kegiatan dalam Rencana Kerja & Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL).
b. Mengalokasikan anggaran kegiatan dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA).
3. Reviu Rencana Umum Pengadaan PA/KPA bertanggung jawab dalam Reviu
RUP yaitu untuk :
a. Mengreviu Kebijakan Umum
b. Mengreviu ulang RAB
c. Mengrevie ulang KAK
4. Rencana Pelaksanaan Pengadaan PPK bertanggung jawab dalam penyusunan
RPP yaitu untuk :
a. Menyusun Spesfikasi Teknis / KAK Teknis Kegiatan
b. Menyusun HPS
c. Menyusun Rancangan Kontrak
5. Reviu Rencana Pelaksanaan Pengadaan (POKJA) POKJA/UKPBJ/UPTPBJ
bertanggung jawab dalam pelaksanaan Reviu RPP yaitu untuk
a. Melakukan reviu terhadap Spesifikasi Teknis/KAK Teknis Kegiatan.
b. Melakukan reviu terhadap HPS.
c. Melakukan reviu terhadap Rancangan Kontrak.
6. Rencana Pemilihan Penyedia (RPLP) POKJA/UKPBJ/UPTPBJ bertanggung
jawab dalam penyusunan RPLP yaout untuk:
a. Menyusun Dokumen Kualifikasi
b. Menyusun Dokumen Pemilihan/Seleksi
c. Menyusun Jadwal Lelang.
7. Melaksanakan Proses Pemilihan/Seleksi

2. Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah suatu manajemen yang menangani proyek secara
menyeluruh. Proyek dapat terdiri dari beberapa kegiatan yang saling terkait dimulai
dari pengembangan ide atau gagasan awal, perencanaan pembiayaan proyek,
perencanaan kualitas proyek, dan pengendalikan seluruh kegiatan yang terlibat dalam
proyek. Manajemen proyek yang berhasil tidak hanya memenuhi ketiga sasaran
(lingkup, waktu, dan biaya) tetapi juga memuaskan sponsor proyek, sosial, K3,
lingkungan, serta pelanggan.

Karakteristik Proyek
1) Mempunyai tujuan & sasaran spesifik.
2) Waktu terbatas
3) Anggaran bebas
4) Mutu/kinwrja produk ditentukan
5) Kompleksitas tinggi
6) Unik, nonrutin.

3. Manajemen Konstruksi
Manajemen konstruksi adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisir,
mengarahkan, dan mengontrol proses pembangunan, pemanfaatan, pemeliharaan,
serta pembongkaran suatu bangunan dengan memanfaatkan sumber daya secara
efektif dan efisien.

4. Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen SDM adalah mengorganisasikan, mengelola dan menempatkan
orang-orang yang terlibat dalam proyek, utk dimanfaatkan potensinya secara efektif
dan efisien. Sumber Daya Manusia dalam suatu proyek termasuk sponsor, pelanggan,
tim proyek, staf pendukung, supplier, dan lain sebagainya.

Hubungan anatara Stakeholders dan Proyek


1) Perencanaan SDM : Mengidentifikasi dan mendokumentasikan peranan
seseorang dlm proyek, tanggung jawabnya, dan bagaimana relasi pelaporan org
tsb dgn orang lain dlm proyek.
2) Pengadaan SDM : Usaha utk mendapatkan SDM sesuai dgn kebutuhan utk
menyelesaikan proyek.
3) Pengembangan SDM : Meningkatkan kompetensi dan interaksi anggota tim
proyek, baik secara individual maupun secara berkelompok untuk meningkatkan
kinerja proyek,.
4) Mengelola SDM : Memantau kinerja tim proyek, dgn memberikan
masukan/motivasi, solusi atau sekedar koordinasi, dlm rangka meningkatkan
kinerja proyek.

5. Manajemen Peralatan dan Bahan


Manajemen Peralatan dapat diartikan sebagai proses pengelolaan peralatan
sejak peralatan direncanakan pengadaannya, sampai peralatan tersebut dihapus.
Tahapan Manajemen Peralatan
1) Perencanaan Pengadaan :
- Skop, Karakteristik pekerjaan
- Waktu, lokasi
- SDM, Bengkel
- Biaya Operasi
- Pemeliharaan
2) Pengoperasian :
- Operator
- Lokasi
- Mobilisasi
- Bahan Bakar, oli
- Suku cadang
3) Pemeliharaan dan Perbaikan :
- Pemel. Rutin
- Pemel. Berkala
- Bengkel

4) Penghapusan :
- Nilai sisa
- Metode (lelang, scrap, dll)
- Lokasi penghapusan

6. Manajemen Komunikasi
Manajemen komunikasi bertujuan untuk menyampaikan maksud dan tujuan
yang tepat kepada pihak lain, dipahami oleh orang lain, menyampaikan gagasan
kepada pihak lain, dan dapat menghasilkan perubahan atau tindakan oleh pihak lain.

Model komunikasi dasar


1) Penyebaran arsip, status pelaporan dan informasi yang lain tentang proyek.
2) Menyebarkan informasi tentang keputusan yang diambil di lingkungan proyek.
3) Menyebarkan informasi untuk mendapatkan feedback dari suatu keputusan yang
telah diambil.
4) Untuk menghubungkan dan pengintegrasian sistem atau koordinasi di lingkungan
proyek.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Manajemen proyek adalah suatu manajemen yang menangani proyek secara
menyeluruh. Proyek dapat terdiri dari beberapa kegiatan yang saling terkait dimulai
dari pengembangan ide atau gagasan awal, perencanaan pembiayaan proyek,
perencanaan kualitas proyek, dan pengendalikan seluruh kegiatan yang terlibat dalam
proyek. Manajemen proyek yang berhasil tidak hanya memenuhi ketiga sasaran
(lingkup, waktu, dan biaya) tetapi juga memuaskan sponsor proyek, sosial, K3,
lingkungan, serta pelanggan.

Proyek merupakan rangkaian pekerjaan dengan tujuan khusus yang harus


diselesaikan dalam rentan waktu tertentu. Setiap proyek harus menyertai struktur
organisasi yang dibuat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.

Struktur organisasi proyek merupakan sebuah perangkat yang mengatur


hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan proyek suatu perusahaan.
Struktur organisasi proyek disusun berdasarkan situasi kultur dan kebutuhan sistem
manajemen proyek. Secara umum, organisasi proyek mempunyai susunan dan hierarki
yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/berita-hari-ini/struktur-organisasi-proyek-dan-tugas-masing-masing-
jabatan-1ytynSjg3Uz/full

https://adoc.pub/bab-iii-manajemen-dan-organisasi-proyek-manajemen-proyek-ada.html

https://kumparan.com/berita-hari-ini/struktur-organisasi-proyek-dan-tugas-masing-
masing-jabatan-1ytynSjg3Uz

https://mekari.com/blog/struktur-organisasi-
proyek/#:~:text=Struktur%20organisasi%20merupakan%20alat%20atau,%2C%20modal%
2C%20hingga%20tenaga%20kerja

https://www.rijalhabibulloh.com/2014/06/manajemen-proyek.html

https://drive.google.com/file/d/1-
HvB9JJVMfpMdl2WYrp5Nxx353THGAr_/view?usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai