Anda di halaman 1dari 15

METODE KONSTRUKSI SISTEM CRANE

UNTUK JEMBATAN RANGKA BAJA


Metode Konstruksi Jembatan
Te k n i k P e r a n c a n g a n J a l a n & J e m b a t a n 6 A

KELOMPOK 5
1.
1. Dede
Dede Ariyanti
Ariyanti
(4204171148)
(4204171148)
2.
2. Desti
Desti Try
Try Utami
Utami
(4204171153)
(4204171153)
3.
3. Eka
Eka Apriyanti
Apriyanti
(4204171155)
(4204171155)
4. Dandung Riaunaldi
Pengertian

Jembatan Ranga Baja adalah struktur jembatan yang terdiri dari rangkaian batang-
batang baja yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Jembatan rangka baja ini
merupakan salah satu jenis jembatan rangka yang menggunakan material baja.
Pengertian

Sistem Service Crane adalah suatu sistem yang digunakan dalam pekerjaan
konstruksi jembatan untuk mengangkat material (gelagar) yang akan digunakan yang
akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material
ditempat yang diinginkan dengan menggunakan alat berat berupa crane.
Pada saat pengangkatan material, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah posisi alat
waktu operasi yang harus benar-benar water level, keseimbangan alat dan penurunan
permukaan tanah akibat beban dari alat tersebut.
Metode konstruksi terpenting dalam konstruksi jembatan juga sangat bervariasi dan sangat
di tentukan oleh banyak pertimbangan, antara lain:
a) Kondisi medan
b) Tipe alat yang telah dimiliki
c) Kondisi akses menuju lokasi
d) Pertimbangan lalu lintas lam
e) Tipe material dan struktur jembatan
f) Pertimbangan waktu pelaksanaan
Keuntungan &
Kerugian Sistem
Servis Crane

Keuntungan sistem servis crane adalah :


1. Produktivitas erection yang tinggi.
2. Tidak terpengaruh kepada tipe tanah yang ada dibawah lantai
jembatan (sebatas mampu dilewati untuk manuver alat berat).

Kerugian sistem servis crane adalah :


1. Umumnya penggunaan alat berat seperti ini menuntut biaya tinggi
mengingat biaya sewa crane dengan kapasitas angkat tinggi adalah
relative mahal.
2. Perlunya access road yang memadai untuk memobilisasi service crane.
Bahan yang
digunakan

1. Material Baja
Peralatan yang
Digunakan

1. Mobile Crane (Truck Crane)

Mobile Crane adalah crane yang


terdapat langsung pada pada
mobile(truck) sehingga dapat dibawa
langsung pada lokasi kerja tanpa harus
menggunakan kendaraan (trailer).
Crane ini memiliki kaki (pondasi/tiang)
yang dapat digunakan ketika beroperasi
sehingga menjadi seimbang.
Peralatan yang
Digunakan

2. Truck Trailer
Salah satu jenis armada transportasi
yang memiliki daya angkut sangat kuat,
dari 20 – 60 Ton. Hal ini dikarenakan
trailer memang didesain sebagai kargo
untuk pengiriman alat dan kendaraan
berat.
Kondisi lapangan
yang harus
dipersiapkan

A. Akses jalan dari pabrik ke lokasi proyek dipastikan bisa dilalu


mobile crane dan truck trailer
B. Keberadaan bangunan liar di sekitar jembatan yang akan dibangun,
hal ini mengakibatkan proses pekerjaan agak terhambat.

C. Kondisi daya dukung tanah di lokasi proyek harus stabil, terutama


area dijadikan tempat bergerak/moving crane.
D. Mempersiapkan daerah khusus untuk merakit rangka baja
Metode
kosnstruksi

2. Pengangkatan rangka baja menggunakan mobile


crane ( Truck Crane )

1. Perakitan, komponen harus ditempatkan dengan tepat dan


ditahan dengan pasak (drift) yang ada agar semua
komponen terpasang dengan tepat sebelum dibautkan. 
3. Pemasangan diagonal Metode
kosnstruksi

4. Pemasangan Bottom Chord

o Kemudian lakukan hal yang sama untuk


pemasangan girder selanjutnya.
o Letakkan gelagar tepat diatas tumpuan yang o Setelah terpasang semua girder dalam satu bentang,
telah terpasang. selanjutnya pasang balok diagfrahma.
o Pemasangan gelagar ini dapat ditentukan lurus atau
tidaknya menggunakan Structural Health Monitoring
System (SHMS) yang berupa sistem untuk
memantau kondisi suatu struktur bangunan melalui
sensor yang terhubung ke layar monitor .
5. Pemasangan perancah Metode
kosnstruksi

6. Setting jembatan dan perletakan elastomer

o Kemudian lakukan hal yang sama untuk


pemasangan girder selanjutnya.
o Letakkan gelagar tepat diatas tumpuan yang o Setelah terpasang semua girder dalam satu bentang,
telah terpasang. selanjutnya pasang balok diagfrahma.
o Pemasangan gelagar ini dapat ditentukan lurus atau
tidaknya menggunakan Structural Health Monitoring
System (SHMS) yang berupa sistem untuk
memantau kondisi suatu struktur bangunan melalui
sensor yang terhubung ke layar monitor .
7. Pemasangan Cross Girder Metode
kosnstruksi

8. Lalu kunci dengan pelat penyambung

o Kemudian lakukan hal yang sama untuk


pemasangan girder selanjutnya.
o Letakkan gelagar tepat diatas tumpuan yang o Setelah terpasang semua girder dalam satu bentang,
telah terpasang. selanjutnya pasang balok diagfrahma.
o Pemasangan gelagar ini dapat ditentukan lurus atau
tidaknya menggunakan Structural Health Monitoring
System (SHMS) yang berupa sistem untuk
memantau kondisi suatu struktur bangunan melalui
sensor yang terhubung ke layar monitor .
8. Pemasangan Bondex sampai selesai Metode
kosnstruksi

9. Rakit tulangan dan cor lantai kerja

o Kemudian lakukan hal yang sama untuk


pemasangan girder selanjutnya.
o Letakkan gelagar tepat diatas tumpuan yang o Setelah terpasang semua girder dalam satu bentang,
telah terpasang. selanjutnya pasang balok diagfrahma.
o Pemasangan gelagar ini dapat ditentukan lurus atau
tidaknya menggunakan Structural Health Monitoring
System (SHMS) yang berupa sistem untuk
memantau kondisi suatu struktur bangunan melalui
sensor yang terhubung ke layar monitor .
TERIMA KASIH
#Dirumahaja

Anda mungkin juga menyukai