REKAYASA PONDASII
’’DAYA DUKUNG PONDASI”
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
makalah yang beijudul " Kapasitas Daya Dukung Pondasi” dengan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar
penulis menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga makalah ini menambah wawasan dan memberi
manfaat bagi pembaca.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................... 2
Daftar Isi .3
Latar Belakang.............................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 6
Kesimpulan................................................................................................................... ....32
3
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Secara umum pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi
untuk meneruskan beban-beban pada struktur atas ke tanah, fungsi ini dapat berlaku secara baik bila
kestabilan pondasi terhadap efek guling, geser, penurunan dan daya dukung tanah terpenuhi.
Meskipun kondisi lapisan tanah sangat bervariasi yang membutuhkan banyak kemungkinan
perencanaan pondasi.
4
PEMBAHASAN
2.2 Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dagkal
2.2.1.1 Umum
disebut pionir dan paling terkenal oleh Terzaghi (1943), kemudian disusul
- Terzaghi
-Meyerhof
-Hansen
yDf
5
c. Membagi distribusi tegangan dibawah pondasi menjadi 3
persamaan Coulomb :
dimensi.
sama.
pondasi
'san Teori
M«y*rhef
GGambar 2.2
6
Zone tegangan Terzaghi
Dari gambar dapat dilihat bahwa beban yang bekeija pada tanah mengakibatkan
- Zone I
- Sepasang Zone II
Zone I
Zone yang langsung dibawah pondasi dicegah untuk bergerak latera oleh gaya
friksi dan adhesi antara tanah dan dasar pondasi. Jadi boleh dikatakan zone I tetap
dalam keadaan keseimbangan elastis, dan bekeija sebagai bagian dari pondasi.
Batasan adalah ab dan ac yang dianggapan suatu bidang datar dengan sudut yang
Zone II
Disebut sebagai zone dari geser radial, karena pada zone ini terbentuk dari satu
set gaya-gaya geser radial dengan ujung dari dasar pondasi sebagai titik pusat spiral
Zone III
Disebut zone dari gaya linier, batas dari zone III ini dengan horizontal bersudut 45° - 0/2
(gambar 2.2 yg dibatasi bidang cde. Seperti yang diterangkan anggapan/dasar teori maka bidang
tegangan adalah bidang logsor yang hanya sampai daerah ec. Hal ini mengakibatkan tegangan
geser di atas bidang horizontal tidak ada dan diganti dengann beban sebesar q = yDf Akibat beban
ini maka pondasi cenderung untuk mendorong segi tiga ABC kebawah dengan pergerakan lateral
Pergerakan lateral ini akan ditahan oleh gaya-gaya yang bekeija pada bidang ab dan ac.
Gaya-gaya tersebut adalah:
-Gaya kohesi c x
-Gaya kohesi c x
Apabila dianggap bidang ab dan ac memotong bidang horizontal dengan <0, maka tekanan
Tepat sebelum runtuh, keseimbangan gaya verticsl teij sdi dengan gaya- gaya sebagai berikut:
Gaya-gaya kebawah,
1. Beban = quit. B = q f. B
=% yB2 tan(/)
Atau
1. P py: Yaitu total tekanan aktif yang diproduksi oleh shear zone (daerah geser)
a.c.e.d
2 Ppc : Yaitu total tekanan pasif yang diproduksi oleh kohesi tanah.
Apabila tiga komponen pembentuk total tekanan pasif Pp ini dihitung secara terpisah
maka:
Apabila diambil :
Rumus ini digunakan untuk menghitung pondasi menerus untuk pondasi lainnya
Dimana,
Nq = ------------ - ---------------
2 cos2 (45° + 0/2)
tan 0 f Kpy
Ny = -------- ---------------- 1
2 J cos20
Tabel 2.2
Tipe Pondasi Sc s?
Strip
1 1
Round 1.3
0.6
Square 1.3
0.8
Harga Nc, Nq, Ny
b. Tabel, dapat dilihat pada table 2.3 Faktor Kapasitas Daya Dukung Pondasi
Terzaghi
c. Grafis, dpt dilihat pada gambar 2.4, perlu diperhatikan pada cara grafis untuk
0. deg Nt Nq N7 h
+ 15.JC + 1
2.2.1.3.1 Umum
Dari persamaan (2.7) dapat dilihat bahwa analisis kapasitas daya dukung
Terzaghi hanya dipengaruhi factor bentuk pondasi di samping factor sifat-sifat tanah.
factor pembebanan. Dibedakan kapasitas daya dukung pondasi dangkal akibat beban
vertical dan akibat berinteraksi. Sehingga kapasitas daya dukung Meyerhof ditinjau
dari factor yang berpengaruh pada analisis kapasitas daya dukung, lebih lengkap
pondasi dalam.
1. pengaruh dari resultan tanah bgf diberikan oleh gaya P.o dan gaya tangen sial so
3. Sedang gaya P.o dan S.o disebut aquivalent free surface streses
Mayerhof
c s = sp = l 0=0
Dept : c Dr ,=1 + 0.2 Any 0
d =dp = 1 + 0,"_ K,,^- 0 > 10
dc =dp = 1 0=0
Inclination : ip ==( 1 - )2 Any 0
ip
0>0
0=0
Where Kp = 1.2n2 (45 + 0/2) 25 on Fig 4.2
0 = angle of resultant messured iTom veticai without a sign B, Z D = previously denoed
2.2.1.3.1 Umum
adalah yang terlengkap Faktor-faktor yang tidak diperhitungkan oleh Terzaghi dan
Meyerhof adalah permukaan tanah gl (ground factors). Dan pengaruh inklinasi dasar
dengan para peneliti lain seperti, De Beer (1970) dan Vesic (1973)
Dimana,
Nc, Nq, Ny =factor kapasitas daya dukung
Sc, Sq, SY =factor bentuk pondasi, tanda akses khusus untuk tanah
kohesif
dc, dq, dy =factor kedalaman pondasi, tanda akses khusus untuk tanah
kohesif
i c, iq, iy =factor inclinasi pembebanan, tanda khusus untuk tanah
kohesif
=factor kemiringan permukaan tanah, tanda aksen khusus untuk
gc, gq, gY
tanah kohesif
c =cohesi
Su =Cu = qu/2
‘Y = berat isi tanah
B = dimensi pondasi
q = yDf = E effective over burden pressure
Pada persamaan (2.7) dan (2.8) dari Hansen No, Nq dan Ny, berbesa
2.3.1 Umum
Kapasitas daya dukung berkurang dengan adanya muka air tanah yang tinggi.
Hal ini disebabkan karena berkurangnya overburden pressure dan rusaknya ikatan kohesi
keberadaan muka air tanah dihubungkan dengan dimensi atau lebar pondasi B.
Letak ,ika air tanah (m.a.t) di dalam perhitungan kapasitas daya dukung
berpengaruh untuk penentuan besaran berat isi y. Besaran gama yang digunakan dapat
berupa y total, yang terendam sepenuhnya = yb atau y yang merupakan transisi dari yb
dan y total.
Daerah Zw > B
Muka air tanah jika berada pada daerah ini tidak berpengaruh pada penggunaan
‘y = yt = ym ........................................................ (2.10)
Dimana, yb = y - y w
Daerah Zw < 0
‘Y = yb........................................................................................ (2.13)
Contoh penggunaan cara praktis, para persamaan Terzaghi table (2.1) untuk
Untuk Zw > B,
harga yb = y = y - yw
berlapis-lapis maka
Maka,
Mi s sal untuk muka air tanah dimana Zw beijarak a dari dasar pondasi, persamaan
2.4 PENURUNAN
2.4.1 Umum
yang kompresibel adalah lempung, lanau lempung atau lempung lanau yang
2.4.2 KONSOLIDASI
-kompresibitas tanah
-Permeabilitas tanah
- Konsolidasi drainase di atas dan dibawah lapisan tanah kompresible Untuk bias
mampat, air yang ada didalampori tanah dan sifat kompresibelitas tanah.
Pasir adalah tanah yang sangat permeable dan tanah yang tidak kompresible,
Lempung yang kapasitas air banyak adalah tanah yang rapat air dan bersifat
sangat kompresible sehingga penurunan yang teijadi bias bertahun- tahun dan
telah berpuluh-puluh tahun memikul beban berat sendiri sari tanah yang ada di
Po = ho y
Po ho
.........
Adalah tanah yang pernah ,mengalami konsolidasi oleh beban yang lebih
besar dari pada tekanan efektif yang ada sekarang. Misalnya suatu bukit yang
mengalami logsor.
Tekanan prakonsolidasi = Pc = hc y
beratnya sendiri
7
H2 MAT
P—
karena adanya tambahan tekanan efektif perlu dihitung jika dijumpai lapisan kompresibel
yang terdapat dibawah pondasi di antara dasar pondasi sampai kedalaman sekitar dua kali
lebar pondasi. Tambahan rekanan efektif dihitung berdasarkan teori penyebaran tekanan.
teijadi penurunan yang berkurang adalah volume porinya sehingga angka pori
berkurang. Karena luas datar A suatu satuan luas, maka pada gambar V menjadi H,
Vs = hs, dan
........................... (2.18)
atau
....................... (2.19)
atau
Menurut definisi
av mv =
a + eo
eo - el dimana : av = ~~m—
AP
eo - el
maka: mv =
AP(1 + eo)
(2.20)
dari rumus 1 :
eo - el
AP
1 + eo
atau S = H mv AP
kapasitas daya dukung pondasi dangkal, yang dapat disebut pionir dan paling terkenal oleh
• Terzaghi
• Meyerhof
• Hansen