Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)

METODE NUMERIK

“Hampiran Dan Galat”

Dosen Pengampu : Prof.Dr. Nurdin Siregar,M.Si

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : FASCA KRISTIANI BUTAR BUTAR

NIM : 4223240029

KELAS : PSF 22 B

PROGRAM STUDI FISIKA MURNI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
limpahan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review mata
kuliah Metode Numerik ini dengan baik dan tepat waktu.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Metode
Numerik atas bimbingan dan pengajaran yang diberikan sehingga saya dapat mengerjakan tugas
Critical Journal Review ini dengan baik. Serta kepada teman-teman yang telah membantu dan
memberikan semangat dalam proses pengerjaannya.
Dalam Critical Journal Review ini saya menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
saya mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan dan kesempurnaan makalah Critical Book
Review ini kemudian. Semoga Critical Journal Review ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Akhir kata, penulis mengucapkan semoga Critical Journal Review ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Terima Kasih.

Medan,25 SEPTEMBER 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................4
1.2 TUJUAN CJR…………..........................................................................................4
1.3 MANFAAT CJR………..........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………..………………5
2.1 IDENTITAS JURNAL ……….…………………………………………………...5
2.2 RINGKASAN MATERI ……………………………………………………….....6
BAB III ISI……………………………………………………………………………7
3.1 RINGKASAN JURNAL ...………………………………………………………...7
3.2 RINGKASAN JURNAL 2…………………………………………………………9
BAB IV PENUTUP……………..…………………………………………………....12
4.1 KESIMPULAN………………………………………………………………….......12
4.2 SARAN……………………………………………………………………………....12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………13

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode Numerik Adalah teknik-teknik yang digunakan untuk memformulasikan masalah
matematis agar dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan. Latar belakang mempelajari akar-
akar persamaan agar dapat mencari akar-akar persamaan yang belum diketahui, dengan
mencapai hasil yang hamper eksak. Metode Numerik memberikan cara-cara untuk
menyelesaikan bentuk persamaan tersebut secara perkiraan hingga didapat hasil yang mendekati
penyelesaian secara benar. Penyelesaian numerik dilakukan dengan perkiraan yang berurutan,
maka tiap hasil akan lebih teliti dari perkiraan sebelumnya. Dengan berbagai iterasi yang
dianggap cukup, akan didapat hasil perkiraan yang mendekati hasil yang benar dengan toleransi
yang diijinkan. Metode Numerik dianggap penting karena dengan memakai berbagai cara dan
pemodelan. Dengan menggunakan pendekatan semacam ini,tentu setiap nilai hasil perhitungan
akan mempunyai Galat ( error ) atau nilai kesalahan. Kesalahan itu penting artinya karena
kesalahan dalam pemakaian algoritma pendekatan akan menyebabkan nilai kesalahan yang
besar,tentunya ini tidak diharapkan.Sehingga pendekatan metode numeric selalu membahas
tingkat kesalahan dan tingkat kecepatan proses yang akan terjadi.

1.2 Tujuan CJR


1. Sebagai penyelasaian tugas Critical Journal Review.
2. Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yang baik dan benar.
3. Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam memahami isu yang berkembang dalam
mata kuliah metode numerik.
4. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yang baik dan
benar.
5. Untuk memnguatkan pemahaman mahasiswa dalam memahami materi kuliah metode
numerik.

1.3 Manfaat CJR


1. Menambah wawasan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yang baik dan benar.
2. Menambah wawasan mahasiswa dalam memahami isu yang berkembang dalam mata
kuliah metode numerik.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yangbaik dan benar.
4. Menguatkakn pemahaman mahasiswa dalam memahami materi kuliah metode numerik

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 IDENTITAS JURNAL

A. Jurnal Internasional

Judul Artikel : THE DEVELOPMENT OF NUMERICAL METHOD MATERIAL


TEACHING USING METACOGNITIVE ASSISTED MATLAB APPROACH

Jenis Jurnal : Jurnal Mosharafah

Edisi Terbit : Volume 7 Nomor 1

Pengarang Artikel : Mara Doli Nasution

Tahun Terbit : 2013

B. Jurnal Nasional

Judul Artikel : PROSES BERPIKIR MAHASISWA DALAM PEMECAHAN


MASALAH APLIKASI INTEGRAL DITINJAU DARI KECEMASAN BELAJAR
MATEMATIKA (MATH ANXIETY)

Jenis Jurnal : Jurnal Matematika

Edisi Terbit : Volume 1 Nomor 2

Pengarang Artikel : Ningsih .F.E

Tahun Terbit : 2017

5
2.2 RINGKASAN MATERI

Metode Numerik adalah teknik untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang


di formulasikan secara matematis dengan menggunakan operasi hitungan yaitu operasi tambah ,
kurang , kali , dan bagi. Terdapat banyak jenis metode numerik , namun pada dasarnya , masing
masing metode memiliki karakteristik umum,yaitu selalu mencakup sejumlah kalkulasi
aritmatika. Solusi dari metode numerik selalu berbentuk angka dan menghasilkan solusi
hampiran, pendekatan atau aproksimasi didefenisikan sebagai nilai yang mendekati solusi
sebenarnya atau sejati. Sedangkan galat atau kesalahan didefenisikan sebagai selisih nilai sejati
dengan nilai hampiran.

Metode Numerik dapat menyelesaikan permasalahan matematis yang sering nonlinier


yang sulit diselesaikan dengan metode analitik. Metode analitik disebut juga metode sejati
karena memberi solusi sjati atau solusi yang sesungguhnya , yaitu solusi yang memiliki galat
sama dengan nol. Jika terdapat penyelesaian secara analitik,mungkin proses penyelesaiannya
sangat rumit, sehingga tidak efisien. Contohnya : menentukan akar-akar polynomial.Jadi , jika
suatu persoalan sudah sangat sulit atau tidak mungkin digunakan dengan metode analitik maka
kita dapat menggunakan metode numerik seagai alternative penyelesaian persoalan tersebut.

Metode Numerik ini disajikan dalam bentuk algoritma-algoritma yang dapat dihitung
secara cepat dan mudah. Pendekatan yang digunakan dalam metode numerik merupakan
penedekatan analisis matematis, dengan tambahan grafis dan teknik perhitungan yang mudah.
Algoritma pada metode numerik adalah algoritma pendekatan maka dalam algoritma tersebut
akan muncul istilah iterasi yaitu pengulangan proses perhitungan. Dengan metode pendekatan,
tentunya setiap nilai hasil perhitungan akan mempunyai nilai error.

6
BAB III
ISI

3.1 Ringkasan Jurnal 1

 Pendahuluan
Sebagai sebuah system, matlab terdiri dari 4 bagian yaitu:

1. Development Environment.
Development Environment adalah kumpulan perangkat yang dapat membantu untuk
menggunakan fungsi-fungsi pada matlab. Perangkat ini merupakan sebuah graphical user
interfaces (GUI) yang terdiri dari desktop, command window, command history,sebuah editor
dan debugger, dan browser untuk melihat help, workspace, files, dan search path.

2. Mathematical Function Library


Mathematical function library terdiri dari algoritma komputasi mulai dari fungsi-fungsi dasar
sepetri: sum, sin, cos, complex arithmetic, matrix inverse, matrix eigenvalues, Bessel
functions, dan fast Fourier trans forms.

3. MATLAB Language
Matlab language terdiri dari high-level language dengan control flow statements, functions,
data structures, input/output, dan fitur-fitur object-oriented programming.

4. Graphics
Matlab memiliki fasilitas untuk menampilkan vektor dan matriks sebagai suatu grafik.
Terdapat high-level functions (fungsi-fungsi level tinggi) yang dapat menvisualisasi dalam
bentuk dua dimensi, tiga dimensi, proses pembuatan latar suatu gambar, animasi, selain itu
terdapat juga fungsi level rendah.

 Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (developmental
research). Menurut Borg dan Gall (1983), pendekatan Research and Development (R & D)
dalam pendidikan meliputi beberapa langkah- langkah, yaitu:

1. Melakukan analisis masalah dan kebutuhan untuk mengumpulkan informasi berupa kajian
pustaka metode numerik, menentukan SAP dan menentukan tujuan pembelajaran tersebut.

2. Melakukan perencanaan produk/bahan ajar metode numerik dan pembuatan instrumen berupa
angket tentang kualitas bahan ajar dilihat dari komponen materi,penyajian dan bahasa.

3. Penyusunan bahan ajar metode numerik dengan pendekatan metakognitif berbantuan matlab.

4. Melakukan validasi ahli dengan menggunakan angket validasi. Melakukan revisi terhadap
produk utama, berdasarkan masukan dan saran-saran-saran dari hasil validasi ahli.

7
5. Melakukan revisi terhadap produk dari penilaian validasi ahli.

6. Uji coba bahan ajar (produk) terhadap kelompok perorangan , kecil dan lapangan mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang memiliki karakteristik siswa
kemampuan rendah, sedang melalui angket (kuesioner) yang diberikan.

7. Hasil akhir, merupakan produk bahan ajar metode numerik yang sudah selesai direvisi dan
siap diterapkan pada pembelajaran.

Tahap Kemandirian

Kerjakan soal dibawah ini dengan sendiri tanpa bertanya kepada temanmu. Kalau mengalami
kesulitan silakan ditanyakan langsung kepada dosen. Hitunglah galat, galat mulak dan galat
relatif
1. Nilai 𝑥= 2,71828182 dan 𝑥̅ = 2,7182
2. Nilai 𝑥= 98750 dan 𝑥̅ = 99000
3. Nilai 𝑥= √2 dan 𝑥̅ = 1,414
Untuk menjawab soal di atas. Apa yang harus kamu lakukan? Pemahaman apa yang harus kamu
ketahui sebelum menyelesaikan soal tersebut? Bagaimana kamu menyelesaikan soal tersebut?
Periksa kembali jawabanmu, kemudian persentasikan di depan kelas.
Sebelum menjawab pertanyaan diatas mohon dipelajari materi yang diberikan
dibawah ini. Jika ada yang kurang paham mohon ditanyakan langsung kepada dosen.

1) Pengertian Metode Numerik


Metode numerik adalah suatu teknik penyelesaian yang diformulasikan dengan menggunakan
operasi hitungan atau aritmatika yaitu hitungan biasa seperti tambah, kurang, kali, dan bagi yang
dapat dilakukan secara berulang-ulang baik dengan bantuan komputer atau secara manual.
Perhitungan tersebut melibatkan angka –angka sejumlah besar dengan operasi-operasi hitungan
yang berulang-ulang, melelahkan, dan menjemukan.

Dalam menganalisis suatu permasalahan yang didekati dengan menggunakan metode numerik
selalu melibatkan angka dan melewati proses perhitungan matematika yang cukup rumit.
Perhitungan secara manual membutuhkan waktu lama . Namun dengan adanya software
matematika saat ini dapat membantu permasalahan penyelesaian dengan mudahdan cepat. Salah
satu contoh software yang dapat membantu permasalahan numerik adalah MATLAB.

Metode numerik sudah baku dan telah luas pemakaiannya. Metode numerik yang baru pada
hakekatnya bertujuan menemukan cara perhitungan yang dapat membuat galat (error) sekecil
mungkin dan memberikan metode-metode yang efisien untuk memperoleh jawaban numerik dari
bermacam-macam permasalahan.

2) Penyelesaian Masalah Matematika


Heading level 2 ditulis dengan format; title case, rata kiri, bold, Calibri 12, spasi 1.15, dengan
penomoran huruf besar diikuti titik.

8
Terdapat dua cara dalam menyelesaikan permasalahan, yaitu:

a. Secara analisis, yaitu suatu cara penyelesaian permasalahan matematika dengan


menggunakanoperasi matematika dan menggunakan rumus- rumus yang sudah tersedia
sehingga diperoleh solusi eksak yang memiliki galat sama dengan nol.

b. Secara numeris, yaitu suatu cara penyelesaian permasalahan matematika dengan menggunakan
metode numerik untuk memperoleh nilai solusi hampiran dari solusi eksak. Cara ini biasanya
dilakukan jika nilai eksak sukar dicari dengan cara analisis.

3.2 Ringkasan Jurnal 2

Perkuliahan di kelas yang melibatkan subjek, dilakukan dengan metode diskusi.


Pemilihan metode diskusi didasarkan pada hasilpenelitian [12]bahwa dosen/guru dapat
memberikan kesempatan berkomunikasi secara lisan akan memberi peluang untuk
mengetahui apa yang belum diketahui mahasiswa atau konsep mana yang masih perlu
dijelaskan. Metode diskusi dalam penelitian ini memberikan ruang bagi subjek untuk
menyampaikan gagasannya sekaligus memberikan ruang bagi peneliti untuk memperoleh
informasi/data. Materi yang menjadi fokus penelitian adalah metode false position. Materi
inilah yang menjadi pokok bahasan dalam diskusi.

Konsep yang dipakai dalam metode false positionmerupakan aproksimasi/nilai


pendekatan penentuan solusi akar persamaan dengan bantuan garis yang melalui 2 titik
dari grafik sehingga memotong sumbu 𝑥. Hal inilah yang menjadi bahan diskusi dalam
proses pembelajaran/perkuliahan metode numerik.

Metode false positionmenggunakan dua nilai interval (dalam Gambar 1 yaitu 𝑎dan 𝑏) di
antara nilai solusi akar persamaan yang memiliki tanda berlainan (𝑓(𝑥)>0dan 𝑓(𝑥)<0). Jadi
dengan interval awal [a,b] dimana f(x) adalah kontinu padanya, demikian pula
intervaltersebut harus terletak ‘mengapit’ (secara intuitif) nilai akar 𝛼, sedemikian rupa
sehingga,
𝑓(𝑎)×𝑓(𝑏)≤0

Iterasi pada metode false position dengan pencarian nilai diantara interval pertama, yang
dicari dengan menarik garis lurus antara (𝑎,𝑓(𝑎))dan (𝑏,𝑓(𝑏)), serta mengambil nilai 𝑐(nilai di
antara 𝑎dan 𝑏) dari perpotongan garis 𝑃𝑄 dengan sumbu 𝑥.

Ada dua konsep yang bisa digunakan untuk mendasari proses iterasi dalam metode false
position, yaitu konsep kesebangunan dan konsep persamaan garis.
Konsep kesebangunan diperoleh dari 2 segitiga, yaitu ∆𝑃𝑐𝑏 dan ∆𝑃𝑄𝑅

1.). Sehinggabisa dituliskan dalam persamaan:

9
𝑃𝑏𝑏𝑐=𝑃𝑅𝑅𝑄
Berdasarkan nilai grafik 𝑓(𝑥)-nya,
𝑓(𝑏)−0𝑏−𝑐=𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)𝑏−𝑎

Formula yang digunakan untuk proses iterasi,


𝑐=𝑏−𝑓(𝑏)𝑏−𝑎𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)⋯(𝑖)

Melalui konsep persamaan garis yang melalui 2 titik(𝑎,𝑓(𝑎))dan (𝑏,𝑓(𝑏)), diperoleh:


𝑥−𝑎𝑏−𝑎=𝑦−𝑓(𝑎)𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)

Titik 𝑐diperoleh saat 𝑦=0, atau dituliskan dalam pasangan koorinat menjadi (𝑐,0). Kemudian
disubtitusikan ke dalam persamaan garis menjadi,
𝑐−𝑎𝑏−𝑎=0−𝑓(𝑎)𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)

Formula yang digunakan untuk proses iterasi,


𝑐=𝑎−𝑓(𝑎)𝑏−𝑎𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)⋯(𝑖𝑖)

Bisa juga diperoleh persamaan garis


𝑥−𝑏𝑎−𝑏=𝑦−𝑓(𝑏)𝑓(𝑎)−𝑓(𝑏)

Sehingga formula iterasi yang digunakan pun akan berubah menjadi,


𝑐=𝑏−𝑓(𝑏)𝑎−𝑏𝑓(𝑎)−𝑓(𝑏)⋯(𝑖𝑖𝑖)

Pada saat prosesdiskusi, subjek (MN1) memberikan argumen bahwa bentuk persamaan (𝑖𝑖𝑖)
salah. Bentuk persamaan
𝑐=𝑏−𝑓(𝑏)𝑎−𝑏𝑓(𝑎)−𝑓(𝑏)

tidak tepat digunakan dalam formula iterasi metode false position.Bentuk yang benar adalah
persamaan(𝑖𝑖),
𝑐=𝑎−𝑓(𝑎)𝑏−𝑎𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)

Karena asal mulanya diperoleh dari persamaan garis yang terbentuk dari
𝑥−𝑥1𝑥2−𝑥1=𝑦−𝑦1𝑦2−𝑦1

Hasil analisis dari proses pembelajaran yang diikuti oleh MN1, mengindikasikan
MN1 memahami simbol baru sebatas prosedural dalam proses perhitungan saja. MN1 juga
terindikasi mengidentikan penamaan simbol selalu didasarkan pada urutan abjad atau
urutan angka. Hal ini mengacu pada pengalaman pertama MN1 dalam menerima konsep
persamaan garis.Dengankatalain,persamaan:

𝑥−𝑥1𝑥2−𝑥1=𝑦−𝑦1𝑦2−𝑦1

oleh subjek diidentikan bahwa harus𝑥1merupakan absis untuk 𝑎, 𝑥2merupakan absis untuk𝑏.
Begitu pula untuk ordinatnya, 𝑦1merupakan ordinat untuk 𝑓(𝑎)dan 𝑦2merupakan ordinat untuk
𝑓(𝑏). MN1 memberikan pemahaman urutannya tidak boleh terbalik.

10
Dari proses pembelajaran inilah, MN1 terindikasi memahami simbol baru sebatas
tingkat prosedur saja, representasi simbol yang dipahami oleh MN1 baru sebatas tingkat
prosedural.

Hal ini menimbulkan permasalahan jika instrumen tes yang diberikan berbentuk pilihan
ganda. Pada soal no.1, kebetulan iterasi 4 proses perhitungan berhenti, tetapi alasan
berhentinya karena galat relatif, yaitu
|0,3580−0,35740,3580|=0,001676lebih kecil dari nilai ɛ=0,01.
Walaupun dengan kesimpulan yang benar, tetapi ada proses yang salah. Hal ini bisa
menjadi kesalahan yang tidak terdeteksi, MN1 merasa benar, karena memang kesimpulan
akhirnya juga benar. Indikasi ini menunjukkan MN1 hanya memahami simbol hanya sebatas
prosedur saja. Prosedur yang dimaknai oleh MN1 sebagai perulangan perlakuan yang sama

11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Metode Newton-Raphson adalah salah satu pendekatan numerik dengan metode terbuka.
Disebut metode terbuka karena akarnya tidak dibatasi oleh batas bawah ataupun batas atas
seperti pada metode biseksi. Langkah awal menemukan metode ini adalah dengan
mendefenisikan persamaan fungsi dan turunan fungsi tersebut terlebih dahulu. Setelah itu,
tentukan nilai awal x yang diperkirakan merupakan akar persamaan, lalu lanjutkan iterasinya
hingga ditemukan akar dari fungsi non linier tersebut. Kelebihan metode ini adalah bila perkiraan
akar ataupun nilai awal sudah tepat , maka waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan akar
persamaan pun lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan ada metode biseksi.

4.2 Saran

Saran yang dapat saya berikan disini, saya cuman mau mengritik untuk contoh-contoh
soal yang terlalu banyak dimuatkan di dalam buku ini, saran saya agar contoh di persedikit saja
dan lebih banyak dibuat tentang penjelasan teorinya agar pembaca mudah memahaminya, karena
saya lihat pembaca lebih mudah memahami di teorinya dari ada memberikan contoh yang
menurut saya bisa dibilng sulit.

12
DAFTAR PUSTAKA

 Noornia, Anton. (2011). Cooperative Learning with Metacognitive Approach Ton


Enhance Mathematical Critical Thinking And Probelem Solving Ability And the Relation
To Self Regulated Learning. Jurnal International Seminar and the 4th National
Conference on Mathematics Education. Juni 2011.

 E. F. Ningsih, “PROSES BERPIKIR MAHASISWA DALAM PEMECAHAN


MASALAH APLIKASI INTEGRAL DITINJAU DARI KECEMASAN BELAJAR
MATEMATIKA (MATH ANXIETY),” Iqra Educ. J., vol. 1, no. 2, pp. 191–217, Mar.
2017

13

Anda mungkin juga menyukai