KULIAH

GEOMETRIK JALAN

JARAK
PANDANG
JARAK PANDANGAN

 JARAK PANDANGAN : Panjang jalan di

depan kendaraan yang masih dapat dilihat
dengan jelas diukur dari titik kedudukan
pengemudi
 JARAK PANDANG.

JARAK PANDANG ADALAH SUATU JARAK YANG

DIPERLUKAN OLEH SEORANG PENGEMUDI PADA
SAAT MENGEMUDI SEDEMIKIAN, SEHINGGA JIKA
PENGEMUDI MELIHAT SUATU HALANGAN YANG
MEMBAHAYAKAN, MAKA PENGEMUDI DAPAT
MELAKUKAN SESUATU TINDAKAN UNTUK
MENGHINDARI BAHAYA TERSEBUT DENGAN
AMAN.
 JARAK PANDANG.

JARAK PANDANG TERBAGI MENJADI DUA

BAGIAN, YAITU :

1. JARAK PANDANG HENTI (JH) DAN

2. JARAK PANDANG MENDAHULUI (JD).

Kegunaan jarak pandang dpt dibedakan :

1. Jarak pandangan henti : jarak pandangan

yang dibutuhkan untuk menghentikan
kendaraannya.
2. Jarak pandangan menyiap : jarak
pandangan yang dibutuhkan untuk dapat
menyiap kendaraan lain yang berada pd
jalur jalannya dengan menggunakan lajur
untuk arah yang berlawanan
Kegunaan jarak pandang dpt dibedakan :

1. Jarak pandangan henti : jarak pandangan

yang dibutuhkan untuk menghentikan
kendaraannya.
2. Jarak pandangan menyiap : jarak
pandangan yang dibutuhkan untuk dapat
menyiap kendaraan lain yang berada pd
jalur jalannya dengan menggunakan lajur
untuk arah yang berlawanan
Elemen dan Total Jarak Pandangan Menyiap –
Jalan Dua Jalur

7
8
9
JARAK PANDANGAN BERGUNA UNTUK :
1. Menghindari terjadinya tabrakan yg dpt membahayakan kendaraan
dan manusia akibat adanya benda yang berukuran cukup besar, kend
yg sedang berhenti, pejalan kaki atau hewan2 pada lajur jalannya.

2. Memberikan kemungkinan untuk mendahului kendaraan lain yang

bergerak dgn kecepatan lebih rendah dengan menggunakan lajur
sebelahnya.

3. Menambah efesiensi jalan tsb, sehingga volume pelayanan dpt

dicapai semaksimal mungking.

4. Sebagai pedomen bagi pengatur lalu lintas dan menempatkan rambu2

lalu lintas yang diperlukan pd setiap segmen jalan.
JARAK PANDANGAN HENTI

 JARAK YANG DITEMPUH PENGEMUDI UNTUK

DPT MENGHENTIKAN KENDARAANNYA, GUNA
MEMBERIKAN KEAMANAN PADA PENGEMUDI
KENDARAAN,

 JARAK PANDANGAN HENTI MINIMUM : JARAK

YANG DITEMPUH PENGEMUDI UNTUK
MENGHENTIKAN KENDARAANNYA YG
BERGERAK SETELAH MELIHAT ADANYA
RINTANGAN PD JALURNYA.
JARAK PANDANGAN HENTI
 Jarak minimum yang diperlukan oleh setiap
pengemudi untuk menghentikan
kendaraannya dengan aman, begitu melihat
adanya halangan di depan.
 Setiap titik di sepanjang jalan harus
memenuhi Jarak Pandang Henti ( Jh ).
jarak pandang henti diukur berdasarkan
asumsi bahwa tinggi mata pengemudi
adalah 105 Cm dan tinggi halangan adalah
15 Cm, diukur dari permukaan jalan.
 Pandang Henti ( Jh ), terdiri atas dua
komponen, yaitu
1. Jarak tanggap JHT, adalah jarak yang
ditempuh oleh kendaraan sejak
pengemudi mellhat suatu halangqn yang
menyebabkan ia harus berhentl sampai
saat pengemudi menginjak rem.
2. Jarak pengereman JHR, adalah jarak
yang dibutuhkan untuk menghentikan
kendaraan sejak pengemudi menginjak
rem sampai kendaraan berhenti.
 JARAK PANDANG HENTI (JH), DALAM SATUAN METER, DAPAT
DIHITUNG DENGAN RUMUS :

Jh = Jht + Jhr
2
 VR 
 3 ,6 
VR  
Jh = T + ------------
di mana 3,6 2gf
VR = KECEPATAN RENCANA (km/jam)

T = WAKTU TANGGAP, DITETAPLCAN 2,5 DETIK

g = percepatan gravitasi, ditetapkan 9,8 m/det2

f = koefisien gesek Memanjang perkerasan jalan

ASPAL, AASHTO MENETAPKAN F = 0,28-0,45 ( F SEMAKIN
KECIL JIKA V, SEMAKIN TINGGI, DAN SEBALIKNYA ). BINA
MARGA MENETAPKAN F = 0,35 - 0, 55.
 Untuk jalan datar :
VR2
 Jh = 0,278 VR . T +
254 f

 ii). Untuk jalan dengan kelandaian tertentu

VR2
 Jh = 0,278VR.T +
254 ( f ± L)

L = landai jalan % atau Perseratusan.

10 meter

100 meter
  Jarak pandang mendahului (Jhr).
Jarak pandang mendahulul (Jhr) adalah jarak yang memungkinkan suatu
kendaraan mendahului kendaraan lain didepannya dengan aman sampai
kendaraan tersebut kembali ke lajur semula. Lihat sketsa dibawah ini.:

Tahap Pertama
A A C C

A B

d1 1/3 d2
2/3 d2
TAHAP KEDUA

C C A

A B B

d2
d1 d3 d4

A = Kendaraan yang mendahului.

B = Kendaraan yang berlawanan arah
C = Kendaraan yang didahului kendaraan A
 JARAK PANDANG MENDAHULUI (JD), DALAM SATUAN METER
DITENTUKAN SEBAGAI BERIKUT :
 JD = D1 + D2 + D3 + D4

DIMANA :
D1 = JARAK YANG DITEMPUH SELAMA WAKTU TANGGAP (M).
D2 = JARAK YANG DITEMPUH SELAMA MENDAHULUI SAMPAI
DENGAN KEMBALI KE LAJUR SEMULA (M).
D3 = JARAK ANTARA KENDARAAN YANG MENDAHULUI DGN
KENDARAAN YANG DATANG DARI ARAH BERLAWANAN
SETELAH PROSES MENDAHULUI SELESAI (M).
D4 = JARAK YANG DITEMPUH OLEH KENDARAAN YG DATANG
DARI ARAH YANG BERLAWANAN , YANG BESARNYA
DIAMBIL SAMA DENGAN 2/3 D2 (M).
 RUMUS YANG DIPERGUNAKAN, ADALAH
a T1
D1 = 0,278 T1 ( VR - m + )
2

 d2 = 0,278 VR T2.

 d3 = Diambil antara 30 - 100 meter.

 d4 = 2/3 d2.

 dimana :

 T1 = waktu dalam detik, ∞ 2,12 + 0,026 VR

 T2 = waktu kendaraan berada di jalur lawan, (detik) ∞ 6,56 + 0,048

VR,

a = percepatan rata~rata Km/jam/detik - 2,052 + 0,0036 VR.

m = perbedaan kecepatan dari kendaraan yang mendahului dan
kendaraan
yang didahului (biasanya diambil 10 -15Km/jam).
VR = Kecepatan kendaraan rata-rata dalam keadaan mendahului
∞ Kecepatan Rencana (Krn/jam).
 d1 = jarak kebebasan

 d4 = jarak yang ditempuh kendaraan yang datang dari arah berlawanan

 Tabel 2.6. Besaran d1 (M).

VR (km/Jam 50 -65 65 - 80 80 - 95 95 - 110

d1 (m) 30 55 75 90

VR (km/Jam 120 100 80 60 50 40 30 20

d1 (m) 800 670 550 350 250 200 150 100

 TABEL 2.7. PANJANG JARAK PANDANG MENDAHULUI

 DAERAH UNTUK MENDAHULUL, HARUS DISEBAR DI
SEPANJANG JALAN DENGAN JUMLAH PANJANG MINIMUM 30 %
DARI PANJANG TOTAL RUAS JALAN TERSEBUT. ASUMSI YANG
DIAMBIL PADA SAAT MENENTUKAN JARAK PANDANGAN
MENDAHULUI :
1. KENDARAAN YANG DIDAHULUI KECEPATANNYA TETAP.
2. KECEPATAN KENDARAAN YANG MENDAHULUI LEBIH BESAR
DARI PADA KECEPATAN KENDARAAN YANG DIDAHULUI.
3. PERLU WAKTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENDAHULUI BILA
RUANG UNTUK MENDAHULUI TELAH TERCAPAI.
4. APABILA START TERLAMBAT PADA SAAT MENYIAP , HARUS
KEMBALI KE JALUR, DAN KECEPATAN RATA-RATA SAAT
MENDAHULUI 15 KM/JAM LEBIH BESAR DARI PADA
KENDARAAN YANG DIDAHULUI.
5. PADA SAAT KEMBALI KE JALUR SEMULA PERLU JARAK
DENGAN KENDARAAN YANG ARAHNYA BERLAWANAN.
MENGUKUR JARAK PANDANGAN.
 JARAK PANDANGAN DIUKUR DARI TINGGI MATA
PENGEMUDI KE PUNCAK SEBUAH OBYEK.
 UNTUK PANDANGAN HENTI
TINGGI MATA = 100 Cm
TINGGI OBYEK = 15 Cm.
 UNTUK JARAK PANDANGAN MENDAHULUI
TINGGI MATA = 100 Cm
TINGGI OBYEK = 100 Cm.
CONTOH
DIKETAHUI
KECEPATAN RENC
= 60 KM/JAM
MAKA :
KOEF GESEK
DIDAPAT : 0,33
CONTOH
DIKETAHUI
KECEPATAN RENC =
60 KM/JAM
MAKA :
DIDAPAT t1 : 3,5 dtk
DAN t2 = 9,5 dtk
CONTOH
DIKETAHUI
KECEPATAN RENC
= 60 KM/JAM
MAKA :
a DIDAPAT : 2,27
CONTOH SOAL
 DIKETAHUI SATU RUAS JALAN RAYA KELAS II,
HITUNGLAH BERAPA JARAK PANDANG HENTI
APABILA KECEPATAN RENCANA (VR) ADALAH = 70
KM/JAM. KOEFISIEN GESEK (f) = 0,40 SEDANGKAN
WAKTU TANGGAP DIAMBIL 2,5 DETIK
 PENYELESAIAAN
D = Jht + Jhr
VR2 702
 Jh = 0,278 VR . T + -------- = 0,278 x 70 x 2,5 + ----------
-
254 f 254 x 0,40
Jh = 97 meter
  Bila jalan tersebut berda di pendakian 8 %
maka
VR2 702
Jh = 0,278VR.T + ----------- = 0,278 x 70 x 2,5 + --------------------
254 ( f ± L) 254(0,40-0,08 )
Jh = 89 meter

SELANJUTNYA MENGHITUNG JARAK PANDANG MENYIAP

JD = D1 + D2 + D3 + D4

T1 = 2,12 + 0,026 VR = 2,12 + 0.026 x 70 = 3,94 det.

a = 2,052 + 0,0036.Vr = 2,052 + 0,0036 x 70 = 2.304

a T1 2,304 x 3,94
d1 = 0,278 T1 ( VR - m + --------) = 0,278 x 3,94 ( 70 – 15 + ------------------ )
2 2
d1 = 59 meter.
T2 = 6,56 + 0,048 VR, = 6,56 + 0,048 x 70 = 9,92 det

 d2 = 0,278 VR T2. = 0,278 x 70 x 9,92

 d2 = 193 m
 d3 = Diambil antara 30 - 100 meter.
 d3 = 50 meter
 d4 = 2/3 d2.
 d4 = 2/3 x 193 = 128 meter
JD = D1 + D2 + D3 + D4
JD = 59 + 193 + 50 + 128 = 430 METER