Judul…
Oleh :
Nama (Nim)
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2. Bagaimana perbedaan Bisection dan Newton-Raphson pada akar persamaan
(fungsi) ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum metode numerik untuk mencari akar persamaan yaitu
sebagai berikut.
1. Mampu mengetahui cara menerakan metode numerik untuk mencari akar
persamaan (fungsi) pada bahasa pemrogaman C++.
2. Mampu mengetahui perbedaan Bisection dan Newton-Raphson pada akar
persamaan (fungsi).
1.4 Manfaat
Metode numerik memiliki beberapa manfaat dalam operasi matematika yaitu
dapat menyelesaikan permasalahan matematika yang rumit atau tidak bisa diselesaikan
secara analitik. Metode analitik yang di maksud adalah metode penyelesaian model
matematika dengan rumus-rumus aljabar yang sudah baku (lazim). Metode numerik
dapat mengisi kelemahan dari metode analitik yang hanya unggul untuk sejumlah
persoalan yang terbatas, yaitu persoalan yang memiliki tafsiran geometri sederhana
serta bermatra rendah.
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Metode Bisection atau disebut juga dengan metode bagi dua merupakan salah
satu jenis metode pencarian instrumental dimana selang/range selalu dibagi dua atau
membagi range menjadi 2 bagian.. Metode ini didasari pada teorema nilai antara fungsi
kontinu yaitu bahwa suatu selang interval [a,b] harus mengandung f(x) = 0, jika f(a)
3
dan f(b) tandanya berlawanan. Metode ini memiliki kelemahan yaitu kecepatannya
dalam mencapai divergensi dan kelebihannya yaitu kepastian atau jaminannya dalam
menuju konvergensi (Mei,2015).
4
Menurut literatur ( Arizal,2014) dalam belajar pemrograman khususnya bahasa
C++ harus mengerti tentang sistem operasi, algoritma dan flowchart. Deklarasi
variable yang digunakan dalam program harus dapat dideklarasikan terlebih
dahulu. Variabel dan tipe data yang digunakan dalam metode Bisection dan Newton-
Raphson harus dimasukkan dalam script pada text editor. Proses assignment juga harus
diperhatikan untuk pemberian nilai kepada suatu variabel yang telah dideklarasikan.
Komentar digunakan untuk memberikan penjelasan pada program dan tidak akan
dieksekusi . Hasil dari metode Bisection dan Newton-Raphson dalam menentukan akar
persamaan kuadrat akan menunjukan data yang bersifat numerik.
5
BAB 3. METODE PENELITIAN
6
b. Flowchart
Mulai
f(x) = x3 - 4x - 9
Input a, b. e
f(a), f(b)
Output f(a)
dan f(b)
c = (a+b)/2
For i = 1,
fabs(f(c))>e, i++
Y Y
b=c
T f(a) < 0
b=c
a=c
c = (a+b)/2
Output c,
f(c), i
Selesai
7
• Fungsi f(x) dan f’(x)
• Rentang ditentukan untuk x yang berupa batas bawah a dan batas atas b.
• Nilai batas kesalahan e ditentukan
• F(a) dan f(b) dihitung
• Nilai x dihitung dengan menggunakan formula c = (a+b)/2
• Untuk iterasi i = 1 s/d n atau ǀf(c)ǀ > e menggunakan formula ci = c –
(f(x))/f’(x))
• Nilai akar selanjutnya dihitung berdasarkan formula x
• Selesai
b. Flowchart
Mulai
f’(x) = log10(x) + 1
Input a, b, e
f(a), f(b)
Output f(a)
dan f(b)
c = (a+b)/2
For i = 1,
fabs(f(c))>e, i++
c = c – f(x)/f’(x)
Output c,
f(c), i
Selesai
8
3.3 Langkah Kerja
Prosedur atau langkah kerja yang harus dilakukan pada praktikum metode
numerik untuk persamaan akar kuadrat fungsi yaitu sebagai berikut.
1. File akar_persamaan.docx menggunakan bahasa C dirubah menjadi bahasa C++.
2. Script pada file word yang sudah dirubah menjadi program C++ kemudian di salin
ke text editor bernama Notepad++.
3. Script program numerik kemudian di simpan ke directory berformat .cpp dengan
nama bisection.cpp dan Raphson.cpp.
4. File akarpersamaan.cpp di compile dengan g++ pada terminal Cygwin dan
hasilnya dicocokan dengan output yang sudah ada.
5. Jika sudah cocok dengan uotput yang sudah ada kemudian di Screen Shoot hasil
compile dan code pemrogamannnya. Keduanya dilampirkan pada laporan
praktikum.
9
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil dari praktikum metode numerik untuk permasalahan persamaan akar
kuadrat fungsi yaitu sebagai berikut.
a. Metode Numerik Bisection
10
b. Metode Numerik Newton-Raphson
4.2 Pembahasan
Metode numerik merupakan suatu metode yang digunakan dalam
permasalahan matematika yang cukup rumit dan sulit dikerjakan secara aritmatika.
Metode numerik dapat digunakan dalam permasalahan mencari akar persamaan fungsi
menggunakan bahasa C++. Praktikum ini terdiri dari dua percobaan yaitu metode
bisection dan metode Newton-Raphson. Sebelum melakukan operasi program akar
persamaan, sebaiknya kita rubah script bahasa C ke bahasa C++. Perubahan sintak ke
bahasa C++ bertujuan untuk mempermudah dan merapikan script agar mudah
dipahami dan dianalisis. Perubahannya antara lain mengubah tipe data void menjadi
int, printf menjadi cout, dan scanf menjadi cin.
11
Percobaan pertama yaitu menggunakan metode bisection. Metode ini memiki
data input berupa nilai batas bawah (a), batas atas (b), dan nilai error (e). Persamaan
akar kuadrat fungsi yang digunakan adalah f(x) = x^3 - 4x -9. Dengan memasukkan
inputan data a = 2, b = 3, dan e = 0,0001, maka akan menghasilkan dua nilai. Besar
nilai jika x = 2, maka nilai fungsi f(x) = -9. Sedangkan jika besar nilai x = 3, maka
nilai dari persamaan fungsi f(x) = 6. Dari persamaan tersebut dihasilkan akar
perkiraannya yaitu sebesar 2,706528 dan nilai iterasi dari fungsi sebesar -0,000004.
Banyaknya nilai iterasi dari persamaan tersebut yaitu 16. Nilai iterasi didapatkan dari
penjumlahan batas atas dan batas bawah yang kemudia dibagi dua. Iterasi dilakukan
sampai nilainya kurang dari nilai eror yang dimasukkan atau di inputkan.
Perbedaan yang mendasar dari kedua metode antara Bisection dan Newton-
Raphson yaitu fungsi yang digunakan dan jumlah iterasinya. Fungsi persamaan yang
digunakan pada metode Newton-Raphson terdapat f’(x) yang merupakan turunan dari
fungsi f(x). Sedangkan pada metode Bisection tidak perlu fungsi turunan. Pada metode
Bisection terdapat jumlah iterasi sebanyak 16, sedangkan metode Newton Raphson
sebanyak 12 iterasi. Metode Bisection adalah metode pencarian instrumental dimana
selang selalu dibagi dua, sedangkan metode Newton-Raphson adalah pencarian akar
suatu fungsi dengan pendekatan satu titik.
12
BAB 5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum metode numerik untuk
permasalahan akar persamaan fungsi kuadrat yaitu Metode numerik dapat diterapkan
pada bahasa C++ dengan operasi sistem Windows pada terminal Cygwin. Metode
numerik yang terdiri dari Bisection dan Newton-Raphson dapat dituliskan dalam
bentuk script sintak bahasa C++. File script dapat decompile dan di eksekusi pada
terminal sehingga akar muncul nilai akar fungsi persamaannya. Input yang
digunakan dalam metode Bisection dan Newton-Raphson yaitu batas bawah (a) ,
batas atas (b), dan batas nilai error (e). Perbedaan metode Bisection dan Newton-
Raphson adalah pada persamaan fungsi yang digunakan dan jumlah nilai iterasi.
Newton-Raphson menggunakan fungsi f(x) dan fungsi turunannya f’(x). Jumlah nilai
iterasinya adalah 16. Sedangkan pada Bisection hanya menggunakan satu fungsi f(x)
dan jumlah iterasi adalah 12. Metode Bisection adalah metode pencarian instrumental
dimana selang selalu dibagi dua, sedangkan metode Newton-Raphson adalah
pencarian akar suatufungsi dengan pendekatan satu titik.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah sebaiknya script yang digunakan untuk
pemberian data input batas atas, batas bawah, dan nilai error bisa digunakan lebih
bervariasi lagi atau nilai yang kita inputkan bebas dan program berjalan dengan baik.
Sebaiknya praktikum metode numerik dalam mengatasi permasalahan matematika
akar persamaan kuadrat harus dipraktikan terlebih dahulu agar tidak kebingungan saat
praktikum berlangsung.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arizal dan Moch Kharis. 2014. Laporan Praktikum II Dasar-Dasar Bahasa C++.
Fakultas Teknik : Universitas Negeri Malang.
Prawirosusanto, S. 1997. Pengantar Metode Numerik. Yogyakarta : FMIPA UGM.
Sunandar,E., Indrianto. 2020. Perbandingan Metode Newton-Raphson dan Metode
Secant untuk Mencai Akar Persamaan dalam Sistem Persamaan Non-Linear.
Jurnal Pengkajian dan Penerapan Teknik Informatika. Vol.13. No.1.
Utami,M.B. 2015. Laporan Pemrogaman Komputer Akar Persamaan Non Linear.
Surabaya : Universitas Airlangga.