BAB II
TURUNAN PARSIAL
1. DEFINISI
Anda telah mengenal fungsi yang hanya terbatas pada fungsi y = f(x) dari satu
variabel x. Secara kuantitatif besaran-besaran fisika banyak terkait dengan lebih
dari satu variabel. Misalnya suhu ruang T, berbeda dari satu tempat ke tempat
lainnya yang berarti T = f(x,y,z). Dalam bab ini kita akan membahas diferensiasi
(turunan) dari fungsi dengan banyak variabel ini. Untuk mudahnya memahami
pengertian turunan parsial kita tinjau persoalan berikut.
Misalkan suatu plat segiempat yang panjang dan lebarnya adalah p dan l, maka
luas plat A = p l
Jelas, A bergantung pada dua besaran yaitu p dan l, dengan demikian luas A
akan berubah jika salah satu p atau l berubah atau jika keduanya, baik p maupun l
berubah secara bersamaan.
Tinjau kasus pertama, bila p kita buat tetap, sementara l berubah (berkurang
atau bertambah), maka A juga akan berubah. Dalam hal ini kita dapat mencari
koefisien perubahan (diferensial) A terhadap l jika p dijaga tetap, yaitu:
yang dipakai 𝛛 (dibaca do). Bentuk atau* + ini disebut turunan (diferensiasi)
pertama parsial dari A terhadap ℓ, dan dalam kaitan dengan persoalan di atas
tersirat bahwa p dijaga konstan.
Tentu saja kita juga dapat meninjau persoalan dengan yang tetap, perubahan
panjang p akan menyebabkan perubahan luas plat A juga, yaitu :
tetap. Untuk mendapatkan , kita juga harus menganggap bahwa semua simbol
Dengan penalaran yang sama, yaitu sebuah silinder yang alasnya berupa
lingkaran dengan jari-jari r, tinggi h, dan volumenya V. Tentukan
( ) dan ( )
r
V
h
Tentu saja kita tidak terbatas pada besaran-besaran pada kedua contoh di atas,
hal yang sama akan berlaku untuk sembarang fungsi misalkan z (x,y) dengan dua
variabel bebas x dan y sedangkan z variabel terikat, maka dapat dimungkinkan:
a. x berubah-ubah, y tetap
b. y berubah-ubah, x tetap
c. x dan y keduanya berubah secara bersamaan
Perhatikan bahwa jumlah bentuk turunan parsial pertama dari fungsi variabel
bebas adalah dua bentuk, masing-masing satu dari turunan terhadap variabel -
variabel bebas tersebut. Dengan cara yang sama, maka jika ada suatu besaran yang
merupakan fungsi tiga variabel bebas maka akan didapat tiga bentuk turunan parsial
pertama, masing – masing terhadap variabel bebas tersebut. Jadi, jika F = f (u,v,w),
maka F merupakan fungsi dari tiga variabel bebas u, v, dan w sehingga kita dapat
memperoleh 3 buah turunan parsial pertama, yaitu:
( ) ,( ) , dan ( )
Dan seterusnya, sehingga jika ada suatu besaran yang merupakan fungsi dari n
buah variabel bebas, maka dapat memungkinkan untuk mendapatkan n buah bentuk
turunan parsial pertama dari besaran tersebut. Untuk lebih memahami pengertian
turunan parsial ini, marilah kita tinjau beberapa contoh berikut.
Contoh
Penyelesaian :
diturunkan terhadap x
( ) = 6x + 2y
diturunkan terhadap y
( ) = 3x + 8y
Penyelesaian:
( ) = v2 w3 + 2 u v3 w2 + 3 u2 v w
( ) = 2 u2 v3 w3 + 3 u2 v3 w2 + 3 u3 w
( ) = 3 u v2 w2 + 2 u2 v3 w + u3 v
Soal Latihan
dan
Jika kita lihat, baik maupun masih merupakan fungsi x dan y, karena itu kita
( )
Sehingga
Bentuk ini dikenal sebagai koefisien turunan parsial kedua dari z terhadap x
( )
Sehingga
Bentuk ini dikenal sebagai koefisien turunan parsial kedua dari z terhadap x dan y.
Perhatikan bahwa operasi yang akan dilakukan sekarang ditunjukkan oleh
simbol yang paling kiri dari penyebutnya.
( )
Bentuk turunan kedua ini dikenal sebagai koefisien turunan parsial kedua dari z
( )
Nampak bahwa
Pada umumnya hal terakhir ini akan selalu berlaku untuk kebanyakan fungsi
yang kita jumpai, karena itu kita hanya mempunyai tiga koefisien turunan parsial
kedua yang berbeda (bukan empat).
Soal Latihan
1. Jika , tentukanlah
2. Tentukanlah semua koefisien turunan parsial pertama dan kedua dari fungsi
z = x cos y – y cos x
Disini diberitahukan bahwa z adalah fungsi dari x dan y, tetapi bentuk fungsinya
secara
tepat tidak diberikan.
c) √ d)
e) f)
g) h)
8. Tentukan semua koefisien turunan parsial
a) b)
c) d) z = arc tan ( )
9. Buktikan bahwa :
a) √
b) , jika ( ) ( )
konstanta
d) jika
a) ( ) , ( ) ( ) b) ( ) , ( ) , ( ) , ( )
( )
c) , , d) , ,
a)
b)
3. DIFERENSIAL TOTAL
Misalkan z merupakan fungsi dua variabel bebas x dan y, yakni z = f (x,y), maka jika x
berubah sebesar dx, sedangkan y tetap, z merupakan fungsi x saja maka diferensial
parsial z terhadap x didefenisikan sebagai
dxz =
dyz =
( ) ( )
Contoh
Penyelesaian:
( ) ( )
Dengan menggunakan aturan yang telah dipelajari pada bagian program terdahulu,
maka dapat dicari:
( ) ( )
Yaitu:
( ) ( )
Dengan demikian:
( ) ( )
Penyelesaian:
( ) ( )
dimana:
( ) ( )
Jadi:
Penyelesaian:
( ) ( )
dimana:
Dengan demikian:
Contoh
Jadi:
( ) ( )
dimana:
Maka:
Ketidakpastian relatif dari R didefenisikan sebagai , jika kedua ruas dibagi dengan
R:
Tetapi:
Dan ketidakpastian terbesar dapat dicari dengan cara mengambil harga mutlak dari
kedua ruas persamaan terakhir, yaitu:
| | | | | |
| |
2. Percepatan gravitasi bumi dapat dicari dengan mengukur panjang ℓ dan periode
Penyelesaian:
dan:
( ) ( )
dengan:
( ) ( )
( ) ( )
| | | | | |
Marilah sekarang kita melihat contoh penggunaan lain dari konsep diferensial total ini.
Contoh
Persoalan ini tidak dapat anda kerjakakan dengan menggunakan kalulator. Dengan
cara pendekatan ini, kita misalkan (dipilih dari suku kedua ). Selisih
( ) dengan
Jadi:
( )
Dimana f adalah jarak fokus lensa , adalah jarak-jarak dari lensa ke benda
dan ke bayangan benda. Jika Tentukanlah harga
ketika
Penyelesaian:
Tapi karena fokus lensa f merupakan tetapan maka df=0, jadi persamaan diatas
menjadi
Atau:
Dengan:
cm
Jadi:
cm
Soal Latihan
a)
b)
c)
d)
2. Menurut hukum coulomb, gaya interaksi antara dua buah muatan dan yang
[ ]
dimana q dan m menyatakan muatan dan massa diam dari sebuah partikel yang
dipercepat (m), B adalah kuat medan magnet, R jari-jari orbit, ω kecepatan sudut dan c
adalah laju cahaya. Jika ω dan B variabel dan yang besaran lainnya konstan, buktikan
hubungan antara dω dan dB dapat dinyatakan sebagai:
( ) ( ) [ ( ) ]
Prinsip turunan parsial dapat juga digunakan untuk mencari koefisien diferensial
parsial dari suatu fungsi implisit yang dinyatakan oleh suatu hubungan F(x,y,z) = 0
Untuk keperluan ini ada beberapa aturan yang dapat dipakai, yaitu:
a. Jika F(x,y) kontinu pada daerah yang memuat titik sehingga F(x,y) = 0 ,
⁄
⁄
⁄
⁄
b. jika F (x,y,z) kontinu pada daerah yang memuat titik sehingga F(x,y,z)
maka berlaku:
⁄ ⁄
⁄ ⁄
⁄ ⁄
⁄ ⁄
⁄ ⁄
⁄ ⁄
Untuk lebih memahami aturan-aturan tersebut, marilah kita lihat contoh perhitungan
berikut:
Contoh
Jadi
⁄
⁄
Dengan
Sehingga:
⁄
⁄
Penyelesaian:
Persamaannya yang dapat diubah menjadi :
⁄ ⁄
⁄ ⁄
Sehingga:
Dengan demikian:
4. Cari semua turunan parsial pertama dan kedua dari z, jika diberikan
Inilah pemecahannya:
⁄ ⁄
⁄ ⁄
Dengan , maka didapat
Sehingga:
Sedangkan untuk mencari turunan parsial kedua z terhadap x, dapat kita tempuh cara
sebagai berikut:
( )
( ) ( ) [ ]
Subsitusikan didapat:
( ) { }
[ ] [ ]
[ ] [ ]
Sekarang kita dapat pula menentukan turunan parsial kedua z terhadap y sebagai
berikut,
Dan
( )
( ) ( ) [ ]
Subsitusikan: , didapat:
( )
[ ] [ ]
( )
( ) ( ) [ ]
karena
Maka:
[ ] [ ]
Soal Latihan
b) Tentukan dari
2. Persamaan keadaan suatu gas ideal dapat dirumuskan sbb: pV = nRT dengan R
adalah tetapan, yang lainnya merupakan variabel sistem. Tunjukkan bahwa:
a. ( ) b. ( ) c. ( )
4. Buktikanlah ( )( )( )
5. Tentukan jika
volume dan suhu gas ideal. adalah panas jenis gas dalam keadaan tekanan konstan
dan panas jenis saat volume gas konstan. Tentukan jika gas ideal
6. ATURAN RANTAI
Jika z = f(x,y) adalah sebuah fungsi kontinu dari variabel-variabel x dan y dengan
turunan parsialnya dan kontinu, dan jika x dan y merupakan fungsi variabel t
yang diferensiabel x = g(t) dan y = h(t), maka z dalah fungsi t dan disebut turunan
Dengan cara yang sama, jika w = f (x,y,z,…) adalah fungsi yang kontinu dari
variable-variabel x,y,z… dengan turunan parsial yang kontinu. Dan jika x,y,z…
merupakan fungi varibel t yang diferensial, turunan total w ke t dinyatakan oleh:
Sekarang jika z=f(x,y) adalah fungsi variabel x dan y yang kontinu dengan turunan
parsialnya dan yang kontinu x = g (r,s)dan y = h (r,s) dari variabel bebas r dan s
maka z merupakan fungsi r dan s dengan
Dengan cara yang sama, jika w = f (x,y,z,...) merupakan fungsi kontinu dari n variabel
x,y,z,... yang kontinu dan jika x,y,z,... merupakan fungsi kontinu dari variabel bebas
r,s,t,..., maka
Dan seterusnya.
Untuk lebih memperdalam pemahaman tentang konsep atau aturan rantai ini, marilah
kita lihat beberapa contoh.
Contoh
Contoh
1. Carilah jika diketahui u = ,x=2 dan y = 3
Penyelesaian:
Penyelesaian:
( )
dz = dx – dy
Sekarang kita memerlukan dx dan dy yang dinyatakan dalam dt . Untuk itu kita ambil
differensial dari kedua persamaan yang lain yaitu:
Sin t dt + x cos t dt = y dy + dy
sin t dx – (y + 1) dy = -x cos t dt
Kedua persamaan simultan ini dapat dipecahkan untuk mencari dx dan dy yang
dinyatakan dalam dt. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan kaidah
Cramer (determinan)sebagai berikut :
| |
dx = dt
| |
dan
| |
dy = = dt
| |
dz = ( )dt
dz = ( )dt
Inilah hasilnya. Pengerjaannya cukup panjang , tetapi jika anda tetap mengikuti aturan
yang ditentukan , anda tidak akan mengalami kesulitan. Kita lihat contoh lain lagi.
4. Diberikan + sq = t dan + tp = s
3 dp + sdq + qds = dt
3 dq + tdp + pdt = ds
Selanjutnya untuk mencari ( ) maka kita harus menyatakan p sebagai fungsi dari s
dan t, yakni p = f (s,t) . Ini dapat diperoleh dengan jalan menstubstitusikan persamaan
differensial kedua untuk dq kepersamaan differensial pertama (karena q harus hilang).
dq =
3 ( ) + qds = dt
atau,
Sehingga
( ) ( )
dp = dt - ds
( ) ( )
dp = ( ) ds + ( ) dt
maka
( )
( ) ds
( )
( ) ( )
( ) =- = -1
( )
Untuk mencari ( ) maka kita harus menyatakan p sebagai fungsi dan q, yakni p = f
(s,q) .Ini dapat diperoleh dengan cara mensubstitusikan persamaan differensial kedua
untuk dt kepersamaan pertama ( karena t harus hilang ).
dt =
atau
( )dq = ( ) dq
Sehingga
( ) ( )
dp =
( ) ( )
dp = ( ) ( )
dengan demikian
( )
( )
( )
( )
( )
Setelah anda menyimak dan memperhatikan beberapa contoh diatas, maka untuk
mengecek pemahaman anda akan semua itu, cobalah anda kerjakan beberapa soal
latihan berikut.
Soal Latihan
w=x+y , =s , =t
z= , = st + 5 ,
Buktikanlah :
= T( ) ( )