Anda di halaman 1dari 32

PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Beberapa parameter perencanaan yaitu


1. Kendaraan rencana,
2. Kecepatan rencana,
3. Volume & kapasitas jalan, dan
4. Tingkat pelayanan yang diberikan oleh jalan tersebut.

Parameter-parameter merupakan penentu tingkat kenyamanan dan


keamanan yang dihasilkan oleh suatu bentuk geometrik jalan.

Berdasarkan bentuk, ukuran, dan daya dari kendaraankendaraan yang


mempergunakan jalan, dapat dikelompokkan menjadi: mobil penumpang,
bus/truk, semi trailer, trailer.
Untuk perencanaan, setiap kelompok diwakili oleh satu
ukuran standar, dan disebut sebagai kendaraan
rencana. Ukuran kendaraan rencana untuk masing-
masing kelompok adalah ukuran terbesar yang
mewakili kelompoknya.

Kendaraan rencana adalah kendaraan yang


merupakan wakil dari kelompoknya, dipergunakan
untuk merencanakan bagian-bagian dari jalan.
Untuk perencanaan geometrik jalan, ukuran lebar
kendaraan rencana akan, mempengaruhi lebar lajur
yang dibutuhkan.
Sifat membelok kendaraan akan mempengaruhi
perencanaan tikungan, dan lebar median dimana mobil
diperkenankan untuk memutar (U turn).
Daya kendaraan akan mempengaruhi tingkat kelandaian
yang dipilih, dan tinggi tempat duduk pengemudi akan
mempengaruhi jarak pandengan pengemudi.
Kendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar
perencanaan geometrik jalan ditentukan oleh fungsi jalan
dan jenis kendaraan dominan yang memakai jalan
tersebut. Pertimbangan biaya tentu juga ikut menentukan
kendaraan rencana yang dipilih sebagai kriteria
perencanaan
KECEPATAN
Kecepatan adalah besaran yang menunjukkan jarak yang
ditempuh kendaraan dibagi waktu tempuh. Biasanya
dinyatakan dalam km/jam. Perencanaan jalan yang baik
tentu saja haruslah berdasarkan kecepatan yang dipilih dari
keyakinan bahwa kecepatan tersebut sesuai dengan kondisi
dan fungsi jalan yang diharapkan.

Kecepatan rencana
Kecepatan rencana adalah kecepatan yang dipilih untuk
keperluan perencanaan setiap bagian jalan raya seperti
tikungan, kemiringan jalan, jarak pandang dan lain-lain.
Kecepatan yang dipilih tersebut adalah kecepatan tertinggi
menerus dimana kendaraan dapat berjalan dengan aman.
KLASIFIKASI MENURUT MEDAN JALAN

No Jenis Medan Notasi Kemiringan


Medan (%)
1 Datar D <3
2 Perbukitan B 3-25
3 Pegunungan G >25

BAGAIMANA MENENTUKAN TIPE


MEDAN JALAN ?
100 Beda Tinggi
Kelandaian (%) = X 100%
Jarak

5m
Kelandaian (%) = X 100%
200 m

= 2,5 %

95

PETA KONTUR
VOLUME RUAS
Sebagai pengukur jumlah dari arus lalu lintas digunakan
“Volume". Volume lalu lintas menunjukkan jumlah
kendaraan yang melintasi satu titik penampang jalan
dalam satu satuan waktu (hari, jam, menit)

Volume lalu lintas yang tinggi membutuhkan lebar


perkerasan jalan yang lebih lebar, sehingga tercipta
kenyamanan dan keamanan. Sebaliknya jalan yang terlalu
lebar untuk volume lalu lintas rendah cenderung
membahayakan karna pengemudi cenderung
mengemudikan kendaraannya pada kecepatan yang lebih
tinggi sedangkan kondisi jalan belum tentu memungkinkan.
Kapasitas
Kapasitas adalah jumlah kendaraan maksimum
yang dapat melewati suatu penampang jalan pada
jalur jalan selama 1 jam dengan kondisi serta arus
lalu-lintas tertentu.

Kinerja Ruas Jalan

Volume Lalu lintas (smp/jam)


DS =
Kapasitas Ruas (smp/jam)
PM No 96 Tahun 2015, Tingkat Pelayanan harus memenuhi Indikator:

1. Rasio antara volume dan kapasitas jalan;


2. Kecepatan yang merupakan kecepatan batas atas dan kecepatan batas
bawah yang ditetapkan berdasarkan kondisi daerah;
3. Waktu Perjalanan;
4. Kebebasan Bergerak;
5. Keamanan;
6. Keselamatan;
7. Ketertiban;
8. Kelancaran dan
9. Penilaian pengemudi terhadap kondisi arus lalu lintas.
TINGKAT PELAYANAN DITETAPKAN OLEH :
1. DIREKTUR JENDERAL : UNTUK JALAN NASIONAL
2. GUBERNUR UNTUK : JALAN PROVINSI
3. BUPATI/ WALI KOTA UNTUK JALAN LOKAL
JARAK PANDANG

Keamanan dan kenyamanan pengemudi kendaraan untuk dapat melihat dengan


jelas dan menyadari situasinya pada saat mengemudi, sangat tergantung pada
jarak yang dapat dilihat dari tempat kedudukannya. Panjang jalan di depan
kendaraan yang masih dapat dilihat dengan jelas diukur dari titik kedudukan
pengemudi, disebut jarak pandangan

Jarak pandangan berguna untuk :


Menghindarkan terjadinya tabrakan yang dapat membahayakan kendaraan
dan manusia akibat adanya benda yang berukuran cukup besar, kendaraan
yang sedang berhenti, pejalan kaki, atau hewan-hewan pada lajur jalannya
Memberi kemungkinan untuk mendahului kendaraan lain yang bergerak
dengan kecepatan lebih rendah dengan mempergunakan lajur
disebelahnya
Menambah effisiensi jalan tersebut, sehingga volume pelayanan dapat
dicapai semaksimal mungkin
Sebagai pedoman bagi pengatur lalu-lintas dalam menempatkan rambu-
rambu lalu-lintas yang diperlukan pada setiap segmen jalan

Jarak pandangan henti

Jarak pandangan henti adalah jarak yang ditempuh pengemudi untuk dapat
menghentikan kendaraannya. Guna memberikan keamanan pada pengemudi
kendaraan, maka pada setiap panjang jalan haruslah dipenuhi paling sedikit jarak
pandangan sepanjang jarak pandangan henti minimum

Jarak pandangan henti minimum adalah jarak yang ditempuh pengemudi untuk
menghentikan kendaraan yang bergerak setelah melihat adanya rintangan pada
lajur jalannya. Rintangan itu dilihat dari tempat duduk pengemudi dan setelah
menyadari adanya rintangan, pengemudi mengambil keputusan untuk berhenti
VR = Kecepatan rencana (Km/jam)
VR 2
( ) T = Waktu Tanggap, ditetapkan 2,5 detik
VR 3,6
Jh  T g = percepatan gravitasi, ditetapkan 9,8
3,6 2.g.f m/det2
f = koefisien gesekan memanjang perkerasan
jalan aspal, ditetapkan 0.35-0.55
Persamaan di atas disederhanakan menjadi:

2
VR
Jh  0,694VR  0.004
f
Dapat juga dihitung dengan rumus:

V = 60 km/jam
L = - 0.05 % (jalan menurun) V = 60 km/jam
f = 0.35 L = + 0.05 % (jalan mendaki)
t = 2,5 detik f = 0.35
t = 2,5 detik
Hitung jarak pendang henti
Hitung jarak pendang henti
D = 88,9 m
D = 77,1 m
UKURAN KENDARAAN

Anda mungkin juga menyukai