Anda di halaman 1dari 20

JARAK PANDANG

SEBAGAI SALAH SATU


KERITERIA PERENCANAAN
z Keamanan dan kenyamanan pengemudi kendaraan
dipengaruhi salah satunya oleh kebebasan dan
kejelasan dan jarak memandang dari tempat kedudukan
ke depan untuk menyadari situasi jalan untuk
mengambil tindakan yang diperlukan.

z Jarak pandang merupakan jarak yang diperlukan


pengemudi pada saat mengemudi sedemikian rupa,
sehingga jika pengemudi melihat suatu halangan yang
membahayakan, pengemudi dapat melakukan suatu
tindakan antisipasi untuk menghindari bahaya tersebut
dengan aman.
Jarak pandang berguna untuk :

z Menghindarkan terjadinya tabrakan yang dapat


membahayakan kendaraan maupun manusia akibat
adanya benda yang berukuran cukup besar, kendaraan
berhenti, pejalan kaki atau hewan-hewan pada lajur
jalannya.
z Memberi kemungkinan untuk mendahului kendaraan lain
yang bergerak dengan kecepatan yang lebih rendah
dengan menggunakan lajur disebelahnya.
z Menambah efisiensi jalan tersebut, sehingga tingkat
pelayanan dapat dicapai semaksimal mungkin.
z Sebagai pedoman bagi pengatur lalu llintas dalam
menempatkan rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan
pada setiap segmen jalan.
Dilihat dari kegunaannya jarak pandang dibedakan
menjadi :

z Jarak pandang henti, (Jh), adalah pandang


yang diperlukan untuk menghentikan kendaraan.

z Jarak pandang menyiap/mendahului, (Jd),


adalah jarak pandang yang diperlukan untuk
dapat mendahului kendaraan lain yang berada
pada lajurnya dengan menggunakan lajur untuk
arah yang berlawanan.
Jarak Pandang Henti (Jh)
z Jarak pandang henti adalah jarak pandang yang diperlukan oleh
pengemudi untuk dapat menghentikan kendaraannya dengan aman
begitu melihat adanya halangan didepannya.
z Untuk memberikan keamanan pada pengemudi, maka pada setiap
jalan haruslah memenuhi jarak pandang sepanjang jarak pandang
henti minimum.
z Jarak pandang henti minimum adalah jarak yang ditempuh
pengemudi untuk menghentikan kendaraan yang bergerak setelah
melihat adanya rintangan pada jalur jalannya, rintangan tersebut
dilihat dari tempat duduk pengemudi dan setelah menyadari
adanya rintangan, pengemudi mengambil keputusan untuk
berhenti.
z Jarak pandang henti minimum adalah jarak yang terpendek yang
ditempuh pengemudi selama menyadari adanya rintangan sampai
menginjak rem, ditambah jarak pengereman.
z Waktu yang diperlukan pengemudi dari saat menyadari adanya
rintangan sampai mengambil keputusan disebut waktu PIEV.
Besarnya waktu PIEV ini dipengaruhi oleh:

z kondisi jalan,
z mental pengemudi,
z kebiasaan,
z keadaan cuaca,
z penerangan,
z dan kondisi fisik pengemudi
z Untuk perencanaan AASHTO 1990 mengambil waktu
PIEV sebesar 1,5 detik.
z Setelah pengemudi mengambil keputusan untuk
menginjak rem, maka pengemudi membutuhkan waktu
sampai dia menginjak pedal rem. Rata-rata pengemudi
membutuhkan waktu 0,5 detik, kadang kala ada pula
yang membutuhkan waktu 1 detik.
z Untuk perencanaan diambil waktu 1 detik, sehingga total
waktu yang dibutuhkan dari saat dia melihat rintangan
sampai menginjak pedal rem disebut sebagai waktu
tanggap/waktu reaksi yaitu 2,5 detik.
z Dalam perhitungan jarak pandang dipergunakan
asumsi tinggi, yaitu asumsi tinggi mata
pengemudi sebesar 105 cm dan tinggi halangan
sebesar 15 cm, yang diukur dari permukaan
jalan.
Jarak pandang henti terdiri dari 2 elemen jarak, yaitu :

z Jarak Tanggap (Jht), adalah jarak yang


ditempuh oleh kendaraan selama waktu tanggap

z Jarak pengereman (Jhr), adalah jarak yang


dibutuhkan untuk menghentikan kendaran sejak
pengemudi menginjak rem sampai kendaraan
berhenti.
Rumus yang digunakan dalam menghitung Jarak pandang henti adalah :

Jh = Jht + Jhr
⎛ Vr ⎞
⎜ ⎟
2

Jh =
Vr
T + ⎝ 3 ,6 ⎠
3 ,6 2 gfp

dengan : Vr = Kecepatan rencana (km/jam)


T = Waktu tanggap, ditetapkan 2,5 detik
g = Percepatan gravitasi, ditetapkan 9,8 m/det2
fp = Koefisien gesek memanjang antara ban kendaraan
dengan perkerasan aspal, ditetapkan
0,28 – 0,45 (menurut AASHTO)
fp akan semakin kecil jika kecepatan (Vr) semakin
tinggi dan sebaliknya.
(menurut Bina Marga, fp = 0,35 –0,55)
persamaan (4.1b) dapat disederhanakan menjadi ;

• Untuk jalan datar :

Jh = 0 , 278 .Vr .T +
Vr 2
254 fp

• Untuk jalan dengan kelandaian tertentu :

Jh = 0,278.Vr.T +
Vr 2
254.( fp ± L)
dengan L = landai jalan dalam % dibagi 100
z Bina Marga menetapkan panjang Jh minimum
seperti Tabel 4.1 yang dihitung dengan persamaan
4.2 dengan pembulatan-pembulatan untuk
berbagai kecepatan rencana Vr

Vr (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Jh Minimum (m) 250 175 120 75 55 40 27 16


Jarak Pandang Mendahului (Jd)

z Pada jalan 2 lajur 2 arah kendaraan yang berkecapatan


tinggi sering mendahului kendaran lainnya yang
kecepatannya lebih rendah, sehingga pengemudi tetap
dapat mempertahankan kecepatan sesuai dengan yang
diinginkan.
z Gerakan mendahului dilakukan dengan mengambil lajur
jalan yang diperuntukkan kendaraan lain dari arah yang
berlawanan.
z Jarak pandang mendahului adalah jarak yang
memungkinkan suatu kendaraan mendahului kendaraan
lain didepannya dengan aman sampai kendaraan yang
mendahului kembali ke lajur semula.
z Jarak pandang mendahului standard dihitung
berdasarkan atas panjang jalan yang
diperlukan untuk dapat melakukan gerakan
mendahului suatu kendaraan dengan
sempurna dan aman berdasarkan asumsi yang
digunakan.
z Apabila dalam suatu kesempatan dapat
mendahului dua atau lebih kendaraan
sekaligus, bukanlah merupakan dasar dari
perencanaan jarak pandang mendahului total.
Ilustrasi gerakan menyiap seperti pada Gambar
Bina Marga (1997) menghitung Jarak pandang mendahului dengan asumsi tinggi

mata pengemudi adalah 105 cm dan tinggi halangan adalah 105 cm.

Jd = d1 + d 2 + d 3 + d 4
Jarak pandang mendahului dihitung dengan rumus ;

dengan : d1 = Jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m)


d2 = Jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan
kembalinya kendaraan ke jalur semula (m)
d3 = Jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan
yang datang dari arah berlawanan setelah proses mendahului
selesai (m)
d4 = Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah
berlawanan selama proses mendahului (m)
⎛ a.T1 ⎞
d1 = 0,278.T1 ⎜Vr − m + ⎟
⎝ 2 ⎠
d 2 = 0,278.Vr.T2
d3 = antara 30 – 100 m (seperti pada Tabel 4.2)
Tabel 4.2 Besar nilai d3

Vr (km/jam) 50 - 65 65 - 80 80 - 95 95 - 110
d3 (m) 30 55 75 90

d4 = 2/3 d2

T1 = waktu dalam detik ∞ 2,12 + 0,026 Vr


dengan ;

∞ 6,56 + 0,048 Vr
T2 = waktu kendaraan berada dijalur lawan (detik)

a = percepatan rata-rata (km/jam/detik) ∞ 2,052 + 0,0036 Vr


m = perbedaan kecepatan dari kendaraan yang mendahului dan
kendaraan yang didahului, (biasanya diambil 10 – 15 km/jam)
Bina Marga menetapkan panjang Jd minimum seperti Tabel 4.3 yang dihitung
dengan persamaan 4.4 dengan pembulatan-pembulatan untuk berbagai
kecepatan rencana Vr

Tabel 4.3 Jarak pandang mendahului (Jh) minimum

Vr (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20


Jh Minimum (m) 800 670 550 350 250 200 150 100

Dalam perencanaan lokasi atau daerah untuk mendahului harus disebar di


sepanjang jalan dengan jumlah minimum 30% dari panjang total ruas jalan
yang direncanakan.
Tugas

z Buktikan Jarak Pandang henti dan


jarak pandang mendahului
minimum yang telah ditetapkan
Bina Marga.

Anda mungkin juga menyukai