Kelompok : 7
1 Saipranada (5193550036)
2 Sakkot Matua Goong Hasibuan (5193550046)
3 Ronal Stepan Harianja (5193550027)
4 Nurjannah Safitri (5192250002)
5 Emkhel Louis Roy Ginting (5193250027)
6 Roby Pranata Tarigan (5191250014)
Dosen Pengampu:
1. Ir. Hamidun Batubara, MT
2. Dody Sibuea, ST., MT
Mencari nilai berat jenis dari suatu contoh bahan secara umum dilakukan dengan
mengunakantimbangan dan keranjang baja (steel yard). Dalam pengujian berat jenis ini
dibutuhkan ketelitian dikarenakan hasil nilai dari pengujian berat jenis ini umumnya
akan digunakan dalammemperkirakan seberapa besar volume material yang digunakan
dalam proses pencampuran. Adapun beberapa jenis campuran seperti campuran beton
semen Portland, aspal beton dan campuran lainnya yang secara proposional berasal dari
analisis volume. Selain itu adapun nilaidari penyerapan agregat kasar digunakan dalam
proses perhitungan, hal ini didasarioleh prosespenyerapan air melalui pori-pori. Adapun
macam-macam berat jenis suatu material adalah sebagai berikut:
a) Berat Jenis, bulk specfic gravity adalah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu
25oC.
b) Berat jenis (SSD), atau berat jenis kering permukaan jenuh yaitu perbandingan antara
berat agregat kering-permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan
agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25oC.
c) Berat jenis semu, apparent specific gravity ialah perbandingan antara berat agregat
kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering
pada suhu 25oC.
d) Penyerapan (absorption) ialah presentase berat air yang dapat diserap pori terhadap
berat agregat kering dinyatakan dalam persen.
1.2. Maksud dan Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (bulk), berat jenis kering
permukaan jenuh (saturated surface dry = SSD), berat jenis semu (apparent) dan
penyerapan airdari agregat kasar
BAB II
PROSEDUR PERCOBAAN
2.1. Peralatan
a. Keranjang kawat ukuran 3,35 mm atau 2,36 mm (no. 6 atau no. 8) dengan kapasitas
kira-kira 5 kg
b. Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan. Tempat ini
harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap
c. Timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0,1% pori berat contoh yang
ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang
d. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ± 5) oC.
2.2. Sampel
a. Kerikil/batu pecah seberat 5,0 kg untuk masing-masing benda uji
b. Keringkan sampel dalam oven pada suhu 110 oC sampe berat tetap.
c. Dinginkan sampel pada suhu kamar selama 1 sampai 3 jam, kemudian timbang
dengan ketelitian 0,5 gram (Bk)
d. Rendam sampel dalam air pada suhu kamar selama (24± 4) jam
e. Keluarkan sampel dari air, lap dengan penerap sampai selaput air pada
permukaanhilang (SSD), untuk butiran yang besar pengeringan harus satu persatu.
f. Timbang sampel kering permukaan jenuh (Bj)
d. Penyerapan (absorption)
𝐵𝑗−𝐵𝑘
× 100%
𝐵𝑘
Keterangan :
Bk = berat benda uji kering oven (gram)
Bj = berat benda uji jenuh kering permukaan (gram)
Ba = berat benda uji jenuh kering permukaan dalam air (gram)
a. Sampel 1
Bj Bulk (bulk specific gravity) = 𝐵𝑘
(𝐵𝑗−𝐵𝑎)
2500
=
(2567−1534)
2500
=
(1033)
= 2,42 gram
Bj SSD (saturated surface dry) = 𝐵𝑗
(𝐵𝑗−𝐵𝑎)
2567
=
(2567−1534)
2567
=
(1033)
= 2,48 gram
Bj Semu = 𝐵𝑘
(𝐵𝑘−𝐵𝑎)
2500
=
(2500−1534)
2500
=
(966)
= 2,58 gram
Penyerapan = 𝐵𝑗−𝐵𝑘 × 100%
𝐵𝑘
2567−2500
= × 100%
2500
= 2,68 %
b. Sampel 2
Bj Bulk (bulk specific gravity) = 𝐵𝑘
(𝐵𝑗−𝐵𝑎)
2500
=
(2544−1510)
2500
=
(1034)
= 2,41 gram
Bj SSD (saturated surface dry) = 𝐵𝑗
(𝐵𝑗−𝐵𝑎)
2544
=
(2544−1510)
2544
=
(1034)
= 2,46 gram
Bj Semu = 𝐵𝑘
(𝐵𝑘−𝐵𝑎)
2500
=
(2500−1510)
2500
=
(990)
= 2,52 gram
Penyerapan = 𝐵𝑗 −𝐵𝑘 × 100%
𝐵𝑘
2544−2500
= × 100%
2500
= 1,76 %
2,68 + 1,76
Penyerapan rata-rata =
2
= 2,22 %
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan standar SNI 03-1970-1990, nilai BJ agregat minimal 2,5 dan nilai
penyerapan agregat maksimal 3% yang dimana dari hasil praktikum berat jenis dan
penyerapan agregat kasar diperoleh nilai BJ agregat sebesar 2,420 dan nilai penyerapan
agregat adalah 2,22% yang dimana berdasarkan standar SNI 03-1970-1990 dapat
disimpulkan bahwa agregat kasar tersebut masih dapat digunakan dalam pembuatan
aspal.
LABORATORIUM BAHAN JALAN RAYA PRODI
TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate – Kotak Pos No. 1589 Medan 20221
Telepon: (061) 66253971, 6618754 Fax. (061) 6614002 - 6613319
Laman: http://www.unimed.ac.id Email: ft@unimed.ac.id
Persetujuan Asistensi
( )