Anda di halaman 1dari 9

BAB V

PERANCANGAN ALINYEMEN HORIZONTAL

Alinyemen horizontal sering disebut sebagai situasi-situasi jalan atau trase


jalan yang terdiri dari garis lurus yang dihubungkan dengan garis-garis lengkung.
Garis lurus sebagai petunjuk jalan lurus disebut tangen horizontal dan garis
lengkung sebagai petunjuk ke kiri dan ke kanan disebut lengkung horizontal. Tahap
awal merancang alinyemen horizontal dilakukan dengan menggunakan peta.

5.1 Desain Tikungan


Setelah jenis tikungan dan lengkungan ditentukan, tikungan 1 dan
tikungan 2 berupa SCS. Selanjutnya menghitung properti tikungan yang terdiri dari
Xs, θs, P, K, Ts, Ls, Xs dan Ltotal yaitu sebagai berikut:
a. Desain tikungan 1
Tikungan 1 SCS memiliki beberapa data yang akan digunakan dalam mendesain
tikungan yaitu sebagai berikut:
∆1 = 49,180°
Rc = 352 m
VR = 80 km/jam
θs = 5,429°
P = 0,636 m
Ls = 64 m
1) Nilai absis titik SC pada garis tangen, jarak dan titik TS ke SC (Xs)
𝐿𝑆 2
Xs = Ls (1 − )
40R2c

(67 m)2
= 67 m (1 - )
40 x (352 m)2

= 25,394 m
2) Nilai sudut lengkung circle (θc)
θc = ∆1 − 2θs
= 49,180° − (2 × 5,429°)
= 38,322º

80
Perancangan Geometrik Jalan Perancangan Alinyemen Horizontal

3) Nilai absis dari P pada garis tangen spiral (k)


Ls ³
k = LS − −Rc sin 𝜃s
40 × Rc ²

(67 m)³
= 67 m − − 352 m × sin (5,429)
40 ×(352 m)²

= 66,607 m
4) Nilai panjang tangen (titik PI ke TS atau ST)
1
Ts = (Rc + P) tan ∆1 + K1
2
1
= (352 m + 0,795 m) tan (2 × 49,180) + 41,649 m

= 194,694 m
5) Nilai jarak PI ke lingkaran
1
Es = (Rc + P) sec 2 ∆1 – Rc
1
= (352 m + 795 m) sec 41,649° − 352 m
2
= 35,807 m
6) Nilai panjang busur lingkaran (titik SC ke CS)
∆1 − 2𝜃𝑠
Lc = π Rc
180
41,649 – (2 x 5,429)
= × 3,14 × 352 m
180
= 235,412 m
7) Nilai panjang total
Ltot = Lc + 2Ls
= 235,3,14 m + (2 x 67 m)
= 368,648 m
b. Desain tikungan 2
Tikungan 2 SCS memiliki beberapa data yang akan digunakan dalam mendesain
tikungan sebagai berikut:
∆2 = 39,270°
Rc = 352 m
VR = 80 km/jam
θs = 5,429°

Hardiani Nofriza Zarisma Noka–M1C120003 81


Perancangan Geometrik Jalan Perancangan Alinyemen Horizontal

P = 0,636 m
Ls = 67 m
1) Nilai absis titik SC pada garis tangen, jarak dan titik TS ke SC(Xs)
L2s
Xs = Ls (1 − )
40R2c

(67 m)2
= 67 m (1 - )
40 x (352 m)2

= 66,607 m
2) Nilai sudut lengkung circle (θc)
θc = ∆2 − 2θs
= 39,270− (2 × 5,429)
= 28,412
3) Nilai absis dari P pada garis tangen spiral (k)
Ls ³
k = LS − −Rc sin 𝜃s
40 × Rc ²

(67 m)³
= 67 m − − 352 m × sin (5,429)
40 ×(352 m)²

= 66,667 m
4) Nilai panjang tangen (titik PI ke TS atau ST)
1
Ts = (Rc + P) tan 2 ∆2 + K1
1
= (352 m + 0,795 m) tan (2 × 39,270) + 41,649 m

= 159,130 m
5) Nilai jarak PI ke lingkaran
1
Es = (Rc + P) sec 2 ∆2 – Rc
1
= (352 m + 0,636 m) sec 39,270− 352 m
2
= 22,407 m
6) Nilai panjang busur lingkaran (titik SC ke CS)
∆2 − 2𝜃𝑠
Lc = π Rc
180
39,270– (2 x 5,429)
= × 3,14 × 352 m
180
= 174,462 m

Hardiani Nofriza Zarisma Noka–M1C120003 82


Perancangan Geometrik Jalan Perancangan Alinyemen Horizontal

7) Nilai panjang total


Ltot = Lc + 2Ls
= 174,462 m + (2 x 67 m)
= 307,796 m

5.1 Diagram Elevasi Tikungan


Tikungan SCS untuk tikungan 1 dan tikungan 2 ditampilkan pada Gambar
5.1 dan Gambar 5.2.

Gambar 5.1 Tikungan 1 Spiral Circle Spiral

Hardiani Nofriza Zarisma Noka–M1C120003 83


Perancangan Geometrik Jalan Perancangan Alinyemen Horizontal

Gambar 5.2 Super Elevasi Tikungan 1 Spiral Circle Spiral

Gambar 5.3 Tikungan 2 Spiral Circle Spiral

Hardiani Nofriza Zarisma Noka–M1C120003 84


Perancangan Geometrik Jalan Perancangan Alinyemen Horizontal

Gambar 5.4 Super Elevasi Tikungan 2 Spiral Circle Spiral

5.2 Pelebaran Jalan


Jalan rencana dengan lebar lajur 3,5 m, kecepatan rencana 80 km/jam dan
jari-jari rencana dengan peralihan 310 m dilakukan pelebaran jalan dengan data
perhitungan sesuai Tabel 5.1 sebagai berikut:
Tabel 5.1 Lebar Jalur 2 x 3.50 m, 2 Arah atau 1 Arah

R (m) Kecepatan rencana (Km/jam)


50 60 70 80 90 100 110 120
1500 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1
1000 0,0 0,0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,2 0,2
750 0,0 0,0 0,1 0,1 0,1 0,2 0,3 0,3
500 0,2 0,3 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5
400 0,3 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5
300 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5
250 0,4 0,5 0,5 0,6
200 0,6 0,7 0,8
150 0,7 0,8
140 0,7 0,8
130 0,7 0,8
120 0,7 0,8
110 0,7
100 0,8

Hardiani Nofriza Zarisma Noka–M1C120003 85


Perancangan Geometrik Jalan Perancangan Alinyemen Horizontal

90 0,8
80 1,0
70 1,0
(Sumber: TPGJK No.038/TBM/1997)

a. Rc atas 400 m = 0,4


b. Rc 352 m
c. Rc bawah 250 m = 0,6
Data dilakukan interpolasi untuk memperoleh nilai pelebaran jalan dengan
perhitungan sebagai berikut:

352− 250 x − 0,6


=
400− 250 0,4 − 0,6
60 x − 0,6
=
150 − 0,2

150x – 90 = -12
78
x = 150

x = 0,35
Interpolasi memperoleh nilai 0,52 m untuk pelebaran jalan, sehingga jalan
rencana dengan lebar lajur 3,5 m, kecepatan rencana 80 km/jam dan jari-jari rencana
dengan peralihan 310 m memiliki total lebar jalan sebagai berikut:

Total lebar jalan = (2 x lebar lajur) + pelebaran jalan


= (2 x 3,5 m) + 0,35 m
= 7,46 m

= 7,5 m

5.3 Perhitungan Titik Penting


Perhitungan titik penting menggunakan data titik trase dan data desain
tikungan. Trase memiliki total jarak sebagai berikut:

Total jarak trase = dA-T1 + dT1-T2 + dT2-B

= 440 m + 880 m + 680 m

= 2000 m

Hardiani Nofriza Zarisma Noka–M1C120003 86


Perancangan Geometrik Jalan Perancangan Alinyemen Horizontal

Perhitungan titik penting harus memperoleh nilai akhir yang mendekati dari
total jarak trase, sehingga perhitungan dilakukan sebagai berikut:

5.4.1 Titik A (Titik Awal Proyek) STA 0 + 000


Titik A merupakan titik awal proyek STA 0 + 000 memiliki nilai jarak titik
A ke titik tikungan 1 (dA-T1) 440 m.
1. STA Ts = STA titik A + dA-T1 – Ts
= 0 + 000 + 440 m – 194,694 m
= 245,306 m
2. STA Sc = STA Ts + Ls
= 245,206 m + 67 m

= 312,306 m

3. STA Cs = STA Sc + Lc
= 312,306 m + 235,314 m

= 547,620 m

5.4.2 Titik T1 (Titik Tikungan 1) STA 0+450


Titik T1 merupakan titik tikungan 1 STA 0 + 650 memiliki nilai jarak titik
tikungan 1 ke titik tikungan 2 (dT1-T2) 880 m.
1. STA Ts = STA titik T1 + dA-T1 – Ts
= 0 + 450 + 880 m – 194,694 m
= 1137,351 m
2. STA Sc = STA Ts + Ls
= 1137,351 m + 67 m

= 1204,351 m

3. STA Cs = STA Sc + Lc
= 1204,351 m + 235,314 m

= 1439,664 m
5.4.3 Titik T2 (Titik Tikungan 2) STA 1 + 300
Titik T2 merupakan titik tikungan 2 STA 1 + 550 memiliki nilai jarak titik
tikungan 2 ke titik B (dT2-B) 680 m.

Hardiani Nofriza Zarisma Noka–M1C120003 87


Perancangan Geometrik Jalan Perancangan Alinyemen Horizontal

1. STA Ts = STA titik T2 + dT1-B – Ts


= 1 + 300 + 680 m –159,130 m
= 1820,87 m
2. STA Sc = STA Ts + Ls
= 1820,87 m + 67 m

= 1887,87 m

3. STA Cs = STA Sc + Lc
= 1887,87 m + 174,462 m

= 2062,335 m

Perhitungan akhir memperoleh nilai 2062,335 m, nilai tersebut mendekati


dari total jarak trase, hal ini dikarenakan adanya pembulatan pada perhitungan,
ketelitian dalam mengukur sebab skala gambar yang terlalu besar.

Hardiani Nofriza Zarisma Noka–M1C120003 88

Anda mungkin juga menyukai