Anda di halaman 1dari 13

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Techno.Com

Techno.COM, Vol. 11, No. 4, November 2012: 181-193

PENERAPAN INTEGRASI NUMERIK MENGGUNAKAN METODE


SEGIEMPAT (RECTANGLE RULE) UNTUK MENGHITUNG LUAS
DAERAH TIDAK BERATURAN

Bowo Nurhadiyono1, Yuniarsi Rahayu 2


Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No 5 – 11 Semarang 50131
Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165
Email : bnurha@yahoo.com 1, yuniarsi_r@dosen.dinus.ac.id 2

Abstrak
Suatu daerah ada yang berbentuk beraturan ada juga yang berbentuk tidak beraturan, suatu
daerah yang beraturan antara lain suatu daerah yang berbentuk persegi panjang, segitiga,
lingkaran, trapezium dan lainnya, semua daerah yang beraturan sudah mempunyai rumus baku
untuk menentukan luas daerah itu, sedangkan daerah yang tidak beraturan tidak ada rumus baku
untuk menentukan luasnya. Untuk daerah yang tidak beraturan, ada yang dibatasi sebuah fungsi
dimana fungsi itu sudah diketahui, maka untuk menentukan luas daerah yang tidak beraturan dan
fungsinya diketahui menggunakan integral biasa, tetapi daerah yang tidak beraturan dan fungsi
tidak diketahui, untuk menentukan luas daerah itu harus menggunakan integrasi numerik salah
satu metode dalam integrasi numerik adalah metode segiempat (rectangle rule), dengan metode
segiempat (rectangle rule) hanya dibutuhkan titik-titik koordinat  xn , y n  yang menyatakan
panjang dan lebar sebuah segiempat dimana n menyatakan jumlah pias yang berbentuk
segiempat, semakin banyak pias yang diketahui, hasilnya akan semakin baik karena errornya
semakin kecil.

Kata Kunci : Integrasi numerik, Metode segiempat, Daerah tidak beraturan

Abstract
Besides a regularly shaped area, there is also irregularly shaped area, a regular area such as an
area that is rectangular, triangle, circle, trapezoid and other, all the irregular areas already have a
standard formula to determine the extent of the area, while the area irregular no standard formula
for determining the width of the area. For irregular areas, there is a limited function where the
function is known, then to determine the area of an irregular and its functions using regular
integral, but the irregular area has unknown functions, to determine the extent of the area must use
integration one of the numerical methods in the numerical integration method is quadrilateral
(rectangle rule), the method of quadrilateral (rectangle rule) takes only coordinate points stating
the length and width of a quadrilateral which states the number of PIAs are rectangular shaped, the
more pale the unknown, the results will get better as the error gets smaller.

Keywords : numerical integration, method of quadrilateral, irregular area

181
Techno.COM, Vol. 11, No. 4, November 2012: 181-193 182

1. PENDAHULUAN Variabel terikat pada umumnya


mencerminkan perilaku dari sistem,
Persoalan yang melibatkan model sedangkan variabel bebas sering berupa
matematika banyak dijumpai dalam waktu atau ruang. Parameter merupakan
berbagai bidang ilmu, misalkan pada property dari sistem, misalnya koefisien
model sistem persamaan linier yang dapat gesekan sistem sedangkan fungsi gaya
dijumpai pada bidang ilmu teknik yaitu merupakan pengaruh luar yang bekerja
untuk menentukan gaya-gaya rangka pada sistem.
statis, bidang ekonomi untuk menentukan
optimalisasi, model hubungan antara dua Metode untuk menyelesaikan model
variabel atau lebih yang dapat dinyatakan matematika ada dua yaitu [2]:
dalam bentuk regresi hal ini dijumpai 1. Metode Analitik
pada bidang ilmu statistik, hubungan Metode untuk menyelesaikan model
antara dua variabel atau lebih juga dapat matematika dengan menggunakan
dinyatakan dalam bentuk logika Fuzzy, rumus-rumus aljabar yang sudah baku,
hal ini dapat dijumpai pada ilmu hasil yang diperoleh disebut nilai
komputer. Model yang dituliskan dalam sebenarnya (nilai eksak) sehingga tidak
bentuk integral, juga banyak dijumpai mempunyai kesalahan (error)
pada berbagai aplikasi, misalkan untuk 2. Metode Numerik
menentukan luas suatu bidang datar atau Metode untuk menyelesaikan model
sebuah volume benda. matematika dengan teknik
penyelesaian yang diformulasikan
Sebuah model matematika secara secara matematis dengan cara operasi
sederhana dapat didefinisikan sebagai dasar hitung dan dilakukan berulang-
formulasi atau persamaan yang ulang dengan bantuan computer atau
mengekspresikan suatu sistem atau proses secara manual (hand calculation).
dalam istilah matematika, sebagai bentuk Hasil yang diperoleh disebut nilai
yang umum, model matematika dapat pendekatan dan didapat adanya error.
direpresentasikan dalam hubungan
fungsional dalam bentuk [1] : Suatu persoalan yang ditemukan
dilapangan kemudian dibentuk dalam
Variabel _ Terikat  model matematika, mungkin model
 var iabel _ bebas ,  matematika tersebut sangat kompleks
f   atau mungkin tidak ditemukan
 parameterf ungsi _ gaya 
penyelesaiannya, atau mungkin bagi
ilmuwan bukan semata-mata mencari
(1)
penyelesaian dalam bentuk fungsi, tetapi
hasil dari sebuah kondisi tertentu tanpa
harus diperlihatkan fungsinya [3].
Techno.COM, Vol. 11, No. 4, November 2012: 181-193 183

Demikian juga dengan suatu persoalan


yang di formulasikan dengan P2 x   f  x0   f x1 , x0  x  x0  
menggunakan integral, misalkan untuk f x2 , x1 , x0  x  x0  x  x1 
menghitung luas daerah dibawah kurva
f  x  dalam interval a, b , maka integral (2)
numerik dilakukan apabila [2] : Dimana :
1. Integral tidak dapat (sukar)
f  x1   f  x0 
diselesaikan secara analitis f x1 , x0   
x1  x0
2. Fungsi yang diintegralkan tidak
f 2  f 0 4  0
diberikan dalam bentuk analitis, tetapi f 2,0   2
secara numerik dalam bentuk angka 20 2
atau tabel f  x2   f  x1 
f x2 , x1   
x2  x1
Atau fungsi yang ditabulasikan, nilai x
f 4  f 2 0  4
dan f  x  diberikan dalam bentuk f 4,2    2
42 2
sejumlah titik diskrit, ini sering dijumpai
pada hasil eksperimen di laboratorium f x2 , x1   f x1 , x0 
f x2 , x1 , x0   
atau berupa data pengamatan di lapangan, x2  x0
pada kasusu seperti ini umumnya fungsi f 4,2  f 2,0  2  2
f 4,2,0    1
f  x  tidak diketahui secara eksplisit [3], 40 4
seperti pada Tabel 1 . Sehingga persamaan (2) menjadi :

Tabel 1 : Data Titik-Titik Koordinat Luas Sebuah  P2  x   0  2 x  0    1 x  0 x  2 


Bidang Datar
xn f(xn) (xn,f(xn))  P2  x   2 x  x 2  2 x
0 0 (0,0)
 P2 x   4 x  x 2
2 4 (2,4)
4 0 (4,0) Dan diperoleh P2 x   4 x  x 2 adalah
fungs yang membatasi daerah yang akan
untuk menentukan luas daerah tersebut
dicari luasnya, maka dengan metode
dengan metode analitis, maka kita harus
Analitik luas daerah tersebut dapat
menentukan fungsi yang membatasi
ditentukan dengan menggunakan integral
daerah tersebut, dengan menggunakan
berikut :
interpolasi diperoleh sebuah fungsi yang
4
membatasi daerah tersebut, dengan
 L   P2 x dx
menggunakan interpolasi titik-titik, maka
0
diperoleh polinom yang menginterpolasi
tiga titik tersebut yang dirumuskan :
Techno.COM, Vol. 11, No. 4, November 2012: 181-193 184

4 menjadi n buah pias, maka satu pias



 L   4 x  x 2 dx dapat dilihat pada Gambar 1:
0
4
1  1 
L  2 x  x 3   2  4 2   43  
2

3 0  3 
 Y   galat
 2 1 3  32 f x 
20  0    10,67 f x1 
 3  3
Pada kenyataannya, mencari luas daerah h
dengan cara seperti di atas, tidak begitu
penting sampai menentukan fungsi yang x0 x1 X
membatasinya, bagi pengguna hanyalah
Gambar 1. Luas Satu Pias
diperlukan suatu nilai yang menyatakan
luas daerah tersebut, sehingga bisa kita
Luas satu pias tersebut dapat ditentukan
bayangkan seandainya terdapat banyak
dengan rumus Luas Segiempat yaitu
titik koordinat, tentunya akan
L  p  l dimana panjang diwakili oleh
menyulitkan kita dalam proses pembuatan
fungsinya. h  x1  x0 dan lebar diwakili oleh f x1 
yaitu sisi sebelah kanan, sehingga luas
Salah satu cara untuk menentukan luas satu pias adalah L  h  f x1  , tetapi
daerah jika fungsi yang membatasi tidak masih terdapat daerah kosong yang ikut
diketahui, dalam metode numerik terdapat dihitung sebagai luas yang disebut galat
suatu metode yaitu metode segiempat (error), jika lebar diwakili oleh f  x0 
(rectangle rule) metode ini dapat untuk yaitu sisi sebelah kiri, maka luas
menentukan luas daerah jika diketahui ditunjukan seperti Gambar 2 [3].
titik-titik data yang berupa angka-angka
tanpa harus mencari fungsi yang
membatasi secara eksplisit.
Y f x 

2. METODE PENELITIAN f  x0 
h   galat
Metode Segiempat (rectangle rule) salah
satu metode di dalam penyelesaian x0 x1 X
integrasi numerik dalam menentukan luas
suatu daerah, misalkan diketahui daerah Gambar 2. Luas Satu Pias Kiri
yang dibatasi oleh sebuah fungsi f x 
Luas satu pias L  h  f  x0  jika lebar
dalam interval a, b  , jika interval a, b 
diwakili oleh sisi sebelah kiri, hal ini juga
Techno.COM, Vol. 11, No. 4, November 2012: 181-193 185

terdapat daerah yang tidak ikut dihitung f x1   f x0 


f i a  x0   dan
luasnya yaitu galat (error), untuk x1  x0
memperkecil galat (error) yang timbul, f  xn   f  xn1 
maka kedua luas yang diperoleh dengan f i b  xn  
xn  xn1
lebar sisi sebelah kanan dan lebar sisi
sebelah kiri dijumlahkan, sehingga Sehingga jika diketahui sebuah bidang
menjadi : datar yang tidak diketahui fungsi yang
L  h  f x0  membatasinya, maka cukup ditentakan
titik-titik koordinat dari masing-masing
L  h  f x1 
pias yang ditunjukan dengan x0 , f x0  ,
2L  h  f  x0   h  f  x1 
x1 , f x1  ,  x 2 , f  x 2  , . . . ,

Sehingga Luas satu pias xn1 , f xn1  , xn , f xn  , hal ini dapat
x1
h dilakukan secara manual pada praktek
L   f  x dx   f x0   f x1  dilapangan.
x0
2
(3) Misalkan diketahui sebuah bidang datar
yang berbentuk seperti Gambar 3
1 ii
Dengan galat E f  b  a 
12
f i b   f i a 
dimana nilai f ii   
ba
Jika interval a, b  dibagi menjadi n buah Daerah A
pias yang sama, maka luas daerah
dibawah kurva f  x  menurut Metode a b
Segiempat adalah [4] : Gambar 3. Daerah A Tak Beraturan

b
 f  x0   2 f  x1   
h 
L   f x dx   2 f  x2   .......   Langkah 1 :
2  Lebar daerah pada Gambar 3 dibagi
 2 f  xn1   f xn  
a

menjadi 8 pias, sehingga diperoleh lebar


(4)
ba
setiap pias adalah h  dan
Dengan galat : 8
h2 i diperoleh titik-titik batas setiap pias, yaitu
E
12

f b  xn   f i a  x0  dimana  x0 , x1 , x 2 , x3 , x 4 , x5 , x6 , x7 , dan x8
sehingga daerah yang sudah di bagi
menjadi 8 pias seperti Gambar 4
Techno.COM, Vol. 11, No. 4, November 2012: 181-193 186

kiri setiap pias sebagai tinggi atau


panjang pias, maka akan diperoleh 8 buah
pias yang berbentuk segiempat seperti
Gambar 6.

Daerah A f x7 
f  x 4  f  x6  f  x8 
x0 x1 x 2 x3 x 4 x5 x6 x7 x8 f  x3  f  x5 
f x 2 
Gambar 4. Daerah A Dibagi 8 Pias
f x1  Daerah A
f  x0  Daerah A
Langkah 2 : 1 2 3 4 5 6 7 8
Menentukan tinggi setiap pias, yaitu, x0 x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8
batas x0 punya tinggi pias f  x0  , batas
Gambar 6. Pias denga Panjang Sisi Kiri
x1 punya tinggi pias f x 1  , batas x 2
Dari Gambar 6 diperoleh data :
punya tinggi pias f  x 2  , batas x3 punya
1. Pias 1 : lebar h  x1  x 0 panjang
tinggi pias f  x 3  , batas x 4 punya tinggi
f x0  sehingga Luas Pias 1 :
pias f  x 4  , batas x5 punya tinggi pias
L1  h  f  x0 
f x5  , batas x6 punya tinggi pias
2. Pias 2 : lebar h  x 2  x1 panjang
f x 6  , batas x7 punya tinggi pias f x1  sehingga Luas Pias 2 :
f x 7  , dan batas x8 punya tinggi pias L2  h  f  x1 
f x8  , sehingga setiap pias sudah 3. Pias 3 : lebar h  x3  x 2 panjang
mempunyai tinggi seperti Gambar 5. f x2  sehingga Luas Pias 3 :
f x 7  L3  h  f  x2 
f  x 4  f x  f x 8 
6
f x 3  f x 5  4. Pias 4 : lebar h  x4  x3 panjang
f x 2 
f  x3  sehingga Luas Pias 4 :
f  x1 
f x 0  Daerah L4  h  f  x3 
x0 x1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 x 7 x 8 5. Pias 5 : lebar h  x5  x4 panjang
Gambar 5. Tinggi Setiap Pias f x4  sehingga Luas Pias 5 :
Langkah 3 : L5  h  f  x4 
Pada Gambar 5 terlihat daerah A tersebut 6. Pias 6 : lebar h  x6  x5 panjang
telah dibagi menjadi 8 pias dengan lebar
f  x5  sehingga Luas Pias 6 :
masing-masing pias adalah h  x n  x n 1 ,
jika setiap pias dianggap sebagai bentuk L6  h  f  x5 
segiempat, maka dengan mengambil sisi
Techno.COM, Vol. 11, No. 4, November 2012: 181-193 187

7. Pias 7 : lebar h  x7  x6 panjang 1. Pias 1 : lebar h  x1  x 0 panjang


f  x6  sehingga Luas Pias 7 : f x1  sehingga Luas Pias 1 :
L7  h  f  x6  L1  h  f  x1 
8. Pias 8 : lebar h  x8  x7 panjang 2. Pias 2 : lebar h  x 2  x1 panjang
f  x7  sehingga Luas Pias 8 : f x2  sehingga Luas Pias 2 :
L8  h  f  x7  L2  h  f  x2 
3. Pias 3 : lebar h  x3  x 2 panjang
Sehingga Luas Daerah A adalah :
f  x3  sehingga Luas Pias 3 :
L A  h  f  x0   h  f  x1   h  f  x2  
L3  h  f  x3 
 h  f  x3   h  f  x 4   h  f  x5  
h  f  x6   h  f  x7  4. Pias 4 : lebar h  x4  x3 panjang
f x4  sehingga Luas Pias 4 :
 f x0   f x1   f  x2   
  L4  h  f x4 
 L A  h   f  x3   f  x 4   f  x5   
 f x   f x   5. Pias 5 : lebar h  x5  x4 panjang
 6 7 
f  x5  sehingga Luas Pias 5 :
(5)
L5  h  f  x5 
Pada Gambar 6 terlihat masih ada daerah
6. Pias 6 : lebar h  x6  x5 panjang
yang tidak terhitung luasnya atau galat.
f  x6  sehingga Luas Pias 6 :
Untuk memperkecil daerah yang tidak
terhitung atau galat (error), maka setiap L6  h  f x6 
pias diambil sisi kanan sebagai panjang 7. Pias 7 : lebar h  x7  x6 panjang
setiap pias yang berbentuk segiempat, f  x7  sehingga Luas Pias 7 :
seperti Gambar 7.
L7  h  f x7 
8. Pias 8 : lebar h  x8  x7 panjang
f  x 7  f  x8 
f  x8  sehingga Luas Pias 8 :
f x4  f x6 
f  x3  f  x5  L8  h  f  x8 
f x 2 
f x1  Sehingga Luas Daerah A adalah :
Daerah A
1 2 3 4 5 6 7 8

x0 x1 x 2 x3 x 4 x5 x6 x7 x8 L A  h  f  x1   h  f  x2   h  f  x3   h  f  x4  
h  f  x5   h  f  x6   h  f  x7   h  f  x8 
Gambar 7 : Pias dengan Panjang Sisi Kanan

Dari Gambar 7 diperoleh data :


Techno.COM, Vol. 11, No. 4, November 2012: 181-193 188

 f x1   f x0 
f i a  x0   dan
 f  x1   f  x2   f  x3   f  x4   f x5    x1  x0
LA  h   
 f  x6   f x7   f  x8   f i b  x   f  xn   f  xn1 
n
(6) xn  xn1

Jika sisi kanan setiap pias dijadikan


sebagai panjang pias, maka ada daerah
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang tidak termasuk dalam wilayah
daerah A tetapi ikut terhitung, inilah yang
Pembahasan dalam tulisan ini akan
disebut galat error), untuk memperkecil
disajikan penerapan langsung jika
kesalahan yang terjadi, maka (5) yang
diketahui suatu persoalan untuk
diperoleh dari sisi kiri setiap pias dan (6)
menentukan luas daerah dalam bentuk
yang diperoleh dari sisi kanan setiap pias
beberapa model yang disajikan dalam
dijumlahkan, maka akan menjadi (7).
bentuk Persoalan
 f  x0   f x1   f  x2   f  x3   
LA  h    Persoalan 1 :
 f  x 4   f  x5   f  x 6   f  x 7  
Misalkan diketahui sebuah benda yang
berbentuk seperti Gambar 8.
 f  x1   f  x2   f  x3   f  x4   
LA  h   
 f  x5   f  x6   f  x7   f x8  

 f  x0   2 f  x1   2 f  x2   
 
2  L A  h  2 f  x3   2 f  x 4   2 f  x5   
2 f  x   2 f  x   f  x   Daerah B
 6 7 8 
Sehingga Daerah A yang dibagi menjadi 0 5,3
8 Pias Luasnya dapat ditentukan dengan Gambar 8. Daerah B
rumus :

 f  x0   2 f  x1   2 f  x2    Daerah B akan ditentukan Luasnya,


h   karena fungsi yang membatasi daerah
L A   2 f  x3   2 f  x 4   2 f  x5   
2   tersebut tidak diketahui, maka digunakan
2 f  x 6   2 f  x 7   f  x8   Integrasi numerik, salah satu metode yang
(7) digunakan adalah metode segiempat.
Dengan galat :
Untuk menghitung luas daerah B dengan
h2 i
E
12

f b  xn   f i a  x0  dimana  metode segiempat, maka daerah B dibagi
menjadi beberapa pias, misalkan daerah B
dibagi menjadi 8 pias, sehingga setiap
Techno.COM, Vol. 11, No. 4, November 2012: 181-193 189

pias mempunyai lebar Hasil pengukuran tersebut disajikan


5,3  0 dalam bentuk Tabel 2 :
h  0,6625 , sehingga batas-
8
batas setiap pias seperti pada Gambar 9. Tabel 2 : Hasil Pengukuran Lebar dan Tinggi
Setiap Pias
No Batas Setiap Tinggi Sisi
Batas Setiap
Pias xn 
Pias n 
Pias f  xn 

0 x0  0 f  x0   0,9

1 x1  0,6625 f x1   1,1


Daerah B 2 x2  1,325 f  x2   1,7

3 x3  1,9875 f  x3   2,3
x0 x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8
4 x4  2,65 f  x4   2,5
Gambar 9. Daerah B Dibagi 8 Pias
5 x5  3,3125 f  x5   2,6

Karena lebar setiap pias 6 x6  3,975 f  x6   2,8


5,3  0 7 x7  4,6375 f  x7   3,1
h  0,6625 , maka didapat batas-
8
batas setiap pias, yaitu x0  0 , 8 x8  5,3 f  x8   3,7

x1  0,6625 , x2  1,325 , x3  1,9875 ,


x4  2,65 , x5  3,3125 , x6  3,975 , Dengan menggunakan rumus metode
segiempat (7), sehingga Luas Daerah B
x7  4,6375 , x8  5,3 , jika setiap sisi
diperoleh :
pias diukur, maka akan diperoleh tinggi 
setiap sisi pias yaitu : f x0   f 0  0,9 ,
 f  x0   2 f x1   2 f  x2   2 f x3   
f  x1   f 0,6625  1,1 , h  
LB   2 f x4   2 f  x5   2 f x6   2 f  x7   
f  x2   f 1,325  1,7 , 2  
 f  x8  
f  x3   f 1,9875  2,3 ,
f  x4   f 2,65  2,5 , 
f  x5   f 3,3125  2,6 , 0,9  2  1,1  2  1,7  
0,6625  
f  x6   f 3,975  2,8 , LB   2  2,3  2  2,5  2  2,6  
2 2  2,8  2  3,1  3,7 
f  x7   f 4,6375  3,1 ,  
f  x8   f 5,3  3,7 ,
Techno.COM, Vol. 11, No. 4, November 2012: 181-193 190


0,6625 0,9  2,2  3,4  4,6  5,0 
LB   
2 5,2  5,6  6,2  3,7 

0,6625
 LB   36,8
2
 LB  12,19 cm 2

Dengan galat
2
h
E
12

f i b  xn   f i a  x0  dimana
f  x1   f  x0 
 f i a  x0   Gambar 10. Daerah C yang akan ditentukan
x1  x0
f  x8   f  x7 
 f i b  x8  
x8  x7 Karena sisi kiri dan sisi bawah bukan
f 0,6625  f 0  merupakan garis datar yang dapat
 f i 0  mewakili sumbu-sumbu koordinat, maka
0,6625  0
untuk mempermudah perhitungan
f 5,3  f 4,6375
 f i 5,3  Gambar 10 dibagi menjadi 4 (empat)
5,3  4,6375
daerah seperti Gambar 11.
1,1  0,9 0,2
 f i 0    0,302
0,6625 0,6625

3,7  3,1 0,6
f i 10     0,906
0,6625 0,6625
Jadi galatnya Dengan galat
2
0,6625
E 0,906  0,302  0,02209 cm 2
12 Gambar 11. Daerah C Dibagi Menjadi 4 (empat)

Persoalan 2 : Kemudian masing-masing Daerah, yaitu


Diketahui suatu daerah seperti Gambar 10 Daerah C1, Daerah C2, Daerah C3 dan
berikut [4] : Daerah C4 dibagi menjadi 10 Pias yang
sama, seperti Gambar 12
Techno.COM, Vol. 11, No. 4, November 2012: 181-193 191

disp(' MENGHITUNG
LUAS DAERAH TIDAK BERATURAN
');
disp(' SECARA NUMERIK
DENGAN MENGGUNAKAN METODE
SEGIEMPAT ');
disp(' ');
disp('Tabel 1: Lebar Pias
dan Panjang Pias ');
Gambar 12. Daerah C Dibagi Menjadi 4 (empat) fprintf('===================
============================
=============\n');
Dengan melakukan pengukuran panjang fprintf('No Sisi Pias
setiap pias pada masing-masing Daerah, Batas Pias x(i) Panjang
maka didapat data seperti pada Tabel 3. Pias f(x(i)) \n');
fprintf('===================
Tabel 3 : Data Ukuran Pias untuk Setiap Daerah ============================
Daerah C1 Daerah C2 Daerah C3 Daerah C4
=============\n');
xn f(xn) xn f(xn) xn f(xn) xn f(xn)
0 3,3 0 3,4 0 3,4 0 3,3
x(1)=a;
0,62
1,24
3,3
3,7
0,62
1,24
3,3
3,3
0,62
1,24
3,1
2,7
0,62
1,24
3,4
3,6
x(m)=b;
1,86
2,48
3,5
3
1,86
2,48
3,2
2,5
1,86
2,48
2,5
2,2
1,86
2,48
3,3
3,1
fprintf(' %3d
3,1
3,72
2,6
2,2
3,1
3,72
1,9
1,4
3,1
3,72
1,9
1,8
3,1
3,72
2,2
1,9
%8.5f
4,34 2 4,34 1,2 4,34 1,5 4,34 1,7 %8.5f\n',1,x(1),f(1));
4,96 1,8 4,96 0,9 4,96 1,2 4,96 1,5
5,58 0,9 5,58 0,6 5,58 0,8 5,58 1,1 for i=2:m+1
6,2 0,7 6,2 0,3 6,2 0,7 6,2 0,9
x(i)=(x(i-1)+h);
fprintf(' %3d
Dengan menggunakan program Matlab %8.5f
yaitu : %8.5f\n',i,x(i),f(i));
clc; end;
clear; fprintf('===================
a=input('Batas Kiri Daerah ============================
a = '); =============\n');
b=input('Batas Kanan Daerah A=0;
b = '); for k=2:m
m=input('Jumlah Pias yang A=A+2*f(k);
dibuat m = '); end;
h=((b-a)/m); L=(h/2)*(f(1)+A+f(m+1));
fprintf('Lebar Setiap Pias fa=(f(2)-f(1))/(x(2)-x(1));
adalah h =%8.5f\n',h); fb=(f(m+1)-f(m))/(x(m+1)-
for j=1:m+1 x(m));
y=sprintf('f(%g): ',j); Galat=-(h*h/12)*(fb-fa);
f(j)=input(y); fprintf('Luas Daerah
end; Tersebut adalah L
=%8.5f\n',L);
Techno.COM, Vol. 11, No. 4, November 2012: 181-193 192

fprintf('Besarnya Kesalahan Tabel 6 : Luas Daerah C3


=%8.5f\n',Galat);

Tabel 4: Luas Daerah C1

Luas Daerah C3 =12.24500, Besarnya


Kesalahan =-0.01033

Luas Daerah C1 =15.50000, Besarnya Tabel 7: Luas Daerah C4


Kesalahan = 0.01033

Tabel 5: Luas Daerah C2

Luas Daerah C4 =14.81800, Besarnya


Kesalahan = 0.01550

Luas Daerah C2 =12.49300, Besarnya


Sehingga dari Tabel 4, Tabel 5, Tabel 6
Kesalahan = 0.01033
dan Tabel 7, diperoleh Luas daerah yang
diperoleh dari menjumlahkan Luas
Daerah C1 + Luas Daerah C2 + Luas
Daerah C3 + Luas Daerah C4 didapat :
Luas =
15.50000+12.49300+12.24500+14.81800
Luas = 55.056 cm2.
Techno.COM, Vol. 11, No. 4, November 2012: 181-193 193

Galat Total = 5. DAFTAR PUSTAKA


0.01033+0.01033+0.01033+0.01550
Galat Total = 0,04649 [1] Agus Setiawan, Pengantar Metode
Numerik, Penerbit ANDI, Jogjakarta,
2006
4. KESIMPULAN [2] Bambang Triatmodjo, Metode
Numerik Dilengkapi dengan
Dari pembahasan diatas, dapat
disimpulkan bahwa untuk menghitung Program Komputer, Penerbit Beta
Offset Jogjakarta, 2008
daerah yang dibatasi fungsi dimana fungsi
[3] Rinaldi Munir, Metode Numerik,
tidak diketahui, maka dengan
Penerbit Informatika, Bandung, 2006
menggunakan integrasi numerik yaitu
[4] Amrinsyah Nasution dan Hasballah
menggunakan metode segiempat
Zakaria, Metode Numerik dalam Ilmu
(rectangle rule) dapat menghitung luas
Rekayasa Sipil, Penerbit ITB
daerah tersebut, sehingga tidak direpotkan
dengan membuat fungsi yang membatasi Bandung, 2001
daerah terlebih dahulu, karena hal itu
sangatlah rumit.

Anda mungkin juga menyukai