(Bagian (II)
DisusunOleh:
Kelompok 9
PROGRAM STUDI
FAKULTAS TEKNIK
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kahadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Integral.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah matematika dasar dengan dosen
pengampu Amirhud Dalimaunthe, ST.,M.Kom. Isi atau pembahasan dalam makalah ini
adalah.
Saya menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik segi
isi maupun penyajiannya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar isi.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C.Tujuan Masalah..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. integral tentu......................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
a. latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A. Integral Tentu
1. Pengertian integral
Integral tentu adalah bentuk integral yang variabel integrasinya memiliki batasan.
Batasan tersebut biasanya disebut sebagai batas atas dan batas bawah. Bats variabel integrasi
umumnya ditulis di bagian atas dan bawah notasi integral. Karena variabel integralnya
memiliki batas, maka hasil integral tentu merupakan suatu bilangan yang pasti dan bukan
merupakan penyelesaian umum seperti halnya integral tak tentu.
Pada notasi integral tentu terdapat batas atas dan batas bawah untuk variabel
integrasinya. Sesuai dengan namanya, batasan tersebut berfungsi untuk membatasi nilai
variabel dari fungsi yang akan diintegrasikan. Prinsipnya adalah dengan mensubstitusikan
batas atas dan bats abawah pada hasil integrasinya sihingga diperoleh suatu bilangan sebagai
hasil integrasi.
Jika dikaitkan dengan kurva dari suatu fungsi, maka integral tentu dapat dipandang sebagai
luas daerah di bidang datar, tepatnya luas daerah dibawah kurva y = f(x). Berdasarkan prinsip
tersebut, maka integral tentu dapat diselesaikan dengan menggunakan aturan dasar berikut ini
:
Keterangan :
dx : variabel integrasi
berdasarkan rumus diatas dapat dilihat bahwa hasil integral tentu dari suatu fungsi yang
memiliki batas atas b dan batas bawah a, adalah selisih antara nilai integral pada batas dengan
nilai integral pada batas bawah. Betnuk di atas juga dapat diubah menggunakan notasi kurung
siku sebagai berikut.
2
Pada rumus di atas terdapat fungsi f(x) yang mengatakan hasil dari integral f(x). untuk
memperoleh f(x), prinsifnya sama dengan konsep integral tan tentu namun pada integral
tentu, hanya saja tidak menggunakan tetapan integrasi (C). untuk lebih jelasnya perhatikan
aturan dasar integral berikut ini:
Berdasarkan rumus tersebut, fungsi f(x) atau hasil integral dari f(x) dapat ditentukan dengan
cara menambahkan pangkat variable dari fungsi f(x) dengan 1 dan membagi koefisien
variable atau pernyataan yang dihasilkan dengan pangkat baru tersebut. Untuk lebih jelas
berikut contohnya :
Contoh :
Diberikan fungsi f(x) = . Tentukanlah integral dari f(x) untuk batas atas 3 dan batas bawah
2.
Pembahasan :
3
B. Teorema Dasar Kalkulus
Teorema dasar kalkulus menjelaskan relasi antara dua operasi pusat kalkulus, yaitu
pendiferensialan (differentiation) dan pengintegralan (integration).
4
Bagian pertama dari teorema ini, kadanng disebut sebagai telurma dasar kalkulus
pertama, menunjukkan bahwa sebuah integral taktentu dapat dibalikkan menggunakan
pendiferensialan.
Penyataan yang pertama kali dipublikasikan dan bukti matematika dari versi terbatas
teorema dasar ini diberikan oleh James Gregory (1638-1675). Isaac Barrow membuktikan
versi umum bagian pertama teorema ini, sedangkan anak didik Barrow, Isaac Newton (1643-
1727) menyelesaikan perkembangan dari teori matematika di sekitarnya. Gottfried Leibniz
(1646–1716) mensistematisasi ilmu ini menjadi kalkulus untuk kuantitas infinitesimal.
Teorema dasar kalkulus kadang-kadang juga disebut sebagai Teorema dasar kalkulus
Leibniz atau Teorema dasar kalkulus Torricelli-Barrow.
(Sifat penambahan selang). Jika f terintegralkan pada suatu selang yang mengandung tiga
titik a, b, dan c, maka
2. Teorema B
(sifat pembanding). Jika f dan g terintegralkan pada [a,b] dan jika f(x) < g(x) untuk semua x
dalam [a,b], maka
3. Teorema C
(sifat keterbatasan), jika f terontegralkan pada [a,b] dan jika m ≤ f(x) ≤ M untuk semua x
dalam [a,b], maka
5
4. Teorema D
(pendiferensialan suatu integral tentu). Andaikan f kontinu pada selang tetutup [a,b] dan
andaikan x sebuah (peubah) titik dalam [a,b]. maka
[ ]=𝑓(𝑥)
5. Teorema E
(teorema nilai rata rata untuk integral). Jika f kontinu pada [a,b], maka terdapat suatu
bilangan c antara d dan b sedemikian hingga
Metode substitusi merupakan metode penyelesaian integral dengan mengubah bentuk fungsi
menjadi lebih sederhana dalam bentuk variable tertentu yang saling berhubungan dan
ditandai dengan adanya pemisalan. Metode subsitusi digunakan karena tidak semua fungsi
dapat diintegralkan dengan rumus dasar atau metode anti turunan sesuai dengan defenisinya.
Walaupun tidak semua soal dapt diselesaikan denganmetode substitusi, tetapi adanya teknik
ini sangat membantu menyelesaikan soal soal trigonometri yang sukup rumit.
Contoh :
6
7
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
integral sebagai invers (kebalikan) dari turunan, baik turunan fungsi aljabar
maupun turunan fungsi trigonometri. integral tentu yang diturunkan dari konsep luas daerah
sebagai limit jumlah. Menghitung nilai integral tentu dengan menggunakan teorema dasar
kalkulus. Pada notasi integral tentu terdapat batas atas dan batas bawah untuk variabel
integrasinya. Sesuai dengan namanya, batasan tersebut berfungsi untuk membatasi nilai
variabel dari fungsi yang akan diintegrasikan. Prinsipnya adalah dengan mensubstitusikan
batas atas dan bats abawah pada hasil integrasinya sihingga diperoleh suatu bilangan sebagai
hasil integrasi.
B.Saran
Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
8
DAFTAR PUSTAKA
1. Purcell, Edwin J. 1999. Kalkulus dan geometri analitis jilid 1 edisi 4. Jakarta.
Penerbit erlangga.
2. http://www.edutafsi.com/2018/01/rumus-dasar-dan-sifat-sifat-integral-
tentu.html
3. http://ellafaello.blogspot.com/2017/01/makalah-integral-tentu.html