Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN TUGAS BESAR

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA

Oleh :
1. Heronsi halim (21122040)
2. Lidwyna geyzlin vieny asa ( 21122049)
3. Nathaniel o.dev. Teixeiran ( 21122120)
4. Marianus rinaldi jahur (21122116)
5. Rizky jowandie monah (21119106)

Kelompok 10 Kelas F

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA

KUPANG

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan
jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat
memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang
optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses ke rumah-rumah. Dasar
dari perencanaan geometrik jalan adalah sifat gerakan, ukuran kendaraan,
sifat pengemudi dalam mengendalikan gerak kendaraannya dan
karakteristik arus lalu lintas.Hal-hal tersebut haruslah menjadi bahan
pertimbangan perencana sehingga dihasilkan bentuk dan ukuran jalan serta
ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat kenyamanan dan
keamanan yang diharapkan. Geometrik jalan yang didesain dengan
mempertimbangkan masalah keselamatan danmobilitas mempunyai
kepentingan yang saling bertentangan, oleh karena itu kedua pertimbangan
tersebut harus diseimbangkan. Mobilitas yang dipertimbangkan tidak saja
menyangkut mobilitas kendaraan bermotortetapi juga mobilitas kendaraan
tidak bermotor dan pejalan kaki.

B. Maksud /Tujuan
Tujuan Tujuan dari Tugas Besar Perancangan Geometrik Jalan adalah :
1. Dapat mendesain geometrik jalan sesuai dengan aturan standar yang
berlaku uu pu.
2. Dapat merencanakan jalan yang didasarkan kepada kebutuhan dan
analisa pengaruh jalan terhadap perkembangan wilayah sekitar.
3. Dapat merencanakan jalan yang berorientasi pada efisiensi tingkat
pelayanan jalandengan mengutamakan faktor kenyamanan dan
keselamatan pengguna jalan.
4. Dapat menghasilkan desain geometrik jalan yang memaksimalkan
rasio tingkat penggunaan biaya pelaksanaan.

C. Data-Data Perancangan
1. Peta Topografi

Berdasarkan tugas yang telah diberikan oleh dosen pengampu mata


kuliah geometri jalan raya, kami kelompok 3 menggunakan peta topografi
di bawah ini, merancang jalan dari titik F ke titik J.

2. Trase Rencana

Trase Jalan adalah garis tengah Sumbu jalan yang merupakan garis
lurus saling terhubung dengan Peta Topografi serta merupakan acuan
dalam menetapkan tinggi muka tanah dasar.

Persyaratan teknis dalam pemilihan trase jalan:


1. Trase Jalan sebaiknya dibuat lurus pendek, sedikit tikungan, dan
kelandaiannya (grade) seminim mungkin
2. Trase jalan menjauhi Daerah Aliran Sungai (DAS)
3. Trase jalan mempertimbangkan besarnya volume galian dan timbunan
4. Trase jalan memiliki nilai CBR yang memenuhi syrarat, sehingga
keberadaan tanah tersebut bisa dipakai untuk pekerjaan timbunan serta
galian pada lokasi Trase jalan yang akan direncanakan.
5. Pemilihan Trase jalan sebaiknya dihindari pada daerah patahan, tanah
rawan longsor, muka air tanah yang tinggi serta lokasi daerah yang
mempunyai curah hujan yang tinggi.
6. Diupayakan pemilihan Trase tidak pada daerah hutan lindung, cagar
budaya, dan iklim.
7. Diupayakan Trase jalan yang direncanakan jangan dilokasi padat
penduduk dan lahan yang bermasalah seperti tuntutan ganti rugi yang
tinggi.

3. Penentuan Patok Koordinat

Dari hasil membaca rencana trase jalan pada peta topografi, maka hasil
koordinat patok dapat dilihat pada tabel berikut:

No Titik X Y
1 A 17.53 257.84
2 P1 65.67 159.76
3 P2 274.61 256.65
4 P3 497.37 155.51
5 B 749.77 158.2

4. Penentuan Jarak (D) dan Stationing

Penentuan jarak antar titik patok diperlukan agar dapat mengetahui


panjang jalan atau jarak antar patok. Setelah semua titik sudah diberikan
koordinat x dan y maka dapat di tentukan jarak antar titik menggunakan
persamaan:

d= √ ( X 2− X 1 ) 2+ ( Y 2−Y 1 ) 2

Hasil Perhitungan Exel :

a. jarak dari patok A ke P1

= 109.26 m

b. jarak dari patok P1 ke P2

= 230.31 m

c. jarak dari patok P2 ke P3

= 244.65 m

d. jarak dari patok P3 ke B

= 252.41 m

5. Perhitungan sudut azimuth

Perhitungan sudut azimuth merupakan proses dalam menentukan


besaran sudut dari tikungan dari hasil perencanaan trase. Dasar
menentukan letak kuadran azimuth:

o Jika ΔX+/ΔY+, maka azimuth terletak di kuadran 1


o Jika ΔX+/ΔY-, maka azimuth terletak di kuadran 2
o Jika ΔX-/ΔY-, maka azimuth terletak di kuadran 3
o Jika ΔX-/ΔY+, maka azimuth terletak di kuadran 4

Hasil perhitungan menggunakan exel:

1. titik D ke p1 ΔX+/ΔY- azimud terletak di kuadran 2

65.67−17.53
α¿ arc tg∨ =¿ 153.86
159.76−257.84
2. Titik p1 ke p2Jika ΔX+/ΔY+, maka azimuth terletak di kuadran 1

274.61−65.67
α¿ arc tg∨ =¿65.12
256.65−159.76

3. titik p2 ke p3 Jika ΔX+/ΔY-, maka azimuth terletak di kuadran 2


497.37−274.61
α¿ arc tg∨ =114.42 49
155.51−256.65
4. titik pe ke DJika ΔX+/ΔY+, maka azimuth terletak di kuadran 1
749.77−497.37
α¿ arc tg∨ =89.39 49
158.2−155.51

6. Perhitungan sudut tikungan

Setelah mendapatkan sudut azimuth dari setiap titik maka langkah


selanjutnya adalah menentukan sudut tikungan pada titik tikungan,
persamaan dalam mencari sudut tikungan adalah sebagai berikut:
𝛥𝑛1 = 𝛼𝑛2 − 𝛼𝑛1
Hasil perhitungan menggunakan exel:
* tikungan p1=88.74
* tikungan p2=49.30
*tikungan p3=25.03

7. Hasil akhir contoh perhitungan

Sudut
No Titik X Y Jarak α Sudut ∆

1 A 17.53 257.84 153.86

2 P1 65.67 159.76 109.26 65.12 88.74

3 P2 274.61 256.65 230.31 114.42 49.30

4 P3 497.31 155.51 244.65 89.39 25.03

5 B 749.77 158.2 254.41


BAB II

ALINEMEN HORIZONTAL

1. Perhitungan Koordinat Titik 1


TIKUNGAN 1 (sta 0+ 0.000)
DIKETAHUI
LEBAR JALUR ARTERI = 30 m
LEBAR LAJUR = 15 m
KENDARAAN RENCANA = TRUCK TUNGGAL
LEBAR KENDARAAN (b) = 2,5 m
JARAK ANTAR KEND.(p) = 6,5 m
TONJOLAN DEPAN KEND.
(A) = 1,5 m
SUDUT TIKUNGAN (β) = 88,7 ˚
KECEPATAN RENCANA
(VR) = 50 km/jam
en = 2% 0,02
emax = 8% 0,080
JARAK = 109,26 m

A. Perhitungsn Tikungan
a. Tentukan Nilai R
Dengan menggunakan nilai fmaks dari tabel, maka nilai Rmin dan Dmaks dapat di tentukan

Rmin = 𝑣²/(127 (𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠+𝑓𝑚𝑎𝑘𝑠))


(60^2)/
(127(0.08+0.1160))

= 82 m

Dmaks = (181913,53(𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠+𝑓𝑚𝑎𝑘𝑠))/𝑣²
(181813(0.1+0.15
3)/(60^2)

= 17,46 m

Diperoleh Rmin =82 m, maka dapat dipilih di RC(R rencana) > Rmin
Sehingga dipilih RC = 143m (Tabel Referensi Bina Marga)
b. Menentukan Tipe dan Data Awal Tikungan
•Berdasarkan perhitungan Rmin dan Dmaks, maka:
Emaks = 8%
Vr = 50 km/jam
Rc = 84 m
Ls = 45 m
e = 0,080 = 80%

cek syarat nilai e SCS


e > 4%.........8 %>4% (OK!)

• CEK Ls
Metode Bina Marga : m = 125 (tabel)
Ls' = 1/2 *(en + e) *B*m
= 43,75 > 45 m Tabel
Digunakan Ls tertinggi = 45 m
Dengan nilai e memenuhi syarat tipe SCS,maka dengan data tikungan ini
dapat dilanjutkan pengecekan perhitungan syarat lain tipe SCS

θs = 90/π
𝐿𝑠/𝑅𝑐
0,5952
= 28,6624 4
= 17,06 ˚

θc = β - 2θs
= 54,58 ˚

Lc =

θ𝑐/180π Rc
= 79,98

Cek syarat nilai Lc SCS :


Lc > 20 m...... 171,27 > 20 m .......79.9
(OK!) 8 ok

Menentukan nilai p dan k , dengan menggunakan rumus :

px LS 0,025411
p = 6

= 1.14 m

0,498499
k = 3

= 24,92 m

Cek syarat nilai p SCS


p > 0,2m.......1.14 m>0,2 m
(OK!) .....1.14>0.2 OK

karena syarat tikungan SCS sudah terpenuhi maka tipe tikungan


yang di gunakan adalah SCS
c. Perhitungan Komponen Tikungan
dengan data-data perhitungan diatas ES,TS dan L dapat di tentukan
dengan :
Es = ((𝑅𝑐+𝑝))*sec⁡〖(1/2 β)〗 - Rc

= 35,07 m

Ts = (Rc + p)tg 1/2(β)+k


= 108,16 m
L = Lc+ 2 Ls
...... Cek L = L<2Ts
= 169,975 =330,76< >2TS=281.267
216,316 (OK!)
Xs = Ls(1-𝐿𝑠²/40𝑅²)

= 45 0,992825255
= 44,677 m

Ys = 𝐿𝑠²/6𝑅𝑐

= 4,018 m

maka dari hasil perhitungan , diperoleh komponen data tikungan SCS sebagai berikut :
Vr = 50 km/jam Lc = 0 m
β = 88,7 ˚ Ls = 45,0 m
θs = 17,061 ˚ e = 0,080 7%
θc = 54,58 ˚ p = 0,000 m
Es = 35,07 m k = 0 m
Ts = 108,16 m Xs = 44,68 m
Rc = 84,00 m Ys = 4,02 m
L = 169,98 m

Landar Relatif

(𝑖/𝑚) = ℎ/𝐿𝑠 =
(𝑒+𝑒𝑛)𝐵/𝐿𝑠

= (0.02+0.100)3.75/50

= 0,008333333 atau 1/120,48

Kontrol Landai relative

(𝑖/ desain < (𝑖/𝑚) rencana


𝑚)

0,008333333 atau 1/120,48 (OK!)


X = en / e x
Ls
= 11,25 m

B. Stationing

Stationin
g

Sta Ts = (0+000) + 109,26 - Ts


= (0+000) + 109,26 - 108,16
= 0+ 1,102

Sta SC = Sta Ts + Ls
= 1,102 + 45
= 0+ 46,10

Sta CS = Sta SC + Lc
= 46,10 + 0
= 0+ 46,10

Sta ST = Sta CS + Ls
=
= 46,10 + 45
= 0+ 91,10

C. Pelebaran dan Perkerasan

Diketahui :
Vr = 50 km/jam
R = 84 m
Kend. Rencana = Truck Tunggal
(b) = 2,5 m
(p) = 6,5 m
(A) = 1,5 m

a . Menghitung Rc
Rc² = (Ri + 1/2b)² + (p+A)²
Rc² = 7267,5625 64
RC
² = 7331,5625
RC = 85,625 m
b. Menghitung Rw

Rw = √( √((𝑅𝑐² −(𝑝+𝐴)^2 )+ ) b)²+ (𝑝+𝐴)²

= 12,216 m

c. Menghitung Ri
Ri = √((𝑅𝑐^2−(𝑝+𝐴)^2 ) - 1/2b

= 84 m

d. Menghitung lebar perkerasan dalam (B)

B = √( √((𝑅𝑐² - 64 + 1.25^2 + 64 - √( Rc^2 - 64 + 1.25

= 0,36 m

e. Menghitung Kesukaran dalam mengemudi tikungan (Z)


Z =
0,105𝑉/√𝑅

= 0,570 m

f. Menghitung lebar total perkerasan


(jumlah
diketahui: n 2 lajur)
(nilai C untuk lajur 7
C 1 m)
Bt = n(B+C)+Z
= 3,290 m

g. Menghitung tambahan perkerasan di tikungan (ΔB)


diketahui
: lebar jalur = 15 m
ΔB = Bt-Bn
= -11,710 m

D. Diagram Superelevasi
E. Jarak Pandang

data-data :
Vr = 50 km/jam
β = 88,7 ˚
R = 84 m
Lc = 0 m

•Jarak pandang Henti (Jh)

J =
h
𝑉𝑟/3,6T + ((𝑉𝑟/3,6)²)/(2.𝑔.𝑓)

= 41,66666667 192,9012 6,4746


=
= 71,46 m

• Jarak pandang menyiap (Jd)


dik : t1 = 2,12 + 0,026V= 3,68 detik
t2 = 6,56+0,048V= 9,44 detik

a = 2,052+0,0036V= 2,268 detik


m = 15 km/jam
Vr = 60 km/jam

d1 = 0,278t1 (V-m +𝑎𝑡1/2)


= 1,02304 49,17312
= 50,31 m

d2 = 0,0278x V x t2
= 157,91 m

d3 = ketentuan 30-100 m , dipilih 80 m

d4 = 2/3 d2
= 105,2749 m

maka ,
Jd = d1+d2+d3+d4
= 393 m

2. Perhitungan Koordinat Titik 2

DIKETAHUI
LEBAR JALUR ARTERI = 30 m
LEBAR LAJUR = 15 m
KENDARAAN RENCANA = TRUCK TUNGGAL
LEBAR KENDARAAN (b) 2,5 m
JARAK ANTAR KEND.(p) = 6,5 m
TONJOLAN DEPAN KEND.
(A) = 1,5 m
SUDUT TIKUNGAN (β) = 49,3 ˚
KECEPATAN RENCANA
(VR) = 50 km/jam
en = 2% 0,02
emax = 8% 0,08
JARAK = 230,31 m

A. Perhitungan Tikungan

1. Tentukan Nilai R
Dengan menggunakan nilai fmaks dari tabel, maka nilai Rmin
dan Dmaks dapat di
tentukan : 𝑣²/(127 (𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠+𝑓𝑚𝑎𝑘𝑠))
Rmin =

= 82 m

Dmaks = (181913,53(𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠+𝑓𝑚𝑎𝑘𝑠))/𝑣²

= 17,46 m
Diperoleh Rmin =82 m, maka dapat dipilih di RC(R rencana) > Rmin
Sehingga dipilih RC = 84m (Tabel Referensi Bina Marga)

2. Menentukan Tipe dan Data Awal Tikungan


•Berdasarkan perhitungan Rmin dan Dmaks, maka:
emaks = 8%
km/
Vr = 50 jam
Rc = 84 m
Ls = 45 m
e = 0,080 8,0%

cek syarat nilai e SCS


........ 9>4
e > 4%.........10 %>4% (OK!) 8 % OK

• CEK Ls
Metode Bina Marga : m = 125
Ls' = 1/2 *(en + e) *B*m
= 43,75 > 45 m
Digunakan Ls tertinggi = 45 m
Dengan nilai e memenuhi syarat tipe SCS, maka dengan data tikungan ini
dapat dilanjutkan pengecekan perhitungan syarat lain tipe
SCS 𝐿𝑠/𝑅𝑐

θs = 90/π

0,5952
= 28,6624 4
= 17,06 ˚

θc = β - 2θs

= θ𝑐/180π Rc ˚
15,18

Lc =

= 22,24

Cek syarat nilai Lc SCS :


Lc > 20 m...... 22,24 > 20 m (OK!) 22,24 >20....OK
Cek syarat nilai Lc SCS :
Lc > 20 m...... 22,24 > 20 m (OK!) 22,24 >20....OK

Menentukan nilai p dan k , dengan menggunakan


rumus :

p = 𝐿𝑠²/6𝑅𝑐 - Rc ( 1- cosθs) = 0,025412

= 4,960317 2,13

= 2,826 m

Ls - 𝐿𝑠²/40𝑅𝑐²- Rc sin θs =
k = 0,498499

0,00717474
= 45 5 41,87394
= 3,12 m
30
Cek syarat nilai p SCS
p > 0,2m.......2.826 m>0,2 m (OK!)
karena syarat tikungan SCS sudah terpenuhi maka tipe tikungan
yang di gunakan adalah SCS

3. Perhitungan Komponen Tikungan


dengan data-data perhitungan diatas ES,TS dan L dapat di

Es = ((𝑅𝑐+𝑝))*sec⁡〖(1/2 β)〗 - Rc

= 11,53 m

Ts = (Rc + p)tg 1/2(β)+k


= 42,96 m

L = Lc+ 2 Ls
= 90,000 ...... Cek L = L<2Ts =199.000 < 85,925 (OK!)

Xs = Ls(1-𝐿𝑠²/40𝑅²)

= 45 0,992825255
= 44,677 m

Ys = 𝐿𝑠²/6𝑅𝑐

= 4,018 m

maka dari hasil perhitungan , diperoleh komponen data tikungan SCS sebagai berikut :

Vr = 50 km/jam Lc = 0 m
β = 49,3 ˚ Ls = 45 m
θs = 17,06 ˚ e = 0,080 8%
θc = 15,18 ˚ p = 2,826 m
Es = 11,53 m k = 30 m
Ts = 42,96 m Xs = 44,68 m
Rc = 84,00 m Ys = 4,02 m
L = 90,00 m
Landar Relatif

(𝑖/𝑚) = ℎ/𝐿𝑠 = (𝑒+𝑒𝑛)𝐵/𝐿𝑠

= (0.02+0.100)3.75/60

0,008333
= 3 atau 1/133.33

Kontrol Landai
relative(𝑖/𝑚) (𝑖/𝑚)
desain < rencana

0,008333
3 atau 1/133.33 (OK!)

X = en / e x
Ls
= 11,25 m

B. Stationing

Stationin
g

Sta Ts = (0+000) + 197,64 - Ts


= 109,26 + 230,31 - 42,96
= 0+ 296,61

Sta SC = Sta Ts + Ls
= 296,61 + 45
= 0+ 341,61

Sta CS = Sta SC + Lc
= 341,61 + 0
= 0+ 341,61

Sta ST = Sta CS + Ls
=
= 341,61 + 45
= 0+ 386,61
C. Pelebaran dan Perkerasan

Diketahui :
Vr = 50 km/jam
R = 84 m
Kend. Rencana = Truck Tunggal
(b) = 2,5 m
(p) = 6,5 m
(A) = 1,5 m

a . Menghitung Rc
Rc² = (Ri + 1/2b)² + (p+A)²
Rc² 7267,5625 64
RC
² = 7331,5625
RC = 85,625 m

b. Menghitung Rw
Rw = √( √((𝑅𝑐² −(𝑝+𝐴)^2 )+ ) b)²+ (𝑝+𝐴)²

√((𝑅𝑐^2−(𝑝+𝐴)^2 ) - 1/2b

= 0,360 m

c. Menghitung Ri
Ri =

= 84 m

d. Menghitung lebar perkerasan dalam (B)

B = 0,105𝑉/√𝑅

= 2,76 m

0,105𝑉/√𝑅
e. Menghitung Kesukaran dalam mengemudi tikungan (Z)
Z =

= 0,573 m
D. Diagram Superelevasi

E. Jarak Pandang

data-data :
Vr = 50 km/jam
β = 49,3 ˚
R = 84 m
Lc = 0 m

•Jarak pandang Henti (Jh)

𝑉𝑟/3,6T + ((𝑉𝑟/3,6)²)/(2.𝑔.𝑓)
Jh =

= 41,666667 192,9012 6,4746


=
= 71,46 m

• Jarak pandang menyiap (Jd)


dik : t1 = 2,12 + 0,026V= 3,68 detik
t2 = 6,56+0,048V= 9,44 detik
a = 2,052+0,0036V= 2,268 detik

(V-m +𝑎𝑡1/2)
2,052+0,0036V
a = = 2,268 detik
m = 15 km/jam
Vr = 60 km/jam

d1 = 0,278t1
= 1,02304 49,17312
= 50,31 m

d2 = 0,0278x V x t2
= 157,91 m

d3 = ketentuan 30-100 m , dipilih 80 m

d4 = 2/3 d2
= 105,2749 m

maka ,
Jd = d1+d2+d3+d4
= 393 m

3. Perhitungan Koordinat Titik 3

LEBAR JALUR ARTERI = 30 m


LEBAR LAJUR = 15 m
KENDARAAN RENCANA = TRUCK TUNGGAL
LEBAR KENDARAAN (b) 2,5 m
JARAK ANTAR KEND.(p) = 6,5 m
TONJOLAN DEPAN KEND.
(A) = 1,5 m
SUDUT TIKUNGAN (β) = 25,03 ˚
KECEPATAN RENCANA
(VR) = 50 km/jam
en = 2% 0,02
emax = 8% 0,08
JARAK = 244,65 m

1. PERHITUNGAN TIKUNGAN

A. Tentukan Nilai R

Dengan menggunakan nilai fmaks dari tabel, maka nilai Rmin dan
Dmaks dapat di tentukan :
Rmin = 𝑣²/(127 (𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠+𝑓𝑚𝑎𝑘𝑠))

= 82 m

Dmaks = (181913,53(𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠+𝑓𝑚𝑎𝑘𝑠))/𝑣²

17,4
= 6 ˚

Diperoleh Rmin =82m, maka dapat dipilih di RC(R rencana) > Rmin
Sehingga dipilih RC = 84m (Tabel Referensi Bina Marga)

B. Menentukan Tipe dan Data Awal Tikungan


•Berdasarkan perhitungan Rmin dan Dmaks, maka:
emaks = 8%
Vr = 50 km/jam
Rc = 84 m
Ls = 45 m
e = 0,080 8,0%

cek syarat nilai e


SCS
e > 4%.........8 %>4% (OK!)

• CEK Ls
Metode Bina
Marga : m = 125
Ls' = 1/2 *(en + e) *B*m
= 43,75 > 45 m
Digunakan Ls tertinggi = 60 m
Dengan nilai e memenuhi syarat tipe SCS, maka dengan data tikungan
ini dapat dilanjutkan pengecekan perhitungan syarat lain tipe SCS

𝐿𝑠/𝑅𝑐
θs = 90/π

0,5952
= 28,6624 4
= 17,06 ˚

θc = β - 2θs
= -9,09 ˚

Lc = θ𝑐/180π Rc

= -13,32 m / 5 m
5
5
Cek syarat nilai Lc SCS :
Lc < 20 m...... 5 m >20 m (tidak sesuai) maka di coba jenis
tikungan yang digunakan adalah tipe SS
Perhitungan komponen tikungan SS
θs = 1/2*β
= 12,515

𝐿𝑠/𝑅𝑐
θs = 90/π

Ls = θs*Rc*π/90
= 36,68

Cek Ls
Cek nilai Ls > Ls minimum Bina Marga
Ls' = 1/2 *(en + e) *B*m
= 43,75 m
Ls >Ls minimum
63.31m > 52.50…..... Selisih tidak terlalu jauh besar (ok)

Cek Ls
Cek Ls > Ls min menurut panjang perjalanan selama 3 detik,
yaitu :
Ls = (VR/3,6)*T
= 41,66666667 m
Ls > Ls (3 detik)
63.31m > 50m…... (oke)

Menentukan nilai p dan k , dengan menggunakan rumus :


𝐿𝑠²/6𝑅𝑐 - Rc ( 1- cosθs) 0,02541
p = 2

= 4,960317 2,13
= 2,826 m

0,49849
k = Ls - 𝐿𝑠²/40𝑅𝑐²- Rc sin θs 9

= 45 0,007174745 41,87394
= 3,12 m
30

p > 0,2m.......2.826 m>0,2 m (OK!)

C. Perhitungan Komponen Tikungan


dengan data-data perhitungan diatas ES,TS dan L dapat
di tentukan dengan :
Es = ((𝑅𝑐+𝑝))*sec⁡〖(1/2 β)〗 - Rc

= 4,94 m

Ts = (Rc + p)tg 1/2(β)+k


= 22,39 m

L = Lc+ 2 Ls
= 95,000 ...... Cek L = L<2Ts =125.000 <
44,7831 (OK!)

maka dari hasil perhitungan , diperoleh komponen data tikungan SCS sebagai berikut :

Vr = 50 km/jam Lc = 5 m
β = 25,03 ˚ Ls = 45 m
θs = 17,06 ˚ e = 0,080 8%
θc = -9,09 ˚ p = 2,826 m
Es = 4,94 m k = 30 m
Ts = 22,39 m
Rc = 84 m
L = 95,00 m

Landar Relatif = (𝑖/𝑚) = ℎ/𝐿𝑠 = (𝑒+𝑒𝑛)𝐵/𝐿𝑠


=

= 0.00833333 atau 1/120,48 (OK!)

B. Stationing

Stationing

Sta Ts = (0+000) + 244,65 - Ts


= 230,31 + 244,65 - 22,39
= 0+ 452,57

Sta SC = Sta Ts + Ls
= 452,57 + 45
= 0+ 497,57

Sta CS = Sta SC + Lc
= 497,57 + 5
= 0+ 502,57

Sta ST = Sta CS + Ls
=
= 502,57 + 45
= 0+ 547,57

C. Pelebaran dan Perkerasan

Diketahui :
Vr = 50 km/jam
R = 84 m
Kend. Rencana = Truck Tunggal
(b) = 2,5 m
(p) = 6,5 m
(A) = 1,5 m

a . Menghitung Rc
Rc² = (Ri + 1/2b)² + (p+A)²
Rc² = 7267,5625 64

b. Menghitung Rw
R
w = √( √((𝑅𝑐² −(𝑝+𝐴)^2 )+ ) b)²+ (𝑝+𝐴)²

= 0,360 m

c. Menghitung Ri

Ri = √((𝑅𝑐^2−(𝑝+𝐴)^2 ) - 1/2b

= 84 m

d. Menghitung lebar perkerasan dalam (B)

B = √( √((𝑅𝑐² - 64 + 1.25^2 + 64 - √( Rc^2 - 64 + 1.25

= 2,76 m

e. Menghitung Kesukaran dalam mengemudi tikungan (Z)

Z = 0,105𝑉/√𝑅

= 0,573 m

f. Menghitung lebar total perkerasan


(jumlah
diketahui: n = 2 lajur)
(nilai C untuk lajur 7
C = 1 m)
Bt = n(B+C)+Z
= 8,093 m

g. Menghitung tambahan perkerasan di tikungan (ΔB)


diketahui : lebar jalur = 15 m
ΔB = Bt-Bn
= -6,907 m

D. Diagram Superelevasi
E. Jarak Pandang

data-data :
Vr = 50 km/jam
β = 25,03 ˚
R = 84 m
Lc = 5 m
•Jarak pandang Henti (Jh)

𝑉𝑟/3,6T + ((𝑉𝑟/3,6)²)/(2.𝑔.𝑓)
Jh =

41,66666
= 7 192,9012 6,4746
=
= 71,46 m

• Jarak pandang menyiap (Jd)


diketah
ui : t1 = 2,12 + 0,026V= 3,68 detik
t2 = 6,56+0,048V= 9,44 detik
a = 2,052+0,0036V= 2,268 detik
m = 15 km/jam
Vr = 60 km/jam

(V-m +𝑎𝑡1/2)
d1 = 0,278t1
= 1,02304 49,17312
= 50,31 m

d2 = 0,0278x V x t2
= 157,91 m

d3 = ketentuan 30-100 m , dipilih 80 m

d4 = 2/3 d2
= 105,2749 m

maka ,
Jd = d1+d2+d3+d4
= 393 m

Anda mungkin juga menyukai