&
ALINYEMEN VERTIKAL
Ir. Kamaluddin, MT
PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK
Jarak Pandang
Jarak Pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada saat
mengemudi sehingga jika pengemudi melihat suatu halangan yang membahayakan, pengemudi
dapat melakukan sesuatu untuk menghindari bahaya tersebut dengan aman.
3 Faktor penting yang mempengaruhi Jarak Pandang :
Kecepatan kendaraan
Jarak Pandang Henti (Jh)
Jarak minimum yang diperlukan oleh setiap pengemudi unuk menghentikan kendaraannnya dengan aman
saat melihat adanya halangan didepan.
Jarak pandang henti diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm dan tinggi
halangan 15 cm diukur dari permukaan jalan.
Jh = 0,695 V + 0,011471 V2
Vr 120 100 80 60 50 40 30 20
(Km/Jam)
Js (m) 800 670 550 350 250 200 150 100
ALINYEMEN
VERTIKAL
ALINYEMEN VERTIKAL
Alinyemen Vertikal didefinisikan sebagai proyeksi sumbu jalan pada bidang vertikal, berbentuk
penampang memanjang jalan. Alinyemen vertikal disebut juga penampang memanjang atau profil
jalan.
ALINYEMEN VERTIKAL
1. Kelandaian Minimum 2. Kelandaian Maksimum
Kelandaian Minimum jalan diperlukan untuk kepentingan Kelandaian maksimum adalah kelandaian yang memungkinkan
Drainase Jalan (Surface Drain), agar supaya secepatnya air hujan kendaraan bergerak terus tanpa kehilangan kecepatan yang
dapat mengalir kesaluran samping, sehingga tidak terjadi berarti. Di asumsikan untuk Truk yang bermuatan penuh dengan
Genangan pada permukaan Jalan. penurunan kecepatan masih lebih atau sama dengan 50 % dari
kecepatan awal.
Perencana perlu mempertimbangkan beberapa hal sbb :
Landai datar (0%) untuk jalan jalan tanpa kerb dan terletak Kelandaian maksimum menurut Bina Marga (1997)
diatas tanah timbunan. Pada kondisi ini lereng melintang
VR
jalan cukup untuk mengalirkan air diatas perkerasan jalan < 40 40 50 60 80 100 110 120
(Km/jam)
kemudian ke Talud.
LMAKS 10 10 9 8 5 4 3 3
Landai 0,30 – 0,50 % untuk jalan yang menggunakan Kerb
dan terletak diatas tanah timbunan. Kerb yang digunakan
sebaiknya Kerb dengan saluran.
Jenis Medan berdasarkan Kelandaian Medan
Ket : Note :
Titik PLV = Titik Permulaan Lengkung Vertikal. Ev bernilai + : Lengkung Vertikal Cembung
Titik PTV = Titi Permulaan Tangen Vertikal. Ev bernilai - : Lengkung Vertikal Cekung
L = Panjang Proyeksi Lengkung Vertikal.
= Panjang Lengkung Vertikal (asumsi).
g1 = Kelandaian bagian Tangen vertical sebelah kiri. %
Ket :
L
L = Panjang Lengkung Vertikal, m
S = Panjang Jarak pandang, m
Jika Panjang lengkung vertikal dihitung berdasarkan Jarak pandang
mendahului untuk Jalan 2 lajur 2 arah, dengan h1 = 1,08 m; dan h2 =
A = Perbedaan Aljabar landai, %
1,08 m, maka persamaan menjadi :
H1 = Tinggi Mata Pengemudi diatas Muka Jalan, m
Note :
Desain lengkung vertikal yang menggunakan jarak pandang henti sebagai dasar
menentukan panjang lengkung vertikal cembung, maka jalan dengan lengkung
tersebut perlu dilengkapi dengan rambu dan marka dilarang mendahului.
ALINYEMEN VERTIKAL
5. Panjang Lengkung Vertikal Cembung dengan S
>L
Dari gambar disamping, diperoleh persamaan :
Lminimum = 0,6 V
Nilai K berdasarkan Jarak Pandang Henti pada
Ket :
Lengkung Vertikal Cekung:
L = Panjang Lengkung Vertikal Cembung minimum, m
V = Kecepatan Rencana, Km/Jam.
ALINYEMEN VERTIKAL
Tabel : Panjang Minimum Lengkung Vertikal, Bina
Marga (1997) 10. Kenyamanan Pengemudi
Perbedaan
Kecepatan Rencana Panjang Lengkung Gaya sentrifugal dan Gravitasi dapat berdampak ketidaknyamanan
Kelandaian
(Km/jam) (m) pada pengemudi dan penumpang kendaraan. Panjang Lengkung
Memanjang (%)
< 40 1 20 – 30 Vertikal Cekung minimum berdasarkan AASHTO 2004 mengikuti
40 – 60 0,6 40 – 80 persamaan berikut :
≥ 60 0,4 80 - 150
L = AV2/395
Panjang Lengkung Vertikal Cekung berdasarkan Jarak
Pandang Henti.
Ket :
V = Kecepatan rencana, Km/jam
A = Perbedaan aljabar landai.
L = Panjang Lengkung Vertikal Cekung, m
ALINYEMEN VERTIKAL
11. Bentuk Visual Lengkung Vertikal Cekung
AASHTO 2004 memberikan batasan bentuk lengkung vertical dengan panjang minimum L = K.A, dengan K = 30. Panjang Lengkung Vertikal
Minimum berdasarkan bentuk visual lengkung adalah :
Lminimum = 30 A
Ket :
L = Panjang Lengkung Vertikal Cekung minimum, m
A = Perbedaan Aljabar Landai.
ALINYEMEN VERTIKAL
12. Jarak Pandang Bebas S < L Jika menggunakan standar tinggi mata pengemudi Truk =
2,40 m dan tinggi objek = 0,6 m sebagai tinggi bagian
belakang kendaraan yang dilihat oleh Truk, maka
persamaan bisa disederhanakan menjadi :
L = AS2/(800C-1200)
Ket :
L = Panjang Lengkung Vertikal Cekung, m
A = Perbedaan Aljabar landai, %
S = Jarak pandangan henti atau menyiap minimum, m
Berdasarkan gambar di atas, persamaan Panjang Lengkung Vertikal
C = Tinggi bebas dari muka jalan ke bagian bawah bangunan yang
Cekung untuk S < L adalah :
melintas, m
h1 = Tinggi mata pengemudi dari muka jalan, m
L = 2S - (800C-1200)/A
Ket :
L = Panjang Lengkung Vertikal Cekung, m
A = Perbedaan Aljabar landai, %
S = Jarak pandangan henti atau menyiap minimum, m
Berdasarkan gambar di atas, persamaan Panjang Lengkung Vertikal
Cekung untuk S > L adalah : C = Tinggi bebas dari muka jalan ke bagian bawah bangunan yang
melintas, m
h1 = Tinggi mata pengemudi dari muka jalan, m