Anda di halaman 1dari 5

1

EKSPONEN
A. Pengertian Eksponen

Apa yang dimaksud dengan Eksponen?

Definisi Eksponen merupakan nilai yang menunjukkan derajat/pangkat/kepangkatan atau sebanyak berapa kali
sebuah bilangan dikalikan dengan bilangan tersebut.

Ketika terdapat dua bilangan a dan b, maka notasi dari eksponen matematika nya adalah ab yang kemudian
dibaca a pangkat b.

B. Sifat-Sifat Eksponen

Ada beberapa sifat yang bisa kamu ketahui dalam memahami eksponen, di antaranya:

1) Pangkat Penjumlahan

am . an = am + n    (perkalian eksponen dengan basis yang sama, maka pangkatnya harus ditambah)

Contoh: 42 . 43 = 42 + 3 = 45

2) Pangkat Pengurangan

am : an = am – n    (pembagian eksponen dengan basis yang sama, maka pangkatnya harus dikurang)

Contoh: 45 : 43 = 45 – 3 = 42

3) Pangkat Perkalian

(am)n = am x n    (jika bilangan berpangkat dipangkatkan lagi, maka pangkatnya harus dikali)

Contoh: (42)3 = 42 x 3 = 46

4) Perkalian Bilangan yang Dipangkatkan

(a . b)m = am . bm    (perkalian bilangan yang dipangkatkan, maka masing-masing bilangan tersebut
dipangkatkan juga)

Contoh: (3. 5)2 = 32. 52

5) Perpangkatan pada Bilangan Pecahan

Untuk bilangan pecahan yang dipangkatkan, maka bilangan pembilang dan penyebutnya harus
dipangkatkan semua, dengan syarat nilai "b" atau penyebutnya tidak boleh sama dengan 0.
2

Contoh:

6) Pangkat Negatif

Pada sifat ini, jika (an)di bawah itu positif, maka saat dipindahkan ke atas menjadi negatif. Begitu
juga sebaliknya, jika (an) di bawah itu negatif, maka saat dipindahkan ke atas menjadi positif. Kita
lihat rumus dan contohnya ya.

Contoh:

7) Pangkat Pecahan

Pada sifat ini, kamu bisa lihat, terdapat akar n dari a m. Nah, ketika diubah jadi eksponen, akar n
menjadi penyebut dan pangkat m menjadi pembilang, dengan syarat nilai n harus lebih besar atau
sama dengan dua (n ≥ 2). Kita lihat rumus dan contohnya ya.

Contoh:

8) Pangkat Nol

a0 = 1. Untuk sifat yang satu ini, syaratnya nilai a tidak boleh sama dengan 0 ya, karena kalo a = 0,
maka hasilnya tidak terdefinisi. Mau tau kenapa bisa gitu? Simak penjelasannya di video belajar
ruangguru pada topik bilangan berpangkat kelas 9!
3

Nah, ke-8 sifat eksponen di atas harus kamu pahami benar-benar ya, karena seringkali dalam satu
buah soal eksponen, terdapat banyak sifat eksponennya. Kalau kamu nggak benar-benar paham,
kamu akan sangat kebingungan dalam mengerjakannya. Oke, sekarang kita coba mengerjakan
sebuah soal ya!

Contoh Soal Eksponen

1. (6a3)2 : 2a4 = ...

Penyelesaian:

Di sini kamu lihat ya kalo (a 3)2 itu merupakan bilangan berpangkat yang dipangkatkan lagi. Jadi,
berdasarkan sifat eksponen poin 3, kita bisa kalikan pangkatnya. 

Kemudian, pangkat 6 bisa dikurangi dengan pangkat 4 karena merupakan operasi pembagian
dengan basis yang sama. Jadi, jawabannya:

= 18a2                        (Jawaban)

C. Fungsi Eksponen

Fungsi eksponen adalah fungsi dimana peubah sebagai pangkat.

Fungsi eksponen f(x)=ax memiliki syarat sebagai berikut


a>0 dan a≠1
Fungsi ini memetakan x bilangan real ke f(x)=ax

Grafik Fungsi Eksponen

Grafik fungsi eksponen berbentuk kurva dimana salah satu ujungnya mendekati asimtot. Contoh fungsi
eksponen adalah sebagai berikut
f(x)=2x
Grafik dari fungsi ini dapat diperoleh salah satunya dengan terlebih dahulu kita tentukan pasangan titik
yang dilaluinya kemudian kita gambar kurva yang melalui titik-titik tersebut.

Pasangan titik-titik yang dilalui contoh fungsi di atas dapat kita nyatakan dalam bentuk tabel berikut.

x y=f(x)=2x (x,y)

-
2-1=0.5 (-1,0.5)
1
4

0 20=1 (0,1)

1 21=2 (1,2)

2 22=4 (2,4)

3 23=8 (3,8)

Gambarkan pasangan titik-titik tersebut pada koordinat kartesius dan hubungkan dengan kurva,
grafiknya adalah seperti berikut.

Pada grafik di atas, sumbu X merupakan asimtot. Artinya sumbu X ini didekati oleh kurva tetapi sumbu
X dan kurva tidak pernah berpotongan.

Transformasi Grafik Fungsi Eksponen

Fungsi eksponen pada contoh di atas merupakan salah satu contoh fungsi eksponen sederhana.
Modifikasi terhadap fungsi mengakibatkan bentuk dasar kurva fungsi eksponen mengalami
pengubahan. Salah satu pengubahan yang dapat diamati adalah bergesernya kurva ke atas/bawah atau
ke kanan/kiri. Transformasi ini dapat dilihat dari bilangan yang dijumlahkan pada peubah x di pangkat
atau pada fungsi secara keseluruhan.

Perhatikan bentuk fungsi eksponen berikut.


f(x)=ax±m±n

Nilai m dan n menggeser kurva eksponen dengan ketentuan sebagai berikut.

 +m menggeser kurva ke kiri


 -m menggeser kurva ke kanan
 +n menggeser kurva ke atas
 -n menggeser kurva ke bawah

Perhatikan kurva g(x)=2x+1 dan h(x)=2x-1 terhadap f(x)=2x berikut ini.


5

Fungsi g(x) bergeser ke sebelah kiri akibat dari peubah pada eksponen ditambah bilangan.
Sedangkan fungsi h(x) bergeser ke bawah akibat dari pengurangan fungsi oleh bilangan.

Pada fungsi h(x) asimtot tidak lagi di sumbu X. Hal ini karena bergesernya fungsi ke bawah,
asimtot pun bergeser ke bawah. Asimtot fungsi h(x) terletak pada y=-1 yang terletak di
bawah sumbu X. Penentuan asimtot didasarkan pada konstanta yang dijumlahkan atau
dikurangkan pada fungsi dasarnya. Pada contoh di atas fungsi h(x) konstantanya adalah -1.
Asimtot juga diperoleh ketika fungsi eksponen dasar bernilai nol.

D. Bentuk akar

  -  bentuk akar 
          contoh :
                       a. bentuk dari   adalah 
                       b. bentuk dari   adalah 
            syarat    menjadi bentuk akar adalah sebagai berikut :
              - n adalah bilangan bulat positif
              - a adalah bilangan rasional
              -   harus tidakdapat di sederhanakan menjadi bilangan rasional.

      - Macam atau Jenis bentuk akar 


           a.) Bentuk akar murni adalah bentuk akar yang hanya terdiri atas bilangan irasional, contoh :
                
           b.) Bentuk akar campuran, adalah bentuk akar yang merupakan hasil perkalian daribilangan 
                rasional dan irasional, contoh : 3
           c.) Bentuk akar kuadrat, yaitu bentuk akar berpangkat 2, contoh :
           d.) Bentuk akar kubik , adalah bentuk akar berpangkat 3, contoh 
           e.) Bentuk akar bikuadratik, adalah bentuk akar yang berpangkat 4, contoh : 
           f.) Bentuk akar trinomial, adalah bentuk akar yang bersuku 3 akar monomial, contoh :

                

Anda mungkin juga menyukai