Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM JALAN RAYA

“BERAT ISI AGREGAT KASAR “

DOSEN PEMBIMBING
Ir. HAMIDUN BATUBARA, M.T.
DODY TAUFIK ABSOR SIBUEA, S.T.,M.T.

(KELOMPOK7)
Saipranada (5193550036)
Nurjannah Safitri (5192250002)
Ronal Stepan Harianja (5193550027)
Roby Pranata Tarigan (5191250014)
Sakkot Matuah Hasibuan (5193550046)
Emkhel Louis Roy Ginting (5193250027)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1. DASAR TEORI

Berat isi atau disebut juga sebagai berat satuan agregat merupakan rasio antara berat agregat
dan isi/volume. Berat isi agregat diperlukan dalam perhitungan bahan campuran beton,
apabila jumlah bahan ditakar dengan ukuran volume. Berat volume agregat ditinjau dalam
dua keadaan, yaitu berat volume gembur dan berat volume padat. Berat volume gembur
merupakan perbandingan berat agregat dengan volume literan, sedangkan berat volume padat
adalah perbandingan berat agregat dalam keadaan padat dengan volume literan.
Berat volume agregat dapat di hitung dengan menggunakan rumus:

Berat isi agregat : (kg/cm2)

Keterangan :

- W3 = Berat agregat (kg)


- V = volume wadah (cm3)
2. MAKSUD

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat isi agregat halus dan kasar yang
didefinisikan sebagai perbandingan antara berat material kering dengan volume.
BAB II

ALAT & BAHAN

PERALATAN

3. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :


a. Timbangan dengan Ketelitian 0.1 gram

Berfungsi untuk menimbang agregat dan wadah yang berbentuk silinder.

b. Talam Silinder
Berfungsi sebagai wadah untuk agregat yang akan diuji.

c. Tongkat pemadat

Berfungsi untuk memasukkan agregat ke dalam wadah.

d. Mistar Perata

Berfungsi untuk meratakan agregat yang terdapat di dalam wadah.

e. Talam
Berfungsi untuk memadatkan agregat yang terdapat di dalam wadah.

f. Air PDAM secukupnya

g. Drying Oven
BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN

1. HARI PERTAMA
a. Menimbang wadah silinder yang terbuat dari baja dengan menggunakan neraca
yang ketelitiannya 0,1 gram, kemudian mencatat hasil timbangannya (W1);

b. Mengambil benda uji yang telah ditentukan, yaitu benda uji berupa agregat kasar,
yang banyaknya tidak boleh kurang dari wadah silinder besi;
c. Setelah itu, menyimpan benda uji tersebut kedalam talam yang telah disediakan;

d. Meratakan posisi benda uji pada talam;

e. Memasukkan talam yang telah terisi oleh benda uji tersebut ke dalam drying oven
yang telah tersedia, kemudian didiamkan selama 24 jam pada suhu (100±5)ºC

2. HARI KEDUA
a. Mengeluarkan benda uji setelah 24 jam berada dalam dalam oven, didiamkan
beberapa saat, kemudian memasukkan benda uji kedalam wadah baja yang berbentuk
silinder.
b. Memasukkan benda dalam 3 tahap, isi terlebih dahulu 1/3 bagian dari wadah baja.

c. Menusuk-nusuk benda uji dengan menggunakan tongkat pada setiap lapisnya masing-
masing sebanyak 25 kali secara merata, sehingga wadah baja tersebut penuh.
d. Meratakan wadah baja yang telah terisi benda uji dengan menggunakan mistar perata,
sampai benarbenar penuh dan rata.

e. Menimbang dalam keadaan penuh tersebut, dan mencatat hasilnya (W2).


f. Membuang benda uji tersebut, kemudian mencuci wadah baja hingga bersih.

g. Memasukkan air PDAM kedalam wadah silinder yang terbuat dari baja tersebut
sampai benar-benar penuh, kemudian menimbang dan mencatat hasilnya
BAB IV
ANALISA DATA

Sampel 1 Sampel 2
Berat wadah baja : 2750 (gr) Berat wadah baja : 2820 (gr)
METODE DITUSUK METODE DITUSUK
Berat wadah + agregat : 5850 (gr) Berat wadah + agregat : 5990 (gr)
Berat agregat : 3100 (gr) Berat agregat : 3170 (gr)
METODE LEPAS METODE LEPAS
Berat wadah + agregat : 5470 (gr) Berat wadah + agregat : 5670 (gr)
Berat agregat : 2720 (gr) Berat agregat : 2850 (gr)

PERHITUNGAN PERHITUNGAN
Diameter (d) :13 cm Diameter (d) :13 cm
Tinggi (t) : 14 cm Tinggi (t) : 15 cm

Volume wadah : V = ¼ x r x d2 x t Volume wadah : V = ¼ x r x d2 x t


V = ¼ x 6,5 x 132 x 14 : 3, 844 cm3 V = ¼ x 6,5 x 132 x 15 : 4,119 cm3

Berat Isi ; w3/v Berat Isi ; w3/v


Ditusuk : 805 gr/cm3 Ditusuk : 769 gr/cm3
Dilepas : 707 gr/cm3 Dilepas : 691 gr/cm3
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Hasil percobaan
Pada sampel 1, Berat isi agregat Ditusuk : 805 gr/cm3, berat isi agregat Dilepas : 707
gr/cm3
Pada sampel 2, Berat isi agregat = Ditusuk : 769 gr/cm3, berat isi agregat Dilepas : 691
gr/cm3

b. Standar ASTM C-330, “Spesification for Lightweight Agregates For Structural


Concrete” memberikan batasan berat isi untuk agregat kasar ringan yaitu sebesar 350 - 880
kg/m3 dan antara 750 - 1200 kg/m3 dan jika melebihi batasan tersebut maka agregat tersebut
masuk kedalam kategori agregat berat.

c. Nilai berat isi agregat yang dihasilkan melalui percobaan melebihi batasan standar
ASTM C-330, maka dapat disimpulkan bahwa agregat tersebut termasuk kedalam kategori
agregat berat.

5.1 Saran

Memeriksa dan menyiapkan alat-alat yang akan digunakan serta menimbang silinder
dengan lebih teliti. Sebaiknya memasukkan benda uji ke dalam silinder sesuai dengan
prosedur percobaan.

Anda mungkin juga menyukai