9.1 Tujuan
Tujuan dari analisis specific gravity dan penyerapan agregat halus antara
lain sebagai berikut:
a. Menentukan nilai bulk dan apparent specific gravity serta penyerapan dari
agregat halus menurut prosedur ASTM C-128.
b. Memahami prosedur pelaksanaan analisis specific gravity dan penyerapan
agregat halus.
82
Laporan Praktikum Beton Analisis Specific Gravity Dan Penyerapan Agregat Halus
Berat jenis semu adalah berat jenis yang memperhitungkan volume partikel
saja tanpa memperhitungkan volume pori yang dapat dilewati air. Atau
merupakan bagian relative density dari bahan padat yang terbentuk dari
campuran partikel kecuali pori atau pori udara yang dapat menyerap air.
d. Berat jenis efektif
Berat jenis efektif merupakan nilai tengah dari berat jenis curah dan semu,
terbentuk dari campuran partikel kecuali pori-pori atau rongga udara yang
dapat menyerap air yang selanjutnya akan terus diperhitungkan dalam
perencanaan campuran agregat (Herman Fithra, 2018).
Prosedur umum yang digambarkan dalam cara uji analisis specific
gravity dan penyerapan agregat cocok digunakan dalam menentukan penyerapan
agregat yang dikondisikan dengan cara uji yang berbeda dengan perendaman
selama (24±4) jam, seperti penggunaan pompa hampa udara atau kondisi air
mendidih. Penyerapan air yaitu penambahan berat dari suatu agregat akibat air
yang meresap ke dalam pori-pori, tetapi belum termasuk air yang tertahan pada
permukaan luar partikel, dinyatakan sebagai persentase dari berat keringnya.
Agregat dikatakan “kering” ketika telah dijaga pada suatu temperatur (110±5)0C
dalam rentang waktu yang cukup untuk menghilangkan seluruh kandungan air
yang ada atau sampai beratnya tetap (SNI 1970:2016).
9.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada analisis specific gravity dan penyerapan
agregat halus sebagai berikut:
9.3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam analisis specific gravity dan
penyerapan agregat kasar adalah sebagai berikut:
a. Timbangan dengan ketelitian 0,5 gram yang mempunyai kapasitas 5 kg.
9.3.2 Bahan
9.4 Prosedur
Adapun prosedur pengujian yang dilakukan dalam analisis specific
gravity dan penyerapan agregat halus beradasarkan SNI 1970:2016 sebagai
berikut:
a. Agregat halus yang jenuh air dikeringkan sampai diperoleh kondisi kering
dengan indikasi contoh tercurah dengan baik.
b. Sebagian dari contoh dimasukkan pada metal sand cone. Benda uji tersebut
dipadatkan dengan tongkat pemadat (temper) dengan jumlah tumbukan 25
kali. Kondisi SSD contoh diperoleh, jika butiran-butiran pasir longsor/runtuh
ketika cetakan diangkat.
c. Contoh agregat halus seberat 500gram dimasukkan ke dalam piknometer
dengan air sampai 90% penuh. Bebaskan gelembung-gelembung udara
dengan cara menggoyang goyangkan piknometer. Rendam piknometer
dengan suhu air (73±3)0 F selama 24 jam. Timbang berat piknometer yang
berisi contoh beserta air perendam.
d. Pisahkan contoh benda uji dari piknometer dan keringkan pada suhu (213-
230)0F. Langkah ini harus diselesaikan dalam 24 jam.
e. Timbang berat piknometer yang berisi air sesuai dengan kapasitas kalibrasi
pada temperatur (73 ±3) °F dengan ketelitian 0,1 gram.
Gambar 9.6 Prosedur Analisis Specific Gravity Dan Penyerapan Agregat Halus
9.5 Perhitungan
Adapun rumus yang digunakan dalam menentukan analisis specific
gravity dan penyerapan agregat halus sebagai berikut.
E
Berat jenis (bulk) =
( D+ B−C )
B
Berat jenis kering permukaan jenuh =
( D+ B−C )
E
Berat jenis semu (apparent) =
( B+ E−C )
B−E
Penyerapan (absorption) = × 100 %
E
Keterangan:
B = Berat agregat halus kering permukaan jenuh
C = Berat piknometer berisi agregat halus dan air
D = Berat piknometer berisi air
E = Berat agregat halus kering oven
Berikut ini merupakan data yang didapatkan dari analisis specific gravity
dan penyerapan agregat halus.
Tabel 9.1 Hasil Perhitungan Pengujian Specific Gravity dan Penyerapan Agregat Halus
Kondisi Saat Mmenimbang Agregat I Satuan II Satuan
Berat agregat halus kering permukaan jenuh (B) 500 gram 500 gram
487,7
Berat agregat halus kering oven (E) 483,09 gram gram
9
687,8
Berat piknometer berisi air(D) 650,39 gram gram
9
990,5
Berat piknometer berisi agregat halus dan air (C) 952,69 gram gram
9
Adapun perhitungan yang dilakukan untuk menentukan hasil dari analisis
specific gravity dan penyerapan agregat halus adalah sebagai berikut.
E
a. Berat jenis kering (bulk) I =
( D+ B−C )
483,09
=
( 650,69+500−952,69 )
= 2,444
E
b. Berat jenis kering (bulk) II =
( D+ B−C )
487,79
=
( 687,89+500−990,59 )
= 2,472
B
c. Berat jenis kering permukaan jenuh I =
( D+ B−C )
500
=
( 650,39+500−952,69 )
= 2,529
B
d. Berat jenis kering permukaan jenuh II =
( D+ B−C )
500
=
( 687,89+500−990,59 )
= 2,534
E
e. Berat jenis semu (apparent) I =
( B+ E−C )
483,09
=
( 500+483,09−952,69 )
= 2,672
E
f. Berat jenis semu (apparent) II =
( B+ E−C )
487,79
=
( 500+487,79−990,59 )
= 2,635
B−E
g. Penyerapan (absorption) I = × 100 %
E
500−483,09
= ×100 %
483,09
= 3,500%
B−E
h. Penyerapan (absorption) II = × 100 %
E
500−487,79
= ×100 %
487,79
= 2,503%
Tabel 9.2 Hasil Perhitungan Pengujian Specific Gravity Dan Penyerapan Agregat Halus
Rata-
Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Kasar I II
Rata
Berat jenis curah (bulk specific gravity) 2,444 2,472 2,458
Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) 2,529 2,534 2,532
Berat jenis semu (apperent specific gravity) 2,672 2,635 2,654
Penyerapan (absorption) 3,500 2,503 3,002
Analis specific gravity dan penyerapan agregat halus dimana pengujian
ini dilakukan berdasarkan standar ASTM C 128. Hasil rata-rata dari sampel
pengujian berupa berat jenis kering sebesar 2,458, berat jenis kering permukaan
jenuh sebesar 2,532, berat jenis semu sebesar 2,654, dan absorption seberapa
3,002%. Nilai absorption berada di atas nilai absorption agregat kasar maksimum
berdasarkan ASTM C 128 yaitu sebesar 2%.
9.7 Kesimpulan
Dari pengujian analisis specific gravity dan penyerapan agregat halus
yang telah di laksanakan untuk mendapatkan kasarnya komposisi volume agregat
dalam adukan beton di dapat hasil persentase absorption sebesar 3,002%. Syarat
pengujian berat jenis yaitu berkisar antara 2,5-2,7 dan persentase nilai penyerapan
kecil dari 2% dari data yang diperoleh dapat disimpulkan agregat ini tidak dapat
digunakan untuk pembuatan beton, karena tidak memenuhi persyaratan.
9.8 Saran
Beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis
specific gravity dan penyerapan agregat halus adalah sebagai berikut:
a. Mengikuti praktikum dengan sungguh-sungguh.
b. Melaksanakan praktikum dengan mengikuti ketentuan dan aturan yang
berlaku.
c. Menghitung dan menganalisis data dilakukan dengan teliti untuk menghindari
kesalahan perhitungan.