dengan/tanpa eksentrisitas
Kolom
• Merupakan salah satu komponen struktur vertikal yang
secara khusus difungsikan untuk memikul beban aksial
tekan ( dengan atau tanpa adanya momen lentur) dan
memiliki rasio tinggi/panjang terhadap dimensi terkecilnya
sebesar 3 atau lebih.
Kuat nominal untuk kolom yang dibebani oleh beban tekan aksial
adalah :
𝑃𝑜 = 0,85𝑓′𝑐 𝐴𝑔 + 𝐴𝑠𝑡 (𝑓𝑦 − 0,85𝑓′𝑐 )
5. Hitung 𝑷𝒃 dan 𝒆𝒃
𝑃𝑏 = 𝐶𝑐 + 𝐶𝑠 − 𝑇 = 2.023.632,19 + 994.290 − 1.056.000
= 1.961.922,19 𝑁
𝑎
𝑀𝑏 = 0,85𝑓′𝑐 𝑎𝑏 𝑏 𝑑 − 2 − 𝑑′′ + 𝐴′𝑠 𝑓𝑦 − 0,85𝑓′𝑐 𝑑 − 𝑑 ′ − 𝑑′′ + 𝐴𝑠 𝑓𝑦 𝑑’’
247,35
𝑀𝑏 = 2.023.632,19 485 − − 210 + 994.290 485 − 65 − 210
2
+ 1.056.000 (210)
𝑀𝑏 = 736.787.041,15 𝑁. 𝑚𝑚 sehingga
𝑀𝑏 736.787.041,15
𝑒𝑏 = = = 375,54 𝑚𝑚
𝑃𝑏 1.961.922,19
Untuk kondisi seimbang, 𝜙 = 0,65 sehingga :
1 𝑎
𝑃𝑛 = 8.181,25𝑎 485 − − 994.290 485 − 65
710 2
𝑃𝑛 = 5.588,6𝑎 − 5,7614𝑎2 + 588.171,55
4. Samakan 𝑃𝑛 dari langkah 2 dan 3
8.181,25 𝑎 − 61.710 = 5.588,6𝑎 − 5,7614𝑎2 + 588.171,55
𝑎2 + 450𝑎 − 112.799 = 0 ----- 𝑎 = 179,26 𝑚𝑚
Sehingga
𝑃𝑛 = 8.181,25 𝑎 − 61.710= 8.181,25 179,26 − 61.710
𝑃𝑛 = 1.404.860,88 N = 1.404,86 kN
𝑀𝑛 = 𝑃𝑛 . 𝑒 = 1.404.860,88 (500) = 702.430.440= 702,43 kN.m
6. Periksa apakah tulangan tekan sudah luluh :
𝑎 179,26 𝑓𝑦 400
𝑐= = = 210,89 mm 𝜀𝑦 = = = 0,002
0,85 0,85 𝐸𝑠 200.000
𝑐 − 𝑑′ 210,89 − 65
𝜀′𝑠 = 0,003 = 0,003 = 0,00207 > 𝜀𝑦
𝑐 210,89
Tulangan tekan sudah luluh, periksa juga regangan pada tulangan tarik :
𝑑−𝑐 485 − 210,89
𝜀𝑠 = 0,003 = 0,003 = 0,0039 > 𝜀𝑦
𝑐 210,89
Apabila tulangan tekan belum luluh maka 𝑓′𝑠 dihitu ng dengan persamaan
𝑓′𝑠 = 𝜀′𝑠 𝐸𝑠 dan ulangi kembali perhitungan
1 𝑎
𝑃𝑛 = 8.181,25𝑎 485 − − 994.290 485 − 65
460 2
𝑃𝑛 = 8.625,88𝑎 − 8,8926𝑎2 + 907.830
4. Misal diasumsikan c= 338 mm, yang lebih besar daripada
𝑐𝑏 (=291 mm) maka 𝑎 = 0,85 338 = 287,3 𝑚𝑚
Sehingga
𝑃𝑛1 = 8.625,88(287,3) − 8,8926(287,3)2 +907.830
𝑃𝑛1 = 2.652.038,65 N = 2.652,04 kN
5. Hitung 𝑓𝑠 dari diagram regangan, dengan 𝑐 = 338 𝑚𝑚
485 − 338
𝑓𝑠 = 600 = 260,95 𝑀𝑃𝑎
338
𝜀𝑠 = 𝜀𝑡 = 𝑓𝑠 𝐸𝑠 = 0,0013
6. Substitusi 𝑎 = 287,3 mm dan 𝑓𝑠 =260,95 MPa ke persamaan (𝑖)
𝑃𝑛2 = 8.181,25 (287,3) + 994.290 - 2.640 260,95
= 2.655.855,13 N
Nilai ini cukup dekat 𝑃𝑛1 hanya selisih 0,14%. Pilih 𝑃𝑛 = 𝑃𝑛1 = 2.652 𝑘𝑁
𝑀𝑛 = 𝑃𝑛 . 𝑒 = 2.652 (250) = 663.000 kN.mm= 663 kN.m
7. Periksa apakah tulangan tekan benar sudah luluh, dengan
menggunakan diagram regangan
𝑐;𝑑′ 338;65
𝜀′𝑠 = 0,003 = 0,003 = 0,0024 > 𝜀𝑦 =0,002
𝑐 338
8. Tentukan nilai 𝜙, karena nilai 𝜀𝑡 = 0,0013 < 0,002 maka nilai 𝜙=0,65
𝑏ℎ𝑓′𝑐 𝐴′𝑠 𝑓𝑦
𝑃𝑛 = + 𝑒
3ℎ𝑒
2 + 1,18 (𝑑 − 𝑑′ ) + 0,5
𝑑
𝐴𝑔 𝑓′𝑐 𝐴𝑠𝑡 𝑓𝑦
𝑃𝑛 = +
9,6ℎ𝑒 3𝑒
2 + 1,18 +1
0,8ℎ + 0,67𝐷𝑠 𝐷𝑠
Dengan :
𝐴𝑔 adalah luas penampang kolom lingkaran
ℎ adalah diameter penampang
𝐷𝑠 adalah diameter susunan tulangan memanjang yang diukur hingga
pusat lingkaran
𝐴𝑠𝑡 adalah luas total tulangan memanjang
𝑒 adalah eksterisitas terhadap pusat berat plastis
Bila contoh diatas dikerjakan dengan dengan Persamaan Whitney maka akan
diperoleh hasil :
𝑃𝑛 = 2.768.672,68 N = 2.768,67 kN
Nilai ini lebih tinggi dari nilai Pn yang diperoleh dari prinsip metode
keseimbangan
DIAGRAM INTERAKSI P-M
Kapasitas suatu penampang kolom beton bertulang untuk
menahan kombinasi gaya aksial dan momen lentur dapat
dinyatakan dalam bentuk diagram interaksi P-M kolom