Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANDIRI

PERHITUNGAN ALINYEMEN HORIZONTAL

Nama : Arif Ruri Abdillah


NPM : 21901051065
Kelas : Selasa, 12.30 – 14.10
Dosen : Anang Bachtiar, S.T., M.T.

Data Perenanaan :
Direnanakan sebuah tikungan sebagaimana gambar berikut ini :

Data teknis untuk perencanaan, yaitu :


a. Kemiringan normal (en) :2%
b. Kemiringan maksimum (e) :8%
c. Jari-jari tikungan (Rc) : 400 m
d. Kecepatan rencana (Vr) : 70 km/jam
e. Sudut belok (∆) : 20°
f. Perkerasan jalan : 2 jalur 4 lajur 2 arah
g. Lebar perkerasan : 18 m (2 x 9 m)
h. Lebar median : 1,5 m
Ketentuan standar perencanaan yang dipakai :
1. Perubahan percepatan (C) : 1 m/detik3
2. Kelandaian relatif maksimum : 1 /mmaks = 1/150
Langkah Perhitungan Alinyemen Horisontal (Tikungan)
a. Hitung Derajat lengkung (D)
b. Hitung Panjang Lengkung Spiral (Ls) minimum
c. Hitung Panjang Lengkung Spiral Berdasarkan rumus modifikasi short
d. Hitung Panjang Lengkung Spiral Berdasarkan Kelandaian Relatif Yang Diperkenankan (dari
b, c dan d diambil panjang lengkung spiral terbesar)
e. Hitung Besar Sudut Spiral (ϴs)
f. Hitung Besar Sudut Pusat Busur Lingkaran (ϴc) A PH d1= 487,7 m ∆ B
g. Hitung Panjang Busur Lingkaran (Lc)
h. Hitung Jarak PH ke Lengkung Spiral (Es)
i. Hitung Jarak TS ke PH (Ts)
j. Hitung Lebar Perkerasan pada Lengkung Horisontal
k. Hitung Jarak Pandang dan Daerah Bebas halangan Samping Pada Lengkung Horisontal (E)
l. Tentukan Penomoran (stationing) titik-titik Penting Pada Tikungan Jalan
m. Menentukan Panjang Total Tikungan (Ltotal)
n. Membuat Tabel Hasil Perhitungan
o. Gambar Hasil Perhitungan

Penyelesaian :
a. Derajat Lengkung (D)
25
D= x 360
2.π . R

1432,39 1432,39
D= = =3,58 %
R 400

b. Panjang lengkung spiral (Ls) minimum


Panjang lengkung spiral dicari berdasarkan tabel panjang lengkung spiral minimum dan
superelevasi yang dibutuhkan. Dengan data :
R = 400 m dan D = 3,58%
Emaks = 8% Vr = 70 km/jam
Dari tabel panjang lengkung peralihan minimum dan superelevasi yang dibutuhkan ( c maks
= 8%) metode Bina Marga (Lampiran F) diperoleh L, minimun = 60 m.
c. Panjang lengkung spiral berdasarkan rumus modifikasi short Dari tabel panjang lengkung
peralihan minimum dan superelevasi yang dibutuhkan (emaks = 8%) metode Bina Marga
(Lampiran F) diperoleh nilai e = 0,058

703 70 x 0,067
Ls=0,022 x −2,727 x =7,79 m
400 x 1 1

Ls minimum = 7,79 m

d. Panjang lengkung spiral berdasarkan kelandaian relatif yang diperkenankan


Dari tabel diperoleh nilai e = 0,058
Kelandaian relatif maks. = 1/150 dan lebar perkerasan = 9 m
Ls ≥ (e + en) B × mmax
Ls ≥ (0,067 + 0,02) × 9 × 150
Ls minimum = 105,3 m
Dalam perencanaan diambil panjang lengkung spiral terbesar sebesar 105,3 m,
berdasarkan kelandaian relatif dan dibulatkan menjadi 105 m

e. Besar sudut spiral (ϴs)

Ls 180 90 Ls 90 ×105
ϴs= × = = =7,52ᵒ
2 × Rc π π × Rc π ×400
f. Sudut pusat busur lingkaran (ϴc)
ϴc = ∆ - 2ϴs
ϴc = 20 - (2 × 7,52)
ϴc = 4,96°

g. Panjang busur lingkaran (Lc)


2π 2π
Lc=Rc , ϴc × =400 × 4,96 × =34,61≥ 20 m
360 360

Karena panjang busur lingkaran lebih besar dari 20 m, maka dapat digunakan lengkung
peralihan spiral-cirle-spiral (S-C-S), sesuai dalam Tata Cara Perencanaan Geometrik
Jalan Antar Kota (Bina Marga, 1997)

h. Jarak PH ke lengkung spiral (Es)


Ls2 1052
Xc=Ls− =105− =104,99m
40 × Rc 2 40 × 4002
Ls 2 1052
Yc= = =4,59 m
6 × Rc 6 × 400
p = Yc - Rc (1-cos ϴs) = 4,59 - 400× (1-cos(7,52)) = 1,14 m
maka,
Es = (Rc + p) sec 1/2∆ - Rc
Es = (400 + 1,14) sec (1/2 × 20) – 400
Es = 7,32 m

i. Jarak TS ke PH (Ts)
k = Xc - Rc sin ϴs = 104,99 - 400 × sin 7,52 = 52,64 m
maka,
Ts = (Rc + p) tan 1/2 ∆ + k
Ts = (400 + 1,14) tan (1/2 ×25) + 52,64
Ts = 122,96 m

j. Lebar perkerasan pada lengkung horisontal


Rc = Ri - 1/2 lebar perkerasan + 1/2 b
Rc = 391 - (3,75/2) + (1/2 * 2,5)
Rc = 390,375 m


B= ( √ Rc 2−64+1,25) +64−√ ¿ ¿
2

B= √( √390,375 −64+1,25) +64−√ ¿ ¿


2 2

B = 2,58 m
U=B-b
U = 2,58 - 2,5 U = 0,08 m
0,105× V 0,105× 70
Z= = =0,36 m
√R √ 400
Bt = n× (B + C) + Z
Bt = 2*(2,58 + 1) + 0,36
Bt = 7,52
∆b = Bt - Bn
∆b = 7,52 - 7,5
∆b = 0,02 m

Karena pelebaran perkerasan pada tikungan hanya 0,02 m dan lebih keil dari 0,6 m, maka
pelebaran perkerasan tersebut tidak perlu diperhitungkan. (Tata Cara Perancanaan
Geometrik Jalan Antar Kota, 1997)

k. Jarak pandangan dan daerah bebas halangan samping pada lengkung hosrisontal
V2
S=0,278× V ×t+
254 ×( fm ±i)
2
70
S=0,278× 70 ×2,5+ =117,36 m
254 × ( 0,30 ± 0,01926 )
S=117,36 mkemudian diambil sebesar 118 m.
Daerah bebas halangan samping pada tikungan :
R = 392,25 m (radius sumbu lajur sebelah dalam)

[
E=R 1−cos [
90 × S
π ×R ]] [
=392,25 × 1−cos [ ]]
90 ×118
π × 392,25
=4,43 m

Jadi, E = 4,43 m

l. Penomoran (stationing) titik-titik penting pada tikungan jalan


STA A (titik awal proyek)
STA = 0 + 000
STA TC = d1 - Tc
= 487,7 – 70,53
= 417,17
STA CT = 417,17 + 34,61
= 451,78
STA TS = 451,78 + 193,04 – 70,53 – 122,96
= 451,33
STA SC = 451,33 + 105
=556,33
STA CS = 556,33 + 34,61
= 590,94
STA ST = 590,94 + 105
=659,94
m. Panjang total tikungan
Ltot = 2×Ls + Lc
= 2 ×105 + 34,61
= 7268,1 m

n. Data hasil hitungan yang ditabel sebagai berikut :


Tabel 1. Hasil hitungan Tikungan pertama

Parameter dan Simbol Nilai Satuan


Bentuk tikungan S-C-S  
V Rencana 70 Km/jam
R Rencana 400 °
Sudut Belok (∆) 20 °
D 3,58 m
Ls 105 °
ϴs 7,52 °
ϴc 4,96 m
Lc 34,61 m
Xc 104,99 m
Yc 4,59 m
Parameter dan Simbol 1,14 m
k 52,64 m
Es 7,32 m
Ts 172,96 m
S 118 m
E 4,43 m
0. Gambar hasil Hitungan

Anda mungkin juga menyukai