A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari/ Tanggal : selasa-selasa/ 20-27 desember 2016
Waktu : 08.00 WIB s.d Selesai
Lokasi : Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Teknik Sipil,
Politeknik Negeri Padang
B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Mengukur durabilitas (sifat keawetan / ketahanan material terhadap faktor
waktu dan lingkungan cuaca) agregat terhadap pelapukan akibat pengaruh
alam.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan dan memahami prosedur pelaksanaan pengujian
pelapukan agregat dengan sodium sulfat (magnesium sulfat) dengan
benar.
b. Dapat menggunakan peralatan pengujian pelapukan agregat dengan
sodium sulfat (magnesium sulfat) dengan benar.
c. Dapat melakukan pencatatan dan analisa data pengujian pelapukan
agregat dengan sodium sulfat (magnesium sulfat).
d. Dapat menyimpulkan besarnya pelapukan agregat dengan sodium sulfat
(magnesium sulfat) berdasarkan standar yang diacu.
C. REFERENSI
- SNI 03- 4145- 1996
- AASHTO T 104 86 : 100
- ASTM C 88-76
- Lusyana. 2012. Job sheet Labor Bahan II Teknik Sipil PNP : Padang.
D. DASAR TEORI
Agregat untuk perkerasan aspal maupun campuran lainnya haruslah tehan lama/
awet, tidak menurun mutunya atau menjadi hancur akibat pengaruh cuaca. Ada
beberapa macam pengujian yang berhubungan dengan perubahan cuaca atau
Physico-Chemical test.
Kelompok 3 AG -
08
PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material
Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG
Fenomena cuaca ini secara umum berlangsung pada skala waktu gerlogi tetapi
pada situasi tertentu bisa terjadi pada masa lain terutama pada agregat
dipermukaan yang terekspos/ tidak terlindung dari pengaruh cuaca.
Kelompok 3 AG -
08
PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material
Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kedua larutan ini dapat mengakibatkan kerusakan / pelapukan pada agregat akibat
kristalisasi garam di pori-pori agregat. Proses kristalisasi ini menimbulkan
tekanan didalam pori hingga akibatnya hancur. Kadar organik sangat
mempengaruhi kualitas dari material dalam hal ini adalah pasir. Berhubungan
dengan kontruksi sipil maka pada kadar tertentu unsur organik merupakan unsur
yang merugikan.
Pada agregat kasar jika diuji dengan larutan garam sulfat (natrium sulfat, NaSO 4)
bagiannya yang hancur maksimum 12% dan jika diuji dengan magnesium sulfat
(MgSO4) bagiannya yang hancur maksimum 18%. Batasan spesifikasi persentase
larutan yang digunakan sebagai rujukan adalah disajikan pada tabel dibawah
berikut :
AASHT
O M 29 70 (1982) M 283 81
(1982)
Larutan yang Sodium Magnesium Sodium Magnesium
digunakan sulfat sulfat Sulfat Sulfat
15 20
Agregat halus
% %
12 18
Agregar kasar
% %
Pada pengujian ini benda uji untuk agregat halus adalah agregat yang tertahan
saringan 0,30 mm (No.50) yang sudah dicuci dan lolos saringan 9,50 mm yang
mana terdiri dari fraksi-fraksi sesuai ukuran-ukuran diameter saringan pada tabel
dibawah ini dengan berat masing-masing fraksi tidak kurang dari 100 gram dan
tersedia dalam 5% berat totalnya atau lebih.
Kelompok 3 AG -
08
PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material
Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG
Tertahan diameter
Lolos diameter saringan
saringan
0,60 mm (No.30) 0,30 mm (N0.60)
1,18 mm (No.16) 0,60 mm (No.30)
2,36 mm (No.8) 1,18 mm (No.16)
4,75 mm (No.4) 2,36 mm (No.8)
9,50 mm (3/8 in) 4,75 mm (No.4)
Untuk benda uji agregat kasar yaitu aagregat tertahan #4,75 mm (No.4) yang
sudah dicuci dan terdiri dari fraksi-fraksi sesuai dengan diameter saringan pada
tabel berikut ini dengan berat masing-masing fraksi serta tersedianya dalam 5%
berat totalnya atau lebih.
Lolos Tertahan
diameter diameter Berat (gram)
saringan saringan
9,50 mm (3/8 4,75 mm
3005
in) (No.4)
12,50 mm 9,50 mm (3/8
3305
(1/2 in) in)
19,00 mm 12,50 mm
67010
(3/4 in) (1/2 in)
25,00 mm (1 19,00 mm
50030
in) (3/4 in)
37,50 mm (1 25,00 mm (1
100050
in) in)
50,00 mm (2 37,50 mm (1
2000200
in ) in)
63,00 mm ( 2 50,00 mm (2
3000300
in) in )
Kelompok 3 AG -
08
PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material
Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG
Butiran-
butiran >1 in
ditebarkan 70001000
pada saringan
setiap fraksi
Pengujian ini menggunakan standar SNI 03- 4145- 1996 untuk prosedur
pelaksanaan dan standar soundness.
Catatan :
Bahan pengujian yang digunakan adalah agregat kasar berasal dari
pemecah batu PT. ATR By. Pass Kota Padang
Kelompok 3 AG -
08
PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material
Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG
F. KESELAMATAN KERJA
Pada pengujian ini keselamatan kerja yang harus diperhatikan adalah:
1. Gunakan peralatan sesuai petunjuk prosedur pratikum dan atas petunjuk
pembimbing pratikum
2. Periksalah peralatan sebelum digunakan
3. Bersihkanlah peralatan dan ruang kerja setelah selesai pratikum
4. Gunakan penunjang keselamatan, seperti:
a. Memakai masker
b. Memakai sarung tangan
c. Pakaian praktek
d. Sepatu safety
G. PROSEDUR PELAKSANAAN
Dalam melakukan pengujian ini kita dapat mengikuti langkah- langkah berikut:
1. Persiapan larutan untuk perendaman
a. Mempersiapkan larutan dan bahan yang dibutuhkan.
b. Sebelum dilakukan pengujian, maka harus disiapkan larutan natrium
sulfat untuk pelaksanaan perendaman benda uji dimana volume dari
larutan kira-kira 5 kali dari seluruh benda uji untuk setiap kalinya
perendaman.
c. Untuk larutan natrium sulfat cara persiapannya yaitu campuran garam ke
dalam air pada temperatur 25 - 30C yaitu 215 gram Anhydrous Salt
(Na2SO4) atau 700 gram decehydrate salt (Na 2SO4,10H2O) dalam bentuk
kristal dengan 1 liter air aduk garam dengan air sehingga tercampur dan
mempunyai berat jenis antara 1,151 dan 1,174 pada suhu 211C.
Kemudian larutan dibiarkan selama 48 jam sebelum digunakan dalam
pengujian.
Kelompok 3 AG -
08
PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material
Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG
H. PENGOLAHAN DATA
Hasil dari pengujian pelapukan agregat dengan sodium sulfat atau magnesium
sulfat didapatkan pengolahan datasebagai berikut:
1. Sampel 1
Berat wadah (A) = 104,55 gr
Berat wadah dan sampel (B) = 434,55 gr
Berat sampel (C) = 301,42 gr
Berat sampel setelah perendaman (D) = 301 gr
CD
x 100
Soundness (%) C
Kelompok 3 AG -
08
PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material
Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG
301,42301
x 100
301,42
0,14
I. KESIMPULAN
Dari pengujian pelapukan agregat dengan natrium sulfat (soundness test) yang
dilakukan pada hari Rabu - Selasa, 16 - 22 September 2015, agregat kasar yang
berasal dari pemecah batu PT. ATR By Pass Kota Padang diperoleh soundness
rata-rata sebesar 0,533%. Menurut SNI 03 3047 1994, pada agregat kasar jika
diuji dengan larutan garam sulfat (natrium sulfat, NaSO4) bagiannya yang hancur
maksimum 12%. Jadi, dari pengujian yang dilakukan telah memenuhi standar
pengujian. Nilai soundness yang terlalu kecil mungin disebabkan karena
perendaman dengan natrium sulfat (NaSO4) tidak cukup 5 kali dan pada
pengeringan dengan oven hanya 4 jam seharusnya 24 jam.
J. LAMPIRAN
- Form data
- Resume Pengujian
- Skema Prosedur
- Animasi Pengujian
- Gambar Peralatan
- SNI
Kelompok 3 AG -
08