PERHITUNGAN AWAL
Jh = 0,694 x VR + 0,004
= 0,694 x 80 + 0,004 ,
= 119,520 m
Nilai jarak pandang henti pada perhitungan memperoleh 119,250 m. jarak
pandang henti minimum dengan nilai VR 80 km/jam adalah 120 m. Hasil
perhitungan dan standar yang telah ditetapkan memiliki selisih yang tidak
terlalu tinggi, sehingga perhitungan dapat dikatakan benar.
2. Jarak pandang mendahului (Jd),
Jd = d1 + d2 + d3 + d4
Keterangan:
Jd = jarak pandang mendahului
( ) ( )
d1 = 0,278 x T1 x
d2 = 0,278 x VR x T2
d3 = 30 – 100 m
d4 = d2
T merupakan waktu dan a merupakan percepatan rata-rata, sehingga
perhitungan nilai T dan a adalah sebagai berikut:
a. Nilai Waktu Sadar (T1)
T1 = 2,120 + 0,026 VR
= 2,120 + 0,026 x 80
= 4,200 s
b. Nilai Waktu Kendaraan Mendahului dengan berada di Jalur Lawan (T2)
59
Tugas Besar Perencanaan Geometrik jalan Perhitungan Awal
T2 = 6,560 + 0,048 VR
= 6,560 + 0,048 x 80
= 10,400 s
c. Nilai a
a = 2,052 + 0,0036 VR
= 2,052 + 0,0036 x 80
= 2,340 s
Nilai T dan a telah diperoleh, sehingga dilanjutkan perhitungan nilai d sebagai
berikut:
( ) ( )
a. d1 = 0,278 x T1 x
( ) ( , , )
= 0,278 x 4,200 x
= 46,604 m
b. d2 = 0,278 x VR x T2
= 0,278 x 80 x 10,400
= 231,296 m
c. d3 = 30 – 100 m
= 80 m (asumsi)
d. d4 = d2
= x 231,296
= 154,197 m
Nilai d1, d2, d3, d4 sudah diperoleh sehingga dilakukan perhitungan nilai Jd
sebagai berikut:
Jd = d1 + d2 + d3 + d4
= 512,097 m
= (231,296 m + 80 m + 154,197 m)
1. Panjang bagian lurus maksimum, memiliki jenis medan datar dengan fungsi
jalan arteri primer dan panjang maksimum 3000 m.
2. Jari-jari minimum (Rmin)
Rmin =
( )
=
( % , )
= 209,974 m
≈ 210 m
3. Nilai panjang lengkung peralihan (Ls), memiliki parameter yang dilakukan
perhitungan sebagai berikut:
a. Berdasarkan waktu tempuh maksimum di lengkung peralihan
Ls = ,
T
Keterangan:
T = waktu tempuh di lengkung peralihan, 3 detik
Ls = T
,
= ,
x3
= 66,667 m
b. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal
Ls = 0,022 x – 2,727 x
Keterangan:
Rc = jari-jari rencana (m), Rmin dengan peralihan 100 m
emax = superelevasi maksimum (%)
C = perubahan percepatan 0,3 – 1,0, disarankan 0,4 m/s2
Ls = 0,022 x – 2,727 x
%
Ls = 0,022 x (
) ,
– 2,727 x
,
= 36,299 m
Keterangan:
Rmax = jari-jari maksimum untuk VR 80 km/jam = 0,025 mm/s
Enormal = superelevasi normal (%)
( !"# $)
Ls =
,
( % %) % /'
=
, , ( /)
= 71,111 m
Berdasarkan tabel Bina Marga Pembacaan data pada tabel Bina Marga
menggunakan data kecepatan rencana (VR) sebasar 80 km/jam dengan
superelevasi maksimum (emaks) sebesar 10%, sehingga nilai perubahan
kelandaian secara teoritis (LSteori) sebesar 90 meter. Dengan demikian, nilai
perubahan kelandaian secara matematis (LSmatematis) yang digunakan adalah
nilai yang mendekati nilai perubahan kelandaian secara teoritis (LSteori) yaitu
sebesar 71,1 meter.
4.3. Penentuan Jenis Hitungan
Dalam penentuan jenis hitungan, ada beberapa Langkah yang dilakukan
yaitu sebagai berikut:
1. Menghitung jarak pada masing-masing tikungan
Perhitungan jarak pada masing-masing tikungan, dibuat patokan berupa kotak
dengan skala 1:2000 cm sehingga dapat dilakukan pengoperasian data sebagai
berikut:
a. Jarak Titik A ke Tikungan I
Diketahui: Titik A => XA = -46,4
YA = -7
Tikungan I => XI = -15,5
YI = 3,7
dA-TI = *(X1 − XA) + (Y1 − YA)
= √1069,3
= √2040,13
= 45,17 ≈ 45 cm
Sehingga, jika diterapkan di lapangan, didapatkan jarak dari Tikungan I ke
Tikungan II sebagai berikut.
dTI-TII = 45 cm x 20
= 900 cm
c. Jarak Tikungan II ke Tikungan III
Diketahui : Tikungan II => XII = 28,7
YII = -5,6
Tikungan III => XB = 49,3
YB = 3,5
dTII-B = *(XB − XII) + (YB − YII)
a. Sudut A-Tikungan I
Diketahui : Titik A => XA = -46,4
YA = -7
Tikungan I => XI = -15,5
YI = 3,7
AB AC
αA-TI = Arc tg ( DB DC
)
(,( ( , )
= Arc tg ( )
, ( )
,E
= Arc tg ( )
,
= 6,575
b. Menghitung sudut lengkung circle Ic sebagai berikut:
Ic = ∆ - 2 Is
= 59,020 – (2 x 6,575)
= 45,870
c. Menghitung panjang busur Lc sebagai berikut:
NM
Lc = O Rc
(,
= x 3,14 x 310
= 248,055
Cek nilai Lc:
Syarat tikungan SCS : Lc > 20 m ⟺ 248,055 > 20...... Oke!
d. Menghitung pergesan tangan terhadap spiral (P) dan absis dari dari P pada
garis tangen spiral (k)
= 0,678 m ≥ 0,20
Karena nilai P ≥ 0,20 dan e = 0,10 maka tikungan I adalah tikungan SCS.
QR³
k = Ls - - Rc sin Is
×TU²
( , )³
= 71,1 - - 310 x sin (6,575)
×( )²
= 35,540
2. Tikungan II
Ls = 71,1 meter
e = 0,10
Rc = 310 meter
VR = 80 km/jam
a. Menghitung sudut lengkung spiral Is sebagai berikut:
E × K)
Is =
L× M
E × ,
=
, ×
= 6,575
b. Menghitung sudut lengkung circle Ic sebagai berikut:
Ic = ∆ - 2 Is
= 50,080° – (2 x 6,575)
= 36,930
c. Menghitung panjang busur Lc sebagai berikut:
NM
Lc = O Rc
,E
= x 3,14 x 310
= 199,709
Cek nilai Lc :
Syarat tikungan SCS : Lc > 20 m ⟺ 199,709 > 20...... Oke!
= 0,678 m ≥ 0,20
Karena nilai P ≥ 0,20 dan e = 0,10 maka tikungan I adalah tikungan SCS.
QR³
k = Ls - - Rc sin Is
×TU²
( , )³
= 71,1 - ×( )²
- 310 x sin (6,575)
= 35,54
Kesimpulan :Karena syarat untuk tikungan SCS terpenuhi, maka jenis
tikungan yang dipilih untuk Tikungan II adalah tikungan SCS.