Anda di halaman 1dari 23

E.

JARAK PANDANG
 Definisi jarak pandang :
Yaitu panjang jalan di depan kendaraan yang
masih dapat dilihat dengan jelas oleh
pengemudi yang diukur dari titik kedudukan
pengemudi.

Jarak pandang berpengaruh terhadap


keamanan dan kenyamanan pengemudi
kendaraan untuk dapat melihat dengan jelas
dan meyadari situasi pada saat mengemudi.
 Jarak pandang berguna untuk :
1. Menghindari terjadinya tabrakan akibat
adanya obyek benda pada lajur jalan.
2. Memberi kemungkinan untuk mendahului
kendaraan lain yang ada di depan.
3. Sebagai pedoman dalam menempatkan
rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan
pada setiap segmen jalan.
 Dilihat dari kegunaannya jarak pandang
dibedakan atas:
1. Jarak pandang henti :
Jarak pandang yang dibutuhkan untuk
menghentikan kendaraannya.

2. Jarak pandang menyiap/mendahului :


Jarak pandang yang dibutuhkan untuk dapat
mendahului kendaraan lain yang berada
pada lajur jalannya dengan menggunakan
lajur arah yang berlawanan.
1. Jarak Pandang Henti
 Jarak pandang henti minimum :
Jarak yang ditempuh pengemudi untuk
menghentikan kendaraan setelah
melihat rintangan.
Merupakan jarak yang ditempuh
pengemudi selama menyadari adanya
rintangan sampai menginjak rem,
ditambah jarak untuk mengerem.
 Waktu PIEV :
Waktu yang dibutuhkan pengemudi dari
saat dia sadar bahwa ada rintangan
sampai dia mengambil keputusan
menginjak rem.

American Association of State Highway


and Transportation Officials 1990
(AASHTO) menentukan waktu PIEV
selama 1,5 detik.
 Waktu yang dibutuhkan pengemudi mulai
dari mengambil keputusan menginjak rem
sampai betul-betul menginjak rem sekitar
0,5 detik.

Untuk kepentingan perencanaan diambil


waktu 1 detik.
 Waktu reaksi :
Total waktu yang dibutuhkan pengemudi dari
saat melihat rintangan sampai menginjak rem.

Waktu reaksi, t = (1,5 + 1) detik


= 2,5 detik

 Jarak tempuh selama waktu reaksi,


d1 = v . t

dengan, v = kecepatan (km/jam)


t = waktu reaksi (2,5 detik)
Sehingga jarak tempuh menjadi :
d1 = v . (1000/(60 . 60)) . t
= 0,278 . v . t (meter)

 Jarak mengerem (d2)


Jarak yang ditempuh kendaraan dari menginjak
rem sampai kendaraan berhenti.

Jarak mengerem diperhitungkan akibat pengaruh


gesekan antara ban dengan permukaan jalan.
d2 = v2/2g.fm (meter)
dengan,
fm = koefisien gesekan ban dengan muka jalan
v = kecepatan kendaraan (km/jam)
g = percepatan gravitasi
= 9,81 m/dt2

Maka,
d2 = (v2 . (1000)2) / ((60 . 60)2) . 2 . 9,81 . fm
= v2/254 . fm
 Jarak pandang henti total :
d = d1 + d2
= (o,278 . v . t) + (v2/(254. fm))
 Jarak pandang henti pada jalan dengan kelandaian
Pada jalan menurun jarak mengerem akan bertambah
panjang, dan pada jalan mendaki jarak mengerem
bertambah pendek.
 Jarak pandang henti pada jalan dengan kelandaian
Pada jalan menurun jarak mengerem akan bertambah
panjang, dan pada jalan mendaki jarak mengerem
bertambah pendek.

G sin q

G cos q
G
d = (o,278 . v . t) + (v2/(254. (fm ± L))
dengan,
L = landai jalan dalam desimal
+ = jalan menanjak
- = jalan menurun
 Contoh soal :
1. Suatu kendaraan roda empat berjalan di atas jalan
lurus dan menurun dengan kelandaian 4% .
Kecepatan kendaraan konstan sekitar 70 km/jam.
Pada jarak sekitar 100 meter dilajur yang sama
pengemudi baru sadar melihat kendaraan lain
berhenti akibat mogok. Apakah jarak tersebut
cukup untuk menghentikan kendaraannya?
 Contoh soal :
2. Pada suatu ruas jalan akan dipasang rambu lalu lintas
sebagai peringatan bahwa pada ruas jalan tersebut
banyak anak sekolah menyeberang jalan, karena pada
ruas jalan tersebut tepatnya di stasiun 34 + 210 terdapat
bangunan SDN 5 Sukamaju. Pada stasiun berapa saja
rambu lalu lintas tersebut harus dipasang (rambu lalu
lintas di pasang pada 2 titik yang saling berseberangan),
apabila jalan tersebut masuk dalam kategori jalan
kolektor.
a. kondisi jalan datar
b. kondisi jalan landai 5%
2. Jarak Pandang Mendahului
 Definisi
Jarak yang dibutuhkan pengemudi untuk dapat
mendahului kendaraan yang berada di depan pada
lajur yang sama.

 Gerakan mendahului terdiri dari 2 tahap (lihat


gambar) :
d1 = jarak yang ditempuh selama waktu reaksi
d2 = jarak yang ditempuh kendaraan yang
menyiap selama berada pada jalur lawan
d3 = jarak bebas yang harus ada antara
kendaraan yang menyiap dengan kendaraan
berlawanan.
d4 = jarak yang ditempuh kendaraan berlawanan
selama 2/3 d2.
C
A B

d1 1/3d2

Gerakan mendahului tahap I

A B C

2/3d2
d1 d2 d3 d4

Gerakan mendahului tahap II

A = kendaraan yang mendahului, B = kendaraan yang didahului, C = kendaraan dari arah yang berlawanan
 Jarak pandang mendahului standar adalah :
d = d1 + d2 + d3 + d4

dimana,
d1 = 0,278. t1 ((v – m) + (a . t1)/2)
d2 = 0,278 . v . t2
d3 = 30 - 100 meter (diambil)
d4 = 2/3 . d2

dengan,
t1 = waktu reaksi yang tergantung pada
kecepatan
= 2,12 + 0,026 . v
m = perbedaan kecepatan antara kendaraan yang
mendahului dengan yang didahului.
= 15 km/jam
v = kecepatan rata- rata kendraan yang
mendahului.
= kecepatan rencana (km/jam)
a = percepatan rata-rata kendaraan yang
mendahului.
= 2,052 + 0,0036 . v
t2 = waktu dimana kendaraan yang mendahului
berada pada lajur lawan.
= 6,56 + 0,048 . v
 Dalam perencanaan biasanya digunakan jarak
pandang menyiap minimum (dmin) :
dmin = 2/3 d2 + d3 + d4

Contoh soal :
Hitung jarak pandang menyiap standar dan minimum
dengan kecepatan rencana kendaraan 60 km/jam.

Anda mungkin juga menyukai