Anda di halaman 1dari 7

Nama : Hasan Basri Hari : Jumat

ANGKATAN : 57 Tanggal : 22 September 2023


Mata Kuliah : Pondasi Dosen : Ibu Ir. Sudarwati, MM

TUGAS KE 3 PONDASI.

- Buatlah rangkuman yang mudah dipahami tentang Daya Dukung Tanah. Terkait dengan
Teori Terzaghi berdasarkan bentuk pondasi persegi,bulat dan lajur.

Selamat mengerjakan.

Jawaban :

DAYA DUKUNG TANAH

1. Pengertian
 Analisis daya dukung tanah (bearing Capacity) mempelajari kemampuan tanah dalam
mendukung beban pondasi dan struktur yang terletak di atasnya.
 Daya dukung tanah menyatakan tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat
pembebanan yaitu tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh tanah di sepanjang bidang-
bidang gesernya.
 Perancangan pondasi harus mempertimbangkan adanya keruntuhan geser dan penurunan
yang berlebihan.
 Untuk itu perlu dipenuhi dua kriteria, yaitu: kriteria stabilitas dan kriteria penurunan.

2. Analisa Terazghi
Analisis kapasitas dukung dari Terzaghi (1943). Sebetulnya analisis kapasitas daya dukung
Terzaghi merupakan perkembangan dari analisis kapasitas daya dukung Prandtl (1920), yang
menganggap bahwa tanah adalah plastik ideal (berdasarkan teori plastisitas) dan didasarkan
pada anggapan-anggapan sebagai berikut:
a. Pondasi berbentuk memanjang tak terhingga
b. Tanah di bawah dasar pondasi homogen.
c. Berat tanah di atas dasar pondasi digantikan dengan beban terbagi rata sebesar Po = Df
ɤ, dengan Df adalah kedalaman dasar pondasi dan ɤ adalah berat volume tanah di atas
dasar pondasi.
d. Tahanan geser tanah di atas dasar pondasi diabaikan.
e. Dasar pondasi kasar.
f. Bidang keruntuhan terdiri dari lengkung spiral logaritmis dan linier.
g. Baji tanah yang terbentuk di dasar pondasi dalam kedudukan elastis dan bergerak
bersama-sama dengan dasar pondasi.
h. Pertemuan antarasisi baji dan dasar pondasi membentuk sudut sebesar sudut gesek
dalam tanah (φ).
i. Berlaku prinsip superposisi.

3. Analisis Terazghi Lanjutan


Menurut Terzaghi suatu pondasi dangkal ditentukan dari:
Df  B
Dimana: Df : kedalaman pondasi dangkal dari permukaan tanah.
B : lebar pondasi

Dari Gambar 2.1a, dapat dilihat bahwa beban yang bekerja pada tanah mengakibatkan
pembagian zone tegangan dalam:
- Zone I
- Sepasang zone II
- Sepasang zone III
Apabila bagian bawah pondasi mulai akan turun, maka:
Zone I
Zone yang langsung di bawah pondasi dicegah untuk bergerak lateral oleh gaya friksi
dan adhesi antara tanah dan dasar pondasi. Jadi boleh dikatakan zone I tetap dalam keadaan
keseimbangan elastis, dan bekerja sebagai bagian dari pondasi.
Batasnya adalah DA dan DC yang dianggap suatu bidang permukaan datar dengan
sudut yang dibuat dengan bidang horizontal  = , lihat Gambar 2.1b.
Zone II
Disebut zone dari geser radial, karena pada zone ini terbentuk dari satu set gaya-gaya
geser radial dengan ujung dari dasar pondasi sebagai titik pusat spiral logaritma yang
membentuk gaya geser radial tadi. Pada Gambar 2.1, zone yang dibatasi DAF.
Zone III
Disebut zone dari gaya geser linier. Batas dari zone III ini dengan horizontal bersudut
45- /2. Pada Gambar 2.1, adalah zone yang dibatasi oleh bidang AFH. Seperti yang
diterangkan dalam anggapan/dasar teori maka bidang tegangan adalah bidang longsor yang
hanya sampai daerah HA. Hal ini mengakibatkan tegangan geser di atas bidang horizontal
tidak ada dan diganti dengan beban sebesar q =  Df .
Akibat beban ini maka pondasi cenderung untuk mendorong segi tiga ADC kebawah
dengan pegerakan lateral (lateral Displacement) dari zone I dan Zone II.
Pada bidang DA dan DC. Gaya-gaya tersebut adalah:
a. Resultante dari tekanan pasif PP dan
b. Total cohesi yang bekerja sepanjang bidang DA dan DC yang terdiri dari:
- gaya kohesi c x DA
- gaya kohesi c x DC

Apabila dianggap bidang DA dan DC memotong bidang horizontal dengan , maka
tekanan pasif PP bekerja tegak lurus.
Tepat sebelum runtuh, keseimbangan gaya vertikal terjadi dengan gaya-gaya sebagai
berikut:
Gaya-gaya ke bawah:
1. Beban = qult B = qf B
2. Berat segi tiga gaya =
Gambar 2.1.b: Zone I dari zone keruntuhan Terzaghi tan 2 1 2 B

Gaya-gaya ke atas,
1. Adalah resultante tekanan pasif PP pada bidang DA dan DC.
2. Komponen vertikal gaya kohesi yang bekerja pada bidang ab dan ac.
Panjang DA = panjang DC =
Sehingga komponen vertikal dari gaya kohesi pada bidang DA dan DC adalah:
Persamaan keseimbangan menjadi:

Menurut Terzaghi sebetulnya total tekanan pasif PP dapat dibagi dalam tiga komponen:

1. PP  : yaitu total tekanan aktif yang diproduksi oleh shear zone (daerah geser) DAHF.
2. PPC : yaitu total tekanan pasif yang diproduksi oleh kohesi tanah.
3. Ppq : yaitu total tekanan pasif yang diproduksi oleh muatan.

Apabila tiga komponen pembentuk total tekanan pasif PP ini dihitung secara terpisah maka:

Persamaan 2.7 menjadi persamaan untuk pondasi menerus (continous footing).


Untuk bentuk pondasi lainnya Persamaan 2.7 dapat dilihat pada Tabel 2.1
Dari Tabel 2.1, Nq, Nq, , N disebut faktor kapasitas daya dukung (Terzaghi bearing capacity
factors) yang merupakan fungsi sudut geser dalam (fungsi ).
Harga Nc, Nq, N Terzaghi bisa didapat dari:

a. Analitis: Dengan memasukkan harga  tanah pada Persamaan 2.8.


b. Tabel, dapat dilihat pada Tabel 2.2

c. Grafis, dapat dilihat pada Gambar 2.2. Perlu diperhatikan pada cara grafis untuk  = 0
harga Nc= 5,4 , Nq = 1 dan N = 0.
Pada Gambar (2.2) tanda aksen menandakan untuk keadaan local shear failure.

Anda mungkin juga menyukai