Anda di halaman 1dari 136

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

BAB 1

PENDAHULUAN

Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan

yang dititikberatkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi

fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu

lintas dan sebagai akses ke rumah-rumah penduduk.Dalam lingkup perencanaan

geometrik tidak meliputi perencanaan perkerasan jalan, walaupun dimensi dari

perkerasan merupakan bagian dari perencanaan geometrik sebagai bagian dari

perencanaan jalan secara keseluruhan.Demikian pula dengan drainase jalan.Jadi

tujuan dari perencanaan geometrik jalan adalah dalam rangka menghasilkan

infrastruktur yang aman, efisiensi pelayanan arus lalu lintas dan memaksimalkan

rasio tingkat penggunaan atau biaya pelaksanaan.Ruang, bentuk dan ukuran jalan

dikatakan baik jika memberikan rasa aman dan kenyamanan yang cukup kepada

pengguna jalan.

Perencanaan geometrik jalan didasarkan atas sifat gerakan dan ukuran

kendaraan, sifat pengemudi dalam mengendalikan gerak kendaraannya, serta

karakteristik dari arus lalu lintas. Hal-hal tersebut haruslah menjadi bahan

pertimbangan “designer”, sehingga dapat dihasilkan suatu bentuk dan ukuran

jalan, serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat keamanan dan

kenyamanan yang diharapkan.

Jurusan Teknik Sipil 1


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Adapun dalam perencanaan geometrik jalan yang kami lakukan dibatasi

dalam ruang lingkup sebagai berikut:

1. Klasifikasi Medan.

Pada bagian ini akan diketahui jenis dari medan jalan yang akan

direncanakan. Apakah itu berupa medan datar, perbukitan ataupun

pegunungan. Pentingnya menentukan klasifikasi terhadap medan yang

ada adalah untuk mendapatkan kecepatan rencana yang mana

merupakan parameter utama dalam perencanaan geometrik jalan.

Klasifikasi medanini akan dipaparkan dalam Bab 2.

2. Alinemen Horizontal (Trase Jalan)

Pada perencanaan alinemen horizontal akan terlihat apakah jalan

tersebut merupakan jalan lurus, menikung ke kiri atau ke kanan.

Sumbu jalan terdiri dari serangkaian garis lurus, lengkung berbentuk

lingkaran dan lengkung peralihan dari bentuk garis lurus ke bentuk

busur lingkaran. Perencanaan geometrik jalan memfokuskan pada

pemilihan letak dan panjang dari bagian-bagian ini, sesuai dengan

medan sehingga terpenuhi kebutuhan akan pengoperasian lalu lintas

dan keamanannya. Perencanaan alinemen horizontal akan dipaparkan

dalam Bab 3.

3. Alinemen Vertikal

Pada perencanaan alinemen vertikal akan terlihat apakah jalan tersebut

datar (tanpa kelandaian), mendaki atau menurun. Pada perencanaan

alinemen vertikal ini akan dipertimbangkan bagaimana meletakkan

Jurusan Teknik Sipil 2


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

sumbu jalan sesuai kondisi medan dengan memperhatikan sifat operasi

kendaraan, keamanan, jarak pandangan dan fungsi jalan.

Koordinasi yang baik antara bentuk alinemen horizontal dan vertikal

akan memberikan keamanan dan kenyamanan pada pemakai jalan.

Demikian juga sistem penomoran (stationing) yang diperlukan sebagai

alat untuk mengenal lokasi jalan dengan mudah. Perencanaan alinemen

vertikal akan dipaparkan dalam Bab 4.

4. Potongan Melintang

Potongan melintang jalan beserta alinemen horizontal serta alinemen

vertikal digunakan untuk menghitung volume galian, timbunan dan

pemindahan material galian dan timbunan. Gambar rencana potongan

melintang dibuat untuk setiap stationing. Kriteria-kriteria untuk

membuat gambar rencana potongan melintang akan dipaparkan dalam

Bab 5.

Jurusan Teknik Sipil 3


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

BAB 2

KLASIFIKASI MEDAN

2.1. TEORI

Dalam perencanaan geometrik jalan terdapat beberapa parameter

perencanaan seperti kendaraan rencana, kecepatan rencana, volume dan kapasitas

jalan serta tingkat pelayanan yang diberikan oleh jalan tersebut.Parameter-

parameter ini merupakan penentu tingkat kenyamanan dan keamanan yang

dihasilkan oleh suatu bentuk geometri jalan.

Untuk mendapatkan parameter kecepatan rencana, terlebih dahulu perlu

dilakukan klasifikasi terhadap medanyang akan direncanakan geometrik jalannya.

Perencanaan jalan perlu disesuaikan dengan keadaan medan guna mengoptimasi

biaya perencanaan. Sebaliknya, fungsi jalan seringkali menuntut perencanaan

jalan tidak sesuai dengan kondisi medan dan sekitarnya. Hal ini menyebabkan

tingginya volume pekerjaan tanah. Keseimbangan antara fungsi jalan dan keadaan

medan akan menentukan biaya pembangunan jalan tersebut.

Sesuai dengan spesifikasi standar yang ada, klasifikasi medan dilakukan

per 50 meter trase jalan. Namun dalam pekerjaan yang kami lakukan, klasifikasi

medan dilakukan per 100 meter trase jalan dikarenakan skala peta kontur daerah

yang akan direncanakan geometri jalannya sangat kecil. Sehingga untuk

mempermudah perencanaan, klasifikasi medan dilakukan per 100 meter trase

jalan. Medan datar, perbukitan dan pegunungan dibedakan berdasarkan

kemiringan melintang rata-rata dari potongan melintang tegak lurus sumbu jalan.

Jurusan Teknik Sipil 4


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Spesifikasi standar untuk perencanaan geometrik jalan antar kota dari Bina

Marga memberikan rekomendasi sebagai berikut:

Tabel 2.1.
Spesifikasi Standar Klasifikasi Medan

Jenis Medan Kemiringan Melintang Rata-Rata


Datar 0–3%
Perbukitan 3 – 25 %
Pegunungan > 25 %
Sumber:Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, PU, 1997

2.2. PERENCANAAN

2.2.1 Klasifikasi medan

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka klasifikasi

medan yang ada dilakukan berdasarkan kemiringan melintang rata-rata dari

potongan melintang tegak lurus sumbu jalan.

Adapun, untuk menghitung kemiringan melintang digunakan rumus sbb.

𝑦2− 𝑦1
% =| |x 100 % ……………………………………………….…(1)
60

Dimana:

y2  ketinggian pada jarak  30 m (sebelah kanan) sumbu jalan


y1  ketinggian pada jarak  30 m (sebelah kiri) sumbu jalan

Berdasarkan jalan yang direncanakan, maka medan yang ada diklasifikasikan

sebagai berikut :

Jurusan Teknik Sipil 5


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Tabel 2.2

Klasifikasi Medan

Ketinggian Kontur (m) Lebar


Kemiringan Klasifikasi
NO Jalan
-30 0 30 Medan (%) Medan
(m)
1 123,6 122,3478 121,1354 60 4,041451715 Bukit
2 122,8 121,9931 121,2025 60 2,635258878 Datar
3 123,6 122,4727 121,3656 60 3,69017198 Bukit
4 128,6 127,5144 126,4447 60 3,565712225 Bukit
5 123,3 119,9688 116,6817 60 10,95672837 Bukit
6 125,0 125 125 60 0 Datar
7 131,2 130,5297 129,9084 60 2,071177592 Datar
8 137,3 135,9013 134,5101 60 4,637087268 Bukit
9 132,1 130,2853 128,5086 60 5,922270437 Bukit
10 125,0 125 125 60 0 Datar
11 137,5 137,5 137,5 60 0 Datar
12 128,0 127,0347 126,0822 60 3,174963609 Bukit
13 125,0 125 125 60 0 Datar
14 125,0 125 125 60 0 Datar
15 137,5 137,5 137,5 60 0 Datar
16 137,5 137,5 137,5 60 0 Datar
17 137,5 137,5 137,5 60 0 Datar
18 137,5 137,5 137,5 60 0 Datar
19 137,5 137,5 137,5 60 0 Datar
20 137,5 137,5 137,5 60 0 Datar
21 137,5 137,5 137,5 60 0 Datar
22 162,3 158,6609 155,0288 60 12,10690689 Bukit
23 158,7 155,7669 152,8743 60 9,642026276 Bukit
24 162,3 158,7281 155,128 60 12,00023232 Bukit
25 149,1 146,4592 143,7834 60 8,919222172 Bukit
26 180,0 169,7326 159,4413 60 34,30404637 Gunung
27 162,5 162,5 162,5 60 0 Datar
28 173,2 172,0217 170,8567 60 3,883192332 Bukit
29 175,0 175 175 60 0 Datar
30 175,0 175 175 60 0 Datar
31 177,7 177,0328 176,3218 60 2,36974282 Datar
32 175,0 175 175 60 0 Datar
33 174,6 173,6622 172,7388 60 3,078052012 Bukit
34 166,3 165,6456 164,9557 60 2,299579251 Datar
35 162,5 162,5 162,5 60 0 Datar

Jurusan Teknik Sipil 6


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

36 161,9 161,061 160,2228 60 2,793966017 Datar


37 161,6 160,3742 159,1419 60 4,107472511 Bukit
38 158,4 157,4499 156,4916 60 3,194562803 Bukit
39 156,6 155,7491 154,8931 60 2,853492995 Datar
40 137,5 137,5 137,5 60 0 Datar
41 137,5 137,5 137,5 60 0 Datar
42 137,5 137,5 137,5 60 0 Datar
43 137,5 137,5 137,5 60 0 Datar
44 126,9 128,8563 130,8514 60 6,650421903 Bukit
45 134,1 135,3583 136,6224 60 4,213634648 Bukit
46 112,5 112,5 112,5 60 0 Datar
47 95,9 98,94178 101,9931 60 10,17089959 Bukit
48 87,5 87,5 87,5 60 0 Datar
49 87,5 87,5 87,5 60 0 Datar
50 87,5 87,5 87,5 60 0 Datar
51 87,5 87,5 87,5 60 0 Datar
52 87,5 87,5 87,5 60 0 Datar
53 87,5 87,5 87,5 60 0 Datar
54 87,5 87,5 87,5 60 0 Datar
55 76,8 78,93091 81,10196 60 7,236824204 Bukit
56 80,8 82,15175 83,47769 60 4,419825428 Bukit
57 81,4 82,72009 84,01739 60 4,324342276 Bukit
58 80,3 81,44822 82,5504 60 3,673935573 Bukit
59 75,0 75 75 60 0 Datar
60 75,0 75 75 60 0 Datar
61 68,3 65,82067 63,34169 60 8,263266344 Bukit
62 62,5 62,53967 62,55531 60 0,052132234 Datar
63 75,0 75 75 60 0 Datar
64 98,7 97,74121 96,75651 60 3,282344087 Bukit
65 95,3 94,22866 93,18041 60 3,494189512 Bukit
66 92,7 91,73475 90,7221 60 3,375497346 Bukit
67 93,5 92,34001 91,20601 60 3,779998065 Bukit
68 95,2 94,21989 93,25094 60 3,229828109 Bukit
69 94,8 93,79005 92,78127 60 3,362595084 Bukit
70 97,7 96,76816 95,83081 60 3,124470793 Bukit
71 96,4 95,43542 94,43757 60 3,326174076 Bukit
72 93,1 92,05853 91,03353 60 3,416661143 Bukit
73 98,3 97,5794 96,85117 60 2,427435222 Datar
74 123,7 124,2701 124,8368 60 1,888744773 Datar
75 137,5 137,5 137,5 60 0 Datar
76 133,6 142,8167 152,035 60 30,72778136 Gunung

Jurusan Teknik Sipil 7


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

77 137,5 137,5 137,5 60 0 Datar


78 132,4 129,1993 125,9766 60 10,74227394 Bukit
79 105,3 100,1973 95,12238 60 16,91648938 Bukit
80 85,8 80,95955 76,16833 60 15,9707365 Bukit
81 90,5 83,37853 76,21535 60 23,87725943 Bukit
82 82,7 80,76992 78,81347 60 6,521476003 Bukit
83 74,5 73,53251 72,55652 60 3,253319883 Bukit
84 85,2 84,22153 83,22991 60 3,305386511 Bukit
85 87,5 87,5 87,5 60 0 Datar
86 87,5 87,5 87,5 60 0 Datar
87 91,5 94,9516 98,4118 60 11,53398813 Bukit
88 98,2 96,3224 94,47544 60 6,156545183 Bukit
89 112,5 112,5 112,5 60 0 Datar
90 97,3 94,42876 91,55686 60 9,57300199 Bukit
91 111,1 109,9499 108,7668 60 3,943918738 Bukit
92 75,0 75 75 60 0 Datar

Tabel 2.3

Klasifikasi Medan

Frekuensi Persentase
Jenis Medan
(unit) (%)
Datar 47 51,09
Perbukitan 43 46,74
Pegunungan 2 2,17
TOTAL 92 100,00

Karena dari jumlah tersebut ada yang memenuhi 50% dari jumlah titik.

dapat disimpulkan bahwa jalan tersebut termasuk jalan datar arteri.

Jurusan Teknik Sipil 8


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

2.2.2 Kecepatan Rencana (VR)

Kecepatan rencana pada suatu ruas jalan adalah kecepatan yang dipilih

sebagai dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan-

kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca cerah, lalu-

lintas yang lengang dan pengaruh samping jalan yang tak berarti. Untuk

mendapatkan nilai kecepatan rencana, kita dapat melihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 2.4
Kecepatan Rencana (VR)

Kecepatan Rencana, VR, km/jam


Fungsi
Datar Bukit Pegunungan
Arteri 70-120 60-80 40-70
Kolektor 60-90 50-60 30-50
Lokal 40-70 30-50 20-30
Sumber:Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, PU, 1997

Menurut data yang diperoleh, medan jalan termasuk datar serta fungsi

jalan yang direncanakan adalah jalan arteri, maka kecepatan rencana yang diambil

sebesar 90 km/jam.

Jurusan Teknik Sipil 9


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

BAB 3

ALINEMEN HORIZONTAL

3.1 TEORI

Alinemen horizontal terdiri dari bagian lurus dan bagian lengkung (disebut

tikungan). Perencanaan geometri pada bagian lengkung dimaksudkan untuk

mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima oleh kendaraan yang berjalan pada

kecepatan (VR).

3.1.1 Panjang bagian lurus

Dengan mempertimbangkan faktor keselamatan pemakaian jalan, ditinjau

dari segi kelelahan pengemudi, maka panjang maksimum bagian jalan lurus harus

ditempuh dalam waktu tidak lebih dari 2,5 menit sesuai VR.

Tabel 3.1
Panjang Bagian Lurus Maksimum
Panjang Bagian Lurus Maximum (m)
Fungsi
Datar Bukit Pegunungan
Arteri 3000 2500 2000
Kolektor 2000 1750 1500
Lokal 1500 1200 750
Sumber:Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Departemen PU, 1997

Jurusan Teknik Sipil 10


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Menurut data yang diperoleh, medan jalan termasuk datar serta fungsi

jalan yang direncanakan adalah jalan arteri, maka panjang bagian lurus maksimum

sebesar 3000 m. Perencanaan kali ini, panjang lurus jalan sama dengan panjang

lurus maksimum yang disyaratkan dengan ketentuan yang diberikan oleh dosen

pembimbing adalah maksimal 3000 m dan minimal terdapat 2 tikungan dalam

jalan yang direncanakan.

3.1.2 Tikungan

Bentuk bagian lengkung dapat berupa :

a. Spiral-Circle-Spiral (SCS)

b. Full Cirle (FC)

c. Spiral-Spiral (SS)

3.1.3 Superelevasi

Superelevasi adalah suatu kemiringan melintang di tikungan yang

berfungsi mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima kendaraan pada saat

berjalan melalui tikungan pada kecepatan VR. Nilai superelevasi maksimum

ditetapkan 10%.

3.1.4 Jari-jari tikungan

Tabel 3.2

Panjang Jari-Jari Minimum (dibulatkan)

VR (km/jam) 120 100 90 80 60 50 40 30 20

Jari-jari minimum (Rmin) m 600 370 290 210 110 80 50 30 15


Sumber:Konsep Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Departemen PU, 1997

Jalan yang telah dibentuk dapat digambarkan sebagai berikut:

Jurusan Teknik Sipil 11


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

101° D
3 km
3 km 3 km
A
75°

Gambar 3.1Sumbu Jalan Rencana

Jarak A - B = 3 km

Jarak B - C= 3 km

Jarak C- D= 3 km

Jurusan Teknik Sipil 12


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Untuk mengetahui jenis tikungannya, kita dapat memulai dengan

menentukan terlebih dahulu nilai R (m), yang bisa dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 3.3
Tabel Panjang Lengkung Peralihan Minimum dan Superelevasi yangDibutuhkan
(emaks = 10 %, metode Bina Marga)

Jurusan Teknik Sipil 13


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 3.2Flowchart Perencanaan Tikungan Menurut Bina Marga

Berdasarkan rumus-rumus maka dapat dihitung nilai variabel-variabel pada

perencanaan, yaitu sebagai berikut :

1. Tikungan Pertama (sudut 490)

Dimisalkan R(m)= 205 m, maka Ls=75 km/jam, dan e=0,081

Ls.90 45.90
s    2,251
 .R 3,14  573

c    2s  110  2  2,251  105,498

c 105,498
Lc   2Rc   2(3,14)(573)  1054,523m
360 360

Karena nilai Lc > 25 m, maka diperiksa nilai P

Jurusan Teknik Sipil 14


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Ls 2
P  Rc (1  cos s)
6 Rc

45 2
P  573(1  cos 2,251)
6  573

P  0,147

Karena nilai P>0.10, maka diperiksa nilai e.

Telah diketahui terlebih dahulu bahwa nilai e=0.062,

bila e>0.04, maka tikungan yang didapat adalah tikunganSpiral- Circle-Spiral.

Ls 2 45 2
Yc    1,646
6 R 6.205

Ls 3 453
Xc  Ls   45   44,946
40.R 2 40.205 2

k  Xc  Rc sin s  44,946  205. sin 6,292  22,479m

Es 
R  p   R  205  0,411  205  20,736m
1 1
cos  cos 49
2 2

1 1
Ts  ( R  p) tan   k  (205  0,411) tan 49  22,479  116,09m
2 2

Ltotal  Lc  2Ls  130,228  2.45  220,228m

Jurusan Teknik Sipil 15


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Keterangan:

Xc = absis titik Sc pada garis tangen, jarak dari titik TS ke Sc (jarak lurus

lengkung peralihan)

Yc = ordinat titik Sc pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak lurus ke

titik Sc pada lengkung

Ls = panjang lengkung peralihan (panjang dari titik Ts ke SC atau CS ke ST)

Lc = panjang busur lingkaran (panjang dari titik SC ke CS)

Ts = panjang tangen dari titik PI ke titik TS atau dari titik ST

TS = titik dari tangen ke spiral

Sc = titik dari spiral ke lingkaran

Es = jarak dari PI ke busur lingkaran

θs = sudut lengkung spiral

Jurusan Teknik Sipil 16


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Rc = jari-jari lingkaran

ρ = pergeseran tangen terhadap spiral

k = absis dari ρ pada garis tangen spiral

Berikut adalah gambar tikungan Spiral-Circle-Spiral berdasarkan hasil

perhitungan diatas.

Gambar 3.3 Tikungan Spiral-Circle-Spiral

Jurusan Teknik Sipil 17


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Ls=45 Ls=45

e=+6,2% kanan e=+6,2%

e=-6,2% kiri e=-6,2%

Lc=130,228

+6,2% -6,2% +6,2% -6,2%

Gambar 3.4 Superelevasi Spiral-Circle-Spiral

Jurusan Teknik Sipil 18


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

2. Tikungan Kedua (sudut 440)

Dimisalkan R(m) = 409 m, maka Ls = 45 km/jam, dan e = 0.035

Ls.90 45.90
s    3,153
 .R 3,14  409

c    2s  44  2  3,153  37,694

c 37,694
Lc   2Rc   2(3,14)( 409)  268,938m
360 360

Karena nilai Lc > 25 m, maka diperiksa nilai P

Ls 2
P  Rc (1  cos s)
6 Rc

45 2
P  409(1  cos 3,153)
6  409

P  0,206

Karena nilai P > 0.10, maka diperiksa nilai e.

Telah diketahui terlebih dahulu bahwa nilai e = 0.035,

bila e < 0.04, maka tikungan yang didapat adalah tikunganFull Circle.

2
  2
 
Tc  Rc.tg 1   409.tg 1 .44  165,247m

  
Ec  Tc.tg 1   165,247.tg 1 .44  32,121m
4 4

 44
Lc  .2 .R  .2.3,14,409  313,93m
360 360

Jurusan Teknik Sipil 19


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Keterangan :

β = sudut tikungan

O = titik pusat lingkaran

Tc = panjang tangen jarak dari Tc ke PI ke CT

Rc = jari-jari lingkaran

Lc = panjang busur lingkaran

Ec = jarak luar dari PI ke busur lingkaran

Jurusan Teknik Sipil 20


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Berikut adalah gambar tikungan Full Circle berdasarkan hasil perhitungan

diatas.

Gambar 3.5 Tikungan Full Circle

Untuk bagian superelevasinya terdapat Ls’ dimana Ls’ berarti Ls fiktif

karena tidak terdapat khusus lengkung peralihan, hanya merupakan panjang yang

dibutuhkan untuk pencapaian kemiringan sebesar superelevasi, dan dilaksanakan

sepanjang daerah lurus dan lengkung lingkaran sendiri.

Jurusan Teknik Sipil 21


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Pada gambar superelevasi terlihat potongan Tc sudah mempunyai

superelevasi. Sehingga mempunyai kemiringan superelevasi berikut:

+ 6,2 %

+ 2,125
%
POT Tc

Gambar 3.6Perhitungan Bentuk Penampang Melintang di Tc

Dari gambar diatas, diperoleh :

3 Ls '
4 
x  2
Ls ' 3,5  2
x  2,125%

Terlihat potongan melintang di awal lengkung, yaitu titik Tc sudah mempunyai

superelevasi.

Jurusan Teknik Sipil 22


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Ls’= 45 Ls’ = 45

e= +3,5% e= +3,5%

e= -3,5% e= -3,5%

Lc = 313,93

+ 2,125 %
- 2,125 %
+ 2,125 %

Gambar 3.9Superelevasi Full Circle

Jurusan Teknik Sipil 23


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

BAB 4

ALINEMEN VERTIKAL

4.1. TEORI

Alinemen vertikal adalah perpotongan bidang vertikal dengan bidang

permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan 2 lajur 2 arah atau

melalui tepi dalam masing-masing perkerasan untuk jalan dengan median.

Seringkali disebut juga sebagai penampang memanjang jalan.

Perancangan alinemen vertikal dipengaruhi oleh besarnya biaya

pembangunan yang tersedia. Alinemen vertikal yang mengikuti muka tanah asli

akan mengurangi pekerjaan tanah, tetapi mungkin saja akan mengakibatkan jalan

itu terlalu banyak mempunyai tikungan. Tentu saja hal ini belum tentu sesuai

dengan persyaratan yang diberikan sehubungan dengan fungsi jalannya. Muka

jalan sebaiknya diletakkan sedikit di atas muka tanah asli sehingga memudahkan

dalam pembuatan drainase jalannya, terutama di daerah yang datar. Pada daerah

yang seringkali dilanda banjir sebaiknya penampang memanjang jalan diletakkan

di atas elevasi muka banjir. Di daerah pegunungan atau perbukitan diusahakan

banyaknya pekerjaan galian seimbang dengan pekerjaan timbunan, sehingga

secara keseluruhan biaya yang dibutuhkan tetap dapat dipertanggungjawabkan.

Jalan yang terletak di atas lapisan tanah lunak harus pula diperhatikan akan

besarnya penurunan dan perbedaan penurunan yang terjadi. Dengan demikian

Jurusan Teknik Sipil 24


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

penarikan alinemen vertikal sangat dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan

seperti:

1. Kondisi tanah dasar

2. Keadaan medan

3. Fungsi jalan

4. Muka air banjir

5. Muka air tanah

6. Kelandaian yang memungkinkan

Alinemen vertikal disebut juga penampang memanjang jalan yang terdiri dari

garis-garis lurus dan garis-garis lengkung. Garis lurus tersebut dapat datar,

mendaki atau menurun, biasa disebut berlandai. Landai jalan dinyatakan dengan

persen. Pada umumnya gambar rencana suatu jalan dibaca dari kiri ke kanan,

maka landai jalan diberi tanda positif untuk pendakian dari kiri ke kanan, dan

landai negatif untuk penurunan dari kiri. Pendakian dan penurunan memberi efek

yang berarti terhadap gerak kendaraan.

4.1.1. Lengkung vertikal

Pergantian dari satu kelandaian ke kelandaian lain dilakukan dengan

mempergunakan lengkung vetikal. Lengkung vetikal tersebut direncanakan

sedemikian rupa sehingga memenuhi keamanan, kenyamanan, dan drainase. Jenis

lengkung vertikal dilihat dari letak titik perpotongan kedua bagian lurus (tangen)

adalah:

Jurusan Teknik Sipil 25


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

1) Lengkung vertikal cekung, adalah lengkung dimana titik perpotongan antara

kedua tangen berada di bawah permukaan jalan. Tidak ada dasar yang dapat

digunakan unutk menentukan panjang lengkung cekung vertikal (L), akan

tetapi ada empat kriteria sebagai pertimbangan yang dapat digunakan, yaitu:

1. Jarak sinar lampu besar dari kendaraan

2. Kenyamanan pengemudi

3. Ketentuan drainase

4. Penampilan secara umum

Gambar 4.1Lengkung untuk Jh< L

Gambar 4.2Lengkung untuk Jh> L

Dengan bantuan Gambar 4.1 dan 4.2 di atas, yaitu tinggi lampu besar

kendaraan = 0.60 m (21) dan sudut bias = 10, maka diperoleh hubungan praktis,

sebagai berikut:

Jurusan Teknik Sipil 26


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  J h2
Jh<L, maka: L  ……………………………………………………… (a)
120  3,5 J h

120  3,5 J h
Jh> L, maka: L  2  J h  …………………………………………… (b)
A

Gambar 4.3Grafik Panjang Lengkung Vertikal CekungBerdasarkan Jarak Pandang

Henti (Jh)

2) Lengkung vertikal cembung, adalah lengkung dimana titik perpotongan antara

kedua tangen berada di atas permukaan jalan yang bersangkutan.

a. Panjang L, berdasarkan Jh

A Jh
Jh< L, maka : L  ………………………………………………………… (c)
399

399
Jh>L , maka : L  2  J h  ……………………………………………… (d)
A

Jurusan Teknik Sipil 27


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

b. Panjang L, berdasarkan Jd

A Jd 2
Jd< L, maka : L  ……………………………………………………… (e)
840

840
Jd> L, maka : L  2  J d  ……………………………………………… (f)
A

Gambar 4.4Lengkung untuk Jh< L

Gambar 4.5Lengkung untuk Jh> L

Panjang lengkung vertikal cembung (L), yang diperoleh dari rumus (e) dan

(f), pada umumnya akan menghasilkan L lebih panjang dari pada digunakan

rumus (c) dan (d). Untuk penghematan biaya L dapat ditentukan dengan rumus (c)

dan (d) dengan konsekuensi kendaraan pada daerah lengkung cembung tidak

dapat mendahului kendaraan di depannya, untuk keamanan dipasang rambu.

Jurusan Teknik Sipil 28


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 4.6Grafik Panjang Lengkung Vertikal CembungBerdasarkan Jarak


Pandang Henti (Jh)

Jurusan Teknik Sipil 29


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 4.7Grafik Panjang Lengkung Vertikal CembungBerdasarkan Jarak


Pandang Mendahului (Jd)

Jurusan Teknik Sipil 30


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Ketentuan tinggi menurut Bina Marga (1997) untuk lengkung cembung

seperti tabel dibawah ini:

Tabel 4.1

Ketentuan tinggi untuk jenis jarak pandang

h1 (m) h2 (m)
Untuk Jarak Pandang
tinggi mata tinggi obyek

henti (Jh) 1,05 0,15

mendahului (Jd) 1,05 1,05

Sumber: Bina Marga (1997)

4.1.2. Persamaan lengkung vertikal

Gambar 4.8Lengkung Vertikal

Titik A, titik peralihan dari bagian tangen ke bagian lengkung vertikal,

biasa diberi simbol PLV (Peralihan Lengkung Vertikal). Titik B, titik peralihan

dari bagian lengkung vertikal ke bagian tangen, biasa diberi simbol PTV

(Peralihan Tangen Vertikal). Titik V, titik pertemuan antara g1 dan g2, biasa diberi

simbol PPV.

Jurusan Teknik Sipil 31


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

AL A
e dan y = X2
800 200 L

A   g1  g2   perbedaan aljabar untuk kelandaian,  %

Kelandaian menaik (pendakian), diberi tanda (+), sedangkan kelandaian

menurun (penurunan), diberi tanda (-).Ketentuan pendakian atau penurunan ini

ditinjau dari kiri.

Tabel 4.2

Kelandaian Maksimum yang Diizinkan

VR (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 < 40


Kelandaian
3 3 4 5 8 9 10 11
Maksimum (%)
Sumber:Konsep Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Departemen PU

Tabel 4.3

Perubahan Kelandaian Maksimum yang diijinkan

VR (km/jam) 100 90 80 70 60 50 40 30

Δ 1/227 1/213 1/200 1/182 1/167 1/150 1/143 1/133


(m/m)
Sumber:RSNI T-14-2004

Tabel 4.4

Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum

VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20


Jh minimum (m) 250 175 120 75 55 40 27 16
Sumber:Konsep Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Departemen PU

Jurusan Teknik Sipil 32


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Tabel 4.5.

Jarak Pandang Henti (Jh) minimum

VR (km/jam) 100 90 80 70 60 50 40 30
Jh minimum (m) 185 160 130 105 75 65 50 35
Sumber:RSNI T-14-2004

Tabel 4.6

Jarak Pandang Mendahului (Jd) minimum

VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20


Jh minimum (m) 800 670 550 350 250 200 150 100
Sumber:Konsep Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Departemen PU

4.2. PERENCANAAN

Dari tabel-tabel diatas dengan kecepatan rencana 50 km/jam, didapat

ketentuan sebagai berikut:

- Jarak Pandang Henti minimum (Jh) = 65 m

- Jarak Pandang Mendahului (Jd) = 250 m

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (1)

1) Menghitung kelandaian rencana

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2  100%  0%
500

maka A  g1  g 2
= +7% - 0%
= +7%

Jurusan Teknik Sipil 33


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

2) Mencari panjang L

A  J h 2 7  (652 )
Dari rumus (a) → L    74,123m
399 399

Jh< L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi

399 399
Dari rumus (d) → L  2  J h   (2  65)   73m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

a) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 7  2502
Dari rumus (e) → L    520,833m
840 840

Jd< L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
Dari rumus (f) → L  2  J d   (2  250)   380m
A 7

Jd> L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya

sebesar L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil

L=500 m dimana diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni

L=500 m.

A  L 7  500
Dari rumus Ev    4,375m
800 800

Jurusan Teknik Sipil 34


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

PPV diketahui berada pada sta 0+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0%

(mendaki dari kiri). Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500

m.

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2  100%  0%
500

maka A  g1  g 2
= +7% - 0%
= +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7 x2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 0+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 0+750

Jurusan Teknik Sipil 35


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 0+200 →Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada

sejauh 300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (7% (300)) = +14 m

Sta 0+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (7% (250) )= +17,5m

Sta 0+300 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 0+300 = +35- (7% (200)) = +21 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 0+300 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (300-250)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 -  20,825m
100000

Sta 0+350 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 150 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 0+350 = +35- (7% (150)) = +24,5 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 0+350 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (350-250)m = 100 m dari

7.100
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +24,5 -  23,8m
100000

Jurusan Teknik Sipil 36


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 0+400 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 0+400 = +35- (7% (100)) = +28m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 0+400 adalah elevasi bagiantangennya

dikurangi y2untuk x2 sejauh (400-250)m = 150 m dari PLV. Jadi

7.(150) 2
elevasi sumbu jalannya = +28 -  26, 425m
100000

Sta 0+450 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 50 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 0+450 = +35- (7% (50)) = +31,5 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 0+450 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (450-250)m = 200 m dari

7.200
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +31,5–  28,7m
100000

Sta 0+500 →Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai

ketinggian+35m. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev

= +35 - 4,375 =+ 30.625m

Sta 0+550 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga elevasi

bagian tangennya pada sta 0+550 = +35+ (0% (50)) = +35 m.

Elevasi sumbu jalan pada sta 0+550 adalah elevasi bagian tangennya

Jurusan Teknik Sipil 37


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

dikurangi y2 untuk x2 sejauh (750-550)m = 200 m dari PTV. Jadi

7.200
2
elevasi sumbu jalannya = +35 –  32,2m
100000

Sta 0+600 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 0+600 = +35+ (0% (100)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+600 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (750-600)m = 150 m dari

7.150 
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 –  33,425m
100000

Sta 0+650 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 0+650 = +35+ (0% (150)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+650 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (750-650)m = 100 m dari

7.100 
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 –  34,3m
100000

Sta 0+700 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 0+700 = +35+ (0% .(200)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+700 adalah elevasi bagian

Jurusan Teknik Sipil 38


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (750-700)m = 50 m dari

7.50
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 –  34,825m
100000

Sta 0+750 →Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35+ (0% (250))= +35 m

Sta 0+800 →Terletak pada bagian lurus berlandai -0%. Berada sejauh 300m di

kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35mSehingga elevasi

sumbu jalan = +35+ (0% (300)) = +35 m

Lengkung Vertikal Cembung

Jurusan Teknik Sipil 39


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (2)

3) Menghitung kelandaian rencana

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
500

maka A  g1  g 2
= +0% - 7%
= -7%

4) Mencari panjang L

A  J h2 7  652
Dari rumus (a) →L   85,108 m
120  3,5 J h 120  3.5  65

Jh< L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


Dari rumus (b) → L  2  J h   2  65   80,357 m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

A L 7  500
Dari rumus Ev    4,375 m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 1+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri).

Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
100

Jurusan Teknik Sipil 40


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

maka A  g1  g 2
= +0% -7%
= -7%

L = 500 m

Ax 2 7 x 2 7 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 0+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 1+250

Sta 0+700 →Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh 300 m

di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = + 35- 0% (300) = +35 m

Sta 0+750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35 - 0% (250) = +35 m

Jurusan Teknik Sipil 41


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 0+800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 0+800 =+ 35- 0% (200) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+800 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (800 - 750)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35,175m
100000

Sta 0+850 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 0+850 =+ 35- 0% (150) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+850 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (850 - 750)m = 100 m dari

7.100 
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35,7 m
100000

Sta 0+900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 0+900 =+ 35- 0% (100) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 0+900 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (900 - 750)m = 150 m dari

7.(150) 2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  36,575m
100000

Jurusan Teknik Sipil 42


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 0+950 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 0+950 =+ 35- 0% (50) = +35 m.

Elevasi sumbu jalan pada sta 0+950 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (950 - 750)m = 200 m dari

7.200
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  37,8m
100000

Sta 1+000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai

ketinggian+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV +

Ev = + 35 + 4,375 = + 39,375m

Sta 1+50 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 1+50 = +35+ 7% (50)

= +38,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+50 adalah elevasi

bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (1250-1050)m =

200 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +38,5 +

7.200 
2
 41,3m
100000

Sta 1+100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 1+100 = +35+

Jurusan Teknik Sipil 43


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

7%(100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+100 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (1250-

1100)m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7(150)2
 43,575m
100000

Sta 1+150 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 1+150 = +35+ 7%

(150) = +45,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+150 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (1250-

1150)m = 100 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +45,5 +

7.100 
2
 46,2m
100000

Sta 1+200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 1+200 = +35+ 7%

(200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+200 adalah elevasi

bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (1250-1200)m = 50

m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +

7(50)2
 49,175m
100000

Jurusan Teknik Sipil 44


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 1+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kanan PPV. PPVmempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan= + 35+ 7% (250) = +52,5 m

Sta 1+300 → Terletak pada bagian lurus berlandai +7%. Berada sejauh 300

m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 mSehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 + 7% (300) = 56 m

Lengkung Vertikal Cekung

Jurusan Teknik Sipil 45


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (3)

5) Menghitung kelandaian rencana

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2  100%  0%
500

maka A  g1  g 2
= +7% - 0%
= +7%

6) Mencari panjang L

A  J h 2 7  (652 )
Dari rumus (a) → L    74,123m
399 399

Jh< L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi

399 399
Dari rumus (d) → L  2  J h   (2  65)   73m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

b) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 7  2502
Dari rumus (e) → L    520,833m
840 840

Jd< L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
Dari rumus (f) → L  2  J d   (2  250)   380m
A 7

Jd> L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jurusan Teknik Sipil 46


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya

sebesar L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil

L=500 m dimana diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni

L=500 m.

A  L 7  500
Dari rumus Ev    4,375m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 1+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0%

(mendaki dari kiri). Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500

m.

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2  100%  0%
500

maka A  g1  g 2
= +7% - 0%
= +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7 x2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

Jurusan Teknik Sipil 47


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 1+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 1+750

Sta 1+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada

sejauh 300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (7% (300)) = +14 m

Sta 1+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyaiketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (7% (250) )= +17,5m

Sta 1+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 1+300 = +35- (7% (200)) = +21 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 1+300 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (1300-1250)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 -  20,825m
100000

Jurusan Teknik Sipil 48


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 1+350 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 150 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 1+350 = +35- (7% (150)) = +24,5 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 1+350 adalah elevasi bagiantangennya

dikurangi y2untuk x2 sejauh (1350-1250)m = 100 m dari PLV. Jadi

7.100
2
elevasi sumbu jalannya = +24,5 -  23,8m
100000

Sta 1+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 1+400 = +35- (7% (100)) = +28m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 1+400 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (1400-1250)m = 150 m dari

7.(150) 2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 -  26, 425m
100000

Sta 1+450 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 50 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 1+450 = +35- (7% (50)) = +31,5 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 1+450 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (1450-1250)m = 200 m dari

7.200
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +31,5 -  28,7m
100000

Jurusan Teknik Sipil 49


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 1+500 →Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian+35m.

Sehinggaelevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 - 4,375 =+

30.625m

Sta 1+550 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga elevasi

bagian tangennya pada sta 1+550 = +35+ (0% (50)) = +35 m.

Elevasi sumbu jalan pada sta 1+550 adalah elevasi bagian tangennya

dikurangi y2 untuk x2 sejauh (1750-1550)m = 200 m dari PTV. Jadi

7.200
2
elevasi sumbu jalannya = +35 -  32,2m
100000

Sta 1+600 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 1+600 = +35+ (0% (100)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+600 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (1750-1600)m = 150 m dari

7(150)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  33, 425m
100000

Sta 1+650 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 1+650 = +35+ (0% (150)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+650 adalah elevasi bagian

Jurusan Teknik Sipil 50


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (1750-1650)m = 100 m dari

7.100 
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  34,3m
100000

Sta 1+700 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 1+700 = +35–(0% .(200)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+700 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (1750-1700)m = 50 m dari

7(50)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  34,825m
100000

Sta 1+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai

ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35+ (0% .(250))=

+35 m

Sta 1+800 →Terletak pada bagian lurus berlandai 0%. Berada sejauh 300m di

kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35mSehingga elevasi

sumbu jalan = +35+ (0% (300)) = +35 m

Jurusan Teknik Sipil 51


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (4)

7) Menghitung kelandaian rencana

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
500

maka A  g1  g 2
= +0% - 7%
= -7%

8) Mencari panjang L

A  J h2 7  652
Dari rumus (a) →L   85,108 m
120  3,5 J h 120  3.5  65

Jh< L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


Dari rumus (b) → L  2  J h   2  65   80,357 m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

Jurusan Teknik Sipil 52


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A L 7  500
Dari rumus Ev    4,375 m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 2+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri).

Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
100

maka A  g1  g 2
= +0% -7%
= -7%

L = 500 m

Ax 2 7 x 2 7 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 1+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 2+250

Jurusan Teknik Sipil 53


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 1+700 →Terletak pada bagian lurus berlandai +0%. Berada sejauh 300 m

di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = + 35- 0% (300) = +35 m

Sta 1+750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35 - 0% (250) = +35 m

Sta 1+800 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 1+800 =+ 35- 0% (200) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+800 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (1800 - 1750)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35,175m
100000

Sta 1 + 850 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 1+850 =+ 35- 0% (150) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+850 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (1850 - 1750)m = 100 m

7.100 
2
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35,7 m
100000

Jurusan Teknik Sipil 54


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 1+900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 1+900 =+ 35- 0% (100) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 1+900 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (1900 - 1750)m = 150 m

dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

7.(150) 2
 36,575m
100000

Sta 1+950 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 1+950 =+ 35- 0% (50) = +35 m.

Elevasi sumbu jalan pada sta 1+950 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (1950 - 1750)m = 200 m

7.200
2
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  37,8m
100000

Sta 2+000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai

ketinggian+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV +

Ev = + 35 + 4,375 = + 39,375m

Sta 2+50 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 2+50 = +35+ 7% (50)

Jurusan Teknik Sipil 55


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

= +38,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+50 adalah elevasi

bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (2250-2050)m =

200 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +38,5 +

7.50
2
 38,675m
100000

Sta 2+100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 2+100 = +35+ 7%

(100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+100 adalah elevasi

bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (2250-2100)m =

150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7(150)2
 43,575m
100000

Sta 2+150 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 2+150 = +35+ 7%

(150) = +45,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+150 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (2250-

2150)m = 100 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +45,5 +

7.150 
2
 47,075m
100000

Jurusan Teknik Sipil 56


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 2+200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 2+200 = +35+ 7%

(200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+200 adalah elevasi

bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (2250-2200)m = 50

m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +

7(50)2
 49,175m
100000

Sta 2+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kanan PPV. PPVmempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan= + 35+ 7% (250) = +52,5 m

Sta 2+300 → Terletak pada bagian lurus berlandai +7%. Berada sejauh 300

m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 mSehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 + 7% (300) = 56 m

Jurusan Teknik Sipil 57


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Lengkung Vertikal Cekung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (5)

9) Menghitung kelandaian rencana

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2  100%  0%
500

maka A  g1  g 2
= +7% - 0%
= +7%

10) Mencari panjang L

A  J h 2 7  (652 )
Dari rumus (a) →L   74,123m
399 399

Jh< L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi

399 399
Dari rumus (d) → L  2  J h   (2  65)   73m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

Jurusan Teknik Sipil 58


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

c) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 7  (2502 )
Dari rumus (e) →L   520,833m
840 840

Jd< L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
Dari rumus (f) → L  2  Jd   (2  250)   380m
A 7

Jd> L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya

sebesar L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil

L=500 m dimana diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni

L=500 m.

A  L 7  500
Dari rumus Ev    4,375m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 2+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0%

(mendaki dari kiri). Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500

m.

Jurusan Teknik Sipil 59


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2  100%  0%
500

maka A  g1  g 2
= +7% - 0%
= +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7 x2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 2+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 2+750

Sta 2+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada

sejauh 300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (7% (300)) = +14 m

Jurusan Teknik Sipil 60


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 2+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyaiketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (7% (250) )= +17,5m

Sta 2+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 2+300 = +35- (7% (200)) = +21 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 2+300 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (2300-2250)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 -  20,825m
100000

Sta 2+350 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 150 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 2+350 = +35- (7% (150)) = +24,5 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 2+350 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (2350-2250)m = 100 m dari

7.100
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +24,5 -  23,8m
100000

Sta 2+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 2+400 = +35- (7% (100)) = +28m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 2+400 adalah elevasi bagian

Jurusan Teknik Sipil 61


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (2400-2250)m = 150 m dari

7.(150) 2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 -  26, 425m
100000

Sta 2+450 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 50 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 2+450 = +35- (7% (50)) = +31,5 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 2+450 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (2450-2250)m = 200 m dari

7.200
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +31,5 -  28,7m
100000

Sta 2+500 →Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai

ketinggian+35m. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev

= +35 - 4,375 =+ 30.625m

Sta 2+550 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga elevasi

bagian tangennya pada sta 2+550 = +35–(0% (50)) = +35 m. Elevasi

sumbu jalan pada sta 2+550 adalah elevasi bagian tangennya

dikurangi y2 untuk x2 sejauh (2750-2550)m = 200 m dari PTV. Jadi

7.200
2
elevasi sumbu jalannya = +35 -  32,2m
100000

Jurusan Teknik Sipil 62


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 2+600 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 2+600 = +35–(0% (100)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+600 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (2750-2600)m = 150 m dari

7(150)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  33, 425m
100000

Sta 2+650 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 2+650 = +35–(0% (150)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+650 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (2750-2650)m = 100 m dari

7.100 
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  34,3m
100000

Sta 2+700 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 2+700 = +35–(0% .(200)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+700 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (2750-2700)m = 50 m dari

7(50)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  34,825m
100000

Jurusan Teknik Sipil 63


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 2+750 →Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35– (0% .(250))= +35 m

Sta 2+800 →Terletak pada bagian lurus berlandai -0%. Berada sejauh 300m di

kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35mSehingga elevasi

sumbu jalan = +35– (0% (300)) = +35 m

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (6)

11) Menghitung kelandaian rencana

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
500

maka A  g1  g 2
= +0% - 7%
= -7%

Jurusan Teknik Sipil 64


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

12) Mencari panjang L

A  J h2 7  652
Dari rumus (a) →L   85,108 m
120  3,5 J h 120  3.5  65

Jh< L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


Dari rumus (b) → L  2  J h   2  65   80,357 m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

A L 7  500
Dari rumus Ev    4,375 m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 3+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri).

Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
100

maka A  g1  g 2
= +0% -7%
= -7%

L = 500 m

Ax 2 7 x 2 7 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

Jurusan Teknik Sipil 65


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 2+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 3+250

Sta 2+700 →Terletak pada bagian lurus berlandai + 0%. Berada sejauh 300

m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35- 0% (300) = +35 m

Sta 2+750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35 - 0% (250) = +35 m

Sta 2+800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 2+800 =+ 35- 0% (200) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+800 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (2800 - 2750)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya =+35 +  35,175m
100000

Jurusan Teknik Sipil 66


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 2+850 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 2+850 =+ 35- 0% (150) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+850 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (2850 - 2750)m = 100 m

7.100 
2
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35,7 m
100000

Sta 2+900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 2+900 =+ 35- 0% (100) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 2+900 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (2900 - 2750)m = 150 m

dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +

7.(150) 2
 36,575m
100000

Sta 2+950 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 2+950 =+ 35- 0% (50) = +35 m.

Elevasi sumbu jalan pada sta 2+950adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (2950 - 2750)m = 200 m

7.200
2
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  37,8m
100000

Jurusan Teknik Sipil 67


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 3+000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai

ketinggian+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV +

Ev = + 35 + 4,375 = + 39,375m

Sta 3+50 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 3+50 = +35+ 7% (50)

= +38,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+50 adalah elevasi

bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3250-3050)m =

200 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +38,5 +

7.50
2
 38,675m
100000

Sta 3+100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 3+100 = +35+

7%(100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+100 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3250-

3100)m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7(150)2
 43,575m
100000

Sta 3+150 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV.

Jurusan Teknik Sipil 68


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 3+150 = +35+ 7%

(150) = +45,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+150 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3250-

3150)m = 100 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +45,5 +

7.150 
2
 47,075m
100000

Sta 3+200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 3+200 = +35+ 7%

(200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+200 adalah elevasi

bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3250-3200)m = 50

m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +

7(50)2
 49,175m
100000

Sta 3+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kanan PPV. PPVmempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan= + 35+ 7% (250) = +52,5 m

Sta 3+300 → Terletak pada bagian lurus berlandai +7%. Berada sejauh 300

m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 mSehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 + 7% (300) = 56 m.

Jurusan Teknik Sipil 69


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Lengkung Vertikal Cekung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (7)

13) Menghitung kelandaian rencana

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2  100%  0%
500

maka A  g1  g 2
= +7% - 0%
= +7%

14) Mencari panjang L

A  J h 2 7  (652 )
Dari rumus (a) →L   74,123m
399 399

Jh< L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi

399 399
Dari rumus (d) → L  2  J h   (2  65)   73m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

d) Berdasarkan jarak pandang mendahului

Jurusan Teknik Sipil 70


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  J d 2 7  (2502 )
Dari rumus (e) →L   520,833m
840 840

Jd< L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
Dari rumus (f) → L  2  Jd   (2  250)   380m
A 7

Jd> L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya

sebesar L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil

L=500 m dimana diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni

L=500 m.

A  L 7  500
Dari rumus Ev    4,375m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 3+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0%

(mendaki dari kiri). Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500

m.

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2  100%  0%
500

Jurusan Teknik Sipil 71


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

maka A  g1  g 2
= +7% - 0%
= +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7 x2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 3+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 3+750

Sta 3+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada

sejauh 300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (7% (300)) = +14 m

Sta 3+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyaiketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (7% (250) )= +17,5m

Jurusan Teknik Sipil 72


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 3+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 3+300 = +35- (7% (200)) = +21 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 3+300 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (3300-3250)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 -  20,825m
100000

Sta 3+350 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 150 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 3+350 = +35- (7% (150)) = +24,5 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 3+350 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (3350-3250)m = 100 m dari

7.100
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +24,5 -  23,8m
100000

Sta 3+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 3+400 = +35- (7% (100)) = +28 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 3+400 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (3400-3250)m = 150 m dari

7.(150) 2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 -  26, 425m
100000

Jurusan Teknik Sipil 73


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 3+450 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 50 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 3+450 = +35- (7% (50)) = +31,5 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 3+450 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (3450-3250)m = 200 m dari

7.200
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +31,5 -  28,7m
100000

Sta 3+500 →Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai

ketinggian+35m. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev

= +35 - 4,375 =+ 30.625m

Sta 3+550 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga elevasi

bagian tangennya pada sta 3+550 = +35–(0% (50)) = +35 m. Elevasi

sumbu jalan pada sta 3+550 adalah elevasi bagian tangennya

dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3750-3550)m = 200 m dari PTV. Jadi

7.200
2
elevasi sumbu jalannya = +35 -  32,2m
100000

Sta 3+600 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 3+600 = +35–(0% (100)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+600 adalah elevasi bagian

Jurusan Teknik Sipil 74


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3750-3600)m = 150 m dari

7(150)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  33, 425m
100000

Sta 3+650 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 3+650 = +35–(0% (150)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+650 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3750-3650)m = 100 m dari

7.100 
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  34,3m
100000

Sta 3+700 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 3+700 = +35–(0% .(200)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+700 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (3750-3700)m = 50 m dari

7(50)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  34,825m
100000

Sta 3+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35– (0% .(250)) = +35 m

Jurusan Teknik Sipil 75


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 3+800 →Terletak pada bagian lurus berlandai -0%. Berada sejauh 300m di

kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35mSehingga elevasi

sumbu jalan = +35– (0% (300)) = +35 m

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (8)

15) Menghitung kelandaian rencana

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
500

maka A  g1  g 2
= +0% - 7%
= -7%

16) Mencari panjang L

A  J h2 7  652
Dari rumus (a) →L   85,108 m
120  3,5 J h 120  3.5  65

Jh< L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

Jurusan Teknik Sipil 76


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

120  3,5 J h 120  3.5  65


Dari rumus (b) → L  2  J h   2  65   80,357 m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

A L 7  500
Dari rumus Ev    4,375 m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 4+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri).

Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
100

maka A  g1  g 2
= +0% -7%
= -7%

L = 500 m

Ax 2 7 x 2 7 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Jurusan Teknik Sipil 77


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 3+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 4+250

Sta 3+700 →Terletak pada bagian lurus berlandai + 0%. Berada sejauh 300

m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35- 0% (300) = +35 m

Sta 3+750 → Terletak tepat pada posisi PLV dengan kelandaian +0%.

Berada sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai

ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35 - 0% (250)

= +35 m

Sta 3+800 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 3+800 =+ 35- 0% (200) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+800 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (3800-3750)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35,175m
100000

Sta 3+850 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

Jurusan Teknik Sipil 78


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

elevasi bagian tangennya pada sta 3+850 =+ 35- 0% (150) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+850 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (3850-3750)m = 100 m dari

7.100 
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35,7 m
100000

Sta 3+900 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 3+900 =+ 35- 0% (100) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 3+900 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (3900-3750)m = 150 m dari

7.(150) 2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  36,575m
100000

Sta 3+950 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 3+950 =+ 35- 0% (50) = +35 m.

Elevasi sumbu jalan pada sta 3+950 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (3950 - 3750)m = 200 m

7.200
2
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  37,8m
100000

Sta 4+000 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai

ketinggian+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV +

Ev = + 35 + 4,375 = + 39,375m

Jurusan Teknik Sipil 79


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 4+50 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 4+50 = +35+ 7% (50)

= +38,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 4+50 adalah elevasi

bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (4250-4050)m =

200 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +38,5 +

7.50
2
 38,675m
100000

Sta 4+100 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 4+100 = +35+ 7%

(100) = +42 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 4+100 adalah elevasi

bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (4250-4100)m =

150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7(150)2
 43,575m
100000

Sta 4+150 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 4+150 = +35+ 7%

(150) = +45,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 4+150 adalah

elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (4250-

Jurusan Teknik Sipil 80


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

4150)m = 100 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +45,5 +

7.150 
2
 47,075m
100000

Sta 4+200 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 4+200 = +35+ 7%

(200) = +49 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 4+200 adalah elevasi

bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (4250-4200)m =

50m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +

7(50)2
 49,175m
100000

Sta 4+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kanan PPV. PPVmempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan= + 35+ 7% (250) = +52,5 m

Sta 4+300 → Terletak pada bagian lurus berlandai +7%. Berada sejauh 300

m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 mSehingga

elevasi sumbu jalan = + 35 + 7% (300) = 56 m.

Jurusan Teknik Sipil 81


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Lengkung Vertikal Cekung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (9)

17) Menghitung kelandaian rencana

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2  100%  0%
500

maka A  g1  g 2
= +7% - 0%
= +7%

18) Mencari panjang L

A  J h 2 7  (652 )
Dari rumus (a) →L   74,123m
399 399

Jh< L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi

399 399
Dari rumus (d) → L  2  J h   (2  65)   73m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

e) Berdasarkan jarak pandang mendahului

Jurusan Teknik Sipil 82


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  J d 2 7  (2502 )
Dari rumus (e) →L   520,833m
840 840

Jd< L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
Dari rumus (f) → L  2  Jd   (2  250)   380m
A 7

Jd> L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya

sebesar L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil

L=500 m dimana diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni

L=500 m.

A  L 7  500
Dari rumus Ev    4,375m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 4+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0%

(mendaki dari kiri). Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500

m.

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2  100%  0%
500

Jurusan Teknik Sipil 83


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

maka A  g1  g 2
= +7% - 0%
= +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7 x2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 4+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 4+750

Sta 4+200 →Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada

sejauh 300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (7% (300)) = +14 m

Sta 4+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyaiketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (7% (250) )= +17,5m

Jurusan Teknik Sipil 84


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 4+300 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 4+300 = +35- (7% (200)) = +21 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 4+300 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (4300-4250)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 -  20,825m
100000

Sta 4+350 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 150 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 4+350 = +35- (7% (150)) = +24,5 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 4+350 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (4350-4250)m = 100 m dari

7.100
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +24,5 -  23,8m
100000

Sta 4+400 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 4+400 = +35- (7% (100)) = +28 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 4+400 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (4400- 4250)m = 150 m dari

7.(150) 2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 -  26, 425m
100000

Jurusan Teknik Sipil 85


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 4+450 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 50 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 4+450 = +35- (7% (50)) = +31,5 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 4+450 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (4450-4250)m = 200 m dari

7.200
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +31,5 -  28,7m
100000

Sta 4+500 →Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian+35m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = +35 - 4,375 =+

30.625m

Sta 4+550 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga elevasi

bagian tangennya pada sta 4+550 = +35–(0% (50)) = +35 m. Elevasi

sumbu jalan pada sta 4+550 adalah elevasi bagian tangennya

dikurangi y2 untuk x2 sejauh (4750-4550)m = 200 m dari PTV. Jadi

7.200
2
elevasi sumbu jalannya = +35 -  32,2m
100000

Sta 4+600 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 4+600 = +35–(0% (100)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 4+600 adalah elevasi bagian

Jurusan Teknik Sipil 86


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (4750-4600)m = 150 m dari

7(150)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  33, 425m
100000

Sta 4+650 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 4+650 = +35–(0% (150)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 4+650 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (4750-4650)m = 100 m dari

7.100 
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  34,3m
100000

Sta 4+700 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 4+700 = +35–(0% .(200)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 4+700 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (4750-4700)m = 50 m dari

7(50)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  34,825m
100000

Sta 4+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai

ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35– (0% .(250)) =

+35 m

Jurusan Teknik Sipil 87


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 4+800 →Terletak pada bagian lurus berlandai -0%. Berada sejauh 300m di

kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35mSehingga elevasi

sumbu jalan = +35– (0% (300)) = +35 m

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (10)

19) Menghitung kelandaian rencana

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
500

maka A  g1  g 2
= +0% - 7%
= -7%

20) Mencari panjang L

A  J h2 7  652
Dari rumus (a) →L   85,108 m
120  3,5 J h 120  3.5  65

Jurusan Teknik Sipil 88


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Jh< L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


Dari rumus (b) → L  2  J h   2  65   80,357 m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

A L 7  500
Dari rumus Ev    4,375 m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 5+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri).

Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
100

maka A  g1  g 2
= +0% -7%
= -7%

L = 500 m

Ax 2 7 x 2 7 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

Jurusan Teknik Sipil 89


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 4+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 5+250

Sta 4+700 →Terletak pada bagian lurus berlandai + 0%. Berada sejauh 300

m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35- 0% (300) = +35 m

Sta 4+750 → Terletak tepat pada posisi PLV dengan kelandaian +0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35 - 0% (250) = +35 m

Sta 4+800 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 4+800 =+ 35- 0% (200) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 4+800 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (4800-4750)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35,175m
100000

Sta 4+850 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

Jurusan Teknik Sipil 90


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

elevasi bagian tangennya pada sta 4+850 =+ 35- 0% (150) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 4+850 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (4850-4750)m = 100 m dari

7.100 
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35,7 m
100000

Sta 4+900 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 4+900 =+ 35- 0% (100) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 4+900 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (4900-4750)m = 150 m dari

7.(150) 2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  36,575m
100000

Sta 4+950 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 4+950 =+ 35- 0% (50) = +35 m.

Elevasi sumbu jalan pada sta 4+950 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (4950 - 4750)m = 200 m

7.200
2
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  37,8m
100000

Sta 5+000 →Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian+35

m. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV + Ev = + 35 +

4,375 = + 39,375m

Jurusan Teknik Sipil 91


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 5+50 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 5+50 = +35+ 7% (50)

= +38,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+50 adalah elevasi

bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5250-5050)m =

200 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +38,5 +

7.50
2
 38,675m
100000

Sta 5+100 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 5+100 = +35+ 7% (100) = +42

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+100 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5250-5100)m = 150 m dari

7(150)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +  43,575m
100000

Sta 5+150 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 5+150 = +35+ 7% (150) = +45,5

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+150 adalah elevasi bagian

Jurusan Teknik Sipil 92


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5250-5150)m = 100 m dari

7.150 
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +45,5 +  47,075m
100000

Sta 5+200 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 5+200 = +35+ 7% (200) = +49

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+200 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5250-5200)m = 50 m dari

7(50)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +  49,175m
100000

Sta 5+250 →Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kanan PPV. PPVmempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan= + 35+ 7% (250) = +52,5 m

Sta 5+300 →Terletak pada bagian lurus berlandai +7%. Berada sejauh 300 m

di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 mSehingga elevasi

sumbu jalan = + 35 + 7% (300) = 56 m.

Jurusan Teknik Sipil 93


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Lengkung Vertikal Cekung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (11)

21) Menghitung kelandaian rencana

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2  100%  0%
500

maka A  g1  g 2
= +7% - 0%
= +7%

22) Mencari panjang L

A  J h 2 7  (652 )
Dari rumus (a) → L    74,123m
399 399

Jh< L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi

399 399
Dari rumus (d) → L  2  J h   (2  65)   73m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

Jurusan Teknik Sipil 94


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

f) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 7  (2502 )
Dari rumus (e) →L   520,833m
840 840

Jd< L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
Dari rumus (f) → L  2  Jd   (2  250)   380m
A 7

Jd> L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya

sebesar L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil

L=500 m dimana diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni

L=500 m.

A  L 7  500
Dari rumus Ev    4,375m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 5+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0%

(mendaki dari kiri). Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500

m.

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2  100%  0%
500

Jurusan Teknik Sipil 95


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

maka A  g1  g 2
= +7% - 0%
= +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7 x2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 5+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 5+750

Sta 5+200 →Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada

sejauh 300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (7% (300)) = +14 m

Sta 5+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyaiketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (7% (250) )= +17,5m

Jurusan Teknik Sipil 96


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 5+300 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 5+300 = +35- (7% (200)) = +21 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 5+300 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (5300-5250)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 -  20,825m
100000

Sta 5+350 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 150 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 5+350 = +35- (7% (150)) = +24,5 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 5+350 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (5350-5250)m = 100 m dari

7.100
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +24,5 -  23,8m
100000

Sta 5+400 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 5+400 = +35- (7% (100)) = +28 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 5+400 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (5400 - 5250)m = 150 m

dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 -

7.(150) 2
 26, 425m
100000

Jurusan Teknik Sipil 97


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 5+450 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 50 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 5+450 = +35- (7% (50)) = +31,5 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 5+450 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (5450-5250)m = 200 m dari

7.200
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +31,5 -  28,7m
100000

Sta 5+500 →Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai

ketinggian+35m. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev

= +35 - 4,375 =+ 30.625m

Sta 5+550 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga elevasi

bagian tangennya pada sta 5+550 = +35–(0% (50)) = +35 m. Elevasi

sumbu jalan pada sta 5+550 adalah elevasi bagian tangennya

dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5750-5550)m = 200 m dari PTV. Jadi

7.200
2
elevasi sumbu jalannya = +35 -  32,2m
100000

Sta 5+600 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 5+600 = +35–(0% (100)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+600 adalah elevasi bagian

Jurusan Teknik Sipil 98


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5750-5600)m = 150 m dari

7(150)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  33, 425m
100000

Sta 5+650 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 5+650 = +35–(0% (150)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+650 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5750-5650)m = 100 m dari

7.100 
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  34,3m
100000

Sta 5+700 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 5+700 = +35–(0% .(200)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 5+700 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (5750-5700)m = 50 m dari

7(50)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  34,825m
100000

Sta 5+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35– (0% .(250)) = +35 m

Jurusan Teknik Sipil 99


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 5+800 →Terletak pada bagian lurus berlandai -0%. Berada sejauh 300m di

kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35mSehingga elevasi

sumbu jalan = +35– (0% (300)) = +35 m

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (12)

23) Menghitung kelandaian rencana

(35  35)
g1   100%  0%
500
(0  35)
g2   100%  7%
500

maka A  g1  g 2
= +0% -(-7%)
= +7%

24) Mencari panjang L

A  J h 2 7  (652 )
Dari rumus (a) →L   74,123m
399 399

Jh< L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi

Jurusan Teknik Sipil 100


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

399 399
Dari rumus (d) → L  2  J h   (2  65)   73m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

g) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 7  (2502 )
Dari rumus (e) → L    520,833m
840 840

Jd< L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
Dari rumus (f) → L  2  Jd   (2  250)   380m
A 7

Jd> L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya

sebesar L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil

L=500 m dimana diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni

L=500 m.

A  L 7  500
Dari rumus Ev    4,375m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 6+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar -7% (menurunke kiri). Panjang

lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

Jurusan Teknik Sipil 101


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

(35  35)
g1   100%  0%
500
(0  35)
g2   100%  7%
500

maka A  g1  g 2
= 0% -(-7%)
= +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7 x2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 5+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 6+250

Sta 5+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian0%. Berada sejauh 300m di kiri PPV. PPV mempunyai

ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (0% (300))

= +35m

Jurusan Teknik Sipil 102


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 5+750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian 0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyaiketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (0% (250) )= +35m

Sta 5+800 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya ada sta 5+800 = +35- (0% (200)) = +35 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 5+800 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (5800-5750)m = 50 m dari

0.(50) 2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  35m
100000

Sta 5+850 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya ada sta 5+850 = +35- (0% (150)) = +35 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 5+850 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (5850-5750)m = 100 m dari

0.100 
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  35m
100000

Sta 5+900 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya ada sta 5+900 = +35- (0% (100)) = +35m.

Jurusan Teknik Sipil 103


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Elevasi sumbu jalanpada sta 5+900 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (5900-5750)m = 150 m dari

0.(150)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  35m
100000

Sta 5+950 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya ada sta 5+950 = +35- (0% (100)) = +35m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 5+950 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (5950-5750)m = 200 m dari

0.200
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  35m
100000

Sta 6+000 →Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai

ketinggian+35m. Sehinggaelevasi sumbu jalan = elevasi PPV- Ev

=+35 –( 4,375) = +30,625m

Sta 6+50 →Terletak pada lengkung vertikal dengan kelandaian -7%. Berada

sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 6+50 = +35- (7% (50)) = +31,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

6+50 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(6250-6050)m = 200 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya =

7.200
2
+31,5 -  28,7m
100000

Jurusan Teknik Sipil 104


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 6+100 →Terletak pada lengkung vertikal dengan kelandaian -7%. Berada

sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 6+100 = +35-(7% (100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

6+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(6250-6100)m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya =

7.(150) 2
+28 -  26, 425m
100000

Sta 6+150 →Terletak pada lengkung vertikal dengan kelandaian -7%. Berada

sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 6+150 = +35- (7% (150)) = +24,5 m. Elevasi sumbu jalan pada

sta 6+150 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2

sejauh (6250-6150)m = 100 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu

7.100
2
jalannya = +24,5 -  23,8m
100000

Sta 6+200 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 6+200 = +35–(7% .(200)) = +21

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+200 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (6250-6200)m = 50 m dari

7.(50)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 -  20,825m
100000

Jurusan Teknik Sipil 105


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 6+250 →Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35+ (-7% .(250))= +17,5 m

Sta 6+300 →Terletak pada lengkung vertikal berlandai -7%. Berada sejauh 300m

di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35mSehingga elevasi

sumbu jalan = +35+ (-7% (300)) = +14m

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (13)

25) Menghitung kelandaian rencana

0  35
g1  100%  7%
500
35  35
g2  100%  0%
500

Jurusan Teknik Sipil 106


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

maka A  g1  g 2
= -7% -0%
= -7%

26) Mencari panjang L

A  J h2 7  652
Dari rumus (a) → L    85,108 m
120  3,5 J h 120  3.5  65

Jh< L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


Dari rumus (b)→ L  2  J h   2  65   80,357 m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

Dari rumus A L 7  500


Ev    4,375m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 6+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari -7% ke kelandaian sebesar +0% (menurun dari kiri).

Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

0  35
g1  100%  7%
500
35  35
g2  100%  0%
500

maka A  g1  g 2
= -7%- 0%
= -7%

L = 500 m

Ax 2 14 x 2 14 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Jurusan Teknik Sipil 107


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 6+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 6+750

Sta 6+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal yang berlandai -7%.

Berada sejauh 300m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35

m. Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35+(7% (300)) = +56 m

Sta 6+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian -7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250m di kiri PPV. PPV mempunyaiketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35+(7% (250)) = +52,5 m

Sta 6+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 6+300 =+35+ (7% (200)) = +49

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+300 adalah elevasi bagian

Jurusan Teknik Sipil 108


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (6300 - 6250)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya =+49 +  49,175m
100000

Sta 6+350 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 6+350 =+35+ (7% (150)) =

+45,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+350 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (6350 - 6250)m = 100 m

dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +45,5 +

7.100 
2
 46,2m
100000

Sta 6+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 6+400 =+35+ (7% (100)) = +42

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+400 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (6400 - 6250)m = 150 m

dari PLV.Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7.(150) 2
 43,575m
100000

Sta 6+450 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 0 m di kanan PPV. Sehingga elevasi

Jurusan Teknik Sipil 109


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

bagian tangennya pada sta 6+450 =+35+ (7% (50)) = +38,5 m.

Elevasi sumbu jalan pada sta 6+450 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (6450 - 6250)m = 200 m

dari PLV.Jadi elevasi sumbu jalannya = +38,5 +

7.200 
2
 41,3m
100000

Sta 6+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai

ketinggian+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV +

Ev = + 35 + 4,375 = + 39,375m

Sta 6+550 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 6+550 = +35+ (0% (50)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+550 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (6750-6550)m = 200 m dari

0.200
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35m
100000

Sta 6+600 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 6+600 = +35+ (0% (100)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+600 adalah elevasi bagian

Jurusan Teknik Sipil 110


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (6750-6600)m = 150 m dari

0.(150)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35m
100000

Sta 6+650 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 6+650 = +35+ (0% (150)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+650 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (6750-6650)m = 100 m dari

0.100 
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35m
100000

Sta 6+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 6+700 = +35+ (0% (200)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+700 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (6750-6700)m = 50 m dari

0.(50) 2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35m
100000

Sta 6+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kanan PPV. PPVmempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan= + 35+ (0% (250)) = +35 m

Jurusan Teknik Sipil 111


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 6+800 → Terletak pada lurus berlandai 0%. Berada sejauh 300 m di

kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 +(0% (300)) = +35 m

Lengkung Vertikal Cekung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (14)

27) Menghitung kelandaian rencana

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
500

maka A  g1  g 2
= +0% - 7%
= -7%

28) Mencari panjang L

A  J h2 7  652
Dari rumus (a) →L   85,108 m
120  3,5 J h 120  3.5  65

Jh< L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

Jurusan Teknik Sipil 112


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

120  3,5 J h 120  3.5  65


Dari rumus (b) → L  2  J h   2  65   80,357 m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

A L 7  500
Dari rumus Ev    4,375 m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 7+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar +7% (meninggi dari kiri).

Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

0
g1  100%  0%
500
35  0
g2  100%  7%
100

maka A  g1  g 2
= +0% -7%
= -7%

L = 500 m

Ax 2 7 x 2 7 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Jurusan Teknik Sipil 113


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 6+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 7+250

Sta 6+700 →Terletak pada bagian lurus berlandai + 0%. Berada sejauh 300

m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga

elevasi sumbu jalan = + 35- 0% (300) = +35 m

Sta 6+750 → Terletak tepat pada posisi PLV dengan kelandaian +0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35 - 0% (250) = +35 m

Sta 6+800 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 6+800 =+ 35- 0% (200) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+800 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (6800-6750)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35,175m
100000

Sta 6+850 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 6+850 =+ 35- 0% (150) = +35

Jurusan Teknik Sipil 114


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+850 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (6850-6750)m = 100 m dari

7.100 
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35,7 m
100000

Sta 6+900 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 6+900 =+ 35- 0% (100) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 6+900 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (6900-6750)m = 150 m dari

7.(150) 2
PLV.Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  36,575m
100000

Sta 6+950 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 6+950 =+ 35- 0% (50) = +35 m.

Elevasi sumbu jalan pada sta 6+950 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (6950 - 6750)m = 200 m

7.200
2
dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  37,8m
100000

Sta 7+000 →Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian+35

m. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV + Ev = + 35 +

4,375 = + 39,375m

Jurusan Teknik Sipil 115


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 7+50 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV

dengan kelandaian 7%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV.

Sehingga elevasi bagian tangennya pada sta 7+50 = +35+ 7% (50)

= +38,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 7+50 adalah elevasi

bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (7250-7050)m =

200 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +38,5 +

7.50
2
 38,675m
100000

Sta 7+100 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 7+100 = +35+ 7% (100) = +42

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 7+100 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (7250-7100)m = 150 m dari

7(150)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +  43,575m
100000

Sta 7+150 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 7+150 = +35+ 7% (150) = +45,5

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 7+150 adalah elevasi bagian

Jurusan Teknik Sipil 116


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (7250-7150)m = 100 m dari

7.150 
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +45,5 +  47,075m
100000

Sta 7+200 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 7+200 = +35+ 7% (200) = +49

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 7+200 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (7250-7200)m = 50 m dari

7(50)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +49 +  49,175m
100000

Sta 7+250 →Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian +7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kanan PPV. PPVmempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan= + 35+ 7% (250) = +52,5 m

Sta 7+300 →Terletak pada bagian lurus berlandai +7%. Berada sejauh 300 m

di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 mSehingga elevasi

sumbu jalan = + 35 + 7% (300) = 56 m.

Jurusan Teknik Sipil 117


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Lengkung Vertikal Cekung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (15)

29) Menghitung kelandaian rencana

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2  100%  0%
500

maka A  g1  g 2
= +7% - 0%
= +7%

30) Mencari panjang L

A  J h 2 7  (652 )
Dari rumus (a) →L   74,123m
399 399

Jh< L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi

399 399
Dari rumus (d) → L  2  Jh   (2  65)   73m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

h) Berdasarkan jarak pandang mendahului

Jurusan Teknik Sipil 118


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

A  J d 2 7  (2502 )
Dari rumus (e) →L   520,833m
840 840

Jd< L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
Dari rumus (f) → L  2  Jd   (2  250)   380m
A 7

Jd> L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya

sebesar L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil

L=500 m dimana diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni

L=500 m.

A  L 7  500
Dari rumus Ev    4,375m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 7+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari +7% (mendaki dari kiri) ke kelandaian sebesar +0%

(mendaki dari kiri). Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500

m.

Jurusan Teknik Sipil 119


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

(35  0)
g1  100%  7%
500
(35  35)
g2  100%  0%
500

maka A  g1  g 2
= +7% - 0%
= +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7 x2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 7+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 7+750

Sta 7+200 →Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai +7%. Berada

sejauh 300 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m.

Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (7% (300)) = +14 m

Jurusan Teknik Sipil 120


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 7+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian +7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyaiketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (7% (250) )= +17,5m

Sta 7+300 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 7+300 = +35- (7% (200)) = +21 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 7+300 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (7300-7250)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 -  20,825m
100000

Sta 7+350 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 150 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 7+350 = +35- (7% (150)) = +24,5 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 7+350 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (7350-7250)m = 100 m dari

7.100
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +24,5 -  23,8m
100000

Sta 7+400 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 7+400 = +35- (7% (100)) = +28 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 7+400 adalah elevasi bagian

Jurusan Teknik Sipil 121


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (7400 - 7250)m = 150 m

dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +28 -

7.(150) 2
 26, 425m
100000

Sta 7+450 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 7%. Berada sejauh 50 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya pada sta 7+450 = +35- (7% (50)) = +31,5 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 7+450 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (7450-7250)m = 200 m dari

7.200
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +31,5 -  28,7m
100000

Sta 7+500 →Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai

ketinggian+35m. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev

= +35 - 4,375 =+ 30.625m

Sta 7+550 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga elevasi

bagian tangennya pada sta 7+550 = +35–(0% (50)) = +35 m. Elevasi

sumbu jalan pada sta 7+550 adalah elevasi bagian tangennya

dikurangi y2 untuk x2 sejauh (7750-7550)m = 200 m dari PTV. Jadi

7.200
2
elevasi sumbu jalannya = +35 -  32,2m
100000

Jurusan Teknik Sipil 122


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 7+600 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 7+600 = +35–(0% (100)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 7+600 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (7750-7600)m = 150 m dari

7(150)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  33, 425m
100000

Sta 7+650 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 7+650 = +35–(0% (150)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 7+650 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (7750-7650)m = 100 m dari

7.100 
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  34,3m
100000

Sta 7+700 →Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 7+700 = +35–(0% .(200)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 7+700 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (7750-7700)m = 50 m dari

7(50)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  34,825m
100000

Jurusan Teknik Sipil 123


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 7+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35– (0% .(250)) = +35 m

Sta 7+800 →Terletak pada bagian lurus berlandai -0%. Berada sejauh 300m di

kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35mSehingga elevasi

sumbu jalan = +35– (0% (300)) = +35 m

Lengkung Vertikal Cembung

Perencanaan Lengkung Vertikal Cembung (16)

31) Menghitung kelandaian rencana

(35  35)
g1   100%  0%
500
(0  35)
g2   100%  7%
500

Jurusan Teknik Sipil 124


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

maka A  g1  g 2
= +0% -(-7%)
= +7%

32) Mencari panjang L

A  J h 2 7  (652 )
Dari rumus (a) →L   74,123m
399 399

Jh< L , maka : 65 < 74,123 → memenuhi

399 399
Dari rumus (d) → L  2  J h   (2  65)   73m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 73 → tidak memenuhi

i) Berdasarkan jarak pandang mendahului

A  J d 2 7  (2502 )
Dari rumus (e) →L   520,833m
840 840

Jd< L , maka : 250 < 520,833 → memenuhi

840 840
Dari rumus (f) → L  2  Jd   (2  250)   380m
A 7

Jd> L , maka : 250 > 380 → tidak memenuhi

Jadi panjang L:

 Berdasarkan jarak pandang henti = 74,123 m

 Berdasarkan jarak pandang mendahului = 520,833 m

L berdasarkan tabel, dengan landai maksimum 7% adalah L kritisnya

sebesar L=340 m. Oleh karena menurut hitungan didapatkan hasil

Jurusan Teknik Sipil 125


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

L=500 m dimana diantara Jh dan Jd maka diambil L kritisnya yakni

L=500 m.

A  L 7  500
Dari rumus Ev    4,375m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 8+000 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari 0% ke kelandaian sebesar -7% (menurunke kiri). Panjang

lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

(35  35)
g1   100%  0%
500
(0  35)
g2   100%  7%
500

maka A  g1  g 2
= 0% -(-7%)
= +7%

L = 500 m

Ax 2 7 x2 7 x2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda positif, berarti ke bawah dari garis tangen (lengkung vertikal cembung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Jurusan Teknik Sipil 126


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta PLV berada pada Sta 0+250 - ½ L yaitu Sta 7+750

Sta PTV berada pada Sta 0+250 + ½ L yaitu Sta 8+250

Sta 7+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian0%. Berada sejauh 300 m di kiri PPV. PPV mempunyai

ketinggian +35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (0% (300))

= +35 m

Sta 7+750 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian 0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kiri PPV. PPV mempunyaiketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35- (0% (250) )= +35m

Sta 7+800 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya ada sta 7+800 = +35- (0% (200)) = +35 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 7+800 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (7800-7750)m = 50 m dari

0.(50) 2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  35m
100000

Sta 7+850 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya ada sta 7+850 = +35- (0% (150)) = +35 m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 7+850 adalah elevasi bagian

Jurusan Teknik Sipil 127


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (7850-7750)m = 100 m dari

0.100 
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  35m
100000

Sta 7+900 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya ada sta 7+900 = +35- (0% (100)) = +35m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 7+900 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (7900-7750)m = 150 m dari

0.(150)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  35m
100000

Sta 7+950 → Terletak pada bagian lurus sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kiri PPV. Sehinggaelevasi

bagian tangennya ada sta 7+950 = +35- (0% (100)) = +35m.

Elevasi sumbu jalanpada sta 7+950 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2untuk x2 sejauh (7950-7750)m = 200 m dari

0.200
2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 -  35m
100000

Sta 8+000 →Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai

ketinggian+35m. Sehinggaelevasi sumbu jalan = elevasi PPV- Ev

=+35 – ( 4,375) = +30,625m

Jurusan Teknik Sipil 128


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 8+50 →Terletak pada lengkung vertikal dengan kelandaian -7%. Berada

sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 8+50 = +35- (7% (50)) = +31,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

8+50 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(8250-8050)m = 200 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya =

7.200
2
+31,5 -  28,7m
100000

Sta 8+100 →Terletak pada lengkung vertikal dengan kelandaian -7%. Berada

sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 8+100 = +35- (7% (100)) = +28 m. Elevasi sumbu jalan pada sta

8+100 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh

(8250-8100)m = 150 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya =

7.(150) 2
+28 -  26, 425m
100000

Sta 8+150 →Terletak pada lengkung vertikal dengan kelandaian -7%. Berada

sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga elevasi bagian tangennya pada

sta 8+150 = +35- (7% (150)) = +24,5 m. Elevasi sumbu jalan pada

sta 8+150 adalah elevasi bagian tangennya dikurangi y2 untuk x2

sejauh (8250-8150)m = 100 m dari PTV. Jadi elevasi sumbu

7.100
2
jalannya = +24,5 -  23,8m
100000

Jurusan Teknik Sipil 129


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 8+200 →Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 8+200 = +35– (7% .(200)) = +21

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+200 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (8250-8200)m = 50 m dari

7.(50)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +21 -  20,825m
100000

Sta 8+250 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250m di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = +35+ (-7% .(250)) = +17,5 m

Sta 8+300 →Terletak pada lengkung vertikal berlandai -7%. Berada sejauh 300m

di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35mSehingga elevasi

sumbu jalan = +35+ (-7% (300)) = +14m

Lengkung Vertikal Cembung

Jurusan Teknik Sipil 130


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Perencanaan Lengkung Vertikal Cekung (17)

33) Menghitung kelandaian rencana

0  35
g1  100%  7%
500
35  35
g2  100%  0%
500

maka A  g1  g 2
= -7% -0%
= -7%

34) Mencari panjang L

A  J h2 7  652
Dari rumus (a) →L   85,108 m
120  3,5 J h 120  3.5  65

Jh< L , maka : 65 < 85,108 → memenuhi

120  3,5 J h 120  3.5  65


Dari rumus (b)→ L  2  J h   2  65   80,357 m
A 7

Jh> L , maka : 65 > 80,357 → tidak memenuhi

L yang memenuhi adalah sebesar L= 500 m

Dari rumus A L 7  500


Ev    4,375m
800 800

PPV diketahui berada pada sta 8+500 dan mempunyai elevasi +35 m. Perubahan

kelandaian terjadi dari -7% ke kelandaian sebesar +0% (menurun dari kiri).

Panjang lengkung vertikal yang direncanakan sepanjang 500 m.

0  35
g1  100%  7%
500
35  35
g2  100%  0%
500

Jurusan Teknik Sipil 131


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

maka A  g1  g 2
= -7%- 0%
= -7%

L = 500 m

Ax 2 14 x 2 14 x 2
Persamaan lengkung vertikal : y =  
200 L 200(500) 100000

Y dihitung dari garis tangennya

Bertanda negatif, berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung).

Untuk persamaan lengkung di kiri PPV, x dihitung dari PLV. Untuk persamaan

lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari PLV. Hal ini disebabkan

kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik

PTV. Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari

kelandaian dan ordinat y.

Sta PLV berada pada Sta 0+250-1/2L, yaitu Sta 8+250

Sta PTV berada pada Sta 0+250+1/2L, yaitu Sta 8+750

Sta 8+200 → Terletak pada bagian lengkung vertikal yang berlandai -7%.

Berada sejauh 300m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian +35

m. Sehingga elevasi sumbu jalan = + 35+(7% (300)) = +56 m

Sta 8+250 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian -7%. Berada

sejauh ½ L yakni 250m di kiri PPV. PPV mempunyaiketinggian

Jurusan Teknik Sipil 132


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan =+ 35 +(7% (250)) = +52,5

Sta 8+300 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 8+300 =+35+ (7% (200)) = +49

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+300 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (8300 - 8250)m = 50 m dari

7.(50)2
PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya =+49 +  49,175m
100000

Sta 8+350 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 8+350 =+35+ (7% (150)) =

+45,5 m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+350 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (8350 - 8250)m = 100 m

dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +45,5 +

7.100 
2
 46,2m
100000

Sta 8+400 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 8+400 =+35+ (7% (100)) = +42

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+400 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (8400 - 8250)m = 150 m

Jurusan Teknik Sipil 133


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +42 +

7.(150) 2
 43,575m
100000

Sta 8+450 → Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV dengan

kelandaian -7%. Berada sejauh 0 m di kanan PPV. Sehingga elevasi

bagian tangennya pada sta 8+450 =+35+ (7% (50)) = +38,5 m.

Elevasi sumbu jalan pada sta 8+450 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untukx2 sejauh (8450 - 8250)m = 200 m

dari PLV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +38,5 +

7.200 
2
 41,3m
100000

Sta 8+500 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai

ketinggian+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV +

Ev = + 35 + 4,375 = + 39,375m

Sta 8+550 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 50 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 8+550 = +35+ (0% (50)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+550 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (8750-8550)m = 200 m dari

0.200
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35m
100000

Jurusan Teknik Sipil 134


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 8+600 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 100 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 8+600 = +35+ (0% (100)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+600 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (8750-8600)m = 150 m dari

0.(150)2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35m
100000

Sta 8+650 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 150 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 8+650 = +35+ (0% (150)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+650 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (8750-8650)m = 100 m dari

0.100 
2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35m
100000

Sta 8+700 → Terletak pada bagian lurus sebelah kanan titik PPV dengan

kelandaian 0%. Berada sejauh 200 m di kanan PPV. Sehingga

elevasi bagian tangennya pada sta 8+700 = +35+ (0% (200)) = +35

m. Elevasi sumbu jalan pada sta 8+700 adalah elevasi bagian

tangennya dikurangi y2 untuk x2 sejauh (8750-8700)m = 50 m dari

0.(50) 2
PTV. Jadi elevasi sumbu jalannya = +35 +  35m
100000

Jurusan Teknik Sipil 135


Universitas Gunadarma
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

Sta 8+750 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian 0%. Berada

sejauh ½ L yakni 250 m di kanan PPV. PPVmempunyai ketinggian

+35 m. Sehingga elevasi sumbu jalan= + 35+ (0% (250)) = +35 m

Sta 8+800 → Terletak pada lurus berlandai 0%. Berada sejauh 300 m di

kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian +35 m. Sehingga elevasi

sumbu jalan = +35 +(0% (300)) = +35 m

Lengkung Vertikal Cekung

Jurusan Teknik Sipil 136


Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai