Anda di halaman 1dari 12

INTEGRAL

(Bagian (II)

DisusunOleh:

Kelompok 9

Nama: Sri Utami (5183151016)

Nama: Ainur Rahmi (5181151011)

Nama: Yosi Artha Perangin angin (5181151006)

Dosen Pengampu: Amirhud Dalimaunthe, ST.,M.Kom

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kahadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Integral.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah matematika dasar dengan dosen
pengampu Amirhud Dalimaunthe, ST.,M.Kom. Isi atau pembahasan dalam makalah ini
adalah.

Saya menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik segi
isi maupun penyajiannya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, November 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................i

Daftar isi.................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1

C.Tujuan Masalah..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. integral tentu......................................................................................................................2

B. teorema dasar kalkulus......................................................................................................4

C. sifat-sifat integral tentu lebih lanjut...................................................................................5

D. metode substitusi dalam integral tentu..............................................................................6

BAB III PENUTUP...............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

a. latar belakang

Kalkulus adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan,


integral, dan deret takterhingga. Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan,
sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu
mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus
memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik.

Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus


integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus
adalah pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang
khusus mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis
matematika.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu integral tentu ?

2. Apa itu teorema dasar kalkulus ?

3. Apa itu sifat-sifat integral tentu lebih lanjut ?

4. Apa itu metode substitusi dalam integral tentu ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian integral tentu

2. Untuk mengetahui apa itu teorema dasar kalkulus

3. Untuk mengetahui sifat-sifat integral tentu lebih lanjut.

4. Untuk mengetahui metode substitusi dalam integral tentu.

1
BAB II

PEMBAHASAN MATERI

A. Integral Tentu
1. Pengertian integral

Integral tentu adalah bentuk integral yang variabel integrasinya memiliki batasan.
Batasan tersebut biasanya disebut sebagai batas atas dan batas bawah. Bats variabel integrasi
umumnya ditulis di bagian atas dan bawah notasi integral. Karena variabel integralnya
memiliki batas, maka hasil integral tentu merupakan suatu bilangan yang pasti dan bukan
merupakan penyelesaian umum seperti halnya integral tak tentu.

2. Aturan Dasar Integral Tentu

Pada notasi integral tentu terdapat batas atas dan batas bawah untuk variabel
integrasinya. Sesuai dengan namanya, batasan tersebut berfungsi untuk membatasi nilai
variabel dari fungsi yang akan diintegrasikan. Prinsipnya adalah dengan mensubstitusikan
batas atas dan bats abawah pada hasil integrasinya sihingga diperoleh suatu bilangan sebagai
hasil integrasi.

Jika dikaitkan dengan kurva dari suatu fungsi, maka integral tentu dapat dipandang sebagai
luas daerah di bidang datar, tepatnya luas daerah dibawah kurva y = f(x). Berdasarkan prinsip
tersebut, maka integral tentu dapat diselesaikan dengan menggunakan aturan dasar berikut ini
:

Keterangan :

b : batas atas variabel integrasi

a : batas bawah variabel integrasi

f(x) : fungsi yang akan diintegralkan

dx : variabel integrasi

f(b) : nilai integras pada batas atas

f(a) : nilai integral pada batas bawah

berdasarkan rumus diatas dapat dilihat bahwa hasil integral tentu dari suatu fungsi yang
memiliki batas atas b dan batas bawah a, adalah selisih antara nilai integral pada batas dengan
nilai integral pada batas bawah. Betnuk di atas juga dapat diubah menggunakan notasi kurung
siku sebagai berikut.

2
Pada rumus di atas terdapat fungsi f(x) yang mengatakan hasil dari integral f(x). untuk
memperoleh f(x), prinsifnya sama dengan konsep integral tan tentu namun pada integral
tentu, hanya saja tidak menggunakan tetapan integrasi (C). untuk lebih jelasnya perhatikan
aturan dasar integral berikut ini:

Berdasarkan rumus tersebut, fungsi f(x) atau hasil integral dari f(x) dapat ditentukan dengan
cara menambahkan pangkat variable dari fungsi f(x) dengan 1 dan membagi koefisien
variable atau pernyataan yang dihasilkan dengan pangkat baru tersebut. Untuk lebih jelas
berikut contohnya :

Contoh :

Diberikan fungsi f(x) = . Tentukanlah integral dari f(x) untuk batas atas 3 dan batas bawah
2.

Pembahasan :

3
B. Teorema Dasar Kalkulus

Teorema dasar kalkulus menjelaskan relasi antara dua operasi pusat kalkulus, yaitu
pendiferensialan (differentiation) dan pengintegralan (integration).

4
Bagian pertama dari teorema ini, kadanng disebut sebagai telurma dasar kalkulus
pertama, menunjukkan bahwa sebuah integral taktentu dapat dibalikkan menggunakan
pendiferensialan.

Bagian kedua, kadang-kadang disebut sebagai teorema dasar kalkulus kedua,


mengizinkan seseorang menghitung integral tertentu sebuah fungsi menggunakan salah satu
dari banyak antiturunan. Bagian teorema ini memiliki aplikasi yang sangat penting, karena ia
dengan signifikan mempermudah perhitungan integral tertentu.

Penyataan yang pertama kali dipublikasikan dan bukti matematika dari versi terbatas
teorema dasar ini diberikan oleh James Gregory (1638-1675). Isaac Barrow membuktikan
versi umum bagian pertama teorema ini, sedangkan anak didik Barrow, Isaac Newton (1643-
1727) menyelesaikan perkembangan dari teori matematika di sekitarnya. Gottfried Leibniz
(1646–1716) mensistematisasi ilmu ini menjadi kalkulus untuk kuantitas infinitesimal.

Teorema dasar kalkulus kadang-kadang juga disebut sebagai Teorema dasar kalkulus
Leibniz atau Teorema dasar kalkulus Torricelli-Barrow.

C. Sifat – sifat integral tentu lebih lanjut


1. Teorema A

(Sifat penambahan selang). Jika f terintegralkan pada suatu selang yang mengandung tiga
titik a, b, dan c, maka

Bagaimanapun urutan dari a, b, dan c.

2. Teorema B

(sifat pembanding). Jika f dan g terintegralkan pada [a,b] dan jika f(x) < g(x) untuk semua x
dalam [a,b], maka

3. Teorema C

(sifat keterbatasan), jika f terontegralkan pada [a,b] dan jika m ≤ f(x) ≤ M untuk semua x
dalam [a,b], maka

5
4. Teorema D

(pendiferensialan suatu integral tentu). Andaikan f kontinu pada selang tetutup [a,b] dan
andaikan x sebuah (peubah) titik dalam [a,b]. maka

[ ]=𝑓(𝑥)
5. Teorema E

(teorema nilai rata rata untuk integral). Jika f kontinu pada [a,b], maka terdapat suatu
bilangan c antara d dan b sedemikian hingga

D. Metode Substitusi Dalam Integral Tentu

Metode substitusi merupakan metode penyelesaian integral dengan mengubah bentuk fungsi
menjadi lebih sederhana dalam bentuk variable tertentu yang saling berhubungan dan
ditandai dengan adanya pemisalan. Metode subsitusi digunakan karena tidak semua fungsi
dapat diintegralkan dengan rumus dasar atau metode anti turunan sesuai dengan defenisinya.
Walaupun tidak semua soal dapt diselesaikan denganmetode substitusi, tetapi adanya teknik
ini sangat membantu menyelesaikan soal soal trigonometri yang sukup rumit.

Berikut Proses mengintegralkan fungsi dengan metode substitusi :

1. Misalkan salah satu fungsi sebagai u

2. Turunkan fungsi u terhadap x

3. Bentuk hubungan keduanya (a dx = n du)

4. Substitusi fungsi pemisalan ke bentuk integral awal

5. Setelah diintegralkan, kembalikan fungsi pemisahan ke bentuk


awalnya

Contoh :

6
7
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

integral sebagai invers (kebalikan) dari turunan, baik turunan fungsi aljabar
maupun turunan fungsi trigonometri. integral tentu yang diturunkan dari konsep luas daerah
sebagai limit jumlah. Menghitung nilai integral tentu dengan menggunakan teorema dasar
kalkulus. Pada notasi integral tentu terdapat batas atas dan batas bawah untuk variabel
integrasinya. Sesuai dengan namanya, batasan tersebut berfungsi untuk membatasi nilai
variabel dari fungsi yang akan diintegrasikan. Prinsipnya adalah dengan mensubstitusikan
batas atas dan bats abawah pada hasil integrasinya sihingga diperoleh suatu bilangan sebagai
hasil integrasi.

B.Saran
Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Purcell, Edwin J. 1999. Kalkulus dan geometri analitis jilid 1 edisi 4. Jakarta.
Penerbit erlangga.
2. http://www.edutafsi.com/2018/01/rumus-dasar-dan-sifat-sifat-integral-
tentu.html
3. http://ellafaello.blogspot.com/2017/01/makalah-integral-tentu.html

Anda mungkin juga menyukai