Anda di halaman 1dari 40

Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan

Manajemen Proyek

BAB III

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

3.1. Manajemen Poyek

Manajemen proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para

anggotanya dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk

mencapai sasaran yang telah ditentukan. Fungsi dasar manajemen proyek

terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya, dan mutu.

Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan kunci

keberhasilan dalam penyelenggaraan suatu proyek (Khairul Rohman, 2017).

Dengan adanya manajemen proyek maka akan terlihat batasan

mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang

terlibat dalam proyek baik langsung maupun tidak langsung, sehingga tidak

akan terjadi adanya tugas dan tanggung jawab yang dilakukan secara

bersamaan.

Pada Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran terdiri dari

beberapa unsur organisasi yang masing-masing mempunyai fungsi yang

berbeda. Adapun pihak-pihak tersebut antara lain : Pemilik Proyek (PT. Jasa

Marga Kunciran Cengkareng), Konsultan Pengawas (PT. Cipta Strada),

Kontraktor (PT. Wijaya Karya).

Hubungan antara keseluruhan organisasi proyek tersebut dimaksudkan

agar terdapat suatu keterkaitan dan koordinasi yang baik antara satu dengan

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 1


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

yang lainnya. Hubungan kerja antara Owner, Konsultan Struktur, Konsultan

Manajemen Proyek, dan Kontraktor adalah :

a. Hubungan ikatan kontrak kerja.

b. Kontraktor melaksanakan pekerjaan proyek, kemudian menyerahkan

hasil pekerjaannya kepada owner.

c. Owner membayar biaya pelaksanaan dan imbalan jasa konstruksi

kepada Kontraktor.

d. Konsutan Perencana memberikan hasil perencanaannya

kepada owner.

e. Owner memberikan imbalan jasa kepada Konsultan Perencana.

f. Konsultan Manajemen Konstruksi melakukan penjadwalan

dan pengendalian teknis pelaksanaan proyek.

Proyek pembangunan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang

dilaksanakan secara sistematis dan terkoordinasi, mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, dan pemeliharaan. Setiap proyek pembangunan pasti memiliki

sistem organisasi dan manajemen proyek didalamnya. Sistem organisasi pada

suatu proyek adalah sistem hubungan kerjasama dari berbagai pihak yang

terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur pelaksanaan

berbagai pekerjaan untuk mencapai suatu hasil yang sesuai dengan

persyaratan yang telah ditetapkan.

Pada pelaksanaan proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran

secara umum tahapan kegiatan pekerjaan tersebut terbagi menjadi beberapa

bagian yaitu:

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 2


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

3.1.1 Perencanaan (planning)

Perencanaan yaitu pekerjaan awal berupa gagasan mengenai

rencana kerja yang akan dilakukan dalam pekerjaan. Kegiatan

perencanaan antara lain:

1. Penentuan strategi kebijakan proyek, program kerja, prosedur

pelaksanaan, metode dan sistem kerja, kalkulasi anggaran, jadwal

atau schedule pelaksanaan, serta standar-standar yang akan

menjadi acuan untuk mencapai tujuan pekerjaan.

2. Penyusunan rencana induk kerja jangka panjang, jangka menengah

dan jangka pendek.

3. Persiapan sumber pendanaan awal pekerjaan.

4. Fungsi dan manfaat perencanaan sebagai cara untuk pengawasan

maupun pengendalian kegiatan pelaksanaan kerja dan pedoman

yang akan dilaksanakan

3.1.2 Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian yaitu kegiatan yang dilakukan setelah

ditetapkannya perencanaan awal, meliputi kegiatan merancang dan

mengembangkan sekelompok orang yang bekerja dalam suatu

organisasi dan diharapkan dapat melaksanakan rencana kerja yang telah

dirancang dan ditetapkan. Sumber daya manusia yang terdiri dari

berbagai latar belakang ilmu, yang terorganisir dalam lingkup kerja

tertentu dan melaksanakan tugas dengan cara tertentu untuk mencapai

tujuan bersama. Kegiatan pengorganisasian antara lain:

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 3


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

1. Pembagian kerja sumber daya manusia untuk mencapai tujuan

kerja organisasi,

2. Perancangan dan pembentukan suatu organisasi kerja dari

sekelompok,

3. Sumber daya manusia yang sudah ditetapkan pembagian kerjanya,

4. Pemberian batasan lingkup kerja dan tanggung jawab dari masing-

masing organisasi kerja,

5. Pengkoordinasian antar pekerja agar terjadi keselarasan dalam

bekerja, Penugasan tanggung jawab kerja dan kewenangan kerja

sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing pekerja.

3.1.3 Pelaksanaan pekerjaan (actuating)

Pelaksanaan pekerjaan yaitu hasil dari perencanaan dan

pengorganisasian yang dikerjakan berupa tindakan dari seluruh pelaku

stakeholder dan pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan kerja

yang telah ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan itu antara lain :

1. Pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab pekerjaan,

2. Pengarahan serta penugasan masing-masing bagian agar tidak

tejadi over lap pekerjaan.

3. Pembagian pekerjaan ke dalam unit-unit kerja agar proses

pekerjaan bisa berjalan dengan maksimal.

Manfaat dari fungsi pelaksanaan pekerjaan ini adalah tercipta

keseimbangan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing

bagian dalam organisasi kerja dan untuk mendorong terciptanya

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 4


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

efisiensi serta kebersamaan dalam bekerja sama untuk tujuan kerja yang

telah direncanakan.

3.1.4 Pengendalian (controlling)

Pengendalian merupakan tindakan pengukuran kualitas dan

evaluasi kinerja. Tindakan ini juga diikuti dengan perbaikan yang harus

diambil terhadap penyimpangan yang terjadi, khususnya di luar batas –

batas toleransi (Ir. Irika Widiasanti, M.T & Lenggogeni, M.T,2013).

Tindakan tersebut meliputi :

1. Mengukur kualitas hasil;

2. Membandingkan hasil terhadap standar kualitas;

3. Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi;

4. Memberikan saran – saran perbaikan;

5. Menyusun laporan kegiatan.

Manfaat dari fungsi pengendalian adalah memperkecil

kemungkinan kesalahan yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya

maupun waktu. Kegiatan pengendalian dilaksanakan dengan tujuan

agar hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan persyaratan biaya, mutu

dan waktu yang telah ditetapkan. Untuk keperluan ini tugas unsur

pengawas ( Konsultan Pengawas ) sangat penting terutama dalam

membimbing dan mengarahkan pelaksanaan pekerjaan. Hasil akhir dari

pelaksanaan pembangunan, pada umumnya ditentukan oleh hasil

kegiatan pengawasan.

Pada proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran para

staff dan tukang sudah terbiasa melakukan segala kegiatan dengan


Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 5
Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

waktu yang telah ditetapkan, Kegiatan - kegiatan yang dilakukan para

staff dan tukang diproyek proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper

Kunciran :

a. Absensi

Untuk absensi pada proyek proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper

Kunciran menggunakan finger print. Batas waktu terlambat ditetapakan

dari kantor adalah jam 08:30 WIB dan pekerja pulang pukul 16:00

WIB.

Gambar 3.1.4.1 FingerPrint Absen

b. Istirahat

Pada waktu istirahat para staff dan pekerja diberi kesempatan dari jam

12:00 sampai 13:00 WIB. Biasanya para pekerja akan membeli makan

di warung sekitar proyek.

3.1.5 Evaluasi (evaluating)

Evaluasi merupakan pembahasan secara menyeluruh terhadap

pelaksanaan pekerjaan, dimana membandingkan pelaksanaan pekerjaan

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 6


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

yang ada di lapangan dengan rencana kerja yang telah dibuat. Evaluasi

digunakan untuk mengkoreksi pelaksanaan pekerjaan dan dapat

menentukan kekurangan yang terjadi apabila terjadi kesalahan dan

penyimpangan kerja untuk dilakukan tindakan pengambilan keputusan

agar mendapatkan solusi yang tepat dalam penanganan pekerjaan ulang

(rework). Di dalam pelaksanaan evaluasi memungkinkan untuk

dilakukannya pekerjaan replanning, rework, dan reorganizing agar mutu

dan kualitas kerja sesuai rencana kerja yang telah ditetapkan.

3.1.6 Pemeliharaan (maintenance)

Pemeliharaan adalah pekerjaan pasca konstruksi, dimana sangat

dibutuhkan agar dapat menjaga mutu dan kualitas bangunan hasil

pekerjaan konstruksi. Masa pemeliharaan ditetapkan setelah masa

pekerjaan konstruksi berakhir sesuai dengan dokumen kontrak kerja.

Pada saat masa pemeliharaan biasanya dilakukan tahapan uji coba

terhadap kualitas bangunan apakah dapat memenuhi umur rencana

bangunan yang telah direncanakan atau tidak.

3.2. Stuktur Organisasi Proyek

Organisasi proyek adalah sistem hubungan kerjasama dari berbagai

pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur

pelaksanaan berbagai pekerjaaan untuk mencapai suatu hasil yang sesuai

dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Adapun tugas dan wewenang

sesuai dengan jabatan atau kedudukannya masing-masing yang harus

dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang terkait,


Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 7
Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

Hubungan antara pihak – pihak yang terlibat dalam suatu proyek

umumnya dibedakan atas hubungan fungsional, yaitu pola hubungan yang

berkaitan dengan fungsi pihak – pihak tersebut dan hubungan kerja (formal),

yaitu pola hubungan yang berkaitan dengan kerjasama antara pihak – pihak

yang terlibat dalam proyek konstruksi yang dikukuhkan dengan suatu

dokumen kontrak. Secara fungsional, ada 3 (tiga) pihak yang sangat berperan

dalam suatu proyek konstruksi, yaitu pemilik proyek (owner), konsultan dan

kontraktor.

Secara umum dalam proyek pembangunan Jalan Tol Cengkareng –

Batu Ceper – Kunciran, PT. Jasamarga Kunciran Cengkareng merupakan

pemilik dari proyek tersebut (owner) yang memiliki hubungan kerjasama

kontrak dan hubungan koordinasi dengan konsultan perencana dan konsultan

pengawas yaitu PT. Cipta Strada serta Kontraktor pelaksana yaitu PT. Wijaya

Karya (Persero) Tbk. Hubungan tersebut bisa dilihat pada Gambar 3.2.1

Gambar 3.2.1.1 Struktur Hubungan Kerja Proyek

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 8


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

a. Hubungan antara Konsultan Perencana dengan Pemilik Proyek

Ikatan berdasarkan kontrak, konsultan memberikan layanan konsultasi

dimana produk yang dihasilkan berupa gambar – gambar rencana dan

peraturan serta syarat – syarat, sedangkan pemilik proyek memberikan

biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh konsultan.

b. Hubungan Kontraktor dengan Pemilik Proyek

Ikatan berdasarkan kontrak, kontraktor memberikan layanan jasa

profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan

pemilik proyek yang telah dituangkan kedalam gambar rencana dan

peraturan serta syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik proyek

memberikan biaya jasa profesional kontraktor.

c. Hubungan Konsultan Pengawas dengan Pemilik Proyek

Terikat ikatan kontrak dan hubungan fungsional. Pengawas

menyampaikan perubahan – perubahan yang terjadi berkaitan dengan

pelaksanaan di lapangan. Owner membayar atau mengurangi biaya

perubahan.

d. Hubungan Konsultan Perencana dengan Kontraktor

Ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan. Konsultan memberikan

gambar rencana dan peraturan serta syarat – syarat, kemudian

kontraktor harus merealisasikan menjadi sebuah bangunan.

e. Hubungan Konsultan Pengawas dengan Kontraktor

Terikat hubungan fungsional. Pengawas melakukan pengawasan selama

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan peraturan – peraturan yang telah

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 9


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

disepakati. Kontraktor melaporkan setiap hasil pekerjaan yang

dilaksanakan dan kendala – kendala secara teknis kepada pengawas.

f. Hubungan Konsultan Pengawas dengan Konsultan Perencana

Terikat hubungan fungsional. Perencana memberikan hasil desain serta

peraturan – peraturan pelaksanaan kepada pengawas. Pengawas

melaporkan hasil pekerjaan serta kendala – kendala teknis yang timbul

di lapangan guna dicari perubahan.

g. Hubungan Sub Kontraktor dengan Kontraktor

Sub Kontraktor hanya memiliki hubungan dengan kontraktor saja tanpa

ada hubungan dengan elemen – elemen dalam proyek selain kontraktor.

Ikatan kontrak hanya terjadi dengan Kontraktor.

3.2.1 Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang

memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain

yang mampu melaksanakanya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja

untuk merealisasikan proyek, owner mempunyai kewajiban pokok yaitu

menyediakan dana untuk membiayai proyek.

Pemilik proyek apakah pemerintah, perusahaan, perseorangan,

swasta, asing apabila akan membangun proyek, ia akan memilih

kontraktor yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakannya.

Proses menyeleksi kontraktor yang dilakukan, biasanya diserahkan

pada ahlinya, yaitu dengan menunjuk konsultan. Adapun struktur

organisasi owner dari proyek Jalan Tol Cengkareng – Batu Ceper –

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 10


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

Kunciran adalah PT. Jasamarga Kunciran Cengkareng yang terdapat

dibawah ini.

Gambar 3.2.1.1 Struktur Organisasi Owner/PT. Jasamarga Kunciran

Cengkareng

3.2.2 Konsultan

Konsultan adalah pihak yang diberi tugas oleh owner untuk

merencanakan atau mengawasi pelaksanaan pekerjaan supaya hasil

pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Tugas sebuah

perusahaan konsultan adalah mengawal Owner pada tahap awal proyek

(tahap perencanaan dan perancangan) untuk mempersiapkan tahap

selanjutnya, serta pada masa konstruksi (pelaksanaan pembangunan

fisik).

Job description konsultan secara umum adalah menerjemahkan

keinginan dan kebutuhan owner dengan mendampingi konsultan

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 11


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

perencana dalam proses desain yang dituangkan ke dalam dokumen

gambar, perhitungan, dan dokumen pendukung lainnya.

Kemudian melakukan pengawasan dan bimbingan kontraktor

pada fase pelaksanaannya. Perencanaan di awal proyek yang matang

akan menghasilkan sebuah produk pedoman pelaksanaan yang akurat,

yang nantinya akan sangat turut menentukan kesuksesan sebuah proyek.

Dalam pelaksanaan proyek pembangunan Jalan Tol

Cengkareng – Batu Ceper – Kunciran, konsultan pengawas yang

ditunjuk oleh owner adalah PT. Cipta Strada. Adapun struktur

organisasi dari konsultan dapat dilihat dibawah ini.

Gambar 3.2.2.1 Struktur Organisasi Konsultan/PT. Cipta Strada

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 12


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

3.2.3 Kontraktor

Kontraktor adalah sebuah badan/lembaga/orang yang

mengupayakan atau melakukan aktifitas pengadaan baik berupa barang

maupun jasa yang dibayar dengan nilai kontrak yang telah disepakati.

Jasa kontraktor sipil sendiri merupakan jasa yang berupa pengadaan

barang dan jasa yang berhubungan dengan pekerjaan sipil, bisa berupa

jalan, bangunan, konstruksi jembatan, dsb.

Defenisi kontaktor secara umum yaitu seseorang atau

sekelompok individu yang melakukan kerja sama atau menandatangani

kontrak dengan sebuah organisasi atau seorang individu lainnya

(pemilik/owner) untuk suatu pekerjaan.

Fungsi kontraktor pelaksana antara lain :

1. Melaksanakan konstruksi fisik pada tahap pelaksanaan.

2. Melaksanakan tugas-tugas dan bertanggung jawab secara

kontraktual kepada pemilik proyek

Adapun dalam proyek pembangunan Jalan Tol Cengkareng –

Batu Ceper – Kunciran, yang bertindak sebagai Kontraktor adalah PT.

Wijaya Karya (Persero) Tbk. Struktur Organisasi dari kontraktor

terdapat dibawah ini.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 13


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

Gambar 3.2.3.1 Struktur Organisasi Kontraktor/PT. Wijaya Karya

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 14


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

3.2.4 SubKontraktor

Subkontraktor dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

Subkontraktor yang menyediakan pekerja saja, yaitu

subkontraktor yang dalam melaksanakan pekerjaan

bangunan/konstruksi hanya menyediakan tenaga kerja dan alat kerja

konstruksi (traktor, mesin pancang, dan sebagainya), sedangkan bahan

bangunan disediakan oleh perusahaan yang mensubkontrakkan.

Subkontraktor yang menyediakan pekerja dan material

konstruksi, yaitu subkontraktor yang menerima dan melaksanakan

sebagian/seluruh pekerjaan/proyek konstruksi yang disubkontrakkan

secara penuh oleh perusahaan kontraktor, artinya penyediaan bahan

bangunan dan tenaga kerja seluruhnya adalah tanggung jawab

subkontraktor.

Tugas dan wewenang Sub Kontraktor meliputi:

1. Melaksanakan pekerjaan yang dibebankan oleh kontraktor utama

sesuai dengan gambar rencana, peraturan-peraturan dan syarat-

syarat yang ditetapkan.

2. Bertanggung jawab langsung terhadap kontraktor utama mengenai

hasil pekerjaan yang telah dilaksanakannya.

3. Menyerahkan hasil pekerjaan kepada kontraktor utama sesuai

dengan batas waktu yang telah ditetapkan.

4. Menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor

utama berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 15


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

Adapun Subkontraktor dan Supplier yang ada pada proyek Jalan Tol

Cengkareng – Batu Ceper – Kunciran terdapat Pada Tabel 3.2.4.1

dibawah ini.

Tabel 3.2.4.1 Daftar Subkontraktor dan Supplier

3.3. Tinjauan Kontrak dan Tender

3.3.1 Kontrak

Kontrak adalah perjanjian pemborongan pekerjaan antara pihak

pemberi tugas (owner) dengan kontraktor. Kontrak ini dibuat setelah

pemberi tugas (owner) menetapkan/menunjuk pemenang pelelangan.

Penetapan pemenang pelelangan dilakukan dengan cara mengeluarkan

surat pekerjaan/surat perintah kerja. Tahap ini merupakan tahap

kesepakatan antara owner dengan kontraktor. Kesepakatan tersebut

diikat oleh surat perjanjian yang diatur dalam dokumen kontrak bersifat

menyeluruh/lump sump.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 16


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

Perjanjian yang terdapat dalam dokumen kontrak beserta dengan

lampirannya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu

dengan yang lainnya. Adapun dokumen kontrak tersebut terdiri atas :

a. Surat perjanjian (kontrak);

b. Surat keputusan penunjukan pemenang lelang;

c. Surat keputusan penetapan pemenang lelang;

d. Daftar kuantitas RAB harga penawaran yang disetujui;

e. Spesifikasi teknis dan gambar-gambar;

f. Berita hasil acara lelang;

g. Berita acara pembukaan penawaran;

h. Berita acara penjelasan;

i. Syarat-syarat umum kontrak;

j. Syarat-syarat khusus kontrak;

k. Jaminan pelaksanaan dan lain-lain yang dipersyaratkan.

Definisi Kontrak Lump Sump:

Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan Lump Sump

merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam

jangka waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, serat

semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian

pekerjaan yang sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Jasa, sepanjang

gambar dan spesifikasi tidak berubah. (Peraturan Pemerintah No.29

Tahun 2000, pasal 21 ayat 1)

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 17


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

3.3.2 Tender

Tender adalah tawaran mengajukan harga untuk memborong

suatu pekerjaan, untuk mengadakan bang-bang atau untuk menyediakan

jasa. Dalam hal ini tidak disebut jumlah yang mengajukan penawaran

(oleh beberapa atau oleh satu pelaku usaha dalam hal

penunjuk/pemilihan langsung). Pengertian tender tersebut mencakup

tawaran mengajukan harga untuk :

 Memborong atau melaksanakan suatu pekerjaan. Mengadakan

barang dana atau jasa.

 Membeli sesuatu barang dana atau jasa. Menjual suatu barang dana

atau jasa.

(Republik Indonesia, Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha

Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pasal 22 Undang-Undang

Nomer 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persekongkolan Dalam

Tender, halaman 5.)

Prosedur dan Proses Pelelangan (Tender)

Prosedur dan proses pelelangan dapat dijelaskan dengan diagram

sebagai berikut :

a. Prakualifikasi

Untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup

pekerjaan, maka diperlukan prakwalifikasi badan-badan atau organisasi

seperti konsultan perencana, pengawas maupun pemborong.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 18


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

Kemampuan dijabarkan seperti : modal kerja, jumlah tenaga

ahli, jumlah peralatan, pengalaman kerja, dan fasilitas kerja. Dan ruang

lingkup pekerjaan meliputi bidang-bidang keahlian pekerjaan yang

dikuasai oleh badan-badan tersebut.

b. Pengumuman Lelangan

Cara yang dipakai untuk mengumumkan pelelangan sebuah

proyek biasanya memakai iklan di media massa yang ditujukan kepada

publik seperti misalnya lewat surat kabar, majalah teknis profesi

dsbnya. Bila proyeknya bersifat internasional, maka iklannya dibuat

dalam bahasa Inggris dan juga lewat bantuan kedutaan asing yang ada.

c. Jenis-Jenis Tender

1. Tender Terbuka

Tender Terbuka adalah tender yang diumumkan kepada publik,

dimana pekerjaan proyek tersebut dapat dikerjakan oleh umum.

Biasanya tender terbuka dilakukan oleh proyek-proyek pemerintah

dan perusahaan swasta yang besar. Dalam undangan untuk tender

terbuka yang diiklankan, disebutkan antara lain apa hakekat

pekerjaannya, siapa pemiliknya, dan siapa pemberi dananya

(misalnya dana proyek yang dipinjam dari bank luar negeri). Para

peminat dapat mengambil dokumen tender dari proyek yang akan

dilelang dan setelah mempelajarinya sampailah pada tahapan yang

ketiga yaitu Rapat Penjelasan Pekerjaan.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 19


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

2. Tender Tertutup

Tender tertutup merupakan kebalikan dari tender terbuka, dimana

pekerjaan yang akan dilelangkan hanya dapat dikerjakan oleh

beberapa badan yang sudah dikenal dan memiliki kekhususan

tersendiri (keahlian khusus yang belum dimiliki badan lain).

Pemberitahuannya lewat surat undangan secara lisan berupa telpon

atau non lisan berupa email. Proyek konstruksi dengan cara tender

tertutup ini banyak dilakukan oleh pihak swasta dan pemerintah yang

membangun proyek yang sifatnya rahasia.

d. Penjelasan Pekerjaan

Penjelasan pekerjaan ini biasa dilakukan dengan pengadaan

pertemuan atau rapat. Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara

para peminat pekerjaan atau calon kontraktor dengan pihak pemilik.

Dalam hal ini pemilik diwakili oleh konsultan perencana atau konsultan

manajemen. Pembicaraan berkisar kepada dua bidang yaitu bidang

administratif dan bidang teknis proyek. Pada bidang administratif

dijelaskan akan persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam

dokumen tender seandainya terdapat hal-hal yang masih meragukan

misalnya tentang syarat-syarat pelelangan, bentuk surat penawaran,

referensi bank, NPWP dan lain-lain.

Pada bidang teknis proyek dijelaskan antara lain modifikasi baru

atau ukuran ukuran gambar yang tidak cocok dengan yang tertulis

dalam spesifikasi teknis pelaksanaan, gambar-gambar konstruksi

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 20


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

yang sulit dimengerti/dibaca serta kesalahan-kesalahan tulis

yang terjadi. Hasil dari pertemuan ini dibuatkan Berita Acara

Penjelasan (aanwijzing) dan ditanda tangani oleh dua wakil dari calon

peserta pekerjaan, tergantung dari peraturan pelelangan setempat.

Dokumen Berita Acara ini kemudian menjadi bagian yang mengikat

sebagai dokumen tender tambahan (addendum).

e. Pembukaan Tender

Pada hari yang telah ditentukan, semua calon peserta membawa

penawarannya dan dimasukkan ke dalam kotak pelelangan yang telah

disediakan dan dilakukan sebelum tender dibuka. Dan pada jam yang

telah ditentukan dimana pemasukan surat-surat penawaran dinyatakan

ditutup, baru masing-masing amplop penawaran dibuka satu persatu

dihadapan yang hadir. Rekanan yang ikut dalam penawaran pekerjaan

pemborongan ini diharuskan untuk memberikan jaminan tender

(Tender/Bid-Bond) kepada pemilik.

Pada dasarnya jaminan ini merupakan pernyataan bahwa mereka

sungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan ini dan bilamana mereka

mengundurkan diri, maka jaminan tender tersebut akan masuk ke

kantong Pemilik. Besarnya jaminan berkisar 1 % - 3 % dari biaya total

pekerjaan fisik proyek.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 21


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

f. Proses Evaluasi Tender

Pada proyek-proyek yang besar, kadang-kadang terdapat data

penawaran yang meragukan dan umumnya calon kontraktor dimintai

keterangan secara tertulis (clarification letters) atau pengevaluasian data

pengajuan. Jangka waktu evaluasi bisa memakan waktu beberapa hari

atau lebih. Sistem evaluasi bisa bermacam-macam caranya dan

umumnya cara yang banyak dipakai yaitu dengan cara sistem bobot

atau sistem skoring.

Masing masing aspek dari calon kontraktor diberi nilai misalnya :

 Metode kerjanya

 Peralatan yang dipakai

 Kwalifikasi personil yang akan dipakai Bonafiditas perusahaan

 Harga penawarannya

 Kelengkapan administrasinya dan lain-lain.

g. Penetapan dan Penunjukan

Untuk proyek-proyek pemerintah, berdasarkan hasil evaluasi

diatas, maka panitia pelelangan menetapkan calon-calon pemenang

yang diusulkan kepada instansi yang berwenang, yang kemudian

menetapkan pemenangnya. Dari hasil keputusan pemenang tadi, panitia

pelelangan mengumumkan hasilnya. Bila tidak ada sanggahan atau

penolakan atau apabila semua sanggahan telah dijawab maka tugas

panitia pelelangan telah selesai.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 22


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

3.4. Unsur-Unsur Pelaksana Proyek (Kontraktor)

Tujuan badan pelaksana ini adalah untuk mengkoordinasikan

pelaksanaan pekerjaan dengan sistem kerja yang jelas dan terarah. Pihak-

pihak dalam badan ini mempunyai tanggung jawab dan kewajiban masing-

masing yang semuanya dikoordinasi oleh kepala proyek.

Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing pihak pada struktur

organisasi kontraktor pelaksana proyek ini sebagai berikut :

3.4.1 Kepala Proyek

Seorang kepala proyek dituntut untuk mengkoordinasikan

seluruh aparat organisasi proyek dan memberikan informasi lengkap

yang berhubungan dengan kemajuan proyek kepada pemilik proyek.

Tugas dan tanggung jawab kepala proyek antara lain:

1. Memilih dan menetapkan metode konstruksi yang akan digunakan.

2. Monitoring pelaksanaan dan penggunaan sumber daya di proyek.

3. Menyetujui program mingguan dan bulanan berdasarkan master

schedule.

4. Memimpin rapat koordinasi proyek.

5. Monitoring proses pengadaan logistik proyek.

6. Mempelajari dokumen kontrak.

7. Melakukan assesment resiko proyek.

8. Mempersiapkan proses serah terima pertama pekerjaan.

9. Melaksanakan moving in dan moving out.

10. Melakukan penyerahan dokumen as built drawing.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 23


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

Gambar 3.4.1.1 Kepala Proyek Monitoring Pelaksanaan di Proyek.

3.4.2 Kepala Lapangan

Kepala lapangan mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain :

1. Bertanggung jawab terhadap mutu hasil kerja mandor, supplier, dan

sub kontraktor.

2. Menyelesaikan masalah-masalah teknis dan non teknis yang terjadi

dalam proyek.

3. Memberikan laporan dan bertanggung jawab kepada kepala proyek.

4. Mempersiapkan laporan-laporan progress laporan mingguan

(weekly report) dan laporan bulanan (monthly report).

5. Membuat/mempersiapkan jadwal mingguan (weekly schedule)

untuk progress pekerjaan.

6. Mempersiapkan QC (Quality Control) prosedur dan QA (Quality

Assurance) prosedur.

7. Memberikan pengarahan kepada chief supervisor yang

dipimpinnya.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 24


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

8. Review schedule dengan sistem S Curve.

9. Membantu kepala proyek dalam evaluasi package system.

10. Membantu kepala proyek dalam mempersiapkan contract package

system.

3.4.3 Kepala Seksi Teknik (Kasie Teknik)

Kepala teknik lapangan memberikan pertimbangan teknis

kepada kepala proyek dan kepala konstruksi proyek terhadap masalah

teknis yang dihadapi di lapangan, serta mengawasi pekerjaan teknis di

lapangan.

Tugas dan tanggung jawab dari kepala teknik antara lain :

1. Mempelajari dokumen kontrak.

2. Melakukan assesment resiko proyek.

3. Menyiapkan materi rapat moving in dan moving out proyek.

4. Membuat master schedule dan evaluasinya.

5. Membuat jadwal tenaga kerja, material, dan alat.

6. Menganalisa penyebab keterlambatan dan melaporkan ke kepala

proyek.

7. Mengevaluasi dan memberi usulan pelaksanaan metode

konstruksi di proyek.

8. Mempersiapkan gambar kerja (shop drawing) dan as built drawing.

9. Membuat daftar gambar tender/kontrak/shop drawing.

10. Mempersiapkan proses serah terima pertama pekerjaan.

11. Melakukan penyerahan dokumen as built drawing.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 25


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

Kepala seksi teknik tersebut dibantu oleh beberapa tim ahli yang

sudah diberikan kepercayaan untuk mengawasi jalannya proyek.

Terdapat 4 tim ahli yang berada di bawah kepala teknik, diantaranya :

1. Staff Teknik

Staff teknik bertugas untuk menghitung volume pekerjaan dan

mengawasi jalannya proyek sesuai dengan progress yang telah dibuat

serta disetujui oleh kepala teknik.

2. Quality Control (QC)

Tugas dan tanggung jawab Quality Control antara lain:

1. Melaksanakan tes/uji pada setiap kegiatan proyek sesuai dengan

yang disyaratkan dalam spesifikasi.

2. Membuat laporan, mendokumentasikan, mengarsipkan seluruh

kegiatan tes/uji.

3. Mengecek setiap bahan yang masuk ke proyek sesuai yang

disyaratkan.

4. Mempersiapkan rencana aksi dan pengukuran untuk mencapai

sasaran mutu.

5. Membuat jadwal tenaga kerja, material, dan alat.

6. Mengelola hasil audit ketidaksesuaian produk serta tindakan

perbaikannya.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 26


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

Gambar 3.4.3.2.1 Quality Control Melakukan Pengecekan

3. Surveyor

Surveyor mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:

1. Membuat schedule pemakaian alat survei dan kalibrasi.

2. Membuat metode survei dan mempelajari informasi batas patok

proyek dan Bench Mark (BM).

3. Membuat marking posisi dan elevasi bagian bangunan di lapangan

sesuai dengan gambar kerja.

4. Membuat marking posisi dan elevasi bagian bekisting.

5. Mengkonfirmasikan marking posisi kepada tim pelaksana.

6. Membuat data ukuran atau posisi kondisi lapangan sebagai

masukan ke bagian engineering.

7. Membuat arsip data hasil pengukuran lapangan.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 27


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

Gambar 3.4.3.3.1 Surveyor

4. Drafter

Tugas dan tanggung jawab dari drafter antara lain :

1. Mengisi daftar penerimaan gambar dan distribusi.

2. Melaksanakan distribusi dan menuliskan pada daftar penerimaan

gambar dan distribusi.

3. Melaksanakan pembuatan gambar shop drawing dan as built

drawing sesuai konsep.

4. Meng-update gambar layout setiap bulan.

5. Membuat detailed drawing berdasarkan detailed design.

6. Melakukan identifikasi dan revisi gambar perencanaan.

3.4.4 Kepala Seksi Administrasi Kontrak (Kasie Adkon)

Tugas dan tanggung jawab kepala administrasi kontrak antara lain:

1. Memperlajari dokumen kontrak.

2. Melakukan assesment resiko proyek.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 28


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

3. Menyiapkan materi rapat moving in dan moving out proyek.

4. Mengevaluasi penyimpangan biaya yang terjadi dan melaporkan ke

kepala proyek.

5. Membuat berita acara progress lapangan.

6. Menyiapkan adendum kontrak dengan owner.

7. Menyusun konsep tentang perjanjian dengan pihak ketiga.

8. Mengevaluasi kinerja subkontraktor

3.4.5 Kepala Keuangan dan SDM

Adapun tugas dan wewenang kepala keuangan dan SDM antara lain :

1. Menyusun dan mengendalikan anggaran proyek.

2. Melakukan assesment resiko proyek.

3. Menyiapkan materi rapat moving in dan moving out proyek.

4. Mengevaluasi penyimpangan biaya yang terjadi dan melaporkan ke

kepala proyek.

5. Membuat berita acara progress lapangan.

6. Menyiapkan adendum kontrak dengan owner.

7. Menyusun konsep tentang perjanjian dengan pihak ketiga.

8. Mengevaluasi kinerja sub kontraktor.

Kepala Keuangan dan SDM dibantu oleh 2 tim, yaitu:

1. Driver

Tugas dari seorang driver adalah:

1. Mengantarkan kepala proyek dan pimpinan lainnya untuk

kepentingan proyek.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 29


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

2. Mengantarkan bidang logistik dalam pembelian barang.

3. Menjamin kelancaran transportasi yang dibutuhkan di proyek.

4. Bertanggungjawab kepada administrasi proyek.

2. Satpam

Tugas dari satpam pada proyek pembangunan Jalan Tol Cengkareng-

Batu Ceper-Kunciran adalah untuk menjamin keamanan dan ketertiban

di lingkungan atau kawasan kerja khususnya pengamanan fisik.

3.4.6 Pelaksana Lapangan (Site Supervisor)

Pelaksana lapangan melakukan pengawasan pelaksanaan

pekerjaan produksi di lapangan. Selain itu kepala pelaksana lapangan

berkoordinasi dengan supervisor struktur, supervisor arsitektur, dan

supervisor mekanikal elektrikal untuk pelaksanaan pekerjaan produksi

suatu proyek.

Tugas dan tanggung jawab pelaksana lapangan antara lain:

1. Melaksanakan pekerjaan sesuai Project Plan Book (PPB), yaitu me-

manage pelaksanaan sesuai schedule dan melaksanakan pekerjaan

sesuai target mutu, waktu, biaya, dan lingkup pekerjaan.

2. Melakukan pelatihan prosedur pelaksanaan pekerjaan dan

mengkoordinasi pekerjaan mock up.

3. Bertanggung jawab dan mengkontrol terhadap pelaksanaan

pekerjaan konstruksi.

4. Memimpin rapat koordinasi pelaksanaan pekerjaan produksi

konstruksi.
Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 30
Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

5. Melakukan inspeksi dan monitoring pelaksanaan pekerjaan

produksi konstruksi.

6. Membuat proteksi hasil pekerjaan dan membuat identifikasi hasil

pekerjaan.

7. Membuat laporan pelaksanaan secara periodik (laporan harian dan

prestasi pekerjaan).

8. Melaksanakan proses testing comisioning.

Gambar 3.4.6.1 Pelaksana melakukan pengecekan pekerjaan

3.4.7 Keselamatan Kerja dan Pengamanan (K3LMP)

Tugas dan tanggung jawab dari K3LMP antara lain:

1. Menghentikan kegiatan proyek apabila terjadi keadaan bahaya atau

darurat (khusus pelaksana K3LMP yang telah tersertifikasi Stop

Working Authority).

2. Mengawasi penerapan prosedur K3LMP pada pelaksanaan

pekerjaan di proyek.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 31


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

3. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan pengerjaan

di lapangan.

4. Membantu melaksanakan diseminasi PW-K3LMP kepada seluruh

tingkatan pegawai di proyek, sehingga pemahaman tentang bahaya,

dampak, intruksi kerja sesuai dengan PW-K3LMP.

5. Melakukan pemeriksaan sertifikasi/kalibrasi peralatan K3LMP

proyek.

6. Mengevaluasi terjadinya kecelakaan di proyek.

7. Melaporkan kepada kepala proyek terkait kinerja PW-K3LMP.

8. Membantu terlaksananya peningkatan berkesinambungan

penerapan PW-K3LMP di proyek.

Gambar 3.4.7.1 Pengecekan apd para pekerja proyek

3.4.8 Logistik dan Peralatan

Tugas dan tanggung jawab bagian logistik dan peralatan antara lain :

1. Mencari dan mensurvei data jumlah material beserta harga bahan

dari beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 32


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

untuk memilih harga bahan termurah dan memenuhi standar

kualitas yang telah ditetapkan.

2. Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko bahan

bangunan dengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa

mendapatkan harga material termurah pada supplier terpilih.

3. Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang

sudah didatangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan

terkontrol dengan baik jumlah pendatangan dan pemakaiannya.

4. Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk

menghindari kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang

lain.

5. Mencatat keluar masuknya barang serta bertanggung jawab atas

penandatanganan dan ketersediaan material yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan pembangunan.

6. Membuat dan menyusun laporan material sesuai dengan format

yang sudah menjadi standar perusahaan kontraktor.

7. Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan

material setelah melalui kontrol kualitas bahan oleh QC.

8. Menyusun laporan logistik yang diminta oleh perusahaan.

9. Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan dan bagian teknik

proyek mengenai jumlah dan schedule kedatangan bahan yang

dibutuhkan untuk pelaksanaan pembangunan.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 33


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

Bidang logistik dan peralatan terdiri dari 2 tim, yaitu :

1. Staff Logistik

Staff logistik bertugas untuk berkoordinasi dan mengawal

barang atau alat yang akan dikirim dan digunakan di proyek.

2. Staff Peralatan

Bertugas sebagai pengawas dan menjaga peralatan yang

digunakan agar sesuai dengan pemakaian agar tidak terjadi suatu

trouble yang akan mengganggu jalannya pelaksanaan pekerjaan.

3.4.9 Mandor

Tugas dan tanggung jawab mandor antara lain:

1. Mengontrol perincian bahan dan peralatan sesuai yang

direncanakan baik terhadap jumlah maupun mutunya.

2. Menyimpan serta mengamankan dengan benar terhadap bahan dan

peralatan yang ada diproyek.

3. Mengecek kualitas semua material yang ada.

4. Mengurus masalah-masalah yang berhubungan dengan perijinan

dalam pekerjaan lapangan.

5. Membuat laporan kemajuan fisik pekerjaan setiap minggu serta

dilengkapi dengan foto-foto dan keterangan lengkap.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 34


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

Gambar 3.4.9.1 Mandor melakukan pengawasan pekerjaan

3.4.10 Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia

kerja. Menurut UU No.13 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 2, disebutkan

bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan

pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi

kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam

pelaksanaan suatu proyek karena pengaruhnya yang cukup besar

terhadap biaya dan waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Kesuksesan

sebuah proyek konstruksi bergantung kepada keahlian tenaga kerja dan

ketelitian yang tinggi, bidang konstruksi tentunya melibatkan berbagai

macam pihak dengan berbagai latar belakang bidang keilmuan.

Pengaturan jam kerja untuk tenaga kerja pada semua kontraktor

pelaksana hampir sama. Hanya sistem dan cara pengupahan tenaga

kerja mempunyai pengaturan dan peraturan tersendiri. Tetapi pada

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 35


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

prinsipnya pengaturan dan peraturan tenaga kerja ini sesuai dengan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan yang didalamnya terdapat peraturan mengenai waktu

kerja, jam lembur, pengupahan, dan segala sesuatu yang berhubungan

dengan masalah ketenagakerjaan.

Gambar 3.4.10.1 Tenaga Kerja

3.5. Rencana Kerja

Rencana kerja merupakan kegiatan penting bagi kontraktor pelaksana

dalam merancang sistem pelaksanaan pekerjaan. Dengan adanya rencana

kerja akan diperoleh gambaran secara jelas dan terperinci tentang lingkup

pekerjaan yang akan dilaksanakan beserta waktu yang disediakan untuk

masing-masing kegiatan pekerjaan.

Bentuk rencana kerja yang digunakan dalam proyek ini adalah Time

Schedule. Time Schedule merupakan suatu bentuk sistem rencana kerja

berupa diagram sesuai dengan skala waktu dan berisi jenis-jenis lingkup

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 36


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

pekerjaan disertai range waktu dimulai, ditunda, dan diselesaikan untuk setiap

jenis pekerjaan tersebut.

Tabel 3.5.1 Daftar Rencana Kerja

Di dalam time schedule terdapat:

3.5.1 Kurva S (S-Curve)

Kurva S merupakan time schedule yang dilengkapi dengan

bobot atau nilai pekerjaan yang berupa grafik kumulatif dari masing-

masing pekerjaan terhadap waktu. Kurva S lebih sering digunakan

karena mudah dimengerti dan mudah dilaksanakan dilapangan. Prestasi

pekerjaan dapat dilihat dari bobot pekerjaan yang telah selesai.

Persentase bobot pekerjaan dibuat dalam bentuk kurva S. Bobot

masing-masing pekerjaan dapat dihitung dengan rumus:

Kurva S menunjukan uraian tentang pekerjaan yang mencakup

macam-macam pekerjaan untuk merealisasikan masing-masing

pekerjaan atau waktu pelaksanaan pekerjaan.

Derajat kelengkungan kurva S menunjukkan jumlah aktivitas

didalam pelaksanaan suatu proyek, dimana semakin tegak kurva maka

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 37


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

semakin banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu

tertentu dan sebaliknya.

Secara garis besar tujuan dari pembuatan kurva S adalah sebagai

berikut:

1. Mengetahui jumlah persentase bobot pekerjaan yang telah, sedang,

dan yang akan diselesaikan.

2. Mengontrol kegiatan selama pelaksanaan untuk mengatisipasi

waktu jika ada perubahan jadwal sehingga tidak mengganggu

kegiatan secara keseluruhan dan mengetahui prestasi kegiatan.

Kegiatan mempunyai prestasi yang baik jika kurva S realisasinya

diatas kurva rencana dan begitu pula sebaliknya.

3. Memudahkan konsultan pengawas untuk mengawasi pelaksanaan

kegiatan apakah sesuai dengan rencana.

3.5.2 Network Planning

Network Planning merupakan suatu sistem perencanaan

kegiatan untuk mencapai sasaran tertentu dengan cara menganalisa

seluruh kegiatan dan menggabungkan masing-masing kegiatan yang

ada. Dalam penyusunan network planning, dikumpulkan terlebih dahulu

semua kegiatan yang akan dikerjakan dan mencatat kegiatan-kegiatan

yang saling tergantung satu sama lain antar pekerjaan.

Dari network planning dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:

1. Kegiatan yang termasuk dalam lintasan kritis, sehingga dapat

dijaga agar kegiatan tersebut tidak sampai mengalami

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 38


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

keterlambatan waktu dan mengakibatkan keterlambatan waktu bagi

kegiatan lain yang mengikuti atau berhubungan.

2. Kegiatan yang mandahului, menyusul, ataupun kegiatan yang

mulai pada saat bersamaan dengan kegiatan lain.

3. Kegiatan mana yang dapat ditunda pelaksanaannya sampai pada

saat batas waktu tertentu tanpa mempengaruhi kegiatan yang lain

3.5.3 Matrix

Matrix adalah salah satu bentuk cara penyampaian dalam time

schedule dan merupakan percepatan dari schedule perencanaan awal.

Dalam praktik kerja di lapangan, meskipun setiap tahapan kegiatan

dalam proyek sudah direncanakan sedemikian rupa dengan baik, namun

masih terjadi permasalahan yang dapat menghambat berlangsungnya

pekerjaan proyek yang pada akhirnya akan mengakibatkan

keterlambatan dalam penyelesaian proyek tersebut. Permasalahan yang

terjadi dapat berupa ketidaksamaan pendapat antar pihak, maupun

masalah teknis yang dalam pengambilan keputusannya melibatkan

berbagai pihak untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu perlu diadakan

rapat pertemuan atau meeting untuk menyelesaikannya, diantaranya:

a. Rapat Koordinasi

Rapat koordinasi yaitu rapat yang dilaksanakan untuk

memecahkan suatu permasalahan yang muncul dalam proses

pelaksanaan suatu proyek konstruksi dan untuk menyatukan visi

untuk mencapai tujuan bersama.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 39


Proyek Jalan Tol Cengkareng Batu Ceper Kunciran BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek

Rapat koordinasi internal diadakan pada setiap hari Selasa

dan dihadiri oleh pimpinan proyek san setiap bidang yang ada

dalam proyek, dan pelaksana lapangan.

b. Rapat Eksternal

Rapat koordinasi eksternal diadakan pada setiap hari Rabu

dan dihadiri oleh pihak owner, perencana, konsultan manajemen

serta kontraktor pelaksana.

c. Rapat Teknis

Rapat teknis yaitu rapat eksternal yang dihadiri oleh

konsultan perencana, konsultan manajemen konstruksi, dan

kontraktor pelaksana untuk membicarakan

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana III- 40

Anda mungkin juga menyukai