Anda di halaman 1dari 8

BAB X

PEMERIKSAAN KEAUSAN DENGAN MESIN LOS ANGELES

10.1 Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan keausan agregat menggunakan mesin los
angeles antara lain sebagai berikut:
a. Menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan menggunakan
mesin los angeles.
b. Memahami prosedur pelaksanaan pengujian keausan agregat dengan mesin
los angeles dengan baik dan benar.

10.2 Landasan Teori


Keausan adalah perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan no.
12 terhadap berat semula dalam persen, untuk menguji kekuatan agregat kasar
dapat menggunakan bejana Rudolf atau dengan alat uji los angeles. Mesin los
angeles merupakan salah satu mesin untuk pengujian keausan atau abrasi agregat
kasar, fungsinya adalah kemampuan agregat untuk menahan gesekan, dihitung
berdasarkan kehancuran agregat tersebut yaitu bahan aus yang lewat saringan no.
12, dengan memasukkan bola-bola baja. Saringan no. 12 sendiri adalah besarnya
lubang saringan yaitu 1,70 mm atau dalam 1 inci persegi terdapat 12 lubang
(Agus. 2011).
Keausan yaitu perbandingan antara berat bahan yang hilang atau tergerus
akibat benturan bola-bola baja terhadap berat bahan awal atau semula. Bola baja
yaitu besi bulat dan masif dengan ukuran dan berat tertentu yang digunakan
sebagai beban untuk menggerus agregat pada mesin abras (SNI 2417:2008).
Agregat yang telah disiapkan sesuai gradasi dan berat yang telah
ditetapkan, dimasukkan bersama bola-bola baja kedalam mesin los angeles, lalu
diputar dengan kecepatan 30-33 rpm selama 500 putaran. Nilai akhir (nilai abrasi)
dinyatakan dalam persen yang merupakan hasil perbandingan antara berat benda
uji semula dikurangi berat benda uji tertahan saringan No. 12 dengan berat benda
uji semula. (Silvia Sukirman, 1999).
Tabel gradasi agregat untuk pengujian keausan dengan mesin los angeles
dapat dilihat pada tabel 10.1.

90
Laporan Praktikum Beton Pemeriksaan Keausan Dengan Mesin Los Angeles

Tabel 10.1 Daftar Gradasi dan Berat Benda Uji


Ukuran Saringan Berat Gradasi Benda Uji (gram)
Lewat Tertahan
A B C D E F G
(mm) (mm)
76,2 63,5 2500
63,5 50,8 2500
50,8 38,1 5000 5000
38,1 25,4 1250 5000 5000
25,4 19,05 1250 5000
19,05 12,7 1250 2500
12,7 9,51 1250 2500
9,51 6,35 2500
6,35 4,75 2500
4,75 2,36 5000
12 11 8 6 12 12 12
Jumlah bola 5000 4584 3330 2500 5000 5000 5000
±25 ±25 ±25 ±25 ±25 ±25 ±25
(Sumber: SNI 2417:2008)
Mesin los angeles berbentuk slinder dengan diameter 170 cm yang terbuat
dari baja. Dalam pengujian ini menggunakan bola-bola baja yang berukuran 4-6
cm sebagai nilai bantu untuk menghancurkan agregat. Jumlah bola yang
digunakan tergantung dari tipe gradasi dan agregat yang diuji.  Yang dimaksud
dengan keausan merupakan perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan
no 8 dan tertahan di saringan No.16 terhadap berat semula dalam persen. Untuk
menguji kekuatan agregat kasar dapat mengguankan bejana Rudolf ataupun
dengan alat uji los angeles test (SNI 2417:2008).
Mesin los angeles terdapat sirip yang berfungsi sebagai pembalik material
yang diuji dan lama pengujian tergantung dari jumlah berat material. Apabila nilai
keausan yang diperoleh > 40%, maka agregat yang diuji tidak baik digunakan
dalam bahan perkerasan jalan. Apabila nilai keausan agregat yang diperoleh <
40%, maka agregat yang diuji baik digunakan dalam bahan perkerasan jalan, berat
awal agregat dan berat akhir agregat yang lolos saringan No.8 dan tertahan di
No.16 (ASTM C -131-55).

10.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pemeriksaan keausan agregat menggunakan
mesin los angeles harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu SNI
2417:2008. Adapun perlatan yang digunakan antara lain sebagai berikut:

Hardiani Nofriza Z.N – M1C120003


Laporan Praktikum Beton Pemeriksaan Keausan Dengan Mesin Los Angeles

10.3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pemeriksaan keausan agregat menggunakan
mesin los angeles antara lain sebagai berikut:
a. Mesin los angeles, terdiri dari silinder baja yang tertutup pada kedua sisinya
dengan diameter 71 cm (28”) dan panjang 50 cm (20”). Silinder memiliki
lubang sebagai tempat masuk benda uji. Penutup lubang terpasang rapat
sehingga permukaan dalam silinder tidak terganggu. Pada bagian dalam
silinder terdapat bilah baja melintang penuh setinggi 8,9 cm (3.56”).

Gambar 10.1 Mesin Los Angeles


b. Saringan No.12 dan saringan-saringan lainnya seperti yang tercantum dalam
tabel gradasi.

Gambar 10.2 Saringan


c. Timbangan dengan ketelitian 5 gram.

Gambar 10.3 Timbangan

Hardiani Nofriza Z.N – M1C120003


Laporan Praktikum Beton Pemeriksaan Keausan Dengan Mesin Los Angeles

d. Bola-bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 cm (1.83”) dan berat masing-
masing antara 390 gram hingga 445 gram.

Gambar 10.4 Bola-Bola Baja


e. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanaskan sampai
110±50C.

Gambar 10.5 Oven


10.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pemeriksaan keausan agregat menggunakan
mesin los angeles adalah benda uji berupa agregat kasar yang telah dikeringkan
sampai mencapai berat tetap.

Gambar 10.6 Agregat Kasar

Hardiani Nofriza Z.N – M1C120003


Laporan Praktikum Beton Pemeriksaan Keausan Dengan Mesin Los Angeles

10.4 Prosedur
Adapun prosedur kerja yang digunakan pemeriksaan keausan agregat
menggunakan mesin los angeles berdasarkan SNI 2417:2008 sebagai berikut:
a. Saring agregat yang sudah disiapkan dengan saringan gradasi B.
b. Benda uji dan bola-bola baja dimasukkan ke dalam mesin los angeles.
c. Putar mesin dengan kecepatan 30 rpm-33 rpm sebanyak 500 putaran.
d. Keluarkan benda uji dari mesin kemudian saring dengan saringan No. 12.
e. Butiran yang tertahan kemudian dicuci bersih dan dikeringkan dalam oven
hingga mencapai berat tetap.
f. Timbang berat agregat yang sudah dikeringkan.

Siapkan bahan pengujian yang


telah dicuci dan dikeringkan. Saring benda uji dengan saringan
1/2” dan 3/8”.

Putar mesin dengan kecepatan Masukkan agregat dan bola baja


30-33 rpm sebanyak 500 putaran. ke mesin los angeles.

Hardiani Nofriza Z.N – M1C120003


Laporan Praktikum Beton Pemeriksaan Keausan Dengan Mesin Los Angeles

Setelah selesai pemutaran, benda Benda uji disaring dengan


uji dikeluarkan dari mesin. saringan No. 12.

Timbang benda uji yang telah Setelah dicuci, masukkan benda


dikeringkan. uji ke dalam oven.

Gambar 10.7 Prosedur Pemeriksaan Keausan dengan Mesin Los Angeles

10.5 Perhitungan
Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan pemeriksaan keausaan
agregat dengan mesin los angeles sebagai berikut:
a−b
Keausan ¿ ×100 %
a
Keterangan:
a = Berat benda uji semula (gram)
b = Berat benda uji tertahan saringan No. 12 (gram)
Berdasarkan rumus di atas maka data-data yang akan digunakan untuk
perhitungan pada pemeriksaan keausan dengan mesin los angeles adalah sebagai
berikut:

Hardiani Nofriza Z.N – M1C120003


Laporan Praktikum Beton Pemeriksaan Keausan Dengan Mesin Los Angeles

a. Berat benda uji semula (a) = 5000,03 gram


b. Berat benda uji tertahan di saringan No. 12 (b) = 4069,03 gram
5000,03−4069,03
c. Keausan agregat ¿ ×100 %
5000,03
931
¿ ×100 %
5000,03
¿ 18,619 %

Hasil pemeriksaan keausan dengan mesin los angeles dapat dilihat pada
tabel 10.2 berikut:
Tabel 10. 2 Hasil Pemeriksaan Keausan Agregat dengan Mesin Los Angeles
Benda Uji
Keterangan
Berat Satuan

Berat benda uji sebelum diuji (a) 5000,03 g

Berat benda uji setelah diuji atau tertahan


4069,03 g
saringan No.12 (b)
Keausan agregat 18,619% %
10.6 Hasil dan Analisis Data
Pemeriksaan keausan agregat dengan mesin los angeles bertujuan untuk
menguji kekuatan agregat kasar untuk menahan gesekan, dihitung berdasarkan
kehancuran agregat tersebut. Keausan agregat tersebut dinyatakan dengan
perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan No.12 terhadap berat semula
dalam persen.
Berat semula agregat kasar yang digunakan dalam pemeriksaan keausan
agregat kasar dengan mesin los angeles sebesar 5000,03 gram. Namun, setelah
dimasukkan ke dalam mesin los angeles bersama bola-bola baja, berat agregat
kasar menjadi 4069,03 gram. Hasil persentase keausan agregat yang didapatkan
adalah 18,619%. Nilai keausan agregat kasar ini masih memenuhi persyaratan
ASTM C-131-55 yaitu keausan maksimum agregat adalah 40%.

10.7 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari pemeriksaan keausan dengan mesin
los angeles adalah sebagai berikut:
a. Berat semula agregat yang digunakan pada pemeriksaan keausaan sebesar
5000,03 gram, sedangkan berat setelah diuji menjadi 4069, 03 gram.
Hardiani Nofriza Z.N – M1C120003
Laporan Praktikum Beton Pemeriksaan Keausan Dengan Mesin Los Angeles

b. Hasil yang didapatkan pemeriksaan keausan agregat dengan mesin los


angeles sebesar 18,619%.
c. Nilai keausan agregat sebesar 18,619% masih memenuhi standar keausan
agregat menurut ASTM C-131-55 yaitu maksimum 40% dan dapat digunakan
dalam bahan campuran beton.

10.8 Saran
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan
keausan dengan mesin los angeles adalah sebagai berikut:
a. Pemeriksaan keausaan dengan menggunakan mesin los angeles sebaiknya
dilakukan dengan teliti dan mengikuti ketentuan yang berlaku.
b. Memasukkan bahan uji ke dalam mesin los angeles hendaknya dilakukan
dengan hati-hati untuk mengurangi resiko kehilangan benda uji.
c. Proses pengayakan dengan saringan juga dilakukan dengan hati-hati agar
tidak ada bahan uji yang terjatuh.
d. Penimbangan benda uji juga dilakukan dengan teliti untuk mengurangi
kesalahan analisis data.

Hardiani Nofriza Z.N – M1C120003

Anda mungkin juga menyukai