Anda di halaman 1dari 31

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Mata Kuliah : Mekanika Bahan


Kode : TSP – 205
SKS : 3 SKS

Kolom
Pertemuan – 14, 15
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

• TIU :
 Mahasiswa dapat melakukan analisis suatu elemen kolom dengan
berbagai kondisi tumpuan ujung

• TIK :
 memahami konsep tekuk dan stabilitas pada suatu elemen kolom
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

• Sub Pokok Bahasan :


 Tekuk dan Stabilitas
 Kolom dengan Kedua Ujung Sendi
 Kolom dengan Kondisi Tumpuan Lainnya
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Tekuk dan Stabilitas


• Struktur dapat gagal dengan berbagai cara, tergantung pada jenis
struktur, kondisi tumpuan, jenis beban dan bahan yang digunakan
• Kegagalan dapat dicegah dengan mendesain struktur tersebut
sedemikian sehingga tegangan maksimum dan perpindahan maksimum
masih berada dalam batas-batas toleransi
• Atau dikatakan bahwa strength dan stiffness adalah faktor penting
dalam desain
• Jenis kegagalan lain adalah tekuk (buckling), yang umumnya terjadi
pada komponen struktur yang panjang, langsing dan dibebani aksial
tekan
• Kolom merupakan salah satu komponen struktur yang wajib diperiksa
terhadap bahaya tekuk
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Tekuk dan Stabilitas


• Gambar di samping menunjukkan suatu
model struktur yang memikul beban tekan
• Selanjutnya model ini dianggap terdiri atas
dua batang sangat kaku AB dan BC yang
panjangnya L/2
• Kedua batang dihubungkan di B oleh
sambungan sendi dan dipertahankan pada
posisi vertikal oleh pegas rotasional dengan
kekakuan br
• Struktur tersebut diganggu dengan gaya luar
yang mengakibatkan titik B sedikit bergerak
lateral
• Kedua batang yang sangat kaku tersebut
berotasi dengan sudut q yang sangat kecil
dan timbul momen pemulih (restoring
moment) yang cenderung mengembalikan
struktur ke posisi lurus semula
• Pada saat yang sama gaya aksial tekan akan
menambah besarnya peralihan lateral
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Tekuk dan Stabilitas


• Jika gaya aksial P relatif kecil, maka aksi momen pemulih akan lebih
dominan dan struktur akan kembali ke posisi lurus  kondisi stabil
• Jika gaya aksial P besar, maka peralihan lateral di B akan bertambah dan
batang akan berotasi pada sudut yang besar dan semakin besar hingga
akhirnya struktur akan mengalami keruntuhan akibat tekuk dalam arah
lateral  kondisi tidak stabil
• Transisi antara kondisi stabil dan tidak stabil terjadi pada suatu harga
gaya aksial yang disebut beban kritis (Pcr)
• Besarnya beban kritis dapat diperoleh dengan meninjau diagram badan
bebas dari batang BC

stable unstable neutral


Jika P < Pcr Jika P > Pcr Jika P = Pcr
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Tekuk dan Stabilitas


• Batang BC mengalami gaya aksial P dan momen MB di pegas
• Momen MB sama dengan kekakuan rotasional br dikalikan dengan
sudut rotasi 2q pada pegas :
MB = 2brq
• Karena sudut q dianggap kecil, maka peralihan lateral titik B
adalah qL/2, sehingga dengan mengambil SMB = 0 diperoleh :
 qL 
M B  P   0
 2  Jika P < Pcr  kesetimbangan stabil
• Atau Jika P > Pcr  kesetimbangan tidak stabil
 PL 
 2b r  q  0 Jika P = Pcr  kesetimbangan netral
 2 

• 4b r
Sehingga Pcr 
L
stable unstable neutral
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Kolom dengan Kedua Ujung Sendi


• Untuk menentukan beban kritis dan bentuk defleksi yang berkaitan pada kolom ideal
yang berujung sendi, akan digunakan persamaan diferensial orde dua sebagai berikut :
EIv’’ = M
• Dari kesetimbangan momen di titik A diperoleh :
M + Pv = 0 atau M = − Pv
• Sehingga persamaan diferensial untuk kurva defleksi menjadi :
EIv’’ + Pv = 0
• Persamaan tersebut dapat ditulis ulang menjadi :
v’’ + k2v = 0

P P
• Dengan k2  atau k
EI EI
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Kolom dengan Kedua Ujung Sendi


• Solusi umum dari persamaan diferensial tersebut adalah :
v = C1 sin kx + C2 cos kx
• Persamaan tersebut dapat ditulis ulang menjadi :
v’’ + k2v = 0
• Untuk mengevaluasi konstanta integrasi C1 dan C2, maka dapat digunakan kondisi batas
(boundary condition) bahwa defleksi adalah nol apabila x = 0 dan x = L, atau :
v(0) = 0 dan v(L) = 0
• Kondisi pertama menghasilkan C2 = 0, sehingga persamaan menjadi :
v = C1 sin kx
• Kondisi kedua menghasilkan :
C1 sin kL = 0 C1 = 0 (solusi trivial)

sin kL = 0 (persamaan tekuk)


Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Kolom dengan Kedua Ujung Sendi


• Solusi dari persamaan sin kL = 0 adalah :
kL = np n = 1,2,3,…
• Sehingga dengan mensubstitusikan nilai k ini ke persamaan sebelumnya, akan didapat :

n 2p 2 EI
P
L2
• Rumus ini memberikan harga P yang memenuhi persamaan tekuk dan memberikan
solusi non trivial bagi persamaan diferensial
• Persamaan kurva defleksi menjadi :
npx
v  C1 sin kx  C1 sin
L
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Kolom dengan Kedua Ujung Sendi


• Beban kritis terkecil untuk kolom dengan ujung sendi diperoleh bila n = 1

p 2 EI
Pcr 
L2
• Jenis tekuk kolom yang diuraikan ini diesbut dengan tekuk Euler dan beban kritis untuk
kolom elastis ideal sering disebut beban Euler.
• Jika kolom hanya ditumpu di ujung-ujungnya dan bebas menekuk dalam arah manapun,
maka lenturan akan terjadi terhadap sumbu berat yang mempunyai momen inersia
terkecil
• Penampang di samping mempunyai momen inersia I1 lebih
besar daripada momen inersia I2
• Kolom akan menekuk dalam bidang 1-1 dan momen
inersia I2 yang lebih kecil harus digunakan dalam rumus
untuk beban kritis
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Kolom dengan Kedua Ujung Sendi


• Jika beban kritis dibagi dengan luas penampang, maka akan dapat diperoleh besarnya
tegangan kritis :

Pcr p 2 EI
 cr  
A AL2
• Dengan mengingat persamaan untuk jari-jari girasi, maka persamaan untuk tegangan
kritis dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih berguna :

p 2E
 cr 
L r 2
• Besaran L/r merupakan rasio yang tak berdimensi yang disebut dengan rasio
kelangsingan (slenderness ratio)
• Nilai rasio kelangsingan kolom berada antara 30 – 150
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

• Tegangan kritis merupakan tegangan tekan rata-rata di suatu


penampang pada saat bebannya mencapai harga kritis
• Hubungan antara L/r dan cr dapat diplot menjadi kurva Euler
• Kurva ini hanya berlaku jika tegangan kritis lebih kecil
daripada limit proporsionalnya
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Kolom dengan Kedua Ujung Sendi


Contoh 1
Sebuah kolom langsing dan panjang,
ABC, mempunyai tumpuan sendi di
kedua ujungnya dan ditekan oleh
beban aksial P. Tumpuan diberikan di
titik tengah B di dalam bidang gambar.
Namun tumpuan lateral yang tegak
lurus bidang gambar hanya diberikan
di kedua ujungnya. Kolom tersebut
terbuat dari penampang baja WF
500.200 yang mempunyai Modulus
Elastisitas E = 200 GPa dan tegangan
batas proporsional pl = 300 MPa. Ix = 47.800 cm4
Panjang total kolom adalah L = 7,50 m. Iy = 2.140 cm4
Tentukanlah beban ijin Pijin dengan A = 114,2 cm2
menggunakan faktor keamanan n =
2,5 terhadap tekuk kolom Euler.
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Jawab :
Karena kondisi tumpuannya, maka kolom ini dapat menekuk di dalam salah satu bidang lentur
utama. Pertama, kolom tersebut dapat menekuk di dalam bidang gambar, dimana jarak antara
tumpuan lateral adalah L/2 = 3,75 m, dan lenturan terjadi terhadap sumbu 2-2.
Kedua, kolom tersebut dapat menekuk tegak lurus bidang gambar dengan lenturan terhadap sumbu
1-1. Karena satu-satunya tumpuan lateral di dalam arah ini berada di kedua ujungnya, maka jarak
antara tumpuan lateral adalah L = 7,5 m
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Beban Kritis.
Jika kolom menekuk di dalam bidang gambar :

p 2 EI 2 p 2  200000  2140 10 4


Pcr    3.003.868 N = 3.003 kN
L / 22 3750 2
Jika kolom menekuk tegak lurus bidang gambar :

p 2 EI 1 p 2  200000  47.800 10 4


Pcr    16.773.940 N = 16.773 kN
L2 7500 2

Tegangan kritis

Pcr 3.003 103


 cr    262,96MPa < pl = 300 MPa (OK)
A 114,2 10 2
Beban ijin.
Pcr 3.003
Pijin    1.201,2kN
n 2,5
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Kolom dengan Kondisi Tumpuan Lainnya


• Beban kritis untuk elemen kolom seperti telah diturunkan sebelumnya,
berlaku untuk kondisi tumpuan ujung berupa sendi-sendi.
• Namun, dalam prakteknya banyak dijumpai kondisi tumpuan lainnya
seperti jepit, bebas, dan tumpuan elastis.
• Beban kritis untuk masing-masing jenis kondisi tumpuan dapat dicari
dengan prosedur yang sama dengan cara analisis kolom berujung
sendi, yaitu dengan menggunakan persamaan diferensial
• Hasil analisis beberapa jenis tumpuan dasar yang sering dijumpai,
ditampilkan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Kolom dengan Kondisi Tumpuan Lainnya


Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Kolom dengan Kedua Ujung Sendi


Contoh 2
Platform pemandangan di sebuah taman
satwa liar dipikul oleh sederetan kolom pipa
aluminium yang mempunyai panjang L = 3,25
m dan diameter luar d = 100 mm. Dasar kolom
itu ditanam di pondasi telapak beton dan
ujung atasnya ditahan secara lateral oleh
platform. Kolom didesain untuk memikul
beban tekan P = 100 kN. Tentukanlah tebal
minimum t yang diperlukan jika faktor
keamanan terhadap tekuk Euler n = 3.
Gunakan nilai E = 72 GPa dan pl = 480 MPa
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Jawab :
Untuk kolom berujung jepit-sendi, beban kritisnya adalah :

2,046p 2 EI
Pcr  (a)
L2
Dengan I adalah momen inersia penampang lingkaran berlubang :

I
p
64
d 4
 d  2t 
4

Dengan mensubstitusikan d = 100 mm (atau 0,1 m), diperoleh :

I
p
64
0,1 4
 0,1  2t 
4
 (b)

Karena beban per kolom adalah 100 kN dan faktor keamanan adalah 3, maka tiap kolom harus didesain terhadap beban kritis
Pcr = nP = 3(100) = 300 kN (c)
Substitusikan persamaan (b) dan (c) ke dalam persamaan (a) sehingga diperoleh :

300.000 
2,046p 2  72 109 p
3,25 2

64

0,14  0,1  2t 4 
Jika diselesaikan, akan diperoleh t = 0,006825 m. Sehingga tebal minimum yang dibutuhkan kolom adalah
tmin = 6,83 mm
Soal 6.1 – 6.8
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

• Sub Pokok Bahasan :


 Kolom dengan Beban Aksial Eksentris
 Rumus Sekan untuk Kolom
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Kolom dengan Beban Aksial Eksentris


• Apabila beban aksial tekan P, diterapkan pada suatu elemen kolom,
dengan eksentrisitas kecil e yang diukur dari sumbu kolom, maka pada
kolom tersebut akan memikul momen lentur Mo yang besarnya sama
dengan P dikali eksentrisitas (Mo = Pe)
• Momen lentur di kolom pada jarak x dari ujung
bawah adalah :
EIv’’ = M = Pe – Pv
• Persamaan diferensial kurva defleksi adalah :
v’’ + k2v = k2e
• Dengan k2 = P/EI, maka solusi umum persamaan :
v = C1 sin kx + C2 cos kx + e
P
k2 
EI
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Kolom dengan Beban Aksial Eksentris


• Dengan menggunakan kondisi batas :
v(0) = 0 dan v(L) = 0
• Maka persamaan kurva defleksi menjadi :
 kL 
v  etan sin kx  cos kx  1
 2 

• Karena kedua ujungnya sendi, maka beban kritis akan sama dengan :
p 2 EI
Pcr 
L2
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Kolom dengan Beban Aksial Eksentris


• Defleksi maksimum terjadi di x = L/2, yaitu sebesar :

 kL    p P  
  1
  e sec  1  e sec 
 2    2 Pcr  

• Yang memberikan momen maksimum sebesar :


p 
 Pe     Pe  sec
kL P
M maks  Pe  sec 

2 2 Pcr 
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Contoh 3
Batang perunggu AB menonjol dari sisi mesin besar dibebani gaya P = 6.500
N yang bekerja dengan eksentrisitas e = 11,5 mm. Batang tersebut
mempunyai penampang persegi panjang dengan dimensi h = 30 mm dan b
= 15 mm. Berapakah panjang batang Lmaks yang diijinkan jika defleksi di
ujung dibatasi sebesar 3 mm? (gunakan Eperunggu = 110 GPa)
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Jawab :
Untuk kolom berujung jepit-bebas, beban kritisnya adalah :

p 2 EI
Pcr  (a)
4L2
30 153
Dengan momen inersia terhadap sumbu lenturnya : I  8.437 ,5mm 4
12
p 2110.000  8.437 ,5 2.290.056.646,19
Sehingga beban kritisnya : Pcr   (L dalam mm)
4 L 2
L2
 p P  
Defleksi di ujung batang adalah :   e  sec   1

 2 Pcr  
Substitusikan nilai yang diketahui, sehingga didapat persamaan :

 p 6.500  L2  
3  11,5 sec   1
  2 2.290.056.646,19  


1,261  sec 8,4237 10 4 p  L 
Diperoleh L = 247,57 mm, atau digunakan Lmaks = 245 mm.
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Rumus Sekan Untuk Kolom


• Tegangan maksimum di kolom dengan beban aksial eksentris terjadi di
penampang di mana defleksi dan momen lentur mempunyai harga
terbesar, yaitu di titik tengah.
• Pada penampang ini bekerja gaya tekan P dan momen lentur Mmaks
yang menimbulkan tegangan tekan maksimum sebesar :
P M maks  c
 maks  
A I

• Momen lentur maksimum, seperti dituliskan sebelumnya :


p P   L P 
M maks  Pe  sec  atau M maks  Pe  sec 
2 Pcr 
  2r EA 
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Rumus Sekan Untuk Kolom


• Dengan mensubstitusikan Mmaks ke dalam persamaan untuk tegangan,
maka diperoleh besarnya tegangan maksimum sebagai berikut :

P  ec  L P 
 maks  1  sec 
A  r 2  2r EA 

• Persamaan ini dikenal dengan rumus sekan (secant formula) untuk


kolom yang dibebani secara eksentris dengan kedua ujung sendi.
• Besaran (ec/r2) dikenal sebagai rasio eksentrisitas
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Rumus Sekan Untuk Kolom


Contoh 4
Sebuah kolom dengan profil sayap lebar
W350.350 ditumpu sendi di kedua ujungnya
dan mempunyai panjang 7,50 m. Kolom
tersebut memikul beban sentris P1 = 1.400
kN dan beban eksentris P2 = 175 kN. Lentur
terjadi terhadap sumbu 1-1 penampang,
dan beban eksentris bekerja pada sumbu 2-
2 pada jarak 340 mm dari pusat berat C.
Dengan menggunakan rumus sekan dan
mengasumsikan E = 205 GPa hitunglah
A= 173,9 cm2
tegangan tekan maksimum di kolom
r1 = 15,20 cm
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Jawab :
Kedua beban P1 dan P2 secara statik adalah ekivalen dengan satu beban P = 1.575 kN yang bekerja dengan
eksentrisitas e. Besar eksentrisitas e dihitung terhadap sumbu beban P 1 adalah :
P2  340
e  37 ,78mm
P1  P2

Suku-suku berikut diperlukan di dalam rumus sekan :


ec 37 ,78 175
  0 ,286
r2 152 2
P 1.400  1751.000 L 7.500
  90,57MPa   24 ,67
A 173,9 10 2 2r 2 152
P 1.575 1.000
  4 ,418 10 4
EA 205.000 173,9 10 2

Substitusikan ke rumus Sekan :

P  ec  L P     116,47MPa
 maks  1  2 sec   90,57 1  0,286 sec 24,67  4,418 10  4 
A  r  2r EA    

Soal 6.9 – 6.14

Anda mungkin juga menyukai