"INTEGRAL"
SMAN 1 WARU
TAHUN AJARAN 2022/2023
JL. BARITO WISMA TROPODO, WARU, SIDOARJO
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan integral ini. Laporan ini kami susun
dengan tujuan untuk lebih memahami tentang integral.
Pada kesempatan kali ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman, Guru
pembimbing Bapak Liestyosoni Indrianto, M.Pd. serta kepada seluruh pihak yang telah ikut
membantu guna penyelesaian laporan ini. Kami sangat menyadari laporan ini masih belum
menemukan kata sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun guna hasil yang lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat berguna bagi kami dan bagi semua nya. semoga apa
yang kami bahas disini dapat dijadikan tambahan ilmu pengetahuan teman-teman semuanya.
Terima kasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu cabang dari Ilmu Matematika yang patut dipelajari adalah Integral. Integral
merupakan salah satu materi kalkulus dasar yang erat kaitannya dengan diferensial dan limit.
Integral adalah lawan dari proses diferensial. Integral terbagi atas beberapa jenis yaitu
integral tentu dan integral tak tentu. Perbedaan antara integral tertentu dan integral tak tentu
yaitu jika integral tertentu memiliki batasan-batasan ,integral tak tentu tidak memiliki batasan
-batasan.
Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi peserta didik
juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian. Dengan mengajarkan Matematika
khususnya dalam hal integral diharapkan peserta didik dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian dan pendidikan pada
tingkat yang lebih tinggi.
1.2 Tujuan
Adapun beberapa tujuan dari dibuatnya makalah ini :
1. Membantu peserta didik dalam memahami dan menguasai materi Integral.
2. Agar peserta didik dapat memahami konsep integral tak tentu dan integral tentu.
3. Agar peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan integral tak
tentu dan tentu.
4
BAB II
MATERI POKOK
Pada fungsi-fungsi yang berbeda konstanta diperoleh bentuk turunan / derivatif yang sama.
Operasi dari F(x) menjadi F’(x) merupakan operasi turunan. Sedangkan untuk operasi
sebaliknya dari F’(x) menjadi F(x) disebut dengan INTEGRAL (anti turunan).
5
Dengan menggunakan aturan integral tak tentu yang mempunyai sifat bahwa:
F’(x) = f(x) dan turunan fungsi-fungsi trigonometri dalam tabel diatas, maka integral
tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri dapat dirumuskan sebagai berikut :
Sedangkan aturan integral tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri dalam variabel
sudut ax+b dapat dirumuskan sebagai berikut :
Untuk mencari integral dari fungsi trigonometri perlu diingat kembali tentang
turunan fungsi trigonometri, maka :
6
b.) Penyelesaian Cara Substitusi
Integral substitusi pada prinsipnya sama dengan integral pemisalan. Prinsip integral
Substitusi ada 2 yaitu salah satu bagian dimisalkan dengan u ,sisanya yang lain
(termasuk dx) harus diubah dalam du.
7
2.3 Integral Tertentu
Pengertian atau konsep integral tentu pertama kali dikenalkan oleh Newton dan Leibniz.
Namun pengertian secara lebih modern dikenalkan oleh Riemann.
Integral tentu adalah proses pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral. Pada
beberapa aplikasi integral dikenal istilah batas bawah dan batas atas sebuah integral, batas
inilah yang kemudian menjadi ciri khas sebuah integral dinamakan sebagai integral tertentu.
Sebab berbeda dengan integral tak tentu yang tidak memiliki batas, maka pada integral
tertentu ada sebuah nilai yang harus disubtitusi yang menyebabkan tidak adanya lagi nilai C
(konstanta) pada setiap hasil integral dan menghasilkan nilai tertentu.
Secara umum integral tentu dari sebuah fungsi dengan batas tertentu dapat dirumuskan
sebagai berikut :
8
Jika f(x) ≥ 0 dalam interval a ≤ x ≤ b, maka ≥ 0
Jika f(x) ≤ 0 dalam interval a ≤ x ≤ 0, maka ≤ 0
Misalkan L menyatakan himpunan semua bilangan L yang dapat diperoleh sebagai jumlah
luas daerah persegi-panjang kecil sebagaimana dalam Gambar 12.2.
9
Maka ‘luas daerah’ di bawah kurva y = f (x) mestilah lebih besar daripada setiap anggota
L. Tampaknya masuk akal untuk mendefinisikan ‘luas daerah’ di bawah kurva y = f (x)
sebagai bilangan terkecil yang lebih besar daripada setiap anggota L, yakni sup L.
Contoh :
Pembahasan :
10
b.) Menentukan Luas Daerah Di Bawah Sumbu-x
Contoh :
Pembahasan :
c.) Menentukan Luas Daerah Yang Dibatasi Kurva y=f(x) Dan Sumbu-x
11
Misalkan T adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, garis x=a, dan
garis x=c, dengan f(x)>= 0 pada [a,b] dan f(x)<=0 pada [b,c], maka luas daerah T
adalah sebagai berikut:
Contoh :
Tentukan luas yang dibatasi oleh garis y = −x + 2 dan y = x^2
Pembahasan :
12
BAB III
LATIHAN SOAL
1.
Pembahasan :
2.
13
l
Pembahasan :
3.
Pembahasan :
14
4.
Pembahasan :
5.
15
Pembahasan :
6.
Pembahasan :
16
7.
Pembahasan :
8.
Pembahasan :
17
9.
Pembahasan :
10.
Pembahasan :
18
11.
Pembahasan :
12.
Pembahasan :
19
13.
Pembahasan :
14.
Pembahasan :
20
15.
Pembahasan :
16.
21
Pembahasan :
17.
Pembahasan :
22
18.
Pembahasan :
19.
23
Pembahasan :
20.
Pembahasan :
24
21.
Pembahasan :
22.
25
Pembahasan :
23.
Pembahasan :
26
24.
Pembahasan :
25.
27
Pembahasan :
26.
Pembahasan :
27.
28
Pembahasan :
28.
Pembahasan :
29.
29
Pembahasan :
30.
Pembahasan :
31.
30
Pembahasan :
32.
a. ⅔
b. ½
c. 3/2
d. -⅔
e. 1
Pembahasan :
33.
Pembahasan :
31
34.
Pembahasan :
35.
Pembahasan :
32
36.
Pembahasan :
37.
Pembahasan :
33
38.
Pembahasan :
39.
34
Pembahasan :
40.
Pembahasan :
35
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
36
37
38
4.2 Saran
Beberapa saran saya kepada pihak guru,siswa,sekolah terhadap pembelajaran matematika
pada umumnya dan integral pada khususnya :
- Hendaknya dalam proses belajar mengajar matematika integral, lebih sering di beri
tugas. Dan hendaknya tugas yang di berikan tidak terlalu menyulitkan bagi peserta
didik. Sehingga para peserta didik bisa menyelesaikan tugas dengan baik dan
termotivasi untuk mempelajari Matematika Integral ini.
- Hendaknya dalam proses belajar mengajar pihak guru memberikan pembelajaran
yang merata bagi seluruh siswa di kelas. Dan hendaknya pihak guru tidak hanya
memperhatikan bagian sudut kelas tertentu, sehingga bagian sudut kelas yang lainnya
sering terbengkalai sehingga dalam proses pembelajaran bagian sudut kelas tersebut
tidak bisa mengikuti dengan baik.
- Hendaknya dalam proses evaluasi pembelajaran tidak memberikan jenis-jenis soal
yang terlalu rumit/susah dan terkesan sangat berbeda dengan soal-soal latihan yang
sederhana dan diberikan selama proses pembelajaran. Sehingga soal-soal evaluasi
yang di berikan selama ini sulit untuk di selesaikan oleh peserta didik.
39
DAFTAR PUSTAKA
https://jagostat.com/kalkulus1/luas-daerah-di-atas-dan-di-bawah-sumbu-x
https://www.zenius.net/blog/konsep-integral-sifat-rumus-contoh-soal
http://pak-iwanurcahyo.blogspot.com/2017/01/integral-luas-daerah-1.html?m=1
40