Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL

MODUL 2.1
ANALISA SPECIFIC GRAVITY DAN ABSORBSI
DARI AGREGAT HALUS

KELOMPOK R15
Diva Pradita

1406533131

Raja Ragil Satria

1406575001

Rezif Sugandi

1406603466

Saskia Nadilla

1406603452

Hari/Tanggal Praktikum
Asisten
Tanggal Disetujui
Nilai
Paraf Asisten

: Sabtu, 10 Oktober 2015


: Muhammad Faris
:
:
:

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2015

ANALISA SPECIFIC GRAVITY DAN ABSORBSI DARI AGREGAT HALUS

A.

TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan bulk dan apparent specific gravity dan absorbsi dari agregat halus
menurut ASTM C 128, guna menentukan volume agregat dalam beton.

B.

PERALATAN
1. Neraca Timbangan dengan kepekaan 0,1 gram dan kapasitas maksimum
1kg.
2. Piknometer kapasitas 500 gram.
3. Cetakan Kerucut Pasir.
4. Tongkat Pemadat [Tamper] dari logam untuk cetakan kerucut pasir.
5. Wadah penampung campuran pasir dan air ketika di oven.
6. Oven, dengan ukuran yang mencukupi dan dapat mempertahankan suhu
[110 5]oC.

C.

BAHAN
1000 gram [2 x 500 gram] agregat halus (pasir), diperoleh dari alat pemisah
contoh atau cara perempat.

D.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Agregat halus (pasir) dikeringkan [kering udara] 1 hari sampai diperoleh
keadaan kering merata. Agregat halus disebut kering merata jika telah
dapat tercurah [Free Flowing Condition].
2. Pengujian Free Flowing Condition dilakukan dengan memasukkan
sebagian benda uji pada metal sand cone mold. Kemudian benda uji
dipadatkan dengan tongkat pemadat 25 kali tumbukan. Kondisi SSD

[Saturated Surface Dry] diperoleh jika ketika cetakan diangkat, agregat


halus runtuh atau longsor.
3. Timbang berat piknometer yang berisi air, catat.
4. 500 gram agregat halus dalam kondisi SSD dimasukkan ke dalam
piknometer, kemudian ditambahkan air sampai 90% kapasitas piknometer.
5. Gelembung-gelembung udara dari benda uji campuran (pasir dan air)
dihilangkan dengan cara menggoyang-goyangkan piknometer.
6. Biarkan agregat halus mengendap selama 1 hari. Kemudian tambahkan
air lagi sampai 90% kapasitas piknometer kembali terpenuhi.
7. Timbang piknometer yang berisi benda uji campuran tersebut, catat.
Kemudian keluarkan benda uji campuran dari piknometer ke dalam wadah
penampung dan keringkan di oven pada temperatur [110 5]oC selama 1
hari .
8. Keluarkan benda uji dari oven, timbang dan catat hasilnya.
9. Bersihkan wadah penampung benda uji campuran dan timbang beratnya.

E.

PENGOLAHAN DATA
Data Praktikum

Berat wadah (Piknometer):


-

Piknometer 670 = 0.173 kg

Berat wadah (Piknometer) berisi air :


-

Piknometer 670 = 0.670 kg

Berat Pasir dengan wadah (Piknometer) dan air (setelah didiamkan


1 hari) :
-

Piknometer 670 = 0.958 kg

4. Berat pasir oven dry:


-

Piknometer 670 = 0,627 kg (0,475 kg)

5. Wadah = 0,152 kg

Rumus:
Berat jenis curah [Bulk Specific Gravity]

A
B 500 C

Berat jenis jenuh kering permukaan [SSD]

500
B 500 C

Berat Jenis Semu [Apparent Specific Gravity] =

A
B AC

Penyerapan [Absorbsi]

500 A
100%
A

Keterangan :
A = Berat (gram) dari benda uji oven dry
B = Berat (gram) dari piknometer berisi air
C = Berat (gram) dari piknometer dengan benda uji dan air
sesuai kapasitas kalibrasi
Perhitungan :
Piknometer 670
Berat jenis curah [Bulk Specific Gravity]

475
670 500 958

= 2,24 gr/cm3

Berat jenis jenuh kering permukaan [SSD]

500
670 500 958

= 2,36 gr/cm3

Berat Jenis Semu [Apparent Specific Gravity] =

475
670 475 958

= 2,54 gr/cm3

Penyerapan [Absorbsi]

500 475
x100 %
475

= 5,26%
Maka nilai dari Berat jenis curah [Bulk Specific Gravity] agregat halus
(pasir) pada percobaan kali ini adalah :
2,24 gr/cm3

F.

ANALISA
1. Analisa Percobaan
Percobaan kali ini merupakan modul 2.1 yang meruapakan bagian
dari percobaan menganalisa agregat halus, yang bertujuan untuk
menganalisa bulk, specific gravity, dan absorbsi dari agregat halus
yang nantinya akan digunakan untuk menentukan volume agregat
dalam beton.
Percobaan dimulai dengan melakukan persiapan 1 hari sebelum
praktikum, yaitu dengan menyiapakan 500 gram pasir, kemudian
mengeringkannya secara alami di udara terbuka. Hal ini bertujuan
untuk mendapatkan pasir dengan keadaan SSD.
Pada hari praktikum, pasir yang telah disiapkan sebelumnya
terlebih dahulu di uji kembali untuk memastikan pasir tersebut sudah
dalam keadaan SSD. Sebagian pasir dimasukkan ke dalam sand cone
mold dan kemudian dipadatkan dengan cara ditumbuk sebayak 25 kali
dengan tongkat pemadat. Keadaan SSD didapatkan jika pada saat sand
cone mold diangkat, agregat halus yang telah dipadatkan sebelumnya
runtuh atau longsor setengah.
Kemudian sebanyak 500 gram agregat halus dimasukkan ke dalam
masing-masing piknometer yang beratnya ditambah air telah diketahui
dan tertera di piknometer, lalu ditambahkan air hingga mengisi 90%
dari volume piknometer. Kemudian gelembung-gelembung udara yang
masih terdapat di dalam campuran dikeluarkan dengan cara
menggoyang dan memutar-mutar piknometer secara terus menerus
sampai gelembungnya hilang, lalu campuran tersebut didiamkan
selama 1 hari. . Kemudian setelah didiamkan 1 hari, air dalam
piknometer akan menyusut karena terjadi dan kemudian praktikan
menimbang beratnya. Kemudian benda uji campuran dari piknometer
dikeluarkan dan dipindahkan ke dalam wadah penampung dan

dikeringkan di oven selama 1 hari. Setelah dioven, benda uji


dikeluarkan dan ditimbang beratnya.

2. Analisa Hasil
Hasil dari pengolahan data setelah dirangkum, yaitu :
NO.
1
2
3
4

Uraian
Berat jenis curah [Bulk Specific Gravity]
(gr/cm3)
Berat jenis jenuh kering permukaan [SSD]
(gr/cm3)
Berat jenis semu [Apparent specific Gravity]
(gr/cm3)
Penyerapan [Absorbsi] (%)

Piknometer
2,24
2,36
2,54
5,26

Dari hasil pengolahan data yang tertera dapat diketahui bahwa bulk
specific gravity dari agregat halus yang digunakan adalah 2,24 gr/cm3.
Untuk nilai SSD yang diperoleh adalah 2,36 gr/cm 3, sedangkan berat
jenis semu yang diperoleh sebesar 2,54 gr/cm3.
Untuk persentase penyerapan dari agregat halus bernilai 5,26%,
sehingga dapat diketahui kadar air yang hilang sebesar 5,26% setelah
agregat halus di oven. Nilai absorbsi yang baik dalam hal ini adalah di
bawah 2%, jadi dapat kita lihat bahwa agregat halus yang diuji tidak
memenuhi standar.
3. Analisa Kesalahan
Pada praktikum yang dilakukan oleh praktikan terdapat beberapa
kesalahan yang mempengaruhi hasil perolehan data. Kesalahankesalahan tersebut diperkirakan berupa:
-

Setelah

agregat

dipisahkan

seberat

500

gram,

saat

memindahkan dari satu wadah ke wadah lainnya sebagian


kecil dari agregat hilang terbuang ke udara sehingga
mengurangi massa dari agregat.
-

Kesalahan praktikan dalam melakukan prosedur percobaan,


atau kelalaian praktikan di dalam rangkaian percobaan.

Kesalah praktikan dalam pembacaan data saat praktikum


sehingga data yang didapat kurang akurat.

G. KESIMPULAN

Berat jenis curah [Bulk Specific Gravity] agregat halus (pasir) adalah
2,24 gr/cm3

Berat jenis jenuh kering permukaan [SSD] agregat halus (pasir) adalah
2,36 gr/cm3

Berat jenis semu [Apparent specific Gravity] agregat halus (pasir)


adalah 2,54 gr/cm3

H.

Penyerapan [Absorbsi] agregat halus (pasir) adalah 5,26%

REFERENSI
American Society for Testing an Materials. Standar Test Method for Density.
Relative Density (Specivic Gravity), and Absorption of Fine Aggregate,
No. ASTM C 128 04a. Annual Book of ASTM Standards, Vol 04.02.
Badan Standarisasi Nasional. Metode pengujian berat jenis dan penyerapan
air agregat halus , SNI 03-1970-1990.
Badan Standarisasi Nasional Metode Pengujian Agregat Halus atau pasir
yang Mengandung Bahan Plastis dengan Cara Setara Pasir, SNI 034428-1997

Anda mungkin juga menyukai