PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian Laboratorium dan Perhitungan rencana campuran yang
dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Secara spesifikasi jika di tinjau dari masing masing aspek seperti; MHB pasir
sebesar 2.76% lebih kecil diantara 1.5 – 3.8 % dan MHB kerikil sebesar 5.77%
lebih kecil diantara 5 – 8 %, kadar lumpur pasir sebesar 0.36% lebih kecil dari 5
%, dan kerikil sebesar 0.43% lebih kecil dari 1 %, kadar air pasir 1.33 dan
kerikil 1.31 lebih kecil dari 5%, berat jenis SSD pasir sebesar 2.5 tidak lebih 2.5
% dan berat jenis SSD kerikil 2.6 lebih kecil dari 2.7%, penyerapan pasir 1.4 dan
penyerapan kerikil 0.4% lebih kecil dari 3%, bobot isi lepas sebesar 1.74 kg/l dan
isi padat sebesar 2 kg/l untuk pasir dan bobot isi lepas sebesar 2 kg/l da nisi padat
sebesar 2 kg/l untuk kerikil, abrasi kerikil sebesar 27.8 % lebih kecil dari 50%.
campuran adalah : 1PC : 1.23 Pasir : 2.24 Kerikil : 0.5 Liter Air. Pengujian kuat
tekan (fc’) silinder dengan ø 15/30 cm mendapatkan nilai kuat tekan beton
dengan metode ACI sebesar 28 mPa setelah dikonversikan kuat tekan beton
dengan umur 7 hari ke 28 hari lebih besar dari pada kuat tekan yang direncanaka
44
B. Saran
lakukan penelitian lanjut guna mendapatkan hasil kuat tekan yang baik dan
negosiasi dilapangan dan di laboratorium jika terjadi ketidak cocokkan antar hasil
tes.
3. Untuk masyarakat dikota dili yang menggunakan pasir sungai yang secara
langsung dari sungai untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang ditentukan,
untuk menjaga kualitas campuran beton yang baik maka material pasir harus
dicuci dulu baru digunakan untuk proporsi campuran beton sesuai dengan yang
diinginkan.
yang menghasilkan bahan-bahan ekonomis dan kuat tekan yang ditargetkan. Jika
dipakai agregat yang berbeda akan menyebabkan konsistensi yang berbeda juga,
oleh karena itu harus hati-hati memakai ukurang agregat dalam perencanaan
campuran beton.
45