Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL

ANALISA SPESIFIC GRAVITY DAN ABSORBSI DARI AGREGAT HALUS

KELOMPOK 5
Firyal Rifda 2206029651

Najwa Ardelia Meutiasary 2206029683

Maura Senjani 2206029922

Fadhilka Razak Tahir 2206030174

Tanggal Praktikum : Minggu, 25 September 2022


Asisten Praktikum : Priangga Arganiz
Tanggal Disetujui :
Nilai :
Paraf Asisten :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL


DEPARTMENT TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2022
I. Tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk menentukan bulk dan apparent
specific gravity dan absorbsi dari agregat halus menurut ASTM C 128, guna
menentukan volume agregat dalam beton.

II. Pengolahan Data Percobaan


Data yang diamati dari percobaan ini adalah berat benda uji (agregat halus) dalam
kondisi kering (oven dry), kondisi jenuh kering permukaan (Saturated Surface
Dry/SSD), dan dalam kondisi jenuh.

Percobaan 1 Percobaan 2
A) Weight of Oven-Dry Specimen
493 494
in Air (gram)
B) Weight of Pycnometer filled with
647 648
water (gram)
C) Weight of Pycnometer with
specimen and water to calibration 960 969
mark (gram)

Percobaan 1 :

Berat Jenis Curah (Bulk Spesific Gravity) :


A 493
B+500−C
= 647+500−960
= 2,636

Berat Jenis Kering – Permukaan Jenuh (SSD) :


500 500
B+500−C
= 647+500−960
= 2,674

Berat Jenis Semu (Apparent Spesific Gravity) :


A 493
B+ A−C
= 647+ 493−960
= 2,739
Penyerapan (Absorbsi) :
500− A 500−493
A
×100 % = 493
×100 % = 1,42%

Percobaan 2 :
Berat Jenis Curah (Bulk Spesific Gravity) :
A 494
B+500−C
= 648+500−969
= 2,759

Berat Jenis Kering – Permukaan Jenuh (SSD) :


500 500
B+500−C
= 648+500−969
= 2,793

Berat Jenis Semu (Apparent Spesific Gravity) :


A 494
B+ A−C
= 648+494−969
= 2,855

Penyerapan (Absorbsi) :
500− A 500−494
A
×100 % = 494
× 100 % = 1,21%
Rata-rata :
Berat Jenis Curah (Bulk Spesific Gravity) :
(2,636+ 2,759)
2
= 2,697
Berat Jenis Kering – Permukaan Jenuh (SSD) :
(2,674 +2,793)
2
= 2,734
Berat Jenis Semu (Apparent Spesific Gravity) :
(2,739+2,855)
2
= 2,797
Penyerapan (Absorbsi) :
(1 , 42 %+1 , 21 %)
= 1,32%
2

III. Analisis
1. Analisis Percobaan
Analisis percobaan pada praktikum analisa specific gravity dan absorbsi dari
agregat halus. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan bulk dan apparent
specific gravity dan absorbsi dari agregat halus menurut ASTM C 128, guna
menentukan volume agregat dalam beton. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa alat
dan bahan untuk menunjang jalannya percobaan ini. Seperti neraca timbangan dengan
kepekaan 0,1 gram dan kapasitas maksimum 1 kg untuk mengukur berat dari bahan
uji coba, piknometer kapasitas 500 gram yang digunakan untuk menentukan massa
jenis suatu fluida, cetakan kerucut pasir yang digunakan untuk membuktikan agregat
sudah dalam kondisi SSD atau belum, tongkat pemadat (Tamper) dari loga seukuran
dengan cetakan pasir untuk memadatkan agregat di dalam cetakannya, kemudian ada
oven yang digunakan untuk menghilangkan kandungan air dalam agregat agar agregat
mencapai kondisi kering. Serta bahan yang digunakan adalah 1000 gram (2 x 500
gram) agregat halus. Tidak lupa juga peralatn K3, yaitu sarung tangan safety shoes,
dan masker.
Dalam percobaan untuk menentukan berat jenis bahan uji, diperlukan 3
komponen berat agregat dalam 3 kondisi. Pertama, kondisi jenuh/basah adalah
kondisi agregat yang pori-porinya penuh air dan permukaannya terdapat lapisan air.
Kedua, kondisi SSD adalah kondisi agregat yang pori-porinya terisi air dan
permukaannya kering. Terakhir, kondisi ovendry adalah kondisi agregat yang pori-
porinya tidak terdapat air.
Awalnya keluarkan agregat halus ovendry dari oven dan rendam agregat dengan
air selama satu hari yang bertujuan untuk membuat agregat menjadi kondisi SSD.
Masukkan Kembali agregat yang telah direndam ke dalam oven hingga permukaan
agregat kering merata. Kemudian, masukkan beberapa agregat ke dalam cetakan
kerucut pasir dan ditumbuk 25x menggunakan tamper yang tujuannya untuk
memastikan agregat dalam keadaan SSD atau tidak, agregat mencapai keadaan SSD
ketika saat cetakan dilepas agregat langsung jatuh atau longsor. Selanjutnya,
masukkan 500 gram agregat halus dalam kondisi SSD kedalam piknometer dan
tambahkan air hingga 90% kapasitas piknometer untuk menimbang agregat halus
dalam air. Setelah itu, hilangkan gelembung-gelembung udara dengan cara
menggoyang-goyangkan piknometer, hal ini dilakukan agar tidak ada gelembung-
gelembung udara yang terhitung dalam perhitungan berat agregat dalam air dan agar
semua pori-pori agregat sepenuhnya terisi oleh air. Setelah itu, rendam selama sehari
agar bisa menentukan berat piknometer, benda uji, dan air. Kemudian, pisahkan
benda uji dengan air dan masukkan agregat kedalam oven guna mendapatkan
perhitungan berat agregat dalam kondisi kering atau ovendry. Dan yang terakhir,
hitung berat piknometer dan air yang sudah dikalibrasi.
Agregat merupakan komponen penting dalam dunia konstruksi, dengan
melakukan percobaan specific gravity dan absorb pada agregat kita dapat mengetahui
apakah penyerapan air pada suatu agregat sudah memenuhi standar ASTM atau
belum dan dapat mengetahui apakah suatu agregat bisa digunakan dalam komponen
beton atau konstruksi bangunan.

2. Analisis Hasil
Dalam percobaan ini, didapatkan hasil data berupa agregat halus dalam
kondisi ovendry (A), berat piknometer + air (B), dan berat total dari piknometer + air
+ agregat halus (C). Ketiga data diatas kemudian kita olah lagi untuk mendapat
specific gravity dan absorb dari bahan uji agregat. Specific gravity yang diperoleh
berupa berat jenis curah (Specific Bulk Gravity), berat jenis jenuh kering permukaan
(SSD), berat jenis semu (apparent specific gravity).
Berat jenis curah (Specific Bulk Gravity) adalah berat jenis yang
diperhitungkan terhadap seluruh volume pori yang ada (volume pori yang dapat
diresapi oleh aspal, volume pori yang tidak dapat diresapi oleh aspal, atau dapaat
dikatakan seluruh volume pori yang dapat dilewati air dan volume partikel). Pada
percobaan ini, didapatkan rata-rata berat jenis curahnya adalah sebesar 2,697.
Berat jenis jenuh kering permukaan (SSD) adalah berat jenis yang
memperhitunngkan volume pori yang hanya dapat diresapi oleh aspal ditambah
dengan volume partikel. Pada percobaan ini, didapatkan rata-rata berat jenis jenuh
kering permukaannya adalah 2,734.
Berat jenis semu (Apparent Specific Gravity) adalah berat jenis yang
memperhitungkan volume partikel saja tanpa menghitungkan volume pori yang dapat
dilewati air. Pada percobaan ini, didapatkan rata-rata berat jenis semunya adalah
2,797. Kemudian, praktikan juga mendapat rata-rata kadar penyerapan air atau
absorbs yang sangat penting dalam menentukan mutu beton dari bahan uji yang
diamati, yaitu sebesar 1,32%.

Dari hasil percobaan di atas dapat kita simpulkan bahwa agregat halus yang diuji
memenuhi standar ASTM C 128. Pada standar tersebut, berat jenis curah (Bulk
Spesific Gravity), berat jenis kering – permukaan jenuh (SSD), dan berat jenis semu
(Apparent Spesiific Gravity) harus berada di range 0≤X≤10. Sedangkan, untuk
presentasi absorbs berdasarkan ASTM C 128 harus berada di bawah 2%.

3. Analisis Kesalahan
Pada percobaan kali ini, ada beberapa kemungkinan kesalahan yang bisa terjadi :
a. Kurang telitinya praktikan atau karena faktor alat yang tidak terlalu akurat,
sehingga bisa jadi ukuran yang tertulis tidak sesuai kenyataannya.
b. Saat menghilangkan gelembung bisa jadi tidak sepenuhnya gelembung
hilang.
c. Bisa jadi ada kesalahan saat kalibrasi sehingga hitungan tidak akurat.

IV. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, praktikan mendapat 3 berat jenis dari agregat yang
diujikan dan dapat disimpulkan bahwa :
1. Dengan adanya komponen hasil data yang dimiliki, berat jenis dari agregat
halus yang diamati dapat diukur dan disesuaikan dengan standar ASTM C
128, tetapi dengan analisis kesalahan yang diamati, kemungkinan untuk
salah itu ada sehingga dapat menyebabkan pengukuran tidak sesuai
dengan kenyataan dan bisa jadi agregat tidak dapat digunakan dalam
membuat beton maupun dalam konstruksi bangunan.
2. Sesuai standar ASTM C 128, presentasi absorbs harus berada di bawah
2% dan benda uji coba memiliki nilai absorb 1,32%. Jadi, bahan uji sudah
memenuhi standar tersebut.
3. Sesuai standar ASTM C 128, berat jenis curah, jenis kering-permukaan
jenuh, dan jenis semu berada di range 0≤X≤10. Benda uji coba memiliki
berat jenis 2.697, 2.734, dan 2.797. Jadi, agregat uji coba sudah memenuhi
standar sehingga bisa digunakan dalam konstruksi bangunan.

Anda mungkin juga menyukai