Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM STUDI

DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material


Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG

PENGUJIAN PELAPUKAN AGREGAT DENGAN


SODIUM SULFAT/ MAGNESIUM SULFAT
(Soundness Test)
AG - 08

A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari/ Tanggal : selasa-selasa/ 20-27 desember 2016
Waktu : 08.00 WIB s.d Selesai
Lokasi : Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Teknik Sipil,
Politeknik Negeri Padang

B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Mengukur durabilitas (sifat keawetan / ketahanan material terhadap faktor
waktu dan lingkungan cuaca) agregat terhadap pelapukan akibat pengaruh
alam.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan dan memahami prosedur pelaksanaan pengujian
pelapukan agregat dengan sodium sulfat (magnesium sulfat) dengan
benar.
b. Dapat menggunakan peralatan pengujian pelapukan agregat dengan
sodium sulfat (magnesium sulfat) dengan benar.
c. Dapat melakukan pencatatan dan analisa data pengujian pelapukan
agregat dengan sodium sulfat (magnesium sulfat).
d. Dapat menyimpulkan besarnya pelapukan agregat dengan sodium sulfat
(magnesium sulfat) berdasarkan standar yang diacu.

C. REFERENSI
- SNI 03- 4145- 1996
- AASHTO T 104 86 : 100
- ASTM C 88-76
- Lusyana. 2012. Job sheet Labor Bahan II Teknik Sipil PNP : Padang.

D. DASAR TEORI
Agregat untuk perkerasan aspal maupun campuran lainnya haruslah tehan lama/
awet, tidak menurun mutunya atau menjadi hancur akibat pengaruh cuaca. Ada
beberapa macam pengujian yang berhubungan dengan perubahan cuaca atau
Physico-Chemical test.

Kelompok 3 AG -
08
PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material
Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG

Pengujian yang berhubungan dengan perubahan cuaca yaitu sebagai berikut:


1. Slake Durability Index
Mengukur ketahanan batuan terhadap sulfat, Indeks yang diukur
berdasarkan kekuatan batu lumpur.
2. Model Analysis
Menentukan mineral sekunder yang dihasilkan dari proses cuaca dan
perubahannya, test ini merupakan indikator utama menetapkan derajat
pengaruh cuaca.
3. Frost Susceptibility
Berdasarkan T.R.R.L 1981 dilakukan terhadap specimen agregat
terkompaksi pada kondisi kadar kelembapan optimum dan maksimum
kerapatan kering/ dry density.
4. Sulphate Soundness Test
Mengukur ketahanan agregat terhadap pelapukan akibat pengaruh senyawa
kimia sodium atau magnesium sulfat.

Istilah soundness diartikan sebagai kemampuan agregat untuk menahan perubahan


volume yang berlebih, sebagi akibat dari perubahan lingkungan fisik, seperti beku
cair (freeze thaw), perubahan panas, soundness termasuk tes fisika kimia
(physico chemical test).

Fenomena cuaca ini secara umum berlangsung pada skala waktu gerlogi tetapi
pada situasi tertentu bisa terjadi pada masa lain terutama pada agregat
dipermukaan yang terekspos/ tidak terlindung dari pengaruh cuaca.

Percobaan soundness dilakukan terhadap jenis agregat yang belum mempunyai


data-data terukur tentang daya tahannya terhadap kehancuran akibat larutan-
larutan sebagi berikut :
a. Larutan Sodium Sulfat / Natrium Sulfat (NaSO 4) yang mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
- Mr = 142,04 gr/mol
- Titik leleh = 884C
- Kelarutan dalam air pada 20C = 162 gr/l
- Sifat sangat higrokopis (sangat mudah mengikat H 2O) sehingga perlu dijauhkan
dari air, uap air atau udara terbuka. Penyimpanan dapat menggunakan bahan
plastic atau kaca asalkan terbebas atau tidak dapat kontak langsung dengan udara
terbuka. Tes menggunakan larutan ini disebut tes ringan, yaitu pada daerah /
tempat yang tidak dipengaruhi musim dingin / winter.

Kelompok 3 AG -
08
PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material
Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG

b. Larutan Magnesium Sulfat (MgSO4) yang mempunyai karakteristik :


- Mr = 120,36 gr/mol
- Titik leleh = 1124C
- Kelarutan dalam air pada 20C = 269 gr/l
- Secara umum sifatnya sama dengan sodium sulfat, demikian juga
penanganannya
- Tes menggunakan larutan ini digolongkan tes berat yaitu khusus
untuk daerah / tempat yang banyak dipengaruhi musim dingin /
winter.

Kedua larutan ini dapat mengakibatkan kerusakan / pelapukan pada agregat akibat
kristalisasi garam di pori-pori agregat. Proses kristalisasi ini menimbulkan
tekanan didalam pori hingga akibatnya hancur. Kadar organik sangat
mempengaruhi kualitas dari material dalam hal ini adalah pasir. Berhubungan
dengan kontruksi sipil maka pada kadar tertentu unsur organik merupakan unsur
yang merugikan.

Pada agregat kasar jika diuji dengan larutan garam sulfat (natrium sulfat, NaSO 4)
bagiannya yang hancur maksimum 12% dan jika diuji dengan magnesium sulfat
(MgSO4) bagiannya yang hancur maksimum 18%. Batasan spesifikasi persentase
larutan yang digunakan sebagai rujukan adalah disajikan pada tabel dibawah
berikut :
AASHT
O M 29 70 (1982) M 283 81
(1982)
Larutan yang Sodium Magnesium Sodium Magnesium
digunakan sulfat sulfat Sulfat Sulfat
15 20
Agregat halus
% %
12 18
Agregar kasar
% %

Pada pengujian ini benda uji untuk agregat halus adalah agregat yang tertahan
saringan 0,30 mm (No.50) yang sudah dicuci dan lolos saringan 9,50 mm yang
mana terdiri dari fraksi-fraksi sesuai ukuran-ukuran diameter saringan pada tabel
dibawah ini dengan berat masing-masing fraksi tidak kurang dari 100 gram dan
tersedia dalam 5% berat totalnya atau lebih.

Kelompok 3 AG -
08
PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material
Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG

Tertahan diameter
Lolos diameter saringan
saringan
0,60 mm (No.30) 0,30 mm (N0.60)
1,18 mm (No.16) 0,60 mm (No.30)
2,36 mm (No.8) 1,18 mm (No.16)
4,75 mm (No.4) 2,36 mm (No.8)
9,50 mm (3/8 in) 4,75 mm (No.4)

Untuk benda uji agregat kasar yaitu aagregat tertahan #4,75 mm (No.4) yang
sudah dicuci dan terdiri dari fraksi-fraksi sesuai dengan diameter saringan pada
tabel berikut ini dengan berat masing-masing fraksi serta tersedianya dalam 5%
berat totalnya atau lebih.
Lolos Tertahan
diameter diameter Berat (gram)
saringan saringan
9,50 mm (3/8 4,75 mm
3005
in) (No.4)
12,50 mm 9,50 mm (3/8
3305
(1/2 in) in)
19,00 mm 12,50 mm
67010
(3/4 in) (1/2 in)
25,00 mm (1 19,00 mm
50030
in) (3/4 in)
37,50 mm (1 25,00 mm (1
100050
in) in)
50,00 mm (2 37,50 mm (1
2000200
in ) in)
63,00 mm ( 2 50,00 mm (2
3000300
in) in )

Kelompok 3 AG -
08
PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material
Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG

Butiran-
butiran >1 in
ditebarkan 70001000
pada saringan
setiap fraksi

Pengujian ini menggunakan standar SNI 03- 4145- 1996 untuk prosedur
pelaksanaan dan standar soundness.

E. PERALATAN DAN BAHAN


1. Peralatan
a. Oven yang dilengkapi dengan kontrol suhu oada 1055 C dan
kecepatan penguapan air minimum 25 gram/jam untuk selama 4 jam.
Selama pemanasan pintu oven tidak boleh terbuka.
b. Timbangan digital kapasitas 300 gram dengan ketelitian 0,01 gram
c. Gelas ukur
d. Wadah atau cawan
e. Alat tulis, blangko isian pengamatan dan alat hitung
f. Saringan yang diperlukan 12,50 mm (1/2 in), 9,50 mm (3/8 in) dan
4,75 mm (No.4)
2. Bahan
a. Agregat kasar lolos saringan 12,50 mm (1/2 in) tertahan saringan 9,50
mm (3/8 in) sebanyak 330 gram
b. Agregat kasar lolos saringan 9,50 mm (3/8 in) tertahan saringan 4,75
mm (No.4) sebanyak 300 gram
c. Larutan natrium sulfat (NaSO4)
d. Air suling/ air bersih

Catatan :
Bahan pengujian yang digunakan adalah agregat kasar berasal dari
pemecah batu PT. ATR By. Pass Kota Padang

Kelompok 3 AG -
08
PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material
Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG

F. KESELAMATAN KERJA
Pada pengujian ini keselamatan kerja yang harus diperhatikan adalah:
1. Gunakan peralatan sesuai petunjuk prosedur pratikum dan atas petunjuk
pembimbing pratikum
2. Periksalah peralatan sebelum digunakan
3. Bersihkanlah peralatan dan ruang kerja setelah selesai pratikum
4. Gunakan penunjang keselamatan, seperti:
a. Memakai masker
b. Memakai sarung tangan
c. Pakaian praktek
d. Sepatu safety

G. PROSEDUR PELAKSANAAN
Dalam melakukan pengujian ini kita dapat mengikuti langkah- langkah berikut:
1. Persiapan larutan untuk perendaman
a. Mempersiapkan larutan dan bahan yang dibutuhkan.
b. Sebelum dilakukan pengujian, maka harus disiapkan larutan natrium
sulfat untuk pelaksanaan perendaman benda uji dimana volume dari
larutan kira-kira 5 kali dari seluruh benda uji untuk setiap kalinya
perendaman.
c. Untuk larutan natrium sulfat cara persiapannya yaitu campuran garam ke
dalam air pada temperatur 25 - 30C yaitu 215 gram Anhydrous Salt
(Na2SO4) atau 700 gram decehydrate salt (Na 2SO4,10H2O) dalam bentuk
kristal dengan 1 liter air aduk garam dengan air sehingga tercampur dan
mempunyai berat jenis antara 1,151 dan 1,174 pada suhu 211C.
Kemudian larutan dibiarkan selama 48 jam sebelum digunakan dalam
pengujian.

2. Tahapan penyiapan agregat kasar


a. Menyiapkan agregat kasar yang lolos saringan 12,50 mm (1/2 in)
tertahan saringan 9,50 mm (3/8 in) sebanyak 330 gram dan lolos saringan
9,50 mm (3/8 in) tertahan saringan 4,75 mm (No.4) sebanyak 300 gram.
Kemudian cuci bersih.
b. Setalh dicuci bersih, kemudian masukkan benda uji ke dalam oven
sampai benda uji mencapai berat kering konstan pada suhu (1105)C.
c. Setelah itu saring agregat dan timbang sebanyak 330 gram.
d. Tempatkan masing-masing benda uji ke dalam gelas ukur yang tersedia,
beri benda uji tersebut tanda atau identitas.

Kelompok 3 AG -
08
PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material
Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG

3. Tahapan pelaksanaan perendaman agregat


a. Setelah semua bahan dan peralatan telah lengkap, maka benda uji
tersebut siap untuk diujikan.
b. Lalu merendam benda uji dalam larutan natrium sulfat selama 18 jam
dengan gelas ukur, kedalaman perendaman sekurang-kurangnya 12,70
mm ke dalam bak perendaman.
c. Kemudian tutup bak perendaman untuk mengurangi penguapan.
d. Lalu, menjaga suhu larutan perendam pada suhu 211C selama
perendaman.
e. Setelah masa perendaman, pindahhkan benda uji dari larutan.
f. Tiriskan selama 155 menit sebelum dikeringkan dalam oven.
g. Kemudian keringkan benda uji sampai berat tetap pada suhu (1105)C
yaitu dengan mengecek kehilangan beratnya setiap 4 jam dioven tanpa
pendinginan sampai diperoleh kehilangan antaranya tidak lebih dari
0,1%.
h. Setelah berat tetap tercapai, baenda uji dibiarkan dingin pada suhu ruang
sebelum siap direndam kembali.
i. Ulangi percobaan dari tahap awal perendaman, pengerigan oven sampai
beberapa kali mengikuti langkah-langkah diatas paling sedikit 5 kali
sampai diperoleh hasil yang diharapkan.
j. Setelah perendaman ke-5 terakhi, cuci benda uji dengan air yang
mengalir.
k. Lalu keringkan benda uji dengan memasukkanya ke dalam oven pada
suhu (1105)C sampai benda uji mencapai berat konstan, pengeringan
benda uji dilakukan selam 14 jam, lalu didinginkan.
l. Menimbang benda uji dan catat sebagai berat akhir pengujian.

H. PENGOLAHAN DATA
Hasil dari pengujian pelapukan agregat dengan sodium sulfat atau magnesium
sulfat didapatkan pengolahan datasebagai berikut:
1. Sampel 1
Berat wadah (A) = 104,55 gr
Berat wadah dan sampel (B) = 434,55 gr
Berat sampel (C) = 301,42 gr
Berat sampel setelah perendaman (D) = 301 gr
CD
x 100
Soundness (%) C

Kelompok 3 AG -
08
PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV Laboratorium Pengujian Material
Jalan dan Jembatan
PERANCANGAN JALAN
DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG

301,42301
x 100
301,42
0,14

I. KESIMPULAN
Dari pengujian pelapukan agregat dengan natrium sulfat (soundness test) yang
dilakukan pada hari Rabu - Selasa, 16 - 22 September 2015, agregat kasar yang
berasal dari pemecah batu PT. ATR By Pass Kota Padang diperoleh soundness
rata-rata sebesar 0,533%. Menurut SNI 03 3047 1994, pada agregat kasar jika
diuji dengan larutan garam sulfat (natrium sulfat, NaSO4) bagiannya yang hancur
maksimum 12%. Jadi, dari pengujian yang dilakukan telah memenuhi standar
pengujian. Nilai soundness yang terlalu kecil mungin disebabkan karena
perendaman dengan natrium sulfat (NaSO4) tidak cukup 5 kali dan pada
pengeringan dengan oven hanya 4 jam seharusnya 24 jam.

J. LAMPIRAN
- Form data
- Resume Pengujian
- Skema Prosedur
- Animasi Pengujian
- Gambar Peralatan
- SNI

Kelompok 3 AG -
08

Anda mungkin juga menyukai