D
I
S
U
S
U
N
OLEH : LIA PERMATASARI
XI TKJ 1
GURU PEMBIMBING :NERA APRINA S.Pd
MATERI 1 : PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT
Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan polinomial berorde dua. Bentuk umum
dari persamaan kuadrat adalah
y= ax2 + bx + c
dengan
a≠0
Huruf-huruf a, b dan c disebut sebagai koefisien: koefisien kuadrat a adalah koefisien dari x2,
koefisien linier b adalah koefisien dari x, dan c adalah koefisien konstan atau disebut juga
suku bebas.
Nilai-nilai a, b dan c menentukan bagaimana bentuk parabola dari fungsi persamaan kuadrat
dalam ruang xy.
Rumus kuadratis dikenal pula dengan nama rumus abc karena digunakan untuk menghitung
akar-akar persamaan kuadrat yang tergantung dari nilai-nilai a, b dan c suatu persamaan
kuadrat. Rumus yang dimaksud memiliki bentuk
−𝑏±√𝑏2 −4𝑎𝑐
𝑥1,2 = 2𝑎
Rumus ini digunakan untuk mencari akar-akar persamaan kuadrat apabila dinyatakan bahwa
y=0
Dari rumus tersebut akan diperoleh akar-akar persamaan, sehingga persamaan semula dalam
bentuk
y = ax2 + bx + c
dapat dituliskan menjadi
y = ( x – x1 ) ( x – x2 )
Dari persamaan terakhir ini dapat pula dituliskan dua hubungan yang telah umum dikenal,
yaitu
x1 + x2 = -b/a
dan
x1.x2 = c/a
DISKRIMINAN / DETERMINAN
Dalam rumus kuadrat di atas, terdapat istilah yang berada dalam tanda akar:
b2 - 4ac
yang disebut sebagai diskriminan atau juga sering disebut determinan suatu persamaan
kuadrat. Kadang dinotasikan dengan huruf D.
Suatu persamaan kuadrat dengan koefisien-koefisien riil dapat memiliki hanya sebuah
akar atau dua buah akar yang berbeda, di mana akar-akar yang dimaksud dapat
berbentuk bilangan riil atau kompleks. Dalam hal ini diskriminan menentukan jumlah dan
sifat dari akar-akar persamaan kuadrat. Terdapat tiga kasus yang mungkin:
Jika diskriminan bersifat positif, akan terdapat dua akar berbeda yang kedua-duanya
merupakan bilangan riil. Untuk persamaan kuadrat dengan koefisien berupa bilangan
bulat, apabila diskriminan merupakan suatu kuadrat sempurna, maka akar-akarnya
merupakan bilangan rasional -- sebaliknya dapat pula merupakan bilangan irrasional
kuadrat.
Jika diskriminan bernilai nol, terdapat eksak satu akar, dan akar yang dimaksud
merupakan bilangan riil. Hal ini kadang disebut sebagai akar ganda, di mana nilainya
adalah:
x= -b / 2a
Jika diskriminan bernilai negatif, tidak terdapat akar riil. Sebagai gantinya,
terdapat dua buah akar kompleks (tidak-real), yang satu sama lain
merupakan konjugat kompleks:
√4ac−b2 √4𝑎𝑐−𝑏2
X+ = -b/2a + i dan x- =-b/2a – i
2𝑎 2𝑎
Jadi akar-akar akan berbeda, jika dan hanya jika diskriminan bernilai tidak sama
dengan nol, dan akar-akar akan bersifat riil, jika dan hanya jika diskriminan
bernilai tidak negatif.
AKAR RIIL DAN KOMPLEKS
Persamaan kuadrat dapat memiliki sebuah akar (akar ganda) atau dua buah akar yang
berbeda, yang terakhir ini dapat bersifat riil atau kompleks bergantung dari nilai
diskriminannya. Akar-akar persamaan kuadrat dapat pula dipandang sebagai titik
potongnya dengan sumbu x atau garis y = 0.
Titik potong dengan garis y = d
Dengan cara pandang ini, rumus persamaan kuadrat dapat digunakan apabila diinginkan
untuk mencari titik potong antara suatu persamaan kuadrat (y1=ax2 +bx +c) dengan suatu
garis mendatar (y2 = d). Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi persamaan kuadrat
tersebut dengan persamaan garis yang titik potong antar keduanya ingin dicari dan
menyamakannya dengan nol.
Intepretasi yang sama pun berlaku, yaitu bila:
Fungsi Komposisi
Dari dua jenis fungsi f(x) dan g(x) kita dapat membentuk sebuah fungsi baru dengan
menggunakan sistem operasi komposisi. operasi komposisi biasa dilambangkan dengan "o"
(komposisi/bundaran). fungsi baru yang dapat kita bentuk dari f(x) dan g(x) adalah:
(g o f)(x) artinya f dimasukkan ke g
(f o g)(x) artinya g dimasukkan ke f
Fungsi Invers
Apabila fungsi dari himpunan A ke B dinyatakan dengan f, maka invers dari
fungsi f merupakan sebuah relasi dari himpunan A ke B. Sehingga, fungsi invers dari f : A ->
B adalah f-1: B -> A. dapat disimpulkan bahwa daerah hasil dari f-1 (x) merupakan daerah asal
bagi f(x) begitupun sebaliknya.
Cara menenukan fungsi invers bila fungsi f(x) telah diketahui:
Pertama
Ubah persamaan y = f (x) menjadi bentuk x sebagai fungsi dari y
Kedua
Hasil perubahan bentuk x sebagai fungsi y itu dinamakan sebagai f-1(y)
Ketiga
Ubah y menjadi x [f-1(y) menjadi f-1(x)]
Dari implikasi p → q (dibaca : jika p maka q) dapat dibuat pernyataan :
Konvers=q→p
Invers=p→q
Kontraposisi = q → p
Rumus Fungsi Invers
Invers dari fungsi linier : f(x) = ax + b
nversnya adalah :
Fungsi Pecahan :
inversnya adalah :
Fungsi kuadrat :
f(x) = ax2 + bx + c
inversnya adalah :
p=>q≡ ~q=>~p
Contoh invers, komposisi, implikasi, konvers dan kontraposisi:
Jawab :
SOAL :
1. Diketahui f(x) = 3x - 4 dan g(x) = 2x, maka tentukanlah rumus (f o g)(x) dan (g o f)(x) ...
PEMBAHASAN
(f o g)(x) = g dimasukkan ke f menggantikan x
(f o g)(x) = 3(2x)-4
(f o g)(x) = 6x - 4
4x−3
𝑓(𝑥) = x+2
Pembahasan:
4x−3
Misalkan f(x) = y, maka 𝑦 = x+2
y(x – 2) = 4x -3
xy + 2y= 4x – 3
xy – 4x= -3 – 2y
x(y – 4) = -3 – 2y
−3−2y
x= y−4
−(3+2y)
x= −(4−y)
3+ 2y
x= 4−y
Berdasarkan persamaan akhir di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi invers dari f(x) adalah
3+ 2x
f-1(x) = 4−x
4. Jika diketahui f(x)= 3x + 4 dan (f o g) (x) = 6x -2, maka tentukan fungsi g(x)...
PEMBAHASAN :
Dik : a= 3, b= 4, p= 6, q= -2
Dit : g(x)?
JAWAB :
(f o g) (x) = 6x – 2
(g(x)) = 6x – 2
3(g(x)) + 4 = 6x – 2
3 g(x) + 4 = 6x – 2
3 g(x) = 6x – 2 – 4
3 g(x) = 6x – 6
g (x) = (6x – 6) / 3
g (x) = 2x – 2
PEMBAHASAN :
Dik : a = 4, b = -1, p = 2, q = -1, r = 3
Dit : g(x)?
JAWAB :
(f o g) (x) = 2x2 – x + 3
f(g(x)) = 2x2 – x + 3
4(g(x)) – 1 = 2x2 – x + 3
4 g(x) – 1 = 2x2 – x + 3
4 g(x) = 2x2 – x + 3 + 1
4 g(x) = 2x2 – x + 4
g(x) ¼ (2x2 – x + 4)
g(x) = ½ x2 – 1/4x + 1
6. jika diketahui fungsi g(x) = x + 6 dan komposisi fungsi (f o g) (x) = 4 – 2x, maka
tentukanlah fungsi f(x) yang memenuhi komposisi tersebut...
PEMBAHASAN :
Dik : a = 1, b = 6, p= -2 , q = 4
Dit : g(x)
JAWAB :
(f o g) (x) = 4 – 2x
f(g(x)) = 4 – 2x
f(x + 6) = 4 – 2x
f(y) = 4 – 2 (y – 6)
f(y) = 4 – 2y + 12
f(y) = 16 – 2y
kembalikan y menjadi x, maka diperoleh...
f(x) = 16 – 2x
3𝑥+4
7. fungsi invers dari f(x) = adalah....
2𝑥−1
PENYELESAIAN :
3𝑥+4
Dik : f(x) =
2𝑥−1
JAWAB :
3𝑥+4
y= f(x) ↔ x = f- 1 (y) misalkan y =
2𝑥−1
↔y (2x – 1) = 3x + 4
↔2x y – y = 3x + 4
↔2x y – 3x = y + 4
↔x (2y – 3) = y + 4
𝑦+4
↔x =
2𝑦−3
𝑦+4
↔f-1(y) =
2𝑦−3
𝑥+4
f-1 (x) =
2𝑥−3
4𝑥− 3
8. tentukan fungsi invers dari f(x) =
2𝑥+1
JAWAB :
4𝑥− 3
y=
2𝑥+1
2xy + y = 4x – 3
y + 3 = 4x – 2xy
y + 3 = x(4 – 2y)
𝑦+3
x=
4−2𝑦
𝑥+3
f-1(x) =
4−2𝑥
3𝑥−2 8
9. invers dari fungsi f(x) = , x ≠ - adalah f-1(x) =.....
5𝑥+8 5
JAWAB :
3𝑥−2
y=
5𝑥+8
5xy + 8y = 3x – 2
8y + 2 = x(3 – 5y)
8𝑥+ 2
x=
3−5𝑦
8𝑥+ 2
f-1(x) =
3−5𝑥
−(8𝑥+ 2)
atau f-1(x) =
3−5𝑦
𝑥+ 2
10. diberikan sebuah fungsi f(x) = nilai dari f-1(1) adalah .....
5−3𝑥
JAWAB :
𝑥+ 2
1=
5−3𝑥
5 – 3x = x + 2
5 – 2 = x + 3x
3 = 4x
3 3
x= -> f-1 (1) =
4 4
MATERI 3 : MENENTUKAN PERSAMAAN LINGKARAN
Persamaan Lingkaran
Terdapat berbagai macam persamaan lingkaran, yaitu persamaan yang dibentuk dari titik
pusat dan jari-jari serta suatu persamaan yang bisa dicari titik pusat dan jari – jarinya.
Dilihat dari persamaan diatas, dapat ditentukan titik pusat serta jari – jari lingkaran nya,
adalah :
( × - a )2 + ( y –b )2 = r2
Jika diketahui titik pusat suatu lingkaran dan jari – jari lingkaran dimana (a,b) adalah titik
pusat dan r adalah jari-jari dari lingkaran.
Dari persamaan yang didapat diatas, kita dapat menentukan apakah termasuk titik terletak
pada lingkaran tersebut, atau di dalam lingkaran atau diluar lingkaran. Untuk menentukan
letak titik tersebut, yaitu dengan menggunakan subtitusi titik pada variabel x dan y lalu
dibandingkan hasil nya dengan kuadrat dari jari-jari lingkaran.
Suatu titik terletak:
Pada lingkaran:
Di dalam lingkaran:
Di luar lingkaran:
Dari persamaan diatas, maka, dapat ditentukan letak suatu titik terhadap lingkaran tersebut.
Pada lingkaran:
Di dalam lingkaran:
Diluar lingkaran:
SOAL :
1. Pada sebuah kapal pesiar yang ditempatkan pada koordinat (5, 12) memiliki radar dengan
jangkauan sebesar 45 km ke segala arah. (a) Tulislah persamaan yang memodelkan
jangkauan maksimum dari radar yang terdapat pada kapal pesiar tersebut, dan (b) gunakan
rumus jarak untuk menentukan apakah radar tersebut dapat mendeteksi kapal lain yang
terletak pada koordinat (50, 25).
PEMBAHASAN :
(a) Dengan memakai posisi kapal pesiar, (5, 12), sebagai titik pusat, kita memperoleh a =
5, b = 12, dan r = 45. Sehingga, jangkauan maksimum pada radar tersebut dapat dimodelkan
sebagai: (x – 5)2 + (y – 12)2 = 452 yang sama dengan persamaan (x – 5)2 + (y – 12)2 = 2.025.
(b) Dengan (x1, y1) = (5, 12) dan (x2, y2) = (50, 25), maka kita dapat menggunakan rumus
jarak
Karena 46,84 > 45, maka kapal pesiar yang kedua tidak akan dapat terdeteksi oleh radar
kapal pesiar yang pertama.
2. Tentukanlah persamaan dari lingkaran yang berwarna biru dan merah, kemudian tentukan
luas daerah pada lingkaran yang berwarna biru ?
PEMBAHASAN :
Dengan memakai grid pada gambar di atas, kita dapat mengetahui bahwa lingkaran yang
berwarna biru memiliki titik pusat di (2, 0) dan berjari-jari R = 4 satuan panjang. Selain itu,
kita juga dapat mengetahui bahwa lingkaran yang berwarna merah memiliki titik pusat di (2,
2) dan berjari-jari r = 2 satuan panjang.
Maka dapat diasumsikan yang berwarna biru adalah (x – 2)2 + (y – o)2 = 42 atau dapat
disederhanakan menjadi persamaan (x – 2)2 + y2 = 16. Dengan cara yang sebelumnya kita
juga dapat memperoleh persamaan lingkaran yang berwarna merah yakni (x – 2)2 + (y – 2)2 =
4
Selanjut nya kita akan menghitung luas daerah yang berwarna biru. Daerah ini adalah hasil
dari pengurangan daerah yang berada dalam lingkaran biru oleh daerah dalam lingkaran
merah. Sehingga menjadi,
Maka, luas daerah yang berwarna biru adalah 12π satuan luas.
PEMBAHASAN :
X2 + y2 = r2
X2 + y2 = 172
X2 + y2 = 289
4. Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di (3,-2) dan melalui titik (5,4).
PEMBAHASAN :
(x – 3)2 + (y – (-2))2 = r2
(5 – 3)2 + (4 + 2)2 = r2
22 + 62 = r2
4 + 36 = r2
r2 = 38
a. pusat lingkaran
PEMBAHASAN :
a. Pusat lingkaran
-2a = 12 → a=-6
-2b = -8 → b = 4
Jadi, pusat lingkarannya adalah (-6,4)
b. Jari-jari lingkaran
6. jika diketahui sebuah lingkaran mempunyai diameter 14 cm. Berapakah luas lingkaran
tersebut?
PEMBAHASAN :
r = d/2
r = 14/2
r = 7 cm
Ditanyakan: Luas lingkaran?
Jawab:
Luas = π × r²
Luas = 22/7 × 7²
Luas = 154 cm²
Jadi, luas lingkaran tersebut adalah 154 cm².
7. Sebuah lingkaran memiliki jari-jari sebesar 10 cm. Berapakah luas lingkaran tersebut?
PEMBAHASAN :
Diketahui:
r = 10 cm
Ditanyakan: Luas lingkaran?
Jawab:
Luas = π × r²
Luas = 3,14 × 100
Luas = 314 cm²
Jadi, luas lingkaran tersebut adalah 314 cm².
8. Hitunglah keliling lingkaran dengan jari-jari 20 cm.
PEMBAHASAN :
Diketahui:
r = 20 cm
π = 3,14
Ditanyakan: Keliling lingkaran?
Jawab:
Keliling = 2 × π × r
Keliling = 2 × 3,14 × 20
Keliling = 125,6 cm
Jadi, keliling lingkaran tersebut adalah 125,6 cm.>
9. Diketahui sebuah lingkaran memiliki keliling sebesar 66 cm. Hitunglah berapa diameter
lingkaran tersebut.
PEMBAHASAN :
Diketahui:
Keliling = 66 cm
Ditanyakan: Diameter lingkaran?
Jawab:
Keliling = π × d
d = 66 / (22/7)
d = (66 × 7) / 22
d = 21 cm
Jadi, diameter lingkaran tersebut adalah 21 cm.
PEMBAHASAN:
Diketahui:
d = 20 cm
π = 3,14
Ditanyakan: Keliling lingkaran?
Jawab:
Keliling = π × d
Keliling = 3,14 × 20
Keliling = 62,8 cm
Jadi, keliling lingkaran tersebut adalah 62,8 cm.
Logika Matematika atau Logika Simbol ialah logika yang menggunakan bahasa Matematika,
yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol- simbol.
Keuntungan atau kekuatan bahasa simbol adalah: ringkas, univalent/bermakna tunggal, dan
universal/dapat dipakai dimana-mana.
2. PERNYATAN
Kalimat adalah rangkaian kata yang disusun menurut aturan bahasa yang mengandung
arti. Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus
benar dan salah (pernyataan disebut juga preposisi, kalimat deklaratif). Benar diartikan ada
kesesuaian antara apa yang dinyatakan dengan keadaan yang sebenarnya. Perhatikan beberapa
contoh berikut!
1. Al-Quran adalah sumber hukum pertama umat Islam
2. 4 + 3 = 8
3. Rapikan tempat tidurmu
Contoh nomor 1 bernilai benar, sedangkan contoh nomor 2 bernilai salah, dan keduanya
adalah pernyataan. Kalimat 3 di atas tidak mempunyai nilai benar atau salah, sehingga bukan
pernyataan.
Kalimat Terbuka adalah kalimat yang belum tentu bernilai benar atau salah. Kalimat terbuka
biasanya ditandai dengan adanya variabel (peubah). Jika variabelnya diganti dengan konstanta
dalam semesta yang sesuai maka kalimat itu akan menjadi sebuah pernyataan.
Variabel (Peubah) adalah lambang yang menunjukkan anggota yang belum tentu dalam
semesta pembicaraan, sedangkan konstanta adalah lambang yang menunjukkan anggota
tertentu dalam semesta pembicaraan. Pengganti variabel yang menyebabkan kalimat terbuka
menjadi pernyataan yang bernilai benar, disebut selesaian atau penyelesaian. Contoh kalimat
terbuka
1. yang duduk di bawah pohon itu cantik rupanya
2. x + 2 = 8
Pernyataan Majemuk
Logika merupakan sistem matematika artinya memuat unsur-unsur yaitu pernyataan-
oernyataan dan operasi-operasi yang didefinisikan. Operasi-operasi yang akan kita temui
berupa kata sambung logika (conective logic):
Merupakan lambang operasi untuk negasi
Merupakan lambang operasi untuk konjungsi
Merupakan lambang operasi untuk disjungsi
Merupakan lambang operasi untuk implikasi
Merupakan lambang operasi untuk biimplikasi
B. Konjungsi ( )
Konjungsi dua pernyataan p dan q bernilai benar hanya jika kedua pernyataan komponennya
bernilai benar. Dan jika salah satu atau kedua pernyataan komponennya salah, maka konjungsi
itu salah. Dengan tabel kebenaran
C. Disjungsi/ Alternasi ( )
Disjungsi dari dua buah pernyataan p dan q bernilai benar asal salah satu atau kedua pernyataan
komponennya benar. Dan jika kedua pernyataan komponennya salah, maka konjungsi itu salah.
(Disjungsi seperti ini disebut disjungsi inklusif). Dengan tabel kebenaran
D. Implikasi ( )
Bernilai benar jika konsekuennya bernilai benar atau anteseden dan konsekuen kedua-duanya
salah, dan bernilai salah jika antesedennya bernilai benar, sedangkan konsekuennya
salah.Dengan tabel kebenaran
SOAL :
PENYELESAIAN :
a. ∼p = Ada pegawai yang tidak menggunakan seragam abu-abu pada hari Kamis.
b. ∼p = Beberapa murid ada yang tidak melaksanakan ulangan semester hari ini.
tentukanlah :
a. p∧q
b. p∧∼q
c. ∼p∧d
d. ∼p∧∼q
PENYELESAIAN :
d. Hari ini Putra tidak pergi ke toko buku dan tidak ke supermarket
PENYELESAIAN :
PENYELESAIAN :
konvers dari pernyataan tersebut yaitu q→p : jika Bagus mengendarai mobil maka hari ini
hujan.
Invers dari pernyataan tersebut yaitu ∼p → ∼q : Jika hari ini tidak hujan maka Bagus tidak
mengendarai mobil.
kontraposisi dari pernyataan tersebut yaitu ∼q → ∼p : Jika Bagus tidak mengendarai mobil
maka hari ini tidak hujan.
5. Tentukanlah kesimpulan dari premis berikut ini.
PENYELESAIAN :
p→q
q→r
_____
∴ p→r
Sehingga kesimpulannya yaitu jika Pandu rajin belajar maka ia masuk universitas.
premis 1 : jika harga BBM turun maka harga bawang putih turun.
PENYELESAIAN :
p→q
∼q
____
∴ ∼p
sehingga kesimpulan dari premis diatas yaitu harga BBM tidak naik
7. Coba kalian ubah pasangan-pasangan pernyataan di bawah ini menjadi pernyataan majemuk
dengan operasi majemuk (dan):
A. p: Hari ini surabaya cerah
q: Hari ini surabaya udaranya sejuk
B. p: Gilang mengenakan baju merah
q: Gilang mengenakan topi hitam
C. p: Bejo pandai dalam pelajaran matematika
q: Bejo pandai dalam pelajaran kimia
PEMBAHASAN :
Pada operasi konjungsi, pernyataan positif dapat digabungkan dengan kata "dan" serta
menghilangkan kata-kata yang sama, maka:
A. p^q : Hari ini surabaya cerah dan udaranya sejuk.
B. p^q : Gilang mengenakan baju merah dan topi hitam
C. p^q : Bejo pandai dalam pelajaran matematika dan kimia
Jika pernyataannya bertolak belakang, kita bisa mengganti kata "dan" dengan kata
"meskipun" ataupun "tetapi".
8. Amati pernyataan berikut ini:
p : Hari ini ahmad pergi ke toko buku
q : Hari ini ahmad pergi ke supermarket
Ubah kedua pernyataan diatas dengan logika matematika di bawah ini:
A. P^q
B. P^~q
C. ~p^q
D. ~p^~q
PEMBAHASAN :
A. Hari ini Ahmad pergi ke toko buku dan supermarket
B. Hari ini Ahmad pergi ke toko buku dan tidak ke supermarket
C. Hari ini Ahmad tidak pergi ke toko buku tetapi ke supermarket
D. Hari ini Ahmad tidak pergi ke toko buku dan tidak ke supermarket
9. Tentukan konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan di bawah ini:
"Jika hari ini hujan maka Wayan mengendarai mobil"
PEMABAHASAN :
Pernyataan di atas adalah implikasi p -> q sehingga:
p: Hari ini hujan
q: Wayan mengendarai mobil
Konvers dari pernyataan tersebut adalah q -> p
"Jika Wayan mengendarai mobil maka hari ini hujan"
Invers dari pernyataan di atas adalah ~p -> ~q
"Jika hari ini tidak hujan maka Wayan tidak mengendarai mobil"
Kontraposisi dari pernyataan tersebut adalah ~q -> ~p
"Jika Wayan tidak mengendarai mobil maka hari ini tidak hujan"
10. Tentukanlah kesimpulan dari dua buah premis berikut:
premis 1 : Jika harga BBM turun maka harga cabai turun
premis 2 : Harga cabai tidak turun
PEMBAHASAN :
p: Harga BBM turun
q: Harga cabai turun
kita simpulkan dengan menggunakan modus Tollens
p→q
~q
______
∴ ~p
Maka kesimpulan dari premis di atas adalah "Harga BBM tidak turun"
MATERI 5 : TITIK GARIS DAN BIDANG GEOMETRI DIMENSI TIGA
1. Titik (.)Titik merupakan sebuah noktah, sehingga tidak memiliki panjang.Sebuah titik
tidak mempunyai ukuran (dikatakan dikatakan tidak berdimensi).Sebuah titik digambarkan
dengan memakai tanda noktah, kemudian dibubuhi dengan nama titik itu.Titik ATitik P
2. Garis Garis adalah himpunan titik-titik yang hanya memiliki ukuran panjang sehingga
dikatakan garis berdimensi satu.Bagian dari garis ini disebut wakil garis. Garis hanya
mempunyai ukuran panjang, tetapi tidak mempunyai ukuran lebarSebuah garis (garis lurus)
dapat dibayangkan sebagai kumpulan dari titik – titik yang memanjang secara tak terhingga
ke kedua arah.Apabila 2 titik dihubungkan maka diperoleh suatu garis.Garis AB
3. Bidang Bidang adalah himpunan titik-titik yang memiliki ukuran panjang dan
luassehingga dapat dikatakan berdimensi duaPada umumnya, sebuah bidang hanya dilukiskan
sebagian saja yang disebut sebagai wakil bidang.Wakil suatu bidang mempunyai dua ukuran,
yaitu panjang dan lebar.Sebuah bidang dapat dianggap sebagai kumpulan titik yang
jumlahnya tak terhingga yang membentuk permukaan rata yang melebar ke segala arah
sampai tak terhingga.
1. Berpotongan Dua buah garis p dan q dikatakan berpotongan jika kedua garis itu terletak
pada sebuah bidang dan mempunyai sebuah titik persekutuan.Garis P dan Garis Q
2. Sejajar Dua buah garis dikatakan sejajar,jika kedua garis itu terletak pada sebuah bidang
dan tidak mempunyai satu pun titik persekutuan.Garis g1 dan Garis g2
3. Bersilangan Dua buah garis g dan h dikatakan bersilang(tidak berpotongan dan tidak
sejajar) jika kedua garis itu tidak terletak pada sebuah bidang.Garis g1 dan Garis g2
Pertama, Titik merupakan suatu tempat (posisi) dalam ruang (space), serta
mempunyai panjang dan tidak mempunyai tebal.
Kedua, Garis merupakan himpunan titik – titik yang mempunyai panjang dan tidak
mempunyai lebar.
Ketiga, Bidang merupakan suatu permukaan dimana suatu garis yang
menghubungkan 2 titik pada permukaan tersebut.
SOAL :
1. Jika kubus diatas memiliki panjang rusuk 6 cm, dan titik x merupakan titik ditengah-tengah
AB, maka tentukanlah :
PENYELESAIAN :
b. HX ? d. EX ?
JAWAB :
a. HA = √(HE²+EA²) b. HX =√(HA²+AX²)
HA = √(6²+6²) HX = √[(6√2)²+3²] ( AX = ½ AB )
HA = √(36+36) HX = √(72+9)
HA = √72 HX = √81
HA = 6√2 cm HX = 9 cm
c. HB =√(AH²+AB²) d. EX = √(AE²+AX²)
HB = √[(6√2)²+6²] EX = √(6²+3²)
HB = √(72+36) EX = √(36+9)
HB = √108 EX = √45
HB = 6√3 cm EX = 3√5 cm
2. Berdasarkan gambar dibawah , diketahu panjang rusuknya 6 cm, dan x merupakan titik yang
terletak di tengan AB. Tentukanlah :
PENYELESAIAN :
b. X ke CE ?
JAWAB:
a.
. DE = AH serta ME = ½ DE = ½ AH = ½.6√2 = 3√2, sehingga dengan menggunakan
pythagoras maka
MX = √(EX²-ME²)
MX = √[(3√5)²-(3√2)²]
b.
.
CE = HB serta NE = ½CE = ½ HB = ½ 6√3 = 3√3, dengan menggunakan pythagoras maka
NX = √(EX²-NE²)
NX = √[(3√5)²-(3√3)²]
NX = √(45-27)
NX = √18
NX = 3√2 cm
3. Ada Sebuah barisan geometri yang untuk mencari suku Un.cari dan hitunglah suku Un
yang ke 10 dari barisan 1/8, 1/4, 1/2,…. tersebut !
PENYELESAIAN:
Diketahui :
JAWAB :
Un = arn – 1
Un = 1/8 . 2 (10 – 1) = 1/8 . 29 = 2 – 3 . 29 = 26 = 64
4. Ada Sebuah amoeba membelah diri menjadi 2 setiap 6 menit,berapakah jumlah amoeba
setelah satu jam jika awalnya terdapat hanya 2 amoeba .cari dan hitunglah suku Un jumlah
amoeba tersebut !
PENYELESAIAN :
Diketahui :
a=2
r=2
n = (1 jam/6 menit) + 1 = 11
JAWAB :
Un = arn – 1
Un = 2 . 2 11 – 1 = 210 = 1024 buah amoeba
Jadi, suku Un untuk mencari amoeba tersebut adalah = 1024 buah amoeba
5. Ada Sebuah barisan geometri yang untuk mencari suku Un.cari dan hitunglah suku Un
yang ke 7 dari barisan 3, 6, 2,…. tersebut !
PENYELESAIAN :
Diketahui :
a=3
r=2
JAWAB
Un = ar(n-1)
Un = 3.2(7-1)
U7 = 3.2(7-1)
U7 = 192
6. Ada Sebuah barisan geometri yang untuk mencari suku Un.cari dan hitunglah suku Un
yang ke 7 dari barisan 48, 24, 12,…. tersebut !
PENYELESAIAN :
Diketahui :
a = 48
r=½
JAWAB :
Un = arn-1
Un = 48.(1/2)n-1
Un = 48.(1/2)n-1
Un = 48.(2-1)1-n
Un = 3.16. (2)1-n
U7 = 3.24 (2)1-n
U7 = 3.25-n
7. Ada Sebuah barisan geometri yang untuk mencari suku Un.cari dan hitunglah suku Un
yang ke 7 dari barisan 44, 24, 12,…. tersebut !
PENYELESAIAN:
Diketahui :
a = 44
r = 1/2
JAWAB:
Un = arn-1
Un = 44.(1/2)n-1
Un = 44.(1/2)n-1
Un = 44.(2-1)1-n
Un = 3.8. (2)1-n
U7 = 3.23 (2)1-n
U7 = 3.24-n
8. Ada Sebuah barisan geometri yang untuk mencari suku Un.cari dan hitunglah suku Un
yang ke 7 dari barisan 42, 24, 12,…. tersebut !
PENYELESAIAN:
a = 42
r = 1/2
JAWAB :
Un = arn-1
Un = 42.(1/2)n-1
Un = 42.(1/2)n-1
Un = 42.(2-1)1-n
Un = 3.4. (2)1-n
U7 = 3.22 (2)1-n
U7 = 3.23-n
9. Diketahui kubus ABCD EFGH dengan AB = 16 cm. Nilai sinus sudut antara garis AH
dengan bidang BDHF adalah...
PEMBAHASAN :
10. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuknya 6 cm. Jika α adalah sudut antara
bidang AFH dan bidang BDHF, nilai sin α = ...
PEMBAHASAN :
AC = a√2 = 6√2
1
AP = 2 . AC = 3√2
𝑎
AO = 2 √6 = 3√6
1. Translasi (Pergeseran)
Translasi adalah perubahan objek dengan cara menggeser objek dari satu posisi ke
posisi lainnya dengan jarak tertentu.Penentuan hasil objek melalui translasi yaitu cukup
mudah. Caranya kita hanya dengan menambahkan absis dan ordinat dengan jarak tertentu
sesuai dengan ketentuannya.
Untuk lebih jelasnya mengenai proses translasi ini, kita dapat mengamati pada gambar di
bawah ini.
2. Refleksi (Pencerminan)
Pencerminan atau yang lebih sering disebut dengan refleksi. Seperti halnya bayangan
pada sebuah benda yang terbentuk dari sebuah cermin. Sebuah objek yang mengalami
refleksi terebut akan memiliki bayangan benda yang dihasilkan oleh sebuah cermin. Hasil
dari refleksi dalam bidang kartesius ini tergantung sumbu yang menjadi cerminnya.
Jenis-jenis tersebut antara lain adalah refleksi terhadap sumbu x, sumbu y, garis y = x,
garis y = -x, titik O (0,0), garis x = h, dan garis y = k. Berikut ini ialah ringkasan daftar
matriks transformasi pada refleksi/pencerminan.
3.Rotasi (Perputaran)
Rotasi atau perputaran adalah sebuah perubahan kedudukan objek dengan cara diputar
melalui pusat dan sudut tertentu. Besarnya rotasi dalam sebuah transformasi geometri adalah
sebesar 𝛼 disepakati untuk arah yang berlawanan dengan arah jalan jarum jam.
Apabila arah perputaran rotasi suatu benda searah dengan jarum jam, maka sudut yang
dibentuk ialah -𝛼. Hasil rotasi pada suatu objek bergantung dari pusat dan besar sudut rotasi.
4.Dilatasi
Dilatasi atau biasa disebut juga dengan perbesaran atau pengecilan suatu objek.
Apabila transformasi pada translasi, refleksi, dan rotasi hanya mengubah posisi benda, maka
dilatasi melakukan transformasi geometri dengan merubah ukuran benda.
Ukuran benda tersebut dapat menjadi lebih besar atau lebih kecil. Perubahan ini bergantung
pada skala yang menjadi sebuah faktor suatu pengalinya.
SOAL :
1. Hasil translasi itik P1 (3,-2) dari T1 dilanjutkan dengan T2=(21) menghasilkan titik P2 (8,7)
(Komponen translasi dari T1 yang sesuai yaitu ....
PEMBAHASAN :
Misalkan:
T1 = (𝑎𝑏)
Diketahui : T2 =(41)
Maka T2 x T1 = (𝑎+4
𝑏+1
)
Mencari nilai a:
3+a +2=8
a+5=8
a=8–5=3
Mencari nilai b:
-2 + b + 1 = 7
b–1=7
b=7+1=8
2. Bayangan kurva y= x2-3 jika dicerminkan terhadap sumbu x dilanjutkan dengan dilatasi
pusat O dan faktor skala 2 adalah ….
PEMBAHASAN :
T1 = MSB-x = (01−1
0
)
Matriks transformasi untuk pencerminan terhadap sumbu x dilanjutkan dengan dilatasi pusat
O dan faktor skala 2:
(𝑦𝑥 )=(02 −2
0
) (𝑦𝑥 )
2𝑥
( )
−2𝑦
1
x= 2x1
1
y= − 2 𝑦1
Jadi, bayangan kurva y= x2 - 3 jika dicerminkan terhadap sumbu x dilanjutkan dengan dilatasi
pusat O dan faktor skala 2 adalah...
1 1
y = (12 𝑥)2 – 3
2
1
y = 2 𝑥2 – 6
maka
x’ = x + 2y maka x = x’-2y
y’ = -y maka y’ = -y
Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa bayangan kurva y = x + 1 oleh kedua transformasi di
atas adalah
Diketahui:
1 0
Pencerminan terhadap sumbu 𝛼,A = ( )
0 −1
−1 0
Pencerminan terhadap sumbu y, B = ( )
0 1
𝑐𝑜𝑠180 − 𝑠𝑖𝑛180 −1 0
Rotasi 180o, H = ( )=( )
𝑠𝑖𝑛180 − 𝑐𝑜𝑠180 0 −1
maka :
−1 0 1 0 −1 0 −1 0
B(A(HA)) = ( ) (( ) [( ) ( ) ] ))
0 1 0 −1 0 −1 0 −1
−1 0 1 0 −1 0
=( ) (( ) ( ))
0 1 0 −1 0 1
−1 0 −1 0 1 0
=( ) ( ) = ( )
0 1 0 −1 0 −1
7. Jika garis x - 2y = 5 diputar sejauh 90⁰ terhadap titik (2,4) berlawanan arah putaran jam,
maka tentukanlah persamaan bayangannya.
PEMBAHASAN :
𝑥′
(𝑦′ ) = (0 −1) . (𝑦−4
𝑥−2
) + (24)
1 0
𝑥′
↔ (𝑦′ ) = (4−𝑦
𝑥−2
) + (24)
𝑥′
↔ (𝑦′ ) = (6−𝑦
𝑥+2
)
Dengan demikian,maka:
x'=6-y =>y=6-x'
y'=x+2=>x=y'-2
Dengan mensubtitusikan x = y' - 2 dan y = 6 - x' pada persamaan garis, diperoleh:
(y'-2)-2(6-x')=5
y'-2-12+2x'=5
2x'+y'=5+2+12
2x' + y' = 19
Jadi, persamaan bayangan garis x - 2y = 5 oleh rotasi sejauh 90⁰ terhadap titik (2,4) berlawanan
arah putaran jam adalah 2x + y = 19.
8. Titik A dirotasikan terhadap titik O(0,0) sejauh 90⁰ berlawanan dengan arah putaran jam.
Tentukanlah bayangan titik A.
c PEMBAHASAN :
𝑥′
(𝑦′ ) = (0 −1) . (𝑦𝑥 )
1 0
𝑥′
↔ (𝑦′ ) = (0 −1) . (21)
1 0
𝑥′
↔ (𝑦′ ) = (−1
2
)
9. Bayangan titik A oleh rotasi R(0,45⁰) adalah (-√2,√2). Tentukanlah koordinat titik A.
PEMBAHASAN :
𝑥′
(𝑦′ ) = (𝑐𝑜𝑠∅
𝑠𝑖𝑛∅
−𝑠𝑖𝑛∅
𝑐𝑜𝑠∅
) . (𝑦𝑥 )
Karena θ = 45⁰, maka:
𝑥′ 𝑐𝑜𝑠45ͦ −𝑠𝑖𝑛45ͦ
(𝑦′ ) = (𝑠𝑖𝑛45ͦ 𝑐𝑜𝑠45ͦ
) . (𝑦𝑥 )
1/2√2 −1/2√2
↔ (−√2
√2
)=( 𝑥
) . (𝑦)
1/2√2 1/2√2
√ 1/2 2−1/2√2
↔ (−√2
√2
) =(1/2√2+1/2√2). (𝑦𝑥 )
Dengan demikian :
½√2x-½√2y=-√2 ...........(1)
½√2x + ½√2y = √2 ...........(2)
Dengan menyelesaikan persamaan (1) dan (2) di atas, maka diperoleh x = 0 dan y = 2.
Jadi, koordinat titik A adalah (0,2).
10. Titik B(5,-1) dirotasikan terhadap titik P(2,3) sejauh 90⁰ searah putaran jam. Tentukanlah
bayangan titik B tersebut.
PEMBAHASAN :
𝑥′
(𝑦′ )=(0 1 𝑥−𝑎 𝑎
) . (𝑦−𝑏 ) + (𝑏 )
−1 0
𝑥′
(𝑦′ )=(0 1 5− 2 2
) . (−1− 3) + (3)
−1 0
𝑥′
(𝑦′ )=(0 1 3 2
) . (−4) + (3)
−1 0
𝑥′
(𝑦′ ) = (−4
−3
) + (23)
𝑥′
(𝑦′ ) = (−2
0
)