JARAK PANDANG
Jarak Pandang
o Adalah panjang bagian jalan di depan pengemudi yang dapat dilihat
dengan jelas, diukur dari tempat kedudukan mata pengemudi.
o Kemampuan untuk dapat melihat ke muka dengan jelas merupakan hal
yang penting untuk keselamatan dan pemakaian kendaraan yang efisien
bagi pengemudi di jalan.
o Jarak pandangan berguna untuk :
✓ Menghindarkan terjadinya tabrakan yang dapat membahayakan
kendaraan dan manusia akibat adanya benda yang berukuran besar,
kendaraan yang sedang berhenti, pejalan kaki, hewan-hewan pada lajur
jalannya.
✓ Memberi kemungkinan untuk mendahului kendaraan lain yang bergerak
dengan kecepatan lebih rendah dengan mempergunakan lajur di
sebelahnya.
✓ Menambah effisiensi jalan tersebut, sehingga volume pelayanan dapat
dicapai semaksimal mungkin.
✓ Sebagai pedoman bagi pengatur lalu-lintas dalam menempatkan
rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan pada setiap segmen jalan.
Ketinggian Mata Pengemudi dan Halangan
• Jarak pandangan yang diperlukan sepanjang jalan tersebut diukur dengan
ketinggian mata pengemudi ke puncak halangan / objek di jalan saat pertama
kali terlihat oleh pengemudi, ketinggian tersebut diukur dari permukaan
perkerasan ke mata pengemudi atau puncak objek. Berdasarkan Bina Marga
(luar kota), untuk jarak pandang henti, tinggi mata adalah 105 cm dan tinggi
objek 15 cm. Sedangkan untuk jarak pandang menyiap, tinggi mata 105 cm dan
tinggi objek 105 cm.
∝
Jarak mengerem
𝑉2
𝐽𝑃𝐻 = 0,278 . 𝑉 . 𝑡 + 254 .( 𝑓𝑝±𝐿 )
𝑉2
Untuk jalan datar : 𝐽𝑃𝐻 = 0,278 . 𝑉 . 𝑡 +
254 .𝑓𝑝
Jarak pandangan menyiap standar pada jalan 2 jalur 2 arah dihitung berdasarkan
beberapa asumsi terhadap sifat arus lalu lintas yaitu:
• Kendaraan yang akan disiap harus mempunyai kecepatan yang tetap
• Sebelum melakukan gerakan menyiap, kendaraan harus mengurangi dan
mengikuti kendaraan yang akan disiap dengan kecepatan yang sama
• Apabila kendaraan sudah berada pada lajur untuk menyiap, maka pengemudi
harus mempunyai waktu untuk menentukan apakah gerakan menyiap dapat
diteruskan atau tidak
• Kecepatan kendaraan yang menyiap mempunyai perbedaan sekitar 15 km/jam
dengan kecepatan kendaraan yang akan disiap pada waktu melaksanakan
kegiatan menyiap
• Pada saat kendaraan yang menyiap telah berada kembali pada laju jalannya,
maka harus tersedia cukup jarak dengan kendaraan yang bergerak dari arah
yang berlawanan
Jarak Pandang Menyiap/Mendahului
• Tinggi mata pengemudi diukur dari permukaan perkerasan menurut AAHSTO’90
= 1,06 m (3,5 ft) dan tinggi objek yaitu kendaraan yang akan disiap adalah 1,25
m (4,25 ft), sedangkan Bina Marga (antar kota) mengambil tinggi mata
pengemudi sama dengan tinggi objek (halangan) yaitu 1,05 cm.
𝒂 .𝑻𝟏
𝒅𝟏 = 𝟎, 𝟐𝟕𝟖 . 𝒕𝟏 (𝑽 − 𝒎 + )
𝟐
• d1 = jarak yang ditempuh kendaraan menyiap selama waktu persepsi reaksi
hingga percepatan awal untuk menempati jalur berlawanan
• t1 = waktu reaksi (detik), besarnya tergantung kecepatan, sebesar :
t1 = 2,12 + 0,026 VR
• m = perbedaan kecepatan antara kendaraan yang menyiap dan yang disiap
(diambil 10 – 15 km/jam)
• V = kecepatan rata-rata kendaraan yang menyiap, dalam perhitungan dapat
dianggap sama dengan kecepatan rencana (km/jam)
• a = percepatan rata-rata yang besarnya tergantung dari kecepatan rata-rata
kendaraan yang menyiap, sebesar :
a = 2,052+0,0036VR
Rumus Umum JPM
𝒅𝟐 = 𝟎, 𝟐𝟕𝟖 . 𝑽𝑹 . 𝑻𝟐
dimana :
= 6,56 + 0,048 VR
• 𝑑3 = 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 30 − 100 𝑚 (lihat tabel)
2
• 𝑑4 = 3 𝑥 𝑑2
VR (km/jam) 50 – 65 65 – 80 80 – 95 95 - 110
d3 (m) 50 55 75 90
Jarak Pandang Aman JPA
Panjang Minimum JPM (Jd)
• Penyebaran Lokasi
Lokasi atau daerah untuk mendahului harus disebar di sepanjang
jalan dengan jumlah panjang minimum 30 % dari panjang total
ruas jalan yang direncanakan.
Contoh Perhitungan
Contoh 1.
Penyelesaian :
sehingga diperoleh :
60 2
Jh = 0,694 . 60 + 0,004
0,45
Jh = 73,64 m ∞ 85 m
2,27 . 3,68
d1 = 0,2781 . 3,68 ( 60 - 15 + )
2
d1 = 50,3 m
d2 = 0,278 . 60 . 9,44
d2 = 157 m
d4 = 105 m
KESIMPULAN :
Diambil panjang jarak pandang menyiap (Jd) adalah 363 meter
25
KUIS
SOAL
TERIMA KASIH