MODUL 5
PEMBEBANAN EKSENTRIS
DAN MIRING
1. PEMBEBANAN EKSENTRIS
qu = Requ (1)
dengan :
qu' = daya dukung ultimit pada pembebanan vertikal-eksentris.
Re = faktor reduksi akibat pembebanan eksentris.
qu = daya dukung ultimit pada pembebanan vertikal di pusat fondasi.
Dari Gambar .1b terlihat bahwa jika e/B = 0,5 daya dukung ultimit sama dengan
nol (Re = 0). jika e/B = 0 atau beban vertikal di pusat fondasi, daya dukung ultimit
menjadi bernilai penuh (Re = 1).
Meyerhof (1953) menganggap bahwa pengaruh eksentrisitas beban pada daya dukung
adalah mereduksi dimensi fondasinya. Bila area fondasi sebenarnya berukuran B dan L,
akibat, pengaruh beban yang eksentris, Meyerhof memberikan koreksi untuk lebar dan
(1) Jika beban eksentris pada arah lebarnya, lebar efektif fondasi dinyatakan oleh:
B' = B - 2ex, dengan L' = L (2a)
(2) Jika beban eksentris pada arah memanjangnya, panjang efektif fondasi
dinyatakan oleh:
L = L - 2ey, dengan B' = B (2b)
dengan ex, dan ey berturut-turut adalah, eksentrisitas resultan beban pada arah x
dan y.
Jika eksentrisitas beban dua arah, yaitu ex dan ey, maka lebar efektif fondasi (B')
ditentukan sedmikian hingga resultan beban terletak di pusat berat area efektif A'
(Gambar 2b). Komponen vertikal beban total (P') yang didukung oleh fondasi dengan
beban eksentris dinyatakan oleh:
dengan A'adalah luas efektif dengan sisi terpanjang L', sedemikian hingga pusat
beratnya berimpit dengan garis kerja resualtan beban fondasi. Dalam hal ini,
didefinisikan lebar efektif B' = A/L'. Dalam Persamaan (5. 3 ), bila hitungannya dalam
tinjauan daya dukung ultimit neto (qun), beban yang terhitung merupakan beban ultimit
netto.
Soal :
1. Fondasi telapak terletak pada tanah lempung jenuh dengan berat volume 20
kN/m3. Dari uji tekan bebas didapat kohesi undrained rata-rata di bawah dasar
fondasi cu = 60 kN/m2. Ukuran fondasi 1,5 m x 3 m terletak pada kedalaman 1 m.
Beban kolom vertical dan eksentris sebesar 300 kN, dengan ex = 0,25 m dari
pusat fondasi. Bila dipakai persamaan kapasitas dukung Mayerhof, selidiki
apakah fondasi aman terhadap kapasitas dukung (F = 3) ?
2. PEMBEBANAN MIRING
Gambar 3. Gaya-gaya pada fondasi yang menimbulkan arah beban miring (Teng 1962)
a)Tanah dasar pasir, b)Tanah dasar lempung
Pv
= Ri qu (5)
B
Bila dasar fondasi miring sebesar
P
= Ri qu (6)
B
dengan
qu = daya dukung ultimit (atau daya dukung diizinkan) untuk fondasi dengan dasar
horizontal pada pembebanan vertikal.
Jika beban selain miring tapi juga eksentris, seperti yang ditunjukkan pada
gambar 6, kapasitas dukung tanah akan bergantung pada orientasi gaya-gayanya. Wack
(1961) mengamati bahwa jika miringnyabeban sedemikian sehingga arah komponen
gaya horizontal mendekati pusat fondasi (gambar 6), luas bidang longsor akan
berkurang dibandingkan bila bebannya vertical ( = 0). Sebaliknya, bila arah komponen
gaya horizontal menjauhi pusat fondasi (Gambar 3.18b), luas bidang longsor akan
bertambah dibandingkan bila bebannya vertical
1. Jika beban eksentris dan miring dengan arah komponen beban horizontal
mendekati pusat fondasi (gambar 6a), hitungan dengan mempergunakan
persamaan . A, dengan qu dihitung dari persamaan. , akan memberikan hasil
hitungan yang sangat hati-hati.
2. Jika kombinasi beban eksentris dan miring seperti yang ditunjukkan pada gambar
6b, hitungan dilakukan sebagai berikut :
a. Hitung kapasitas dukung total (P) menurut persamaan. , dengan menganggap
beban bekerja secara eksentris, namun tidak eksentris.
b. Hitung kapasitas dukung total menurut persamaan 5. Dengan menganggap
beban miring, namun tidak eksentris.
Soal :
Fondasi telapak 1,5 m x 1,5 m terletak pada lempung jenuh yang homogeny dengan
, 1 = 1,8 t/m3 , sat = kN/m3, cu = 40 kN/m2, u = 0. Fondasi pada kedalaman 1 m
dengan beban 100 kN yang miring sebesar = 15. Eksentrisitas beban P adalah ex
dan ey = 0,1 m. Selidiki apakah fondasi tersebut aman terhadap keruntuhan kapasitas
dukung.
qu = cNcq+0,5BNq (7)
dengan
qu = daya dukung ultimit.
c = kohesi.
y = berat volume tanah.
B = lebar fondasi.
Ncq , Nq = faktor-faktor daya dukung. (gambar 7)
Gambar 7. Kapasitas dukung ultimit fondasi memanjang yang terletak pada tanah miring
(Mayerhof 1957)
Faktor-faktor ini bergantung pada kemiringan lereng, posisi relatif fondasi, dan sudut
gesek dalam tanahnya ()
Soal :
Fondasi memanjang dengan lebar B 1,5 m terletak di atas lereng. Tinggi
lereng H = 5,5 m, kemiringan = 30 dan jarak tepi fondasi di atas lereng b = 2 m. Berat
volume tanah 18 kN/m3 , c = 50 kN/m2, = 30. Jika fondasi di permukaan berapakah
kapasitas dukung ultimit fondasi tersebut ?
Sumber :
Hardiyatmo, Hary Christady, Teknik Fondasi I, Edisi ke 2, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta 2002