Anda di halaman 1dari 10

Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.

B. PELAT DUA ARAH

Pelat dua arah adalah pelat yang didukung pada keempat sisinya, sehingga lenturan

terjadi dalam dua arah. Pelat Dua arah mempunyai angka perbandingan antara bentang yang

panjang dengan bentang yang pendek lebih kecil 2,0. Atau Ly/Lx < 2. Pada Pelat Dua Arah,

momen yang yang diperhitungkan dalam dua arah.

Jenis pelat dua arah :


1. Pelat lantai dengan balok-balok

2. Pelat lantai cendawan

St

Struktur Beton Bertulang II _ 17


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

3. Pelat lantai datar

4. Pelat Kolom

Beberapa Metode Analisis Struktur Pelat Dua Arah,diantaranya :

1. Metode Koefisien Momen


2. Metode Disain Langsung (Direct Design Method)
3. Metode portal ekivalen (Equivalent Frame Method)
4. Metode garis luluh (Yield line theory)

METODE KOEFISIEN MOMEN (Pendekatan PBI 71)

Anggapan Tumpuan

1. Terletak bebas, hal ini terjadi apabila pelat dapat berotasi bebas pada tumpuannya.

pelat St

sebelum berotasi

Balok tepi

Pelat setelah berotasi

Balok tepi

Struktur Beton Bertulang II _ 18


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

pelat

balok

pelat

balok

2. Terjepit elastis, terjadi apabila pelat pada tumpuan merupakan satu kesatuan dengan
balok pemikul yang relative tidak terlalu kaku, sehingga memungkinkan terjadi rotasi.

3. Terjepit penuh, hal ini terjadi apabila penampang pelat diatas tumpuan tidak dapat
berotasi akibat beban, misalnya pada balok pemikul yang relative kaku atau pada kondisi
pelat yang simetris.

pelat

kaku
St

Struktur Beton Bertulang II _ 19


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

A. Pembebanan Pelat Lantai Gedung

Beban mati:

1. Berat sendiri pelat


2. Berat sendiri keramik
3. Berat sendiri spesi
4. Berat sendiri gantungan/langit-langit

Yang termasuk beban mati diantaranya sebagai berikut :

St

Struktur Beton Bertulang II _ 20


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

Untuk Komponen Gedung :

St

Struktur Beton Bertulang II _ 21


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

Beban hidup

Sesuai dengan peraturan pembebanan sebagai berikut :

Cat. : Beban hidup pada Atap dan / atau bagian atap serta Struktur Tudung (canopy) yang
St
dapat dicapai dan dibebani oleh orang, hrus diambil minimum sebesar 100kg/m2.

Struktur Beton Bertulang II _ 22


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

B. Persyaratan Tebal Pelat Lantai Dua Arah :

1. Tebal minimum pelat tanpa balok


 Pelat tanpa penebalan (drop panel) = 120 mm
 Pelat dengan penebalan = 100 mm

2. Tebal minimum pelat dengan balok, ada beberpa cara :


a. Sama dengan Pelat Satu Arah
b. Pelat tidak boleh kurang dari :

((
(mm) atau

( )
(mm)

Dan Pelat tidak boleh lebih dari :

( )

Dimana :
ln = bentang bersih terbesar antara kedua arah

perbandingan bentang bersih terpanjang dengan bentang bersih terpendek pada panel
yang ditinjau

cat. : Tebal Pelat minimum = 90cm

St
C. Menentukan Momen

Dalam PBI 71 diberikan table koefisien momen lentur dari masing-masing arah sisi pelat.

Setiap panel dianalisis tersendiri berdasarkan kondisi tumpuan bagian tepinya. Ada 9 set

koefisien momen yang sesuai untuk Sembilan kondisi pelat sebagai berikut :

Struktur Beton Bertulang II _ 23


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

Mtx

lx Mly Mty

Mlx

ly

St

Momen perlebar satuan dalam arah bentang pendek dan panjang:

Mu = 0,001 . qu . lx2 . x

Qu = 1,2 qD + 1,6 qL

lx = panjang bentang pendek

x = koefisien yang tergantung bila x tdk terdapat pada tabel lakukan interpolasi.

Struktur Beton Bertulang II _ 24


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

Rumus interpolasi :

(
( (

Tabel Marcus untuk menentukan Momen pada Pelat Dua arah :

D. Menghitung Tulangan
St

 Tulangan Lapangan Arah x dan y

Koefisien Penulangan (ρ)

Struktur Beton Bertulang II _ 25


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

Catatan : u/ fc ≤ 30 MPa β1 = 0,85


fc > 30 MPa β1 = 0,85 - 0,008

misal : u/ fc = 31 MPa β1 = 0,85 - 0,008


fc = 32 MPa β1 = 0,85 - (2 x 0,008)

 [ √ ]

Dimana :

Keterangan : d = h - p - 1/2Ø = tinggi efektif


h = tebal pelat
p = selimut beton
Ø = diameter tulangan
Untuk Rn : Mu = Momen Terfaktor
b = Lebar Pelat = 1 m
d = tinggi efektif
Ø = koefisien reduksi = 0,8

 Luas Tulangan : As = ρ . b . d

 Syarat Penulangan : ρmin ≤ ρ ≤ ρmaks

 Tulangan Tumpuan Arah x dan y

Perhitungan Tulangan Tumpuan arah x dan y menggunakan Persamaan yang sama seperti St

pada Tulangan Lapangan. Namun pada tulangan tumpuan ada tambahan Tulangan Bagi

sebesar = 20% x Asterpasang

Cat. :
- Tulangan Bagi jarak maks dari pusat ke pusat tulangan = 25 cm atau tiap bentang 1
meter = 4 batang
- Untuk Pelat di Daerah Tumpuan dipasang tulangan bagi karena momen lentur yang
bekerja hanya 1 arah saja.

Struktur Beton Bertulang II _ 26

Anda mungkin juga menyukai