BAB 1
PENDAHULUAN
fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu
infrastruktur yang aman, efisiensi pelayanan arus lalu lintas dan memaksimalkan
rasio tingkat penggunaan atau biaya pelaksanaan. Ruang, bentuk dan ukuran jalan
dikatakan baik jika memberikan rasa aman dan kenyamanan yang cukup kepada
pengguna jalan.
karakteristik dari arus lalu lintas. Hal-hal tersebut haruslah menjadi bahan
designer
jalan, serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat keamanan dan
1. Klasifikasi Medan.
Pada bagian ini akan diketahui jenis dari medan jalan yang akan
dalam Bab 3.
3. Alinemen Vertikal
4. Potongan Melintang
Bab 5.
BAB II
KLASIFIKASI MEDAN
2.1. TEORI
jalan serta tingkat pelayanan yang diberikan oleh jalan tersebut. Parameter-
jalan tidak sesuai dengan kondisi medan dan sekitarnya. Hal ini menyebabkan
tingginya volume pekerjaan tanah. Keseimbangan antara fungsi jalan dan keadaan
per 50 meter trase jalan. Namun dalam pekerjaan yang kami lakukan, klasifikasi
medan dilakukan per 100 meter trase jalan dikarenakan skala peta kontur daerah
kemiringan melintang rata-rata dari potongan melintang tegak lurus sumbu jalan.
Spesifikasi standar untuk perencanaan geometrik jalan antar kota dari Bina
Tabel 2.1.
2.2. PERENCANAAN
%=
Dimana:
sebagai berikut :
Tabel 2.2
Klasifikasi Medan
Penentuan Medan
Tabel 2.3.
Klasifikasi Medan
Karena dari jumlah tersebut, ada yang memenuhi 47,19% dari jumlah titik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jalan tersebut termasuk jalan bukit kolektor.
cuaca cerah, lalu-lintas yang lengang dan pengaruh samping jalan yang tak
Tabel 2.3
Kecepatan Rencana
Menurut data yang diperoleh, medan jalan termasuk perbukitan serta fungsi jalan
yang direncanakan adalah jalan kolektor, maka kecepatan rencana yang diambil
sebesar 50 Km/j.
BAB 3
ALINYEMEN HORIZONTAL
3.1 TEORI
Alinyemen horizontal terdiri dari bagian lurus dan bagian lengkung( disebut
dari segi kelelahan pengemudi, maka panjang maksimum bagian jalan lurus
harus ditempuh dalam waktu tidak lebih dari 2,5 menit sesuai VR.
Tabel 3.1
Fungsi (m)
Sumber:Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Departemen PU, 1997
3.1.2 Tikungan
a. Spiral-Circle-Spiral (SCS)
c. Spiral-Spiral (SS)
3.1.3 Superelevasi
Tabel 3.2
Jarak A1 B1 = 3 km
Jarak B1 C1 = 3 km
Jarak C1 D1 = 3 km
terlebih dahulu nilai R (m), yang bisa dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 3.3
Panjang Lengkung Peralihan Minimum dan Superelevasi yang Dibutuhkan
(emaks = 10 %, metode Bina Marga)
bila e < 0.04, maka tikungan yang didapat adalah tikungan Full Circle.
= 573,469
= 180,814
= 1000,09
Keterangan :
= sudut tikungan
Rc = jari-jari lingkaran
= X=1%