Anda di halaman 1dari 7

Resume Matematika Keuangan

Nama : Siti Lailatull Hasanah

Kelas : 1 APP

Al Jabar

 Penambahan, Pembagian, Pangkat dan akar

Penambahan adalah salah satu dari empat operasi aritmatika dasar. Sifat-sifat penjumlahan
pada bagian bulat juag berlaku pada bentuk aljabar tetapi operasi penjumlahan pada bentuk
aljabar hanya dapat dilakukan pada suku-suku yang sejenis saja.

Contoh Penjumlahan Bentuk Aljabar


Sederhanakan bentuk-bentuk aljabar berikut.
a. (2x + 8) + (4x – 5 – 5y)
b. 2(x + 2y – xy) + 5(2x – 3y + 5xy)
Jawab:
a. kumpulkan suku-suku sejenis terlebih dahulu
(2x + 8) + (4x – 5 – 5y)
= 2x+4x – 5y +8 – 5
= 6x – 5y 3
b. Jabarkan terlebih dahulu baru kemudian jumlahkan suku-suku yang sejenis
2(x + 2y – xy) + 5(2x – 3y + 5xy)
= (2x + 4y – 2xy) + (10x – 15y + 25xy)
= (2x + 10x) + (4y – 15y) + (-2xy +25xy)
= 12x – 11y + 23xy
Jumlahkan 3a + 5b + 7c dengan 4b + 5a + 3c dengan cara:
1. mengelompokkan, dan
2. menyusun ke bawah.
Penyelesaian:
 Cara mengelompokkan
⇒ (3a + 5b + 7c) + (4b + 5a + 3c)
⇒ (3a + 5a) + (5b + 4b) + (7c + 3c)
⇒ (3 + 5) a + (5 + 4) b + (7 + 3)c
⇒ 8a + 9b + 10c
 Cara menyusun ke bawah

 Pembagian Aljabar Dasar

Pembagian aljabar adalah operasi pembagian dengan menggunakan elemen aljabar sebagai operan atau
objek yang dioperasikan. Berikut dijelaskan mengenai dasar operasi pembagian pada aljabar, pembagian
aljabar berpangkat, dan bentuk pecahan dari operasi pembagian aljabar.

A. Dasar Operasi Pembagian Aljabar

Berikut dasar operasi pembagian pada dua elemen aljabar, yaitu:

Koefisien antar elemen dihitung secara terpisah

Perhitungan variabel hanya terjadi untuk variabel yang sama dengan konsep perpangkatan

Berikut konsep perpangkatan untuk variabel sejenis

xm : xn = xm-n

Dengan "x" di ruas kanan dan kiri adalah variabel yang sejenis; "m & n" adalah pangkat masing-masing
variable

Contoh 1: Pembagian Variabel dengan Koefisien

8x : 2

= (8 : 2)x

= 4x

14y : 7

= (14 : 7)y

= 2y

Contoh 2: Pembagian Variabel dengan Variabel


x:x

= x1-1

= x0

=1

y4 : y2

= y4-2

= y2

Contoh 3: Pembagian Beda Variabel

x:y

=xy0-1

=xy-1

B. Pembagian bentuk aljabar dengan kurung

Penyelesaian pembagian bentuk aljabar dalam kurung, caranya hampir sama dengan perkalian bentuk
aljabar dalam kurung yaitu dengan perluasan kurung.

(16x4 - 12x3z) : 2x

= (16x4 : 2x) + (-12x3z : 2x)

= 8x4-1 + (-6x3-1z)

= 8x3 - 6x2z

(28x4y3z + 18x3y2) : 2x2y

= (28x4y3z : 2x2y) + (18x3y2 : 2x2y)

= 14x4-2y3-1z + 9x3-2y2-1

= 14x2y2z + 9xy

 Pangkat dan Akar

Rumus Perpangkatan Aljabar :

( a + b )n    = ( a + b )   x ( a + b ) x   ( a + b ) , . . . x ( a + b )

Dengan ( a + b ) sebanyak n

Sebelum Mengetahui bagaimana cara untuk menyelesaikan perpangkatan bentuk aljabar , maka yang
perlu diperhatikan yaitu :

 abn   berbed
 a dengan (ab )n 

Dalam bentuk abn  maka yang dipangkatkan n  hanya b nya saja , namun pada bentuk (ab )n   maka yang
dipangkatkan n semuanya , yaitu (ab)

Contoh :

( 2a )2    = ( 2a )( 2a ) = 4a2

Sedangkan

2a2     = 2 x a x a = 2a2

 ( -ab )n  berbeda dengan  – (ab )n

Dalam bentuk ( -ab )n  ,maka yang dipangkatkan n adalah   ( -ab ) . Sedangkan dalam bentuk – (ab )n  yang
dipangkatkan n adalah ab

Contoh Soal 

A . Tentukan hasil perpangkatan bilangan tersebut !

1. (-2a )2 

2. – ( 3b )3

3. ( 2xy )2

Penyelesaian

1. (-2a )2    =  (-2a)  x  (-2a )

= 4a2

2. – ( 3b )3    =   – { (3b) ( 3b ) ( 3b ) }

                      = – 27b3
PENGERTIAN FORMULA DAN HUKUM TRANFORMASI

 Formula

1. Pengertian

Dalam berbagai bidang matematika dan ilmu pengetahuan, normal ini telah direncanakan untuk memecahkan
masalah umum. Di mana normal ini ditulis dalam bentuk tanda-tanda dan simbol Aljabar. Hal tersebut adalah
formal.

PxRxT
Contoh : I =
100
Dalam pemecahan formula kita menukar nilai-nilai ke dalam formula dan kemudian mengganti nilainya. Merubah
bentuk-bentuknya berarti mengumpulkan seluruh bentuk-bentuk yang berisi hal-hal yang tidak tahu pada satu sisi
dari persamaan, sehingga persamaan dapat dipecahkan untuk hal-hal yang tidak diketaui. Ini berarti bahwa bentuk
yang tidak diketahui di jadikan subjek dari formula.

2. Hukum Transformasi

Untuk memisahkan bentuk yang tidak diketahui sebagai subjek dala formula, hukum tertentu dari perubahan
bentuk mungkin digunakan. Hukum ini menentukan apakah mungkin dikerjakan pada kedua sisi dari persamaan
atau formula tanpa merusak persamaannya. Hukum dari perubahan bentuk adalah Hukum Transformasi

Hukum Transformasi:

1. Tambahan bialangan yang sama pada ke dua sisi;

2. Kurangkan bilangan yang sama dari ke dua sisi;

3. Kalikan kedua sisi dangan bilangan yang sama;

4. Bagimana kedua sisi dengan bilangan yang sama;

5. Pangkatkan kedua sisi atau umumnya tingkatkan kedua sisi pada pangkat ke n;

6. Diakar pangkat duakan kedua sisi atau secara kedua sisi dipangkatkan ke n;

Penerapan norma-norma perubahan ini disimpulkan dalam table di bawah ini.

Dalam setiap kasus perlu menjadikan “X” sebagai subjek dari formula oleh pengunaan kebalikan dari operasi
secara tepat dalam persamaan awalnya.

Persmaan awal Operasi dalam Persamaan Kebalikan dari operasi Pemecahan

Y+X=a +Y −Y X = a -Y

Contoh:

Di mana bentuk yanag memuat variable yang kita cari telah dipisahkan ke satu sisi persamaan.
I = PRT/100, dijadikan R sebagai subjek formula

a. Kalikan dengan 100 : 100 x I =PRT/100 x 100/1

100 x I =PRT
b. Bagi dengan PT : 100 x I /PT =PRT/PT

100 I/PT =R

Bentuk Umum Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) dalam SPLSV

Berikut bentuk umum dan ciri-ciri persamaan linear satu variabel.

ax + b = 0

dengan:

 a merupakan koefisien variabel x

 x merupakan variabel dari PLSV. Satu variabel berarti dalam persamaan hanya terdapat 1 variabel,
misalnya x. Beberapa persamaan dapat memuat lebih dari 1 suku dengan variabel x; misalnya 2x + 2 = 3x +

 b merupakan sebuah konstanta di ruas kiri

Konstanta 0 pada salah satu ruas merupakan bentuk solusi umum dari fungsi persamaan linear (sebagai konsep
dasar). Namun, tidak semua persamaan linear ditulis seperti iniBentuk Persamaan Satu Variabel

Persamaan linear satu variable adalah kalimat terbuka yang dihubungkan dengan tanda sama dengan (=) dan
hanya memiliki satu variable berpangkat satu. Bentuk umum persamaan linear satu variable :

• ax + b = c dengan : a bukan = 0 ; x disebut variable/peubah.

• Semua suku disebelah kiri tanda (=) disebut ruas kiri

• Semua suku disebelah kanan tanda (=) disebut ruas kanan

Contoh :

X–4=0

5x + 6 = 16

Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat diketahui nilai kebenarannya,

Variabel adalah lambing atau simbol pada kalimat terbuka yang diganti oleh sembarang anggota himpunan yang
telah ditentukan.

Konstanta adalah lambing yang menyatakan suatu bilangan tertentu

Himpunan penyelesaian adalah himpunan semua pengganti dari variable-variabel pada kalimat terbuka yang
membuka kalimat tersebut menjadi benar.

Penyelesaian dengan metode berganda, substitusi dan eliminasi


Cara menyelesaikan persamaan linear satu variabel adalah dengan cara substitusi. Metode
substitusi adalah mengganti variabel dengan bilangan yang sesuai sehingga persamaan tersebut
menjadi kalimat yang benar. 
Adapun langkah-langkah penyelesaian menggunakan metode substitusi adalah sebagai berikut : 

1. Kelompokkan suku yang sejenis.

2. Jika suku sejenis di beda ruas, pindahkan agar menjadi satu ruas.

3. Jika pindah ruas maka tanda berubah (positif (+) menjadi negatif (-) dan sebaliknya).

4. Cari variabel hingga = konstanta yang merupakan penyelesaian

Contoh : 

Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 4x – 3 = 3x + 5. Jika nilai x variabel pada

himpunan bilangan bulat.  

Pembahasan :

4x – 3     = 3x + 5

4x- 3 + 3 = 3x +5 + 3 (kedua ruas ditambah 3)

4x           = 3x + 8 (langkah 1 (kelompokkan suku sejenis))

4x – 3x   = 8

x             = 8 (himpunan penyelesaiannya adalah x = 8)

Anda mungkin juga menyukai