Anda di halaman 1dari 30

Tugas Matematika

O
L
E
H
Nama : Febryola Kurnia Putri
Kelas : 9 A

SMP N 1 Padang

Fungsi Kuadrat
1. Sifat-sifat Fungsi Kuadrat

Fungsi kuadrat merupakan suatu fungsi yang pangkat terbesar variabelnya


adalah 2. Mirip dengan persamaan kuadrat, namun berbentuk suatu fungsi.

Bentuk umumnya adalah: , dengan suatu bilangan real


dan .

Contoh: .

Dengan demikian, , , dll.

(Materi terkait: Persamaan Kuadrat, Sistem Persamaan Linear)

Grafik/Kurva Fungsi Kuadrat


Jika digambarkan pada koordinat Cartesius, grafik fungsi kuadrat berbentuk
parabola. Parabola nya terbuka ke atas jika dan terbuka ke bawah
jika  .

Berikut ini langkah-langkah dalam menggambarkan grafik/kurva nya:

Pertama, tentukan titik potong terhadap sumbu , yaitu


nilai  saat  . Dengan demikian, nilai titik potong ini merupakan akar-akar
dari persamaan kuadrat .

Kemudian, tentukan titik potong terhadap sumbu , yaitu nilai saat .

Setelah itu, tentukan sumbu simetri nya. Sumbu simetri merupakan garis yang
membagi dua parabola menjadi sama besar. Titik potong sumbu simetri
terhadap sumbu dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

atau .

Terakhir, tentukan titik puncak (titik balik maksimum atau minimum) grafiknya.
Titik puncak merupakan titik di mana nilai mencapai nilai maksimum atau
minimum, sehingga parabola nya akan berbalik arah.

Koordinat titik puncak parabola adalah:


.

Di mana D adalah diskriminan, yaitu .

Setelah mendapatkan titik-titik di atas, maka kita dapat menggambar grafik


fungsi kuadrat dengan menghubungkan titik-titik diatas dengan garis yang
berbentuk parabola.

Agar parabolanya terlihat lebih halus (smooth), kita dapat


menghitung/menentukan titik-titik lain yang dilewati oleh kurva/fungsi .

Berikut ini merupakan contoh grafik fungsi kuadrat :

Contoh Soal:

Jika mempunyai nilai minimum , tentukanlah nilai .

Jawab:
Nilai minimum tersebut merupakan titik puncak .

Dengan demikian, dengan menggunakan rumus titik puncak kita dapat:

Titik puncak = .

Dengan demikian, .

Hubungan Diskriminan Grafik Fungsi Kuadrat


Jika pada persamaan kuadrat nilai diskriminan dapat kita gunakan untuk
mengetahui apakah akar-akarnya riil, kembar, atau tidak mempunyai akar-akar
riil, pada fungsi kuadrat kita dapat menggunakan nilai diskriminan untuk
mengetahui apakah grafiknya memotong sumbu di dua titik yang berlainan,
menyinggung sumbu , atau tidak menyinggung ataupun memotong sumbu .

Berikut ini sifat-sifatnya:

Jika merupakan diskriminan suatu fungsi kuadrat , maka:

Jika , maka grafik memotong sumbu pada dua titik yang berbeda

Jika , maka grafik menyinggung sumbu x pada satu titik.

Jika , maka grafik tidak memotong sumbu .

Menyusun Fungsi Kuadrat Baru

Kita dapat menyusun fungsi kuadrat baru jika salah satu dari ketiga informasi
ini diketahui, yaitu:

1. Jika diketahui melewati tiga titik, yaitu , dan


, maka bentuk fungsinya dapat diketahui dengan
mensubstitusikan nilai koordinat ketiga titik tersebut ke persamaan
. Dengan demikian, akan didapat tiga persamaan
linear dalam , dan . Selanjutnya, tentukan nilai , dan
dengan menggunakan metode eliminasi/substitusi.
2. Jika diketahui memotong sumbu di titik dan ,
serta melalui satu titik lain ( , maka bentuk fungsinya adalah:
. Titik ketiga, yaitu digunakan untuk
mendapatkan nilai pada bentuk fungsi di atas.
3. Jika diketahui melalui titik puncak dan satu titik lain
( , maka bentuk fungsinya adalah .

Contoh:
Tentukanlah bentuk fungsi kuadrat yang memotong sumbu pada titik
dan , serta melalui titik A .
Jawab:
Karena diketahui titik potong terhadap sumbu dan melewati satu titik lain,
maka kita dapat menggunakan bentuk (2) di atas, yaitu .

Dengan demikian:

Karena melewati titik , maka:

.
.

Jadi, bentuk fungsi kuadrat nya adalah

www.sekolahmatematika.com

Bentuk umum : f(x) = ax 2  + bx + c

  

Sifat-sifat :

1   1. Jika dilihat dari nilai a

   Grafik terbuka ke atas jika a > 0 (positif)

   Grafik terbuka ke bawah jika a < 0 (negatif)

2   2. Jika dilihat dari nilai diskriminan  (D)

         Rumus : D = b2 – 4ac

   Grafik akan memotong sumbu x di dua titik jika D > 0 (positif)

   Grafik akan memotong sumbu x di satu titik jika D = 0

   Grafik tidak memotong sumbu x jika D < 0 (negatif)

Perhatikan gambar berikut :


Jika a > 0

Jika a < 0
Contoh :

Tanpa membuat gambar sebutkan sifat-sifat grafik fungsi kuadrat berikut .

a.   x2 + x = 45

b. -3x2 + 12x + 1 = 0
c. 3 – 4x2 = -11x

Jawab :

a. x2 + x = 45

    x2 + x - 45 = 0 (a = 1 , b = 1 , c = -45 )

Karena  a = 1 (positif) maka grafik terbuka ke atas

D = b2 – 4ac

   = 12 – 4(1) (-45)

   = 1 + 180 

   = 181 (positif)

      Kesimpulan : Grafik terbuka ke atas dan memotong sumbu x didua titik.

b. -3x2 + 12x + 1 = 0 (a = -3 , b = 12 , c = 1 )

Karena a = -3 (negative) maka grafik terbuka ke bawah

D = b2 – 4ac

    = 122 – 4(-3) (1)

    = 144 + 12

    = 156 (positif)

Kesimpulan : Grafik terbuka ke bawah dan memotong sumbu x di dua titik 

ramdhan-math.blogspot.com

Grafik Persamaan Fungsi Kuadrat / Parabola

A. Bentuk Umum dan Sifat Parabola


Kurva fungsi kuadrat y = f( x ) = ax2 + bx + c, a tidak sama
dengan nol ( 0 ) berbentuk parabola.
Jika nilai a (+) maka parabola terbuka ke atas dan mempunyai nilai ekstrem
minimum

Jika nilai a ( - ) maka parabola terbuka ke bawah dan mempunyai nilai ekstrem
maksimum

Koordinat titik puncak / titik ekstrem / titik stationer / titik balik parabola
adalah ( Xp , Yp )
dengan :

 
Xp = absis ( x ) titik puncak = sumbu simetri = absis ( x ) saat mencapai nilai
maksimum/minimum
Yp = ordinat ( y ) titik puncak = nilai ekstrem/nilai stationer/nilai
maksimum/nilai minimum
B. Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat / Parabola
Langkah-langkah dalam membuat sketsa grafik fungsi kuadrat/parabola ( y  =
ax2 + bx + c ) :

1. menentukan titik potong grafik dengan sumbu x → y = 0

kemudian difaktorkan sehingga diperoleh akar-akarnya yaitu x 1 dan x2 . jika


kesusahan dalam memfaktorkan coba di cek dulu nilai D nya....

jika D < 0 maka fungsi tersebut memang tidak mempunyai akar-akar


persamaan fungsi kuadrat sehingga sketsa grafik fungsi kuadrat tidak
memotong sumbu x

jika D > 0 maka fungsi tersebut mempunyai akar-akar persamaan fungsi


kuadrat namun kita kesulitan dalam menentukannya... bisa jadi karena
angkanya yang susah difaktorkan atau faktornya dalam bentuk desimal. Akar-
akarnya dapat kita cari dengan rumus abc :
setelah kita mendapatkan nilai x1 dan x2
maka titik potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu x :
( x1 , 0 ) dan ( x2 , 0 ) 

2. menentukan titik potong grafik dengan sumbu y → x = 0karena x = 0 maka


y = c dan titik potong dengan sumbu y = ( 0 , c )

3. menentukan sumbu simetri ( xp ) dan titik ekstrem ( yp )


dari penentuan sumbu simetri ( xp ) dan nilai eksterm   ( yp ) diperoleh titik
puncak grafik fungsi kuadrat/parabola : ( Xp , Yp )

Posisi grafik fungsi kuadrat/parabola terhadap sumbu x


mengulang pembahasan mengenai titik potong sumbu x → y = 0 ada 3
kemungkinan :

D > 0 → grafik fungsi kuadrat memotong sumbu x di dua titik


D = 0 → grafik fungsi kuadrat menyinggung sumbu x di satu titik
D < 0 → grafik fungsi kuadrat tidak memotong sumbu x

dengan menggabungkan dengan nilai a nya dapat dibuat sketsa grafik fungsi
kuadrat/parabola :
C. Persamaan Fungsi Kuadrat / Parabola
1. Diketahui tiga titik sembarang

Rumus : y =  ax2 + bx + c 
nilai a, b dan c ditentukan dengan eliminasi.

2. Parabola memotong sumbu x di dua titik ( x1 , 0 )dan ( x2 , 0 ) dan melalui


satu titik sembarang.
 Rumus : y = a ( x - x1 ).( x - x2 )
nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang tersebut ke x dan y.

3. Parabola menyinggung sumbu x di satu titik ( x1 , 0 ) dan melalui satu titik


sembarang.

Rumus : y = a ( x - x 1 )2
nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang tersebut ke x dan y.

4. Parabola melalui titik puncak ( xp , yp ) dan melalui satu titik sembarang.

Rumus : y = a ( x - xp ) + yp 2

nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang tersebut ke x dan y.

D. Hubungan Kurva Persamaan Kuadrat / Parabola


dan Persamaan Garis Lurus
https://mediabelajaronline.blogspot.co.id

A.      Persamaan Kuadrat

Persamaan kuadrat dalam x mempunyai bentuk umum:

ax2 + bx + c = 0 , a ¹ 0                   a, b dan c adalah bilangan real.

a. Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan memfaktorkan

ax2 + bx + c = 0   dapat dinyatakan menjadi a (x – x1) (x – x2) = 0.

Nilai x1 dan x2 disebut akar-akar (penyelesaian) persamaan kuadrat.

Contoh 1 :

Selesaikan x2 – 4 x + 3 = 0

Jawab:    x2 – 4 x + 3 = 0

(x – 3) (x – 1) = 0

x – 3 = 0   atau    x – 1 = 0

x = 3   atau    x = 1

Jadi, penyelesaian dari x2 – 4 x + 3 = 0 adalah 3 dan 1.


b. Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan melengkapkan kuadrat sempurna

Persamaan kuadrat  ax2 + bx + c = 0   dapat diselesaikan dengan mengubahnya


menjadi (x + p)2 = q.

Contoh 1:

Tentukan himpunan penyelesaian dari x2 – 6 x + 5 = 0.

Jawab:   x2 – 6 x + 5 = 0

x2 – 6 x + 9 – 4 = 0

x2 – 6 x + 9 = 4

(x – 3)2 = 4

x – 3 = 2  atau x – 3 = –2

x = 5    atau     x = 1

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah{ 1 , 5}.

1.  Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan menggunakan rumus

Rumus penyelesaian persamaan kuadrat a x2 + b x + c = 0 adalah

Contoh :

Tentukan himpunan penyelesaian dari x2 + 7x – 30 = 0.

Jawab:   x2 + 7x – 30 = 0

a = 1  ,  b = 7  ,  c = – 30

x = 3   atau   x = –10

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {–10 , 3}.

2.      Jenis-jenis Akar Persamaan Kuadrat


Kita perhatikan kembali persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0  dengan akar-
akarnya  ,  b2 – 4ac disebut diskriminan (D).

Contoh :

Tanpa menyelesaikan persamaan lebih dahulu, tentukan jenis-jenis akar


persamaan kuadrat berikut:

1. x2 + 5 x + 2 = 0

Jawab :

1. x2 + 5 x + 2 = 0

a = 1  ,  b = 5  ,  c = 2

D = b2 – 4ac = 52 – 4 . 1 . 2 = 25 – 8 = 17

Ternyata  D > 0. Jadi, persamaan x2 + 5 x + 2 = 0  mempunyai dua akar real


berlainan.

3.      Jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat

1. Persamaan kuadrat   ax2 + bx + c = 0 mempunyai akar x1 dan x2.

ax2 + bx + c = 0

x2 +x + = 0

Karena  x1 dan x2 merupakan akar-akar persamaan kuadrat, maka :

Jadi,  ,   .

Contoh:

Akar-akar x2 – 3x + 4 = 0 adalah x1 dan x2. Dengan tanpa menyelesaikan


persamaan tersebut, hitunglah nilai:

1. x1 + x2 d.
2. x1.x2 e.   x13 + x23
3. x12 + x22
Jawab:          x2 – 3 x + 4 = 0  ®  a = 1  ,  b = –3  , c = 4

a.   x1 + x2 = 3

b.   x1.x2 = 4

c.   x12 + x22 = x12 + x22 +  2 x1.x2 – 2 x1.x2

= (x1 + x2)2 – 2 x1 x2 = 2 (-3)2 – 2 . 4 = 1

e. (x1 + x2)3 = x13 + 3 x12 x2 + 3 x1 x22 + x23

= x13 + 3 x1 x2 (x1 +  x2) + x23

x13 + x23 = (x1 + x2)3 – 3 x1 x2 (x1 + x2)

= 33 – 3 . 4 (3)

= 27 – 36 = –9

4.     Menyusun Persamaan Kuadrat

Persamaan kuadrat dapat disusun dengan:

v  menggunakan perkalian faktor,

v  menggunakan jumlah dan hasilkali akar-akar.

a. Menyusun persamaan kuadrat dengan menggunakan perkalian faktor

Pada bahasan terdahulu, persamaan kuadrat   x2 + p x + q = 0 dapat


dinyatakan sebagai

(x – x1) (x – x2) = 0 sehingga diperoleh akar-akar persamaan itu x1 dan x2.


Dengan demikian jika akar-akar

persamaan kuadrat x1 dan x2 maka persamaannya adalah (x – x1) (x – x2) = 0.

Contoh 1:

Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya 3 dan -2.


Jawab:   (x – x1) (x – x2) = 0

(x – 3) (x – (-2)) = 0

(x – 3) (x + 2) = 0

x2 – 3 x + 2 x – 6 = 0

x2 – x – 6 = 0.

b. Menyusun persamaan kuadrat menggunakan jumlah dan hasil kali akar-akar

Persamaan .

Dengan menggunakan x1 + x2 = – dan x1 x2 = , maka akan diperoleh persamaan:

x2 – (x1 + x2)x + x1x2 = 0.

Contoh:

Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya –2 dan –3.

Jawab:   x1 + x2 = -2 – 3 = – 5

x1 x2 = 6

Jadi, persamaan kuadratnya x2 – (–5)x + 6 = 0   atau   x2 + 5x + 6 = 0.

c. Menyusun persamaan kuadrat yang akar-akarnya berkaitan dengan akar-


akar persamaan kuadrat lain

Seringkali kita mendapatkan suatu persamaan kuadrat yang akar-akarnya


berhubungan dengan akar-akar persamaan yang lain.

Contoh 1:

Susunlah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya 3 lebih dari akar-akar


persamaan x2 – 2x + 3 = 0.

Jawab:
Misal akar-akar persamaan x2 – 2x + 3 = 0 adalah x1 dan x2.  ®  x1 + x2 = 
2  ,  x1 x2 = 3.

Jika akar-akar persamaan kuadrat baru adalah p dan q, maka p = x1 + 3 dan 


q =  x2 +3

p + q = (x1 + 3) + (x2 + 3)                                 p q = (x1 + 3) (x2 +


3)

= x1 + x2 + 6                                                  = x1 x2 + 3(x1 +


x2 ) + 9

= 2 + 6 = 8                                                    = 3 + 2(2) = 9 =


18

Persamaan kuadrat yang akar-akarnya p dan q adalah x2 – (p + q) + pq = 0.

Persamaan kuadrat baru adalah x2 – 8x + 18 = 0.

B.    Fungsi Kuadrat

1. Pengertian

Fungsi f pada R yang ditentukan oleh: f(x) = ax2 + bx + c dengan a, b, dan c


bilangan real dan  disebut fungsi kuadrat.

Jika f(x) = 0 maka diperoleh persamaan kuadrat  ax2 + bx + c = 0. Nilai-nilai


x yang memenuhi persamaan itu disebut nilai pembuat nol fungsi f.

Nilai fungsi f untuk x = p ditulis f(p) = ap2 + bp + c.

Contoh 1:        

Ditentukan: f(x) = x2 – 6x – 7

Ditanyakan:

1. nilai pembuat nol fungsi f


2. nilai f untuk x = 0 , x = –2

Jawab:
1. Nilai pembuat nol fungsi f diperoleh jika f(x) = 0

x2 – 6 x – 7 = 0

(x – 7) (x + 1) = 0

x = 7  atau  x = –1

Jadi pembuat nol fungsi f adalah 7  dan –1

2. Nilai Maksimum dan Minimum Fungsi Kuadrat

Untuk menentukan nilai maksimum/minimum fungsi kuadrat, perhatikan uraian


berikut:

1)       f(x) = x2 – 2x – 3

= x2 – 2 x + 1 – 4

=(x – 1)2 – 4

Bentuk kuadrat selalu bernilai positif atau nol, maka ( x – 1)2 mempunyai nilai
paling kecil (minimum) nol untuk x = 1. Dengan demikian (x – 1)2 – 4 mempunyai
nilai terkecil 0 – 4 = –4.

Jadi, f(x) = x2 – 2x – 3 mempunyai nilai terkecil (minimum) –4 untuk x = 1.

2)       f(x) = –x2 + 4x + 5

= –x2 + 4x – 4 + 9

= –(x2 – 4x + 4) + 9

= –(x – 2)2 + 9

Nilai terbesar dari – (x – 2)2 sama dengan nol untul x = 2.

Dengan demikan nilai terbesar dari – (x – 2)2 + 9 adalah 0 + 9 = 9.

Jadi, f(x) = –(x – 2)2 + 9 atau f(x) = –x2 + 4x + 5 mempunyai nilai terbesar
(maksimum) 9 untuk x = 2.
Sekarang perhatikan bentuk umum  f(x) = ax2 + bx + c

Dengan uraian di atas, diperoleh:

Fungsi kuadrat f(x) = a x2 + b x + c

Untuk a > 0, f mempunyai nilai minimum  untuk

Untuk a < 0, f mempunyai nilai maksimum  untuk

Contoh:

Tentukan nilai minimum fungsi f(x) = 2x2 + 4x + 7

Jawab:

f(x) = 2x2 + 4x + 7  ,  a = 2  ,  b = 4  , c = 7

Nilai minimum fungsi f = 5

3. Grafik Fungsi Kuadrat

       

Grafik fungsi kuadrat  f : x ® y = a x2 + b x + c grafiknya berbentuk


parabola.

 Titik A dan titik B adalah titik potong dengan sumbu-X.


 Titik C merupakan titik potong grafik dengan sumbu-Y.
 Titik P merupakan titik balik/puncak parabola.
 Garis yang melalui puncak dan sejajar dengan sumbu-Y disebut sumbu
simetri.

Cara melukis grafik fungsi kuadrat dengan menentukan:

1)       Titik potong grafik dengan sumbu- X.

Titik potong itu terletak pada sumbu-X sehingga absis titik tersebut diperoleh
jika y = 0, maka
a x2 + b x + c = 0. Karena a x2 + b x + c = 0 merupakan persamaan kuadrat,
maka banyaknya titik potong dengan sumbu-X tergantung pada D (diskriminan).

D > 0 ®  terdapat dua titik potong yang berlainan, yaitu ( x1 , 0)  dan  (x2 ,
0).

D = 0 ®   terdapat satu titik potong yang disebut titik singgung.

D < 0 ®  tidak mempunyai titik potong dengan sumbu-X.

2)       Titik potong dengan sumbu-Y.

Karena titik potong terletak pada sumbu-Y, maka ordinat titik potong itu
diperoleh jika x = 0. Sehingga koordinatnya (0 , c).

3)       Sumbu simetri

Karena sumbu simetri adalah garis yang melalui titik puncak dan sejajar sumbu-
Y maka persamaan sumbu simetri adalah:

4)       Titik Puncak/ Balik

Koordinat titik puncak

Catatan:

 Grafik fungsi kuadrat dengan persamaan y = a x2 + b x + c berbentuk


parabola.
 Parabola terbuka ke atas jika a > 0.
 Parabola terbuka ke bawah jika a < 0.

Contoh:

Buatlah sketsa grafik y = x2 – 2x – 3  untuk x e R.

Jawab:

Titik potong dengan sumbu-X diperoleh jika y = 0.

x2 – 2x – 3 = 0
(x – 3) (x + 1) = 0

x = 3   dan  x = –1

Koordinat titik potongnya adalah : A(3 , 0) dan B(–1 , 0)

Titik potong dengan sumbu-Y diperoleh jika x = 0

y = 0 – 0 – 3 = – 3

Koordinat titik potongnya C(0 , –3)

Sumbu simetri, garis

Titik puncak  ® D(1 , –4)

Hubungkan titik-titik A, B, C, dan D serta perhalus, sehingga diperoleh grafik 


fungsi

y = x3 – 2x – 3.

4.     Menentukan Fungsi Kuadrat yang Grafiknya Memenuhi Syarat-syarat


Tertentu

a. Fungsi kuadrat yang grafiknya melalui tiga buah titik

Contoh:

Tentukan persamaan grafik fungsi kuadrat yang melalui titik (–1 , 0) , ( 1 , 8 )


dan ( 2, 6 ).

Jawab :

Misal persamaan grafik adalah  y = a x2 + b x + c

Grafik melalui titik (–1 , 0)  ®  0 = a(–1)2 + b (–1) + c

0 = a – b + c ………………. (1)

Grafik melalui titik (1 , 8)  ®    8 =a (1)2 + b (1) + c


8 = a + b + c ………………. (2)

Grafik melalui titik ( 2 , 6 )  ®  6 = a (2)2 + b (2) + c

6 = 4 a + 2 b + c …………… (3)

Dari persamaan (1), (2), dan (3) dapat ditentukan nilai a, b, dan c dengan cara
eliminasi.

(1)   a – b + c = 0 (2)    a +   b + c = 8                               a – b +


c = 0

(2)   a + b + c = 8                                 (3)   4a + 2b + c =


6                            –2 – 4 + c = 0

–2b = –8                                       3a –   b =


2                                            c = 6

b = 4                                               – 3a – 4 = 2

a = –2

Jadi, fungsi kuadrat itu adalah   y = –2x2 + 4x + 6.

b.      Fungsi kuadrat yang grafiknya memotong sumbu-X

Misalkan titik potongnya (p , 0) dan (q , 0).

(p , 0) dan (q , 0) memenuhi persamaan y = a x2 + b x + c sehingga  0= ap2 +


bp + c dan

0= aq2 + bq + c . Kedua persamaan itu dikurangkan, akan diperoleh:

0 = a(p2 – q2) + b(p – q)

b(p – q) = –a(p2 – q2)

= –a(p + q) (p – q)

b = – a(p + q)
Substitusikan b = – a(p + q)   ke   ap2 + bp + c = 0

ap2 + (– a(p + q)) p + c = 0

ap2 – ap2 – pqa + c = 0

c = pqa

Untuk  b = – a(p + q)  dan  c = pqa maka

y = a x2 + b x + c Û  y = ax2 – a(p + q)x + pqa

= a(x2 – (p + q)x + pq)

= a(x – p) (x – q)

Jadi, y = a(x – p) (x – q) adalah fungsi kuadrat yang grafiknya memotong


sumbu-X di (p,0) dan (q,0).

Contoh:

Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya memotong sumbu-X di titik (–5,0) dan
(1,0), serta melalui titik (–3, –8) !

Jawab:

Grafik memotong sumbu-X di titik (–5,0) dan (1,0), maka fungsi kuadratnya

y = a(x – (–5)) (x – 1)

= a(x + 5) (x – 1)

Grafik melalui titik (–3, –8), berarti

–8 = a(–3+5) (–3  – 1)

=  –8a

a = 1
Substitusikan a = 1 pada  y = a(x + 5) (x – 1) sehingga diperoleh   y = x2 +
4x – 5.

Jadi, fungsi kuadratnya adalah y = x2 + 4x – 5.

c. Menentukan fungsi kuadrat jika koordinat titik puncak grafik fungsi itu
diketahui

Koordinat titik tertinggi/ terendah grafik fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c


adalah .

Dengan melihat kembali kajian terdahulu, maka fungsi kuadrat  y = ax2 + bx +


c dapat

dinyatakan dengan .

Sehingga fungsi kuadrat yang berpuncak di (p , q) adalah  y = a (x – p)2 + q

Contoh:

Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya mempunyai titik tertinggi (1,3) dan
melalui titik (0,0).

Jawab:

Fungsi kuadrat yang grafiknya berpuncak di (1,3) adalah  y = (x – 1)2 + 3

Grafik melalui titik (0,0) berarti:

0 = a(0 – 1) + 3

0 = a + 3

a = –3

Substitusikan a = –3 pada   y = a (x – 1)2 + 3 maka diperoleh

y = –3 (x – 1)2 + 3

y = –3 (x2 – 2x + 1) + 3
y = –3x2 + 6x

Jadi, fungsi kuadratnya adalah y = –3x2 + 6x.

d.   Fungsi kuadrat yang grafiknya menyinggung sumbu-X

Perhatikan kembali bahasan tentang “Titik potong grafik dengan sumbu-X”.


Grafik akan menyinggung sumbu-X jika dan hanya jika b2 – 4ac = 0, maka
koordinat titik tertinggi atau terendah adalah (,0).

Sehingga .

Jadi, fungsi kuadrat yang grafiknya menyinggung sumbu-X adalah  .

Sehingga fungsi kuadrat yang grafiknya menyinggung sumbu X adalah y = a(x –


p)2

Contoh:

Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya menyinggung sumbu-X di titik (2,0)


dan melalui titik (0,4) !

Jawab:

Fungsi kwadrat yang grafiknya menyinggung sumbu X di (2,0) adalah

y = a (x – 2)2

Grafik melalui titik (0,4) berarti :

4 = a(0 – 2)2 = 4a

a = 1

Jadi, fungsi kuadrat itu y = 1(x – 2)2 atau  y = x2 – 4x + 4.

Pemakaian Diskriminan Persamaan Kuadrat

Pada sub bab terdahulu, telah dibahas diskriminan persamaan kuadrat ax2 + bx
+ c = 0 yaitu D = b2 – 4ac . Selain itu dibahas pula jumlah dan hasil kali akar-
akar persamaan kuadrat.
Pada bagian ini akan dibahas pemakaian diskriminan yang berhubungan dengan :

1. jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat


2. tanda-tanda fungsi kuadrat
3. garis dan parabola

b. Tanda-tanda fungsi kuadrat

Kedudukan parabola y = a x2 + b x + c terhadap sumbu-X tergantung pada


nilai a dan nilai diskriminan .

1. Berdasarkan tanda a

a > 0 , grafik fungsi kuadrat mempunyai titik balik minimum (parabola terbuka
ke atas).

a < 0 , grafik fungsi kuadrat mempunyai titik balik maksimum (parabola


terbuka ke bawah).

1. Berdasarkan tanda D = b2 – 4 a c

D > 0 maka grafik fungsi kuadrat memotong sumbu-X di dua titik yang
berlainan.

D = 0 maka grafik fungsi kuadrat memotong sumbu-X di dua titik yang sama
atau parabola menyinggung sumbu- X.

D < 0 maka grafik fungsi kuadrat tidak memotong sumbu-X dan juga tidak
menyinggung sumbu-X.

Dengan menggabungkan tanda-tanda a dan tanda-tanda D, diperoleh


kemungkinan bentuk-bentuk parabola sebagai berikut:

 
   
 
   

Dengan memperhatikan gambar-gambar di atas, diperoleh kesimpulan:


Fungsi kuadrat yang dinyatakan dengan f(x) = a x2 + b x + c = 0 ,  a 0.

Untuk a > 0:

1)       D > 0 dapat diuraikan menjadi :

f(x) = a (x – x1) (x – x2)

f(x) > 0 untuk x < x1 dan x > x2

f(x) < 0  untuk  x1< x < x2

2)       D = 0 dapat diuraikan menjadi :

f(x) = a (x – x1)2

f(x) > 0 untuk semua nilai x kecuali untuk x = x1 maka f(x) = 0

3)       D < 0 tidak dapat diuraikan menjadi

f(x) selalu positif untuk setiap x , disebut definit positif.

Untuk  a < 0:

1)       D > 0 dapat diuraikan menjadi :

f(x) = a (x – x1) (x – x2)

f(x) < 0 untuk x < x1 dan x > x2

f(x) > 0  untuk  x1< x < x2

2)       D = 0 dapat diuraikan menjadi :

f(x) = a (x – x1)2

f(x) > 0 untuk semua nilai x kecuali untuk x = x1 maka f(x) = 0

3)       D < 0 ® tidak dapat diuraikan menjadi :

f(x) selalu positif untuk setiap x , disebut definit negatif.


Contoh 1:

Tentukan batas-batas nilai p agar fungsi f(x) = x2 – 4 x – m + 2  definit


positif.

Jawab:

f( x ) = x 2 – 4 x – m + 2

Syarat agar fungsi kuadrat definit positif adalah  a > 0  dan  D < 0.

a = 1 bilangan positif

D = (–4)2 – 4 (1) (–m + 2) = 16 + 4 m – 8

= 4 m + 8

D < 0  «  4 m + 8 < 0

m < –2

Jadi, agar f(x) = x2 – 4 x – m + 2 definit positif, maka m < –2

https://estiyaniesti.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai