Anda di halaman 1dari 17

Perancangan geometrik jalan raya

BAB III
PENENTUAN TRASE JALAN

3.1 Perencanaan Trase


Perencanaan trase dilakukan berdasarkan keadaan topografi. Topografi
merupakan bentuk permukaan tanah asli yang digambarkan secara grafis pada
bidang kertas kerja dalam bentuk garis-garis yang sering disebut transis. Garis-
garis transisi ini digambarkan pada setiap kenaikan atau penurunan 1 meter.

Menurut Diwiryo (1975), pemilihan lintasan trase yang menguntungkan


dari sudut biaya adalah pemilihan trase yang menyusuri atau sejajar garis transis.
Namun demikian pemilihan trase seperti tersebut diatas sulit dipertahankan
apabila medan yang dihadapi merupakan medan berat, yaitu medan yang terdiri
dari pegunungan dan lembah-lembah dengan luas pengukuran topografi yang
relatif sempit.

Pada perencanaan trase dengan mempertimbangkan volume pekerjaan


tanah, dilakukan berdasarkan posisi garis-garis transis relatif mengikuti arah
memanjang pengukuran peta topografi, maka perencanaan trase relatif menyusuri
garis transis tersebut. Sebaliknya apabila posisi garis-garis transis relatif
melintang dari arah memanjang pengukuran peta topografi dalam jumlah yang
banyak serta jarak yang rapat, maka pemilihan trase dilakukan dengan cara
memotong garis-garis tersebut.

Untuk menentukan posisi titik awal, titik akhir, dan panjang trase
dilakukan dengan system koordinat stasiun, yaitu berdasarkan letak titik yang
ditinjau terhadap koordinat peta topografi yang berskala 1 : 2020.
Dalam perencanaan ini, pencarian trase dilakukan dengan cara coba-coba
dengan memperhatikan batasan-batasan yang telah ditetapkan, dalam tugas ini
yaitu memiliki sekurang-kurangnya tiga tikungan.

WIRDA 29
Perancangan geometrik jalan raya

Peta topografi yang ditentukan pada tugas rancangan ini merupakan:


 Keadaan gunung
 Beda tinggi antara dua garis transis adalah 1 meter.
Langkah awal dari pencarian trase dimulai dengan cara menarik garis
rencana yang agak sejajar dengan garis contour supaya diperoleh kelandaian yang
kecil, Menurut Bina Marga kelandaian maksimal 10%. Selanjutnya juga
diperhatikan jumlah tikungan serta jarak lintasan yang diperoleh. Setelah
diperoleh lintasan dengan berbagai kriteria diatas, perlu diperhatikan lagi volume
galian dan timbunan yang terjadi. Dalam hal ini disarankan agar penimbunan
tidak dilakukan pada tanjakan dan tidak lebih dari 3 meter. Pemilihan yang
terakhir didasarkan pada kelandaian, tanjakan, jumlah tikungan, jarak tempuh, dan
volume gailan dan timbunan. Diusahakan agar pemilihan dapat seekonomis
mungkin.

3.2 Alasan Pemilihan Trase


Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa trase yang dipilih hendaknya
memenuhi syarat-syarat di atas. Berdasarkan pemilihan trase ini dapat
disimpulkan bahwa untuk memilih trase yang lebih ekonomis tidak dapat hanya
berpedoman pada panjangnya trase. Trase terpendek belum tentu merupakan yang
paling ekonomis. Berdasarkan pertimbangan tersebut, dipilih trase rencana dengan
medan yang relatif tidak memerlukan pekerjaan tanah yang besar dan jarak yang
tidak terlalu panjang.

WIRDA 30
Perancangan geometrik jalan raya

3.3 Perhitungan Trase Jalan


3.3.1 Perhitungan Trase 1
Langkah – langkah pencarian trase dilakukan sebagai berikut :
1. Trase jalan dari titik A ke titik L peta transis terlampir :
1. Titik A (x = 3220; y = 1000) ke titik PI1 (x =3612; y = 1170)
2. Titik PI1 (x = 3612; y = 1170) ke titik PI2 (x = 3846; y =1384)
3. Titik PI2 (x = 3846; y =1384) ke titik PI3 (x = 4322; y = 1368)
4. Titik PI3 (x = 4323; y = 1368) ke titik L (x = 4400; y = 1940)
2. Perhitungan Jarak Antara Titik Potong
Titik E koordinat (x A = 3220 ; y A = 1000)
Titik PI1 koordinat (x PI1 = 3612 ; y PI1 = 1172)
Titik PI2 koordinat (x PI2 = 3846 ; y PI2 = 1386)
Titik PI3 koordinat (x PI3 = 4323 ; y PI3 = 1370)
Titik 3 koordinat (x L = 4400 ; y L = 1940 )

d (A – PI1) =
=
=
= 427,275 m / 20,2
= 21,364

d (PI1 – PI2) =
=
=
= 317,0,99 m / 20,2
= 15,855 cm

d (PI2 – PI3) =
=
=
= 476,269 m / 20,2
= 23,813 cm

d (PI3 – L) =
=
=
= 577,294 m / 20,2
= 28,9 cm

WIRDA 31
Perancangan geometrik jalan raya

3. Perhitungan Sudut Azimut Masing-masing Titik Perpotongan adalah


sebagai berikut :

Sudut Azimut = arc tan

 ∆PI1 = arc tan

∆PI1 = arc tan


∆PI1 = arc tan (-29,8) – arc tan (2,27)
∆PI1 = 18,70

 ∆PI2 = arc tan

∆PI2 = arc tan


∆PI2 = arc tan (-29,8) – arc tan (-29,8)
∆PI2 = 44,30

 ∆PI3 = arc tan

∆PI3 = arc tan


∆PI3 = arc tan (4,8) – arc tan (-29,8)
∆PI3 = 95,70

4. Perhitungan kemiringan jalan


Data dapat dihitung dengan menggunakan rumus ;
i=
h = beda tinggi permukaan jalan
I = jarak antara 2 (dua) titik

Titik A = 36
Titik Pi1 = 35
Titik Pi2 = 33
Titik Pi3 = 34
Tiitik L = 38

WIRDA 32
Perancangan geometrik jalan raya

Titik B ke titik PI1


Jarak E ke PI1 : 428,064 m
i (A- PI1) =
= -0,23% (-) ....................< 10%. (aman)

Titik PI1 ke titik PI2


Jarak PI1 ke PI2 : 317,445 m
i (PI1 – PI2) =
= -0,63 % (-) ....................< 10%. (aman)

Titik PI2 ke titik PI3


 Jarak PI2 ke PI3 : 477,034 m

i (PI2 – PI3) =
= 0,21 % (+) ....................< 10%. (aman)

Titik PI3 ke titik L


 Jarak PI3 ke Titik L: : 575,465 m

i (PI3 – 5) =
= 0,69 % (-) ....................< 10%. (aman)

SKEMA LINTASAN JALAN (TRASE )


(Peta Topografi dan Elevasi Titik Lintasan)

5. Pengecekan Titik Kritis


Lihat Peta Transis

WIRDA 33
Perancangan geometrik jalan raya

Titik Jarak Jarak Elevasi (m) Kedalaman (m)


Titik Kemiringan
Kritis cm m Kumulatif Tanah Jalan Galian Timbunan

WIRDA 34
Perancangan geometrik jalan raya

A I 0 0 0,00 -0,23% 36,3 36,00 0,30 0,00


  K1 1,5 30,30 30,30 -0,23% 36,3 35,93 0,37 0,00
  K2 3,9 78,78 109,08 -0,23% 37 35,75 1,25 0,00
  K3 3,7 74,74 183,82 -0,23% 38 35,57 2,43 0,00
  K4 1,5 30,30 214,12 -0,23% 38 35,50 2,50 0,00
  K5 3 60,60 274,72 -0,23% 37 35,36 1,64 0,00
  K6 2,5 50,50 325,22 -0,23% 36 36,00 0,00 0,00
PI1 K7 4,8 96,96 422,18 -0,63% 35 35,00 0,00 0,00
  K8 4,1 82,82 505,00 -0,63% 34,3 34,48 0,00 0,18
  K9 2,5 50,50 555,50 -0,63% 33 34,16 0,00 1,16
  K10 2,3 46,46 601,96 -0,63% 32,3 33,87 0,00 1,57
  K11 0,4 8,08 610,04 -0,63% 31 33,82 0,00 2,82
  K12 0,3 6,06 616,10 -0,63% 30 33,78 0,00 3,78
  K13 0,3 6,06 622,16 -0,63% 29,3 33,74 0,00 4,44
  K14 0,3 6,06 628,22 -0,63% 29 33,70 0,00 4,70
  K15 0,3 6,06 634,28 -0,63% 30 33,66 0,00 3,66
  K16 0,3 6,06 640,34 -0,63% 31 33,63 0,00 2,63
  K17 0,8 16,16 656,50 -0,63% 32,3 33,52 0,00 1,22
PI2 K18 3,6 72,72 729,22 0,21% 33 33,00 0,00 0,00
  K19 3,6 72,72 801,94 0,21% 34 33,15 0,85 0,00
  K20 3,6 72,72 874,66 0,21% 35,3 33,30 2,00 0,00
  K21 2,7 54,54 929,20 0,21% 36 33,42 2,58 0,00
  K22 2 40,40 969,60 0,21% 35,3 33,50 1,80 0,00
  K23 2 40,40 1010,00 0,21% 34 33,59 0,41 0,00
PI3 K24 9,8 197,96 1207,96 0,70% 34 34,00 0,00 0,00
  K25 1,7 34,34 1242,30 0,70% 35 34,24 0,76 0,00
  K26 0,3 6,06 1248,36 0,70% 36 34,28 1,72 0,00
  K27 0,3 6,06 1254,42 0,70% 37 34,32 2,68 0,00
  K28 2,3 46,46 1300,88 0,70% 38 34,65 3,35 0,00
  K29 2,8 56,56 1357,44 0,70% 39 35,04 3,96 0,00
  K30 3 60,60 1418,04 0,70% 40 35,46 4,54 0,00
  K31 13 262,60 1680,64 0,70% 40,3 37,29 3,01 0,00
  K32 2,5 50,50 1731,14 0,70% 38 37,64 0,36 0,00
  K33 2,7 54,54 1785,68 0,70% 37,3 37,30 0,00 0,00
Total 36,52 26,16

WIRDA 35
Perancangan geometrik jalan raya

PI1

PI2
PI3

3.4 Perhitungan Trase Jalan


3.4.1 Perhitungan Trase 2
Langkah – langkah pencarian trase dilakukan sebagai berikut :
1. Trase jalan dari titik 10 ke titik B peta transis terlampir :

6. Titik A (x = 3220; y = 1000) ke titik PI1 (x = 3604; y = 1190)


7. Titik PI1 (x = 3604; y = 1190) ke titik PI2 (x = 3937; y = 1561)
8. Titik PI2 (x = 3937; y = 1561) ke titik PI3 (x = 4185; y = 1513)
9. Titik PI3 (x = 4185; y = 1513) ke titik L (x = 4400; y = 1940)

2. Perhitungan Jarak Antara Titik Potong

Titik 5 koordinat (x A = 3220 ; yA = 1000)


Titik PI1 koordinat (x PI1 = 3604 ; y PI1 = 1190)
Titik PI2 koordinat (x PI2 = 3937 ; y PI2 = 1561)
Titik PI3 koordinat (x PI3 = 4185 ; y PI3 = 1513)
Titik B koordinat (x L = 4400 ; yL = 1940)

d (A – PI1) =
=

WIRDA 36
Perancangan geometrik jalan raya

=
= 428,416 m / 20,2
= 21,808 cm

d (PI1 – PI2) =
=
=
= 499,277 m / 20,2
= 24,717 cm

d (PI2 – PI3) =
=
=
= 253,165 m / 20,2
= 12,533 cm

d (PI3 – L) =
=
=
= 477,59 m / 20,2
= 23,643 cm

3. Perhitungan Sudut Azimut Masing-masing Titik Perpotongan adalah


sebagai berikut :

Sudut Azimut = arc tan

 ∆PI1 = arc tan

∆PI1 = arc tan


∆PI1 = arc tan (1,02) – arc tan (2,02)
∆PI1 = 21,80

 ∆PI2 = arc tan

∆PI2 = arc tan


∆PI2 = arc tan (6,17) – arc tan (-84,1)

WIRDA 37
Perancangan geometrik jalan raya

∆PI2 = 9,80

 ∆PI3 = arc tan

∆PI3 = arc tan


∆PI3 = arc tan (0,73) – arc tan (6,17)
∆PI3 = 44,60

4. Perhitungan kemiringan jalan


Data dapat dihitung dengan menggunakan rumus ;
i=
h = beda tinggi permukaan jalan
I = jarak antara 2 (dua) titik

Titik A = 36
Titik Pi1 = 36
Titik Pi2 = 36
Titik Pi3 = 41
Tiitik L = 38

Titik B ke titik PI1


Jarak B ke PI1 : 428,417 m
i (A - PI1) =
= 0,00 % (+) ....................< 10%. (aman)

Titik PI1 ke titik PI2


Jarak PI1 ke PI2 : 499,277 m
i (PI1 – PI2) =
= 0,00 % (+) ....................< 10%. (aman)

Titik PI2 ke titik PI3


 Jarak PI2 ke PI3 : 253,165 m

i (PI2 – PI3) =
= 1,97 % (-) ....................< 10%. (aman)

Titik PI3 ke titik 3


WIRDA 38
Perancangan geometrik jalan raya

 Jarak PI3 ke Titik 3 : : 477,59 m

i (PI3 – 5) =
= -0,63 % (-) ....................< 10%. (aman)

SKEMA LINTASAN JALAN (TRASE P)


(Peta Topografi dan Elevasi Titik Lintasan
10. Pengecekan Titik Kritis
Lihat Peta Transis
Titik Jarak Jarak Elevasi (m) Kedalaman (m)
Titik Kemiringan
Kritis cm m Kumulatif Tanah Jalan Galian Timbunan
A I 0 0 0,00 0,00% 36,3 36,00 0,30 0,00
  K1 3,5 70,70 70,70 0,00% 37 36,00 1,00 0,00
  K2 3,5 70,70 141,40 0,00% 38 36,00 2,00 0,00
  K3 3,2 64,64 206,04 0,00% 39 36,00 3,00 0,00
  K4 3,8 76,76 282,80 0,00% 38 36,00 2,00 0,00
  K5 3,5 70,70 353,50 0,00% 37 37,00 0,00 0,00
PI1 K6 3,8 76,76 430,26 0,00% 36 36,00 0,00 0,00
  K7 3,2 64,64 494,90 0,00% 35 36,00 0,00 1,00
  K8 3,5 70,70 565,60 0,00% 34 36,00 0,00 2,00
  K9 2 40,40 606,00 0,00% 33 36,00 0,00 3,00
  K10 1,1 22,22 628,22 0,00% 32,2 36,00 0,00 3,80
  K11 0,5 10,10 638,32 0,00% 31 31,00 0,00 0,00
  K12 0,3 6,06 644,38 0,00% 30 31,00 0,00 1,00
  K13 0,8 16,16 660,54 0,00% 30 31,00 0,00 1,00
  K14 1 20,20 680,74 0,00% 31 31,00 0,00 0,00
  K15 1 20,20 700,94 0,00% 32,2 31,00 1,20 0,00
  K16 3 60,60 761,54 0,00% 33 31,00 2,00 0,00
  K17 3,8 76,76 838,30 0,00% 34 31,00 3,00 0,00
  K18 3,4 68,68 906,98 0,00% 35 31,00 4,00 0,00
PI2 K19 1 20,20 927,18 1,97% 36 36,00 0,00 0,00
  K20 3,5 70,70 997,88 1,97% 37 37,40 0,00 0,40
  K21 1,9 38,38 1036,26 1,97% 38 38,15 0,00 0,15
  K22 2 40,40 1076,66 1,97% 39 38,95 0,05 0,00
  K23 1,5 30,30 1106,96 1,97% 40 39,55 0,45 0,00
PI3 K24 1,4 28,28 1135,24 -0,63% 41 41,00 0,00 0,00
  K25 0,6 12,12 1147,36 -0,63% 42 42,00 0,00 0,00
  K26 2 40,40 1187,76 -0,63% 43 41,75 1,25 0,00
  K27 6,5 131,30 1319,06 -0,63% 43 40,92 2,08 0,00
  K28 5,5 111,10 1430,16 -0,63% 42 40,22 1,78 0,00

WIRDA 39
Perancangan geometrik jalan raya

  K29 3,4 68,68 1498,84 -0,63% 41 39,79 1,21 0,00


  K30 3,2 64,64 1563,48 -0,63% 40 39,39 0,61 0,00
  K31 2,1 42,42 1605,90 -0,63% 38 39,12 0,00 1,12
  K32 2 40,40 1646,30 -0,63% 37,3 37,30 0,00 0,00
Total 25,93 13,47

PI3

PI2

PI1 PI2

33.5 Perhitungan Trase Jalan


3.5.1 Perhitungan Trase 3
Langkah – langkah pencarian trase dilakukan sebagai berikut :
1. Trase jalan dari titik A ke titik L peta transis terlampir :
1. Titik A (x = 3220; y = 1000) ke titik PI1 (x =3564; y = 1263)
2. Titik PI1 (x = 3564; y = 1263) ke titik PI2 (x = 3707; y =1626)
3. Titik PI2 (x = 3707; y =1626) ke titik PI3 (x = 4152; y = 1657)
4. Titik PI3 (x = 4152; y = 1657) ke titik L (x = 4400; y = 1940)
2. Perhitungan Jarak Antara Titik Potong
Titik E koordinat (x A = 3220 ; y A = 1000)
Titik PI1 koordinat (x PI1 = 3564 ; y PI1 = 1263)
Titik PI2 koordinat (x PI2 = 3707 ; y PI2 = 1626)
Titik PI3 koordinat (x PI3 = 4152 ; y PI3 = 1657)
Titik 3 koordinat (x L = 4400 ; y L = 1940 )

d (A – PI1) =
=
WIRDA 40
Perancangan geometrik jalan raya

=
= 432,486 m / 20,2
= 21,410 cm

d (PI1 – PI2) =
=
=
= 390,908 m / 20,2
= 19,352 cm

d (PI2 – PI3) =
=
=
= 445,472 m / 20,2
= 22,053 cm

d (PI3 – L) =
=
=
= 250,34 m / 20,2
= 12,393 cm

3. Perhitungan Sudut Azimut Masing-masing Titik Perpotongan adalah


sebagai berikut :

Sudut Azimut = arc tan

 ∆PI1 = arc tan

∆PI1 = arc tan


∆PI1 = arc tan (0,4) – arc tan (0,8)
∆PI1 = 310

 ∆PI2 = arc tan

∆PI2 = arc tan

WIRDA 41
Perancangan geometrik jalan raya

∆PI2 = arc tan (14,3) – arc tan (0,8)


∆PI2 = 64,50

 ∆PI3 = arc tan

∆PI3 = arc tan


∆PI3 = arc tan (0,8) – arc tan (14,3)
∆PI3 = 44,850

4. Perhitungan kemiringan jalan


Data dapat dihitung dengan menggunakan rumus ;
i=
h = beda tinggi permukaan jalan
I = jarak antara 2 (dua) titik

Titik A = 36
Titik Pi1 = 39
Titik Pi2 = 37
Titik Pi3 = 45
Tiitik L = 39

Titik B ke titik PI1


Jarak E ke PI1 : 432,486 m
i (A- PI1) =
= 0,62% (-) ....................< 10%. (aman)

Titik PI1 ke titik PI2


Jarak PI1 ke PI2 : 390,908 m
i (PI1 – PI2) =
= -0,51 % (-) ....................< 10%. (aman)

Titik PI2 ke titik PI3


 Jarak PI2 ke PI3 : 445,472 m

i (PI2 – PI3) =
= 1,80 % (+) ....................< 10%. (aman)

Titik PI3 ke titik L


 Jarak PI3 ke Titik L: : 250,34 m
WIRDA 42
Perancangan geometrik jalan raya

i (PI3 – 5) =
= -2,40 % (-) ....................< 10%. (aman)

SKEMA LINTASAN JALAN (TRASE P)


(Peta Topografi dan Elevasi Titik Lintasan)

Titik Jarak Jarak Elevasi (m) Kedalaman (m)


Titik Kemiringan
Kritis cm m Kumulatif Tanah Jalan Galian Timbunan
A A 0 0 0,00 0,62% 36,3 36,30 0,00 0,00
  K1 2,8 56,56 56,56 0,62% 37 36,65 0,35 0,00
  K2 2 40,40 96,96 0,62% 38 36,91 1,09 0,00
  K3 2,2 44,44 141,40 0,62% 39 37,18 1,82 0,00
  K4 1,8 36,36 177,76 0,62% 40 37,41 2,59 0,00
  K5 2 40,40 218,16 0,62% 41 37,66 3,34 0,00
  K6 6,5 131,30 349,46 0,62% 41 38,48 1,52 0,00
  K7 2,5 50,50 399,96 0,62% 40 38,80 0,20 0,00
PI1 K8 2 40,40 440,36 -0,51% 39 39,00 0,00 1,00
  K9 2,5 50,50 490,86 -0,51% 38 38,74 0,00 1,74
  K10 1,2 24,24 515,10 -0,51% 37 38,62 0,00 2,62
  K11 1,2 24,24 539,34 -0,51% 36 38,49 0,00 3,49
  K12 1 20,20 559,54 -0,51% 35 38,39 0,00 3,39
WIRDA 43
Perancangan geometrik jalan raya

  K13 1,6 32,32 591,86 -0,51% 35 38,22 0,00 2,22


  K14 1,8 36,36 628,22 -0,51% 36 38,04 0,00 1,04
  K15 1,2 24,24 652,46 -0,51% 37 37,91 0,39 0,00
  K16 1,6 32,32 684,78 -0,51% 38,3 37,75 0,55 0,00
  K17 2 40,40 725,18 -0,51% 38,3 37,54 0,76 0,00
PI2 K18 4,7 94,94 820,12 1,80% 37 37,00 0,00 0,00
  K19 1,5 30,30 850,42 1,80% 36 37,54 0,00 1,54
  K20 1,4 28,28 878,70 1,80% 36 38,05 0,00 2,05
  K21 0,3 6,06 884,76 1,80% 37 38,16 0,00 1,16
  K22 0,6 12,12 896,88 1,80% 38 38,38 0,00 0,38
  K23 0,7 14,14 911,02 1,80% 39 38,63 0,37 0,00
  K24 0,6 12,12 923,14 1,80% 40 38,85 1,15 0,00
  K25 0,9 18,18 941,32 1,80% 41 39,18 1,82 0,00
  K26 2 40,40 981,72 1,80% 42 39,90 2,10 0,00
  K27 2 40,40 1022,12 1,80% 43 40,63 2,37 0,00
  K28 2 40,40 1062,52 1,80% 44 41,35 2,65 0,00
  K29 1,8 36,36 1098,88 1,80% 45 42,01 2,99 0,00
  K30 1,5 30,30 1129,18 1,80% 46 42,55 3,45 0,00
  K31 1,5 30,30 1159,48 1,80% 47 43,09 3,91 0,00
  K32 2 40,4 1199,88 1,80% 48 43,82 4,18 0,00
  K33 2,1 42,42 1242,30 1,80% 47 44,58 2,42 0,00
PI3 K34 0,6 12,12 1254,42 -2,40% 45 45,00 0,00 0,00
  K35 2,5 50,5 1304,92 -2,40% 44 43,79 0,21 0,00
  K36 3,4 68,68 1373,60 -2,40% 43 42,14 0,86 0,00
  K37 3,2 64,64 1438,24 -2,40% 42 40,59 1,41 0,00
  K38 4,3 86,86 1525,10 -2,40% 41 38,51 2,49 0,00
  K39 1,8 36,36 1561,46 -2,40% 40 37,64 2,36 0,00
  K40 1,8 36,36 1597,82 -2,40% 38 36,77 1,23 0,00
P K41 1,9 38,38 1636,20 -2,40% 39 39,00 0,00 0,00
Total 37,26 5,14

WIRDA 44
Perancangan geometrik jalan raya

PI3
PI1 PI2

WIRDA 45

Anda mungkin juga menyukai